Anda di halaman 1dari 2

Berkaitan dengan tingginya angka pengangguran terbuka di Kota Bekasi, salah

satu faktor penyebabnya adalah kurangnya pendidikan dan keterampilan serta keahlian
yang dimiliki. Hal ini kemungkinan terjadi karena peran dan kinerja dari lembaga
pelatihan, baik lembaga pelatihan pemerintah maupun swasta belum dapat menyiapkan
tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing di pasar kerja. Oleh karena itu, penyiapan
tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing melalui pelatihan kerja secara tepat dan
terarah sangat diperlukan. Dalam konteks ini, performan (kinerja) lembaga pelatihan kerja
swasta (LPKS) yang menjadi mitra Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bekasi dalam
memberikan pelatihan kerja sangat penting untuk menghasilkan tenaga kerja yang
terampil dan berdaya saing di pasar kerja.
Pembekalan kepada para tenaga kerja melalui pelatihan kerja menjadi sesuatu
yang wajib dilakukan dan pelatihan yang diberikan haruslah dapat menambah nilai jual
(potensi SDM) dari tenaga kerja yang disesuaikan dengan tuntutan pasar kerja saat ini.
Pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh LPKS mitra Disnaker Kota Bekasi pada
dasarnya adalah diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan
keterampilan dan keahlian tenaga kerja guna meningkatkan kemampuan dan produktivitas
kerja serta kesejahteraan tenaga kerja. Pelatihan kerja ini tentunya harus memperhatikan
kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha, baik didalam maupun diluar hubungan kerja.
Pelatihan kerja merupakan hak setiap tenaga kerja dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan serta keahlian sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya. Ketersediaan LPKS mitra Disnaker Kota Bekasi yang didukung dengan
SDM, perlengkapan pelatihan, dan program yang memadai merupakan hal penting dalam
mengembangkan suatu pelatihan kerja guna menghasilkan peserta latihan (tenaga kerja)
yang mempunyai keterampilan dan kompetensi serta memenuhi harapan pasar kerja.
Namun realitanya, pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh LPKS mitra
Disnaker Kota Bekasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing
di pasar kerja belum berjalan efektif. Salah satu indikasinya adalah ketersediaan tenaga
pelatih (instruktur) di LPKS mitra Disnaker Kota Bekasi kurang memadai, baik secara
kuantitas maupun kualitas. Keterbatasan tenaga instruktur ini terlihat dengan adanya
tenaga instruktur yang mengajar lebih dari satu materi atau jenis pelatihan. Secara
kuantitas, kondisi tersebut menunjukkan adanya keterbatasan jumlah tenaga instruktur,
sedangkan dari sisi kualitas berarti adanya ketidaksesuaian antara kompetensi yang
dimiliki tenaga instruktur dengan materi atau jenis pelatihan yang dilaksanakan. Dalam
pelaksanaan pelatihan kerja di LPKS mitra Disnaker Kota Bekasi, kebijakan optimalisasi
tenaga instruktur dilakukan karena tuntutan jenis pelatihan yang terus berubah seiring
perubahan kebutuhan pasar kerja. Terbatasnya tenaga instruktur yang dimiliki oleh LPKS
mitra Disnaker Kota Bekasi, baik kuantitas maupun kualitas menjadi masalah yang perlu
dicarikan jalan keluarnya. Pembinaan tenaga instruktur harus dipahami sebagai upaya
pendayagunaan tenaga instruktur dalam pelaksanaan pelatihan kerja yang direncanakan
oleh Disnaker Kota Bekasi. Peningkatan tenaga instruktur, baik secara kuantitas maupun
kualitasnya akan memiliki kontribusi besar dalam upaya mewujudkan tenaga kerja yang
kompeten dan berdaya saing di pasar kerja.

Anda mungkin juga menyukai