Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN

IBU RUMAH TANGGA TENTANG SADARI DI RT.03 RW.14


KELURAHAN JATIBENING KECAMATAN
PONDOK GEDE BEKASI PERIODE
MEI 2018

Linda Agustina1, Tuty Yaniarti 2


1. Mahasiswa Program Studi D III Kebidanan, STIKes Abdi Nusantara Jakarta, Indonesia
2. Dosen Kebidanan, STIKes Abdi Nusantara Jakarta, Indonesia
*
E-mail : linda.agustina@yahoo.com

ABSTAK
Latar Belakang : Kanker payudara adalah penyakit kanker yang menempati urutan teratas pada wanita di dunia dan
meningkat secara teratur pada beberapa negara berkembang. Beberapa faktor menyebabkan keterlambatan dalam
diagnosis kanker payudara adalah penderita tidak mengetahui atau memahami tentang kanker payudara, tidak pernah
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), kurang memperhatikan payudaranya. Pencegahan penyakit
payudara dapat dilakukan dengan SADARI karena sangat mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya dan dapat dilakukan
sendiri di rumah. Namun, saat ini pengetahuan ibu tentang SADARI masih kurang.
Tujuan Penelitian :
Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu rumah tangga tentang SADARI di RT 03 RW. 14
Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondok Gede Bekasi Periode Mei 2018
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriftif analitik menggunakan uji chie square dengan bantuan SPSS 18.
Data yang diambil adalah data primer. Populasi penelitian adalah seluruh ibu rumah tangga di RT 03 RW. 14 Kelurahan
Jatibening Kecamatan Pondok Gede Bekasi dengan pengambilan sampel menggunakan metode Consecutive Sampling.
Hasil Penelitian : Berdasarkan analisa data dapat diketahui bahwa dari 72 responden, karakteristik responden yang
diperoleh adalah bahwa mayoritas responden berumur >35 tahun sebanyak 45 responden (62,5%), berpendidikan
menengah sebanyak 46 responden (63,9%) dengan sosial ekonomi < UMR sebanyak 65 responden (90,3%) dan
mayoritas mendapatkan sumber informasi kesehatan dari non media sebanyak 51 responden (70,8%). Pada hasil tingkat
pengetahuan diperoleh data bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang tentang SADARI sebanyak 40
responden (55,6%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu rumah tangga tentang SADARI adalah
pendidikan, sosial ekonomi dan sumber informasi. Sedangkan yang tidak berhubungan adalah faktor umur.
Saran : Disarankan kepada tenaga kesehatan bekerjasama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kader untuk
memberikan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI

Kata Kunci : Pengetahuan, Kanker payudara, SADARI


DaftarBacaan : 32 bacaan (2009-2015)

ABSTRACT
Background: Breast cancer is a cancer that ranks top in women in the world and increases regularly in some developing
countries. Some factors causing delays in the diagnosis of breast cancer are patients who do not know or understand
breast cancer, have never done breast self-examination (BSE), pay less attention to their breasts. Prevention of breast
disease can be done with BSE because it is very easy to do, does not require fees and can be done alone at home.
However, currently the mother's knowledge of BSE is still lacking.
Research purposes : Knowing the factors that influence the knowledge of housewives about BSE in RT 03 RW. 14
Jatibening Subdistrict, Pondok Gede District, Bekasi in 2018
Research Method: This type of research is analytic descriptive using chie square test with the help of SPSS 18. The data
taken are primary data. The study population was all housewives in RT 03 RW. 14 Jatibening Subdistrict, Pondok Gede
Subdistrict, Bekasi, with sampling using Consecutive Sampling method.
Research Results: Based on data analysis it can be seen that from 72 respondents, the characteristics of respondents
obtained were that the majority of respondents aged> 35 years were 45 respondents (62.5%), secondary education was
46 respondents (63.9%) with socio-economic < UMR is 65 respondents (90.3%) and the majority get health information
sources from non media as many as 51 respondents (70.8%). In the results of the level of knowledge obtained data that
the majority of respondents have less knowledge about BSE as many as 40 respondents (55.6%). Factors related to
housewives' knowledge about BSE are education, socio-economic and information sources. While unrelated is the age
factor.
Suggestion: It is recommended to health workers in collaboration with community leaders, religious leaders, and cadres
to provide health education about early detection of breast cancer with BSE

Keywords : Knowledge, breast cancer, BSE


Reading List : 32 readings (2009-2015)
PENDAHULUAN semakin parah. Kejadian kanker payudara semakin
meningkat menjadi 61.682 kasus berdasarkan data
Kanker payudara adalah penyakit kanker yang Kemenkes RI pada tahun 2015.
menempati urutan teratas pada wanita di dunia dan
meningkat secara teratur pada beberapa negara Salah satu provinsi di Indonesia yang mengalami
berkembang. Sebagian besar kasus kanker kejadian kanker payudara dengan prevalensi yang
payudara terdiagnosa pada stadium akhir (WHO, cukup tinggi adalah Jawa Barat. Data Kemenkes RI
2017). (2015) menyebutkan bahwa angka kejadian kanker
payudara di Jawa Barat sebanyak 6701 kasus.
Kanker payudara paling umum terjadi pada wanita
Penyebab terjadinya kanker payudara yang
baik di negara maju dan kurang berkembang.
menjadi faktor resiko adalah umur, menarche Usia
Kanker payudara adalah kanker yang paling sering
Dini, menopause usia lanjut, riwayat Keluarga,
terjadi di kalangan wanita, berdampak pada lebih
riwayat, penyakit payudara jinak, riwayat
dari 1,5 juta wanita setiap tahun dan juga
Kehamilan, obesitas dan konsumsi lemak
menyebabkan kematian. Diperkirakan bahwa di
tinggi, penggunaan hormon dan kontrasepsi oral,
seluruh dunia lebih dari 508.000 wanita meninggal
konsumsi rokok, dan riwayat keterpaparan radias.
pada 2011 karena kanker payudara (Global Health
Beberapa faktor menyebabkan keterlambatan
Estimates, WHO 2013). Pada tahun 2015,
dalam diagnosis kanker payudara adalah penderita
kejadiannya meningkat dan sebanyak 570.000
tidak mengetahui atau memahami tentang kanker
wanita meninggal karena kanker payudara. Tingkat
payudara, tidak pernah melakukan pemeriksaan
kejadian bervariasi di seluruh dunia dari 19,3% per
payudara sendiri (SADARI), kurang memperhatikan
100.000 wanita di Afrika Timur hingga 89,7% per
payudaranya. Menurut Notoatmodjo (2014)
100.000 wanita di Eropa Barat. Di sebagian besar
pengetahuan yang diperoleh dapat dipengaruhi
negara berkembang, tingkat insiden di bawah 40
oleh beberpa faktor seperti usia, sosial ekonomi,
per 100.000. Tingkat insiden terendah ditemukan di
pendidikan dan sumber informasi. Pengetahuan
sebagian besar negara Afrika tetapi di sini tingkat
atau kognitif merupakan domain yang sangat
kejadian kanker payudara juga meningkat (WHO,
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang
2018).
(over behavior). Seseorang yang mengetahui
American Cancer Society merilis data jumlah
tentang kanker payudara, akan melakukan
penderita kanker payudara di Amerika Serikat dan
pencegahan sedini mungkin, termasuk melakukan
beberapa negara maju lainnya menduduki
pemeriksaan dini. Deteksi dini kanker payudara
peringkat pertama. Data terbaru dari telah
dapat dilakukan pada perempuan dibawah usia 35
menghitung bahwa di tahun 2013, terdapat 64.640
tahun dengan cara USG payudara dan pada usia di
kasus kanker payudara dan meningkat pada tahun
atas 35 tahun dianjurkan untuk pemeriksaan
2015 menjadi 231.840 kasus baru serta
mammografi satu tahun sekali. Pencegahan
diperkirakan 60.290 kasus tambahan kanker
penyakit payudara dapat dilakukan dengan
payudara in situ. Sekitar 39.620 wanita meninggal
SADARI karena sangat mudah dilakukan, tidak
dunia pada tahun 2013 dan meningkat menjadi
memerlukan biaya dan dapat dilakukan sendiri di
40.290 pada tahun 2015 akibat penyakit ini.
rumah. (RS Dharmais, 2016; Notoatmodjo,2013).
Pada tahun 2017, diperkirakan 252.710 kasus baru
kanker payudara invasif pada wanita. Sebagai
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan
tambahan, 63.410 kasus karsinoma payudara in
menggunakan kuesioner berisi pertanyaan tentang
situ akan didiagnosis pada wanita. Sekitar 40.610
kanker payudara dan SADARI yang dilakukan oleh
wanita diperkirakan meninggal akibat kanker
peneliti terhadap 20 ibu rumah tangga di dua RT
payudara pada tahun 2017 (American Cancer
yang berada di Kelurahan Jatibening Kec. Pondok
Society, 2015 dan American Cancer Society,
Gede Bekasi yaitu RT. 03/014 dan RT. 01/014,
2017).
diperoleh bahwa di RT. 03/014 10% Ibu rumah
tangga memiliki pengetahuan baik, 40% dengan
Riset Kesehatan Dasar (2013) menyebutkan
pengetahuan cukup dan 50% dengan pengetahuan
bahwa sekitar 330.000 orang menderita kanker dan
kurang, sedangkan di RT. 01/014 didapatkan hasil
kanker payudara merupakan kejadian terbanyak.
20% berpengetahuan baik, 50% berpengetahuan
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan
cukup dan 30% berpengetahuan kurang.
Republik Indonesia (Kemenkes RI, 2013), pada
Pengetahuan yang diperoleh dapat diperngaruhi
tahun 2012 jumlah wanita yang telah diskrining
beberapa faktor seperti usia, sosial ekonomi,
sebanyak 575.503 orang dengan jumlah suspek
pendidikan dan sumber informasi. Sehingga perlu
kanker payudara 1.289 orang (0,22%). Saat ini
diteliti adanya keterkaitan faktor tersebut terhadap
diperkirakan penderita kanker payudara di
pengetahuan ibu rumah tangga. Berdasarkan data
Indonesia mencapai 100 dari 100.000 penduduk.
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
Sekitar 60-70% dari penderita memeriksakan
penelitian yang berjudul “Faktor-faktor yang
dirinya pada stadium tiga yang kondisinya terlihat
mempengaruhi pengetahuan ibu rumah tangga (62,5%) dan responden lainnya berumur antara 20-
tentang SADARI di RT 03 RW. 14 Kelurahan 35 tahun sebanyak 27 responden (37,5%).
Jatibening Kecamatan Pondok Gede Bekasi
Periode Tahun 2018”. 5.1.3 Pendidikan

METODE Tabel 5.3


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di
analitik yaitu dengan mencari faktor-faktor yang RT. 03/014
mempengaruhi pengetahuan ibu rumah tangga Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede Bekasi
tentang SADARI di RT 03 RW. 14 Kelurahan Periode Mei 2018
Jatibening Kecamatan Pondok Gede Bekasi Tahun
2018. Dengan menggunakan data primer melalui Pendidikan F %
kuesioner mengenai pengetahuan ibu rumah Tinggi 3 4,2
tangga tentang SADARI. Penelitian ini dilakukan di Menengah 46 63,9
RT. 03/014 Kel. Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede
Bekasi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Dasar 23 31,9
Maret sampai Juli 2018. Jumlah sampel minimal Total 72 100,0
yang harus diteliti sebanyak 72 responden. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Consecutive sampling. Berdasarkan tabel 5.3 di atas dapat diketahui
bahwa dari 72 responden, mayoritas responden
HASIL berpendidikan menengah sebanyak 46 responden
5.1 Hasil Analisis Data (63,9%). Sedangkan responden lainnya
5.1.1 Pengetahuan berpendidikan dasar sebanyak 23 responden
(31,9%) dan berpendidikan tinggi sebanyak 3
Tabel 5.1 responden (4,2%).
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Tingkat Pengetahuan Tentang SADARI di RT. 5.1.4 Sosial Ekonomi
03/014 Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede
Bekasi Periode Mei 2018 Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Sosial Ekonomi
Pengetahuan F % Responden di RT. 03/014 Kel. Jatibening Kec.
Baik 7 9,7
Cukup 25 34,7
Pondok Gede Bekasi Periode Mei 2018
Kurang 40 55,6
Total 72 100,0 Sosial Ekonomi F %
≥ UMR 7 9,7
Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat diketahui
< UMR 65 90,3
bahwa dari 72 responden mayoritas pada
responden dengan pengetahuan kurang sebanyak Total 72 100,0
40 responden (55,6%) sedangkan responden
lainnya memiliki pengetahuan cukup sebanyak 25
Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat diketahui
responden (34,7%) dan pengetahuan baik
bahwa dari 72 responden, mayoritas responden
sebanyak 7 responden (9,7%).
dengan sosial ekonomi < UMR sebanyak 65
responden (90,3%) dan responden lainnya dengan
5.1.2 Umur
sosial ekonomi ≥ UMR sebanyak 7 responden
(9,7%).
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Umur Responden di RT.
5.1.5 Sumber Informasi
03/014 Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede
Bekasi Periode Mei 2018
Tabel 5.5
Umur F % Distribusi Frekuensi Sumber Informasi
> 35 tahun 45 62,5 Responden di RT. 03/014 Kel. Jatibening Kec.
20-35 tahun 27 37,5
Pondok Gede Bekasi Periode Mei 2018
< 20 tahun 0 0
Total 72 100.0
Sumber F %
Informasi
Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat diketahui Media 21 29,2
Non media 51 70,8
bahwa dari 72 responden, mayoritas responden
Total 72 100,0
berumur >35 tahun sebanyak 45 responden
Berdasarkan tabel 5.5 di atas dapat diketahui memiliki pengetahuan baik sebanyak 3 responden
bahwa dari 72 responden, mayoritas pada (4,2%), dari 46 responden yang berpendidikan
responden yang mendapatkan sumber informasi menengah terbanyak pada responden dengan
dari non media sebanyak 51 responden (70,8%) pengetahuan kurang sebanyak 22 responden
dan terkecil pada responden yang mendapatkan (30,6%) dan dari 24 responden yang berpendidikan
sumber informasi dari media sebanyak 21 rendah terbanyak pada responden dengan
responden (29,2%). pengetahuan kurang sebanyak 18 responden
(25%).
5.2 Analisis Bivariat
5.2.1 Hubungan Umur dengan Pengetahuan Hasil cross tabulasi antara variabel pendidikan
dengan pengetahuan ibu rumah tangga tentang
Tabel 5.6 SADARI menunjukan hasil uji statistic Chi-Square
Hubungan Antara Umur Dengan Pengetahuan diperoleh nilai P.0,000 (P.Value < 0,05) yang
Responden Tentang SADARI di RT. 03/014 Kel. berarti ada hubungan yang bermakna antara
Jatibening Kec. Pondok Gede Bekasi pendidikan dengan pengetahuan ibu rumah tangga
Periode Mei 2018 tentang SADARI.

Pengetahuan Total P. Value 5.2.3 Hubungan Sosial Ekonomi dengan


Umur
Baik Cukup Kurang Pengetahuan
F % F % F % F %
>35 tahun 6 8,3 12 16,7 27 37,5 45 62,5 0,118 Tabel 5.8
20-35 tahun 1 1,4 13 18,1 13 18,1 27 37,5 Hubungan Antara Sosial Ekonomi Dengan
Total 7 9,7 25 34,7 40 55,6 72 100,0 Pengetahuan Responden Tentang SADARI di
RT. 03/014 Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede
Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat diketahui Bekasi Periode Mei 2018
bahwa dari 45 responden yang berumur >35 tahun
terbanyak pada responden dengan pengetahuan
kurang sebanyak 27 responden (37,5%) dan dari Sosial Pengetahuan Total P. Value
27 responden yang berumur 20-35 tahun terbanyak Ekonomi
Baik Cukup Kurang
pada responden dengan pengetahuan cukup
sebanyak 13 responden (18,1%) dan pengetahuan F % F % F % F %

kurang sebanyak 13 responden (66,7%). ≥ UMR 5 6,9 1 1,4 1 1,4 7 9,7


0,003
< UMR 2 2,8 24 33,3 39 54,2 65 90,3
Hasil cross tabulasi antara variabel umur dengan
Total 7 9,7 25 34,7 40 55,6 72 100,0
pengetahuan ibu rumah tangga tentang SADARI
menunjukan hasil uji statistic Chi-Square diperoleh
nilai P.0,0,118 (P.Value < 0,05) yang berarti tidak
ada hubungan yang bermakna antara umur dengan
pengetahuan ibu rumah tangga tentang SADARI. Berdasarkan Tabel 5.8 di atas dapat diketahui
bahwa dari 7 responden dengan sosial ekonomi ≥
5.2.2 Hubungan Pendidikan dengan UMR terbanyak pada responden dengan
Pengetahuan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (6,9%),
dan dari 65 responden dengan sosial ekonomi <
Tabel 5.7 UMR terbanyak pada responden dengan
Hubungan Antara Pendidikan Dengan pengetahuan kurang sebanyak 39 responden
Pengetahuan Responden Tentang SADARI di (54,2%).
RT. 03/014 Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede
Bekasi Periode Mei 2018 Hasil cross tabulasi antara variabel sosial ekonomi
dengan pengetahuan ibu rumah tangga tentang
Pengetahuan Total P.
Pendidikan Val SADARI menunjukan hasil uji statistic Chi-Square
ue diperoleh nilai P.0,000 (P.Value < 0,05) yang
Baik Cukup Kurang berarti ada hubungan antara sosial ekonomi
F % F % F % F % dengan pengetahuan ibu rumah tangga tentang
Tinggi 3 4,2 0 0 0 0 3 4,2 SADARI.
Menengah 4 5,6 20 27,8 22 30,6 46 63,9 0,0
Rendah 0 0 5 6,9 18 25 23 31,9 00
Total 7 9,7 25 34,7 40 55,6 72 100,0

Berdasarkan Tabel 5.7 di atas dapat diketahui


bahwa dari 3 responden yang berpendidikan tinggi
responden (63,9%) dengan sosial ekonomi < UMR
5.2.4 Hubungan Sumber Informasi dengan sebanyak 65 responden (90,3%) dan mayoritas
Pengetahuan mendapatkan sumber informasi kesehatan dari non
media sebanyak 51 responden (70,8%).
Tabel 5.9 Pada hasil tingkat pengetahuan diperoleh
Hubungan Antara Sumber Informasi Dengan data bahwa mayoritas responden memiliki
Pengetahuan Responden Tentang SADARI di pengetahuan kurang tentang SADARI sebanyak 40
RT. 03/014 Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede responden (55,6%), sedangkan responden lainnya
Bekasi Periode Mei 2018 memiliki pengetahuan cukup sebanyak 25
responden (34,7%) dan pengetahuan baik
Sumber Pengetahuan Total P. Value sebanyak 7 responden (9,7%).
Informasi
Baik Cukup Kurang Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
F % F % F % F %
yang dilakukan oleh Mauliza dan Fitria (2016) yang
meneliti tentang Gambaran pengetahuan ibu
Media 6 8,3 13 18,1 2 2,8 21 29,2
0,000
tentang konsep pemeriksaan payudara sendiri
Non 1 1,4 12 16,7 38 52,8 51 70,8 (SADARI) di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala
media Banda Aceh dengan jumlah sampel 92 responden.
Total 25 15,3 111 68,1 27 16,6 163 100,0
Teknik metode pengumpulan data adalah dengan
menggunakan kuesioner yang dibagikan langsung
Berdasarkan Tabel 5.9 di atas dapat diketahui kepada 92 responden yang terdiri dari 20
bahwa dari 21 responden yang mendapatkan pernyataan. Metode analisis data menggunakan
sumber informasi dari media terbanyak pada distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan
responden dengan pengetahuan cukup sebanyak tingkat pengetahuan ibu tentang konsep
13 responden (18,1%), dan dari 51 responden pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) di Desa
yang mendapatkan sumber informasi dari non Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh
media terbanyak pada responden dengan berada pada kategori baik sebanyak 79 responden
pengetahuan kurang sebanyak 38 responden (85,9%) sedangkan responden lainnya memiliki
(52,8%). pengetahuan kurang. Penelitian yang lain yang
tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Hasil cross tabulasi antara variabel sumber dilakukan oleh Latri, Badi’ah dan Wahyunia (2012)
informasi dengan pengetahuan ibu rumah tangga yang meneliti tentang gambaran tingkat
tentang SADARI menunjukan hasil uji statistic Chi- pengetahuan Ibu-ibu PKK tentang pemeriksaan
Square diperoleh nilai P.0,000 (P.Value < 0,05) payudara sendiri (SADARI) dan Kanker Payudara
yang berarti ada hubungan antara sumber di Dusun Sawah, Girisekar, Panggang,
informasi dengan pengetahuan ibu rumah tangga Gunungkidul tahun 2012 sedang sampel sebanyak
tentang SADARI. 30 responden. hasil penelitian menunjukkan tingkat
pengetahuan Ibu-ibu PKK tentang Pemeriksaan
PEMBAHASAN Payudara Sendiri (SADARI) di Dusun Sawah,
Keterbatasan Penelitian Girisekar, Panggang, Gunungkidul Tahun 2012
Dengan keterbatasan waktu dan kemampuan mayoritas adalah cukup (53.3%).
peneliti, penelitian yang peneliti lakukan adalah Secara teori pengetahuan merupakan hasil
penelitian deskriptif sederhana yang bertujuan dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
untuk memperoleh gambaran pengetahuan ibu penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
rumah tangga tentang SADARI di RT 03 RW. 14 Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondok Gede melalui proses melalui mata dan telinga semakin
Bekasi Mei 2018. Data yang dipergunakan dalam banyak yang diketahui maka semakin baik
penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang pengetahuannya (Notoatmodjo, 2014).
diperoleh dari responden dengan menggunakan Banyak faktor yang mempengaruhi
kuesioner. pengetahuan ibu rumah tangga dalam memahami
tentang pemeriksaan payudara sendiri atau
Pembahasan Hasil Penelitian SADARI. Secara teori beberapa faktor yang
Karakteristik Ibu Rumah Tangga dan Tingkat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang
Pengetahuan Ibu tentang SADARI di RT 03 RW. adalah Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Kebudayaan
14 Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondok lingkungan sekitar / Sosial dan Ekonomi, Sumber
Gede Bekasi Mei 2018 Informasi (Budiman dan Riyanto, 2013;
Berdasarkan analisa data dapat diketahui Notoatmodjo, 2014)
bahwa dari 72 responden, karakteristik responden Menurut pendapat peneliti di RT.03/014 Kel.
yang diperoleh adalah bahwa mayoritas responden Jatibening Kec. Pondok Gede Bekasi sebagian
berumur >35 tahun sebanyak 45 responden besar ibu rumah tangga dengan pengetahuan
(62,5%), berpendidikan menengah sebanyak 46 kurang, hal ini dikarenakan ibu rumah tangga
belum banyak mendapatkan informasi tentang Penelitian ini pun tidak sesuai dengan
SADARI baik itu melalui televisi, internet, koran, Notoatmodjo (2014) yang mengatakan bahwa
majalah, keluarga dan teman dekat, sehingga semakin bertambahnya usia seseorang maka
dengan demikian mereka mempunyai pengetahuan semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang
kurang tentang SADARI. Selain itu faktor lain dimiliki. Usia ibu juga mempengaruhi bagaimana
seperti pendidikan, umur serta sosial ekonomi juga seorang ibu mengambil keputusan dalam
dapat mempengaruhi tingkatan pengetahuan ibu memelihara kesehatan dirinya dan keluarga,
rumah tangga tentang SADARI. Melihat adanya semakin bertambah usia maka pengalaman dan
fenomena ini, maka disarankan kepada petugas pengetahuan seorang ibu semakin bertambah.
kesehatan ditingkat pusat maupun daerah supaya Menurut pendapat peneliti, sebagian besar
bekerjasama dengan ketua RT dan RW beserta ibu rumah tangga yang mempunyai pengetahuan
kader posyandu untuk mengadakan penyuluhan kurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor
pada saat diadakan kegiatan-kegiatan di posyandu namun usia tidak termasuk kedalam faktor yang
supaya pengetahuan ibu rumah tangga tentang mempengaruhi pengetahuan ibu rumah tangga di
SADARI bertambah sehingga ibu rumah tangga RT. 03 RW. 14 mengenai SADARI hal ini
mampu secara konsep dan teknik dalam dikarenakan hal ini dikarenakan mayoritas ibu
melakukan SADARI. berada pada usia lebih dari 35 tahun. Sedangkan
pada ibu dengan usia >35 tahun belum banyak
Hubungan umur dengan pengetahuan ibu mendapatkan informasi tentang SADARI Sehingga
rumah tangga tentang SADARI disarankan kepada petugas kesehatan khususnya
Berdasarkan data dapat diketahui bahwa bidan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu
dari 45 responden yang berumur >35 tahun rumah tangga tentang SADARI melalui famlet,
terbanyak pada responden dengan pengetahuan poster, leaflet dll supaya pengetahuan ibu rumah
kurang sebanyak 27 responden (37,5%) dan dari tangga tentang SADARI bertambah baik.
27 responden yang berumur 20-35 tahun terbanyak
pada responden dengan pengetahuan cukup Hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu
sebanyak 13 responden (18,1%) dan pengetahuan rumah tangga tentang SADARI
kurang sebanyak 13 responden (66,7%). Berdasarkan analisa dapat diketahui
Hasil cross tabulasi antara variabel umur bahwa dari 3 responden yang berpendidikan tinggi
dengan pengetahuan ibu rumah tangga tentang memiliki pengetahuan baik sebanyak 3 responden
SADARI menunjukan hasil uji statistic Chi-Square (4,2%), dari 46 responden yang berpendidikan
diperoleh nilai P 0,118 (P.Value < 0,05) yang menengah terbanyak pada responden dengan
berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan kurang sebanyak 22 responden
umur dengan pengetahuan ibu rumah tangga (30,6%) dan dari 24 responden yang berpendidikan
tentang SADARI. rendah terbanyak pada responden dengan
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang pengetahuan kurang sebanyak 18 responden
dilakukan oleh Hanifah (2010) dengan judul (25%).
hubungan usia dan tingkat pendidikan dengan Hasil cross tabulasi antara variabel
pengetahuan wanita usia 20-50 tahun tentang pendidikan dengan pengetahuan ibu rumah tangga
SADARI di RT. 05 dan RT.02 Kelurahan Rempoa. tentang SADARI menunjukan hasil uji statistic Chi-
Berdasarkan uji statistik dengan derajat Square diperoleh nilai P.0,000 (P.Value < 0,05)
kepercayaan alfa 5%, didapatkan nilai probabilitas yang berarti ada hubungan yang bermakna antara
0,081 pada hubungan usia dan pengetahuan. Hal pendidikan dengan pengetahuan ibu rumah tangga
ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara tentang SADARI.
usia dengan tingkat pengetahuan wanita usia 20- Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil
50 tahun mengenai SADARI. Penelitian lain yang penelitian yang dilakukan oleh Eka Herawati (2014)
berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan yang berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan
tingkat pengetahuan kader kesehatan tentang Dengan Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang
Thalasemia di Kecamatan Sumbang Kabupaten HIV/AIDS di Puskesmas Kelurahan Aren Jaya
Banyumas. Sampel terdiri dari 30 responden yang tahun 2014. Hasil penelitian menyebutkan bahwa
dipilih dengan metode purposive sampling. Hasil ada hubungan yang bermakna antara pendidikan
penelitian menyebutkan bahwa tidak ada ibu dengan pengetahuan ibu rumah tangga tentang
keterkaitan antara usia dengan pengetahuan HIV/AIDS dengan nilai p=0.006. Penelitian lain
(Wardani, Sarwani, Masfiah, 2014). Namun hasil yang sesuai adalah yang dilakukan oleh Wicaksono
penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian (2014) yang berjudul hubungan tingkat pendidikan
yang dilakukan oleh Eka Herawati (2014) yang dengan pengetahuan ibu rumah tangga tentang
mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna Pap smear di Desa Kauman Kecamatan Tangen
antara umur dengan pengetahuan ibu rumah Kabupaten Sragen. Sampel pada penelitian ini
tangga tentang HIV/AIDS dengan nilai p=0.001 sebanyak 38 responden dengan uji kemaknaan
hubungan antara dua variabel tersebut digunakan
Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada yang mengatakan bahwa ada hubungan yang
hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan bermakna antara sosial ekonomi dengan
ibu rumah tangga. Sedangkan pada penelitian lain pengetahuan ibu rumah tangga tentang HIV/AIDS
yang berbeda hasilnya adalah penelitian Hanifah dengan nilai p=0.002. penelitian ini juga sesuai
(2010) dengan judul hubungan usia dan tingkat dengan penelitian yang dilakukan oleh Soetanto
pendidikan dengan pengetahuan wanita usia 20-50 dan Pakasi (2015) yang meneliti tentang
tahun tentang SADARI di RT. 05 dan RT.02 pengetahuan TB pada ibu di Jakarta Timur dan
Kelurahan Rempoa. Berdasarkan uji statistik faktor-faktor yang berhubungan terutama status
dengan derajat kepercayaan alfa 5%, didapatkan sosio-ekonomik. Hasil penelitian menunjukkan
nilai probabilitas 0,083 pada hubungan pendidikan bahwa ada hubungan antara sosial ekonomi
dan pengetahuan. Hal ini berarti bahwa tidak dengan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga
terdapat hubungan antara pendidikan dengan tentang TB. Hal ini sesuai dengan Notoatmodjo
tingkat pengetahuan wanita usia 20-50 tahun (2014) yang mengatakan bahwa status ekonomi
mengenai SADARI. seseorang juga akan menentukan tersedianya
Penelitian ini sesuai dengan teori yang suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
dikemukakakan oleh Notoatmodjo (2014) yang tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mengatakan bahwa pendidikan adalah segala mempengaruhi pengetahuan seseorang. Tingkat
upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi penghasilan atau pendapatan adalah gambaran
orang lain baik individu, kelompok, atau yang lebih jelas tentang posisi ekonomi keluarga
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang dalam masyarakat yang merupakan jumlah seluruh
diharapkan oleh pelaku pendidikan. Semakin tinggi penghasilan dan kekayaan keluarga. Tingkat
tingkat pendidikan seseorang semakin mudah ia ekonomi adalah tingkat kemampuan seseorang
menerima informasi yang diberikan sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup, semakin tinggi
semakin bertambah pula pengetahuan yang sosial ekonomi semakin banyak kebutuhan,
didapatkannya. fasilitas yang dapat dipenuhi, sehingga
Menurut pendapat peneliti di RT. 03/014 pengetahuan menjadi lebih tinggi.
Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede Bekasi sebagian Menurut pendapat peneliti di RT. 03/014
besar ibu rumah tangga dengan pendidikan Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede Bekasi sebagian
menengah dan beberapa sudah ada yang besar ibu rumah tangga dengan sosial ekonomi <
pendidikan akhirnya adalah perguruan tinggi, UMR dan dan memiliki pengetahuan rendah, hal ini
sehingga ibu rumah tangga dengan mayoritas dikarenakan keadaan ekonomi seseoang dapat
pendidikan menengah dapat menerima informasi- mempengaruhi akses terhadap media kesehatan
informasi yang ia dapat tentang kesehatan tetapi baik itu media elektronik maupun non elektronik.
masih perlu ditambah lagi informasi-informasi dari Akibat akses yang kurang terhadap fasilitas dan
petugas kesehatan supaya ibu rumah tangga media kesehatan menyebabkan kurangnya
dengan pendidikan menengah mempunyai informasi terntang kesehatan khususnya tentang
pengetahuan yang lebih baik dibandingkan pada kanker payudara dan program SADARI
ibu rumah tangga yang berpendidikan rendah akan Bagi ibu rumah tangga dengan sosial
lebih sulit untuk menerima informasi-informasi baru ekonomi ≥ UMR lebih banyak yang mempunyai
khususnya tentang SADARI. pengetahuan baik tentang SADARI, hal ini
dikarenakan ibu rumah tangga selain mendapatkan
Hubungan sosial ekonomi dengan pengetahuan informasi dari media juga dari lingkungan tempat
ibu rumah tangga tentang SADARI tinggalnya dan teman dekatnya. Ibu rumah tangga
Berdasarkan analisa data dapat diketahui dengan sosial ekonomi ≥ UMR bisa memiliki segala
bahwa dari 7 responden dengan sosial ekonomi ≥ fasilitas yang berhubungan dengan media untuk
UMR terbanyak pada responden dengan mencari informasi tentang kesehatan khususnya
pengetahuan baik sebanyak 5 responden (6,9%), tentang kanker payudara dan SADARI. Maka
dan dari 65 responden dengan sosial ekonomi < disarankan kepada petugas kesehatan bekerja
UMR terbanyak pada responden dengan sama dengan ketua RT/RW, tokoh masyarakat,
pengetahuan kurang sebanyak 39 responden tokoh agama beserta kader posyandu supaya
(54,2%). mengadakan penyuluhan tentang SADARI pada
Hasil cross tabulasi antara variabel sosial saat kegiatan posyandu ataupun pengajian-
ekonomi dengan pengetahuan ibu rumah tangga pengajian sehingga ibu rumah tangga dengan
tentang SADARI menunjukan hasil uji statistic Chi- sosial ekonomi < UMR bisa menambah
Square diperoleh nilai P.0,000 (P.Value < 0,05) pengetahuan yang ada dan menjadikan
yang berarti ada hubungan antara sosial ekonomi pengetahuan mereka lebih termasuk pada ibu
dengan pengetahuan ibu rumah tangga tentang rumah tangga dengan sosial ekonomi ≥ UMR
SADARI. dengan pengetahuan kurang dan cukup bisa lebih
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil memanfaatkan semua sumber informasi yang ada
penelitian yang dilakukan oleh Eka Herawati (2014)
untuk dapat meningkatkan pengetahuannya mudah dan lebih cepat didapatkan dari pada non
sehingga menjadi baik. media, tetapi tidak semua sumber informasi dari
media dapat diterima oleh ibu rumah tangga dan
Hubungan sumber informasi dengan harus diperjelas oleh tenaga kesehatan.
pengetahuan ibu rumah tangga tentang SADARI Disarankan kepada petugas kesehatan untuk
memberikan informasi yang lebih akurat dan lebih
Berdasarkan analisa dapat diketahui bahwa mudah di terima oleh masyarakat melalui konseling
dari 21 responden yang mendapatkan sumber diposyandu supaya ibu rumah tangga yang
informasi dari media terbanyak pada responden mendapatkan informasi lewat media yang kurang
dengan pengetahuan cukup sebanyak 13 dimengerti bisa ditanyakan kepada petugas
responden (18,1%), dan dari 51 responden yang kesehatan dan supaya ibu rumah tangga tidak
mendapatkan sumber informasi dari non media menyalah gunakan informasi yang didapat lewat
terbanyak pada responden dengan pengetahuan media.
kurang sebanyak 38 responden (52,8%).
Hasil cross tabulasi antara variabel sumber
informasi dengan pengetahuan ibu rumah tangga Kesimpulan
tentang SADARI menunjukan hasil uji statistic Chi- Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan
Square diperoleh nilai P.0,000 (P.Value < 0,05) penelitian ini adalah sebagai berikut :
yang berarti ada hubungan antara sumber 1. Berdasarkan karakteristik dapat disimpulkan
informasi dengan pengetahuan ibu rumah tangga bahwa dari 72 responden mayoritas berumur
tentang SADARI. >35 tahun, berpendidikan menengah, tingkat
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil sosial ekonomi < UMR dan sumber informasi
penelitian yang dilakukan oleh Eka Herawati (2014) kesehatan berasal dari non media.
yang mengatakan bahwa ada hubungan yang 2. Hasil cross tabulasi diperoleh bahwa ada
bermakna antara sumber informasi dengan hubungan antara pendidikan, sosial ekonomi
pengetahuan ibu rumah tangga dengan topik dan sumber infoemasi dengan pengetahuan
penularan HIV/AIDS dengan nilai p=0,015. Hasil ibu rumah tangga tentang SADARI dan tindak
penelitian ini sesuai dengan teori Mubarak (2011) ada hubungan antara umur dengan
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi pengetahuan ibu tentang SADARI
dapat membantu mempercepat seseorang untuk
memperoleh pengetahuan yang baru. Informasi Saran
merupakan pemberitahuan secara kognitif baru 1. Bagi Tempat Penelitian
bagi penambah pengetahuan. Pemberian informasi Disarankan kepada ketua RT, ketua RW dan kader
adalah untuk menggugah kesadaran ibu terhadap Posyandu setempat supaya bekerja sama dengan
suatu motivasi yang berpengaruh terhadap petugas kesehatan untuk mengadakan penyuluhan
pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan
seseorang juga dipengaruhi oleh informasi. masyarakat khususnya ibu rumah tangga dalam
Semakin banyak orang menggali informasi baik mencari informasi tentang SADARI, sehingga para
dari media cetak maupun media elektronik maka ibu rumah tangga memiliki wawasan yang luas
pengetahuan yang dimiliki semakin meningkat. tentang Kanker Payudara dan Pemeriksaan
Menurut pendapat peneliti di RT. 03/014 SADARI, agar para ibu rumah tangga terhindar dari
Kel. Jatibening Kec. Pondok Gede Bekasi sebagian resiko dan dapat mendeteksi lebih awal terjadinya
besar ibu rumah tangga mendapatkan sumber kanker payudara.
informasi dari non media dan terbanyak dengan 2. Bagi Puskesmas
pengetahuan kurang, hal ini dikarenakan sumber Disarankan kepada puskesmas yang menaungi
informasi yang didapatkan dari non media seperti wilayah RT. 03 RW. 014 untuk lebih sering lagi
tenaga kesehatan, teman dan keluarga belum ada memberikan pembinaan penyuluhan kemasyarakat
topik yang membahas kanker payudara dan dan memberikan leaflet serta pemasangan
pemeriksaan SADARI. Sementara di RT. 03 RW. spanduk sebagai alat bantu untuk memberikan
014 lebih sering dilakukan penyuluhan dengan informasi tentang Kanker Payudara dan
topik yang lain. Meskipun sebenarnya adalah bagi Pemeriksaan SADARI.
responden yang mendapatkan informasi lewat dari 3. Bagi Peneliti selanjutnya
non media akan lebih mudah diterima dan Diharapkan penelitian selanjutnya
dimengerti oleh responden, apabila kurang jelas mengembangkan variabel yang ada seperti Umur,
bisa diperjelas sampai seseorang bisa pendidikan, Sosial ekonomi, pekerjaan, sumber
memahaminya. informasi dan lingkungan serta pengaruhnya
Sedangkan pada responden yang terhadap pengetahuan dengan metode penelitian
mendapatkan sumber informasi dari media lebih crossectional serta mengembangkan metode yang
banyak yang berpengetahuan cukup, hal ini cocok untuk mengatasi masalah kurangnya
dikarenakan sumber informasi dari media lebih
sosialisasi kesehatan khususnya tentang kanker Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar;
payudara dan SADARI RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes
RI
DAFTAR PUSTAKA
Leylahana, 2012.
http://www.leylahana.com/2012/11/ketika-
Alamsyah, D. 2011. Manajemen Pelayanan ibu-rumah-tangga-mengidap-hivaids.html
Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan
Dalimoenthe, I. 2011. Perempuan dalam Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta :
Cengkeraman HIV/AIDS : Kajian Sosiologi EGC
Feminis Perempuan Ibu Rumah Tangga Mubarak, 2011. Promosi Kesehatan Untuk
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Depkes RI, 2013. Laporan Kasus Hiv-Aids Di
Indonesia Triwulan IV, bulan Januari Notoatmodjo, S, 2010. Promosi Kesehatan dan
sampai bulan Desember tahun 2012. ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Depdiknas, 2010, “Kamus Besar Bahasa , 2012. Metodologi Penelitian


Indonesia”, Gramedia Pustaka Indonesia. Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2014. Statistik Kasus Nugroho, T. 2011. Buku Ajar Obstetri untuk
HIV/AIDS di Indonesia tahun 2014 Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta : Nuha
Medika
Dursan, 2015.
http://daerah.sindonews.com/read/1043154/ Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan. edisi 3.
192/34-641-warga-jakarta-menderita-virus- Jakarta : Salemba Medika
hiv-aids-1441891870
Nursalam & Kurniawati, N. D, 2011. Asuhan
Ekawati, 2013. Keperawatan pada Pasien Terinfeksi
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengerti HIV/AIDS. Jakarta : Salemba Medika.
an-pendidikan-menurut-para-ahli.html,
diakses tanggal 07 Januari 2014 Pramesti, 2012.
Eka Herawati, 2014. Faktor-Faktor Yang http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/1
Berhubungan Dengan Pengetahuan Wanita 1/ibu-rumah-tangga-yang-terinveksi-hivaids-
Usia Subur Tentang HIV/AIDS di terus-meningkat
Puskesmas Kelurahan Aren Jaya tahun
2014 Prawirohardjo, S. 2010. Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta: PT Bina
Friedman. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Pustaka
Riset, Teori, dan Praktek, Edisi kelima,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Puspa, 2014.
Jakarta. http://tentangkshtn.blogspot.co.id/2014/10/hi
vaids-menyerang-ibu-rumah-tangga.html
Hanwari, D. 2009. Global effect HIV /AIDS Dimensi
Psikoreligi. Jakarta : FKUI. Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif:
Untuk Psikologi dan Pendidikan.
Hendro, 2014. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
http://harianterbit.com/read/2014/12/01/128
18/29/29/Sepanjang-2014-Terjadi-2.947- Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2010.
Kasus-HIV-di-Kota-Bekasi Pedoman Pewawancara Petugas
Pengumpul Data.Jakarta: Badan
Hutapea, R. 2011. Aids dan PMS dan Perkosaan. Litbangkes, Depkes RI, 2010
Jakarta : Rineka Cipta
Sunaryati, S.S. 2011. 14 Penyakit Paling Sering
Ima, 2015. http://koran-jakarta.com/harapan Menyerang Dan Sangat Mematikan.
%20baru%20penderita%20hiv/aids Yogyakarta: Flash Books

Kaban, 2014. beritajakarta.com/Penderita HIVAIDS Suparyanto, 2011, http://bukan-dr-


di Jaktim Tertinggi di Ibu Kota suparyanto.blogspot.com/2011/05/hivaids-
menurut-dr-suparyanto.html, diakses Wicaksono (2014). hubungan tingkat pendidikan
tanggal 19 Februari 2015 dengan pengetahuan ibu rumah tangga tentang
Pap smear di Desa Kauman Kecamatan Tangen
, 2014, http://dr- Kabupaten Sragen. Naskah Publikasi. Fakultas
suparyanto.blogspot.com/2014/03/epidemiol Kedokteran
ogi-hivaids.html, diakses tanggal 09
Februari 2015

Soetanto dan Pakasi. 2015. hubungan


pengetahuan mengenai TB dengan faktor
sosio-ekonomi. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia

Syukriyya. 2011. Faktor-faktor yang Behubungan


denganMinat Ibu dalam Menggunakan Alat
Kontrasepsi Implant pada Akseptor KB di
Puskesmas Kec. Pasar Minggu Jakarta
SelatanTahun 2011.

Wardani, Sarwani, Masfiah. 2014. Faktorf aktor


yang berhubungan dengan tingkat
pengetahuan kader kesehatan mengenai
thalassaemia. Jurnal Kesmasindo, Volume
6, Nomor 3 Januari 2014, Hal. 194-206

WHO, 2015.
http://www.who.int/hiv/data/epi_core_july20
15.png?ua=1 diakses tanggal 26 Oktober
2015

Anda mungkin juga menyukai