PENDAHULUAN
termasuk meninges, ginjal, tulang, dan nodus limfe. Agens infeksius utama,
tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet.
Bare, 2013:584).
bawah standar, dan perawatan kesehatan yang tidak adekuat. Pada tahun
1953 dan 1985. Saat itu diduga bahwa pada awal abad ke-21, TB di
1
2
penyebab utama dari penyakit menular (di atas HIV/AIDS). Pada tahun
pada penderita HIV negatif dan ada 300.000 kematian (antara 266.000-
335.000) pada penderita HIV positif. Secara global pada tahun 2017
5,8 juta pria, 3,2 juta wanita. Terdapat kasus di beberapa negara dan
kelompok usia, dimana 90% adalah orang dewasa (berusia ≥15 tahun), 9%
adalah orang yang hidup dengan HIV (72% di Afrika), dan dua per tiganya
berada di delapan negara, yaitu : India (27%), Cina (9%), Indonesia (8%),
Filipina (6%), Pakistan (5%), Nigeria (4%), Bangladesh (4%), dan Afrika
Selatan (3%). Negara di atas dan 22 negara lainnya yang terdaftar di WHO
di dunia. Hanya 6% dari kasus global, yang berada di wilayah Eropa (3%)
(2018:1).
tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah
kasus baru TBC tahun 2017 pada laki-laki yaitu 1,4 kali lebih besar
3
lain. Hal ini terjadi kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar pada faktor
2018:4).
adalah 4.503 kasus, jumlah Kasus Baru BTA (Basil Tahan Asam) Positif
Tahun 2017 adalah 1.627 kasus, dan jumlah Kasus TB Anak Tahun 2017
dibandingkan tahun 2016, hal ini disebabkan karena adanya Kegiatan Ketuk
CDR (Case Detection Rate) di Kota Batam Tahun 2015. Jumlah penderita
suspek terdapat 1.688 kasus, sedangkan BTA (+) terdapat 606 kasus. Pada
2.227 kasus, BTA (+) 832 kasus. Pada tahun 2017 angka kesakitan
angka ribuan, yaitu suspek menjadi 6.678 kasus, sedangkan BTA (+) 1.014
4
TB Paru di Kota Batam pada tahun 2017 berjumlah 24 orang dengan CFR
(Case Fatality Rate) sebesar 1,9% sedikit meningkat dibanding tahun 2016
lalu dengan kematian 19 orang dan CFR 1,5%. Sedangkan kasus dengan
BTA (+) pada tahun 2017 sebanyak 1.014 kasus lebih meningkat dibanding
tahun 2016 lalu sebanyak 832 kasus (Profil Kesehatan Kota Batam,
2018:40).
sebanyak 55 kasus.
Kesehatan Kota Batam 2018 didapatkan bahwa dari 8 Rumah Sakit di Kota
Embung Fatimah Kota Batam sebanyak 1.560 kasus, Rumah Sakit Santa
Elizabeth Kota Batam sebanyak 796 kasus, Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Kota Batam sebanyak 629 kasus, Rumah Sakit Harapan Bunda Batam
sebanyak 362 kasus, Rumah Sakit Camatha Sahidya sebanyak 355 kasus,
Rumah Sakit Awal Bross sebanyak 283 kasus, Rumah Sakit Badan
5
Pengusahaan Batam 199 kasus, dan Rumah Sakit Elisabeth Batam Kota
sebanyak 81 kasus.
Berdasarkan data laporan dari RSUD Embung Fatimah Kota Batam laporan
korban jiwa pada tahun 2016 (World Health Organization 2018, ¶1, diunduh
sheets/detail/the-top-10-causes-of-death).
DALYs tahun 2000-2016 -28,5, all-age DALY rate tahun 2000-2016 -36,1,
dan dengan standarised DALY rate tahun 2000-2016 -40,5. Sedangkan yang
6
kasus, dengan jumlah kasus tuberkulosis 6.500 kasus, HIV 1.048 kasus,
malaria 0,33 per 1.000 penduduk, DBD 168,55 per 100.000 penduduk,
pneumonia 21.857 kasus, kusta 43 kasus, diare 57.242 kasus, kanker serviks
151 kasus, kanker payudara 140 kasus, hipertensi 11,3%, obesitas 21.241
jiwa yang terjadi pada masyarakat pada golongan umur 1-4 tahun, 15-24
tahun, 25-44 tahun, 45-54 tahun, 55-64 tahun, >60 tahun, sedangkan
kasus.
di Rumah Sakit Harapan Bunda Kota Batam pada hari Jum’at tanggal 28
7
Juni 2019 jam 17:00 WIB dilakukan kepada Tn.A secara alloanamnesa dan
masuk rumah sakit dengan keluhan sesak napas hilang timbul sejak 1
minggu yang lalu, sesak terasa saat klien melakukan aktivitas, klien
kekuningan dengan konsistensi kental ,dan pada hari Senin tanggal 25 Juni
2019 klien mengatakan batuk berdahak disertai darah, klien tampak batuk
ronchi pada dada kanan atas, klien tampak lemah, klien tampak terpasang
oksigen 3 liter kali/menit, klien mengatakan pada malam hari terasa keluar
yang sama. Klien mengatakan bahwa dirinya perokok aktif, klien merokok 3
napas.
Paru RSUP dr. M. Djamil Padang. Hasil studi dokumentasi status ditemukan
dilakukan batuk efektif selama 3 hari didapatkan hasil jalan napas efektif
berkurang.
Jika penderita sudah mengalami tanda dan gejala dari tuberkulosis dan
penyembuhan TB yang lama serta klien diwajibkan minum obat selama 6-8
terhadap obat. Maka hal tersebut dapat membuat klien bosan sehingga
Triwibowo, 2013:77).
paru.
tuberkulosis paru.
peneliti selanjutnya.