Anda di halaman 1dari 2

Panjang Umur Damai Sejahtera dan Bahagia

YESAYA 48:16c-19
Bapak, ibu, saudara-saudari yg di berkati Tuhan
Jika kita harus memilih dari dua pilihan berikut ini, yang mana akan kita  pilih? Pertama:
umur panjang namun tidak mengalami damai sejahtera dan tidak merasa bahagia di masa
hidup yang lama itu, atau kedua: umur pendek dengan mengecap damai sejahtera dan
kebahagian di masa  hidup yang singkat itu. Pilih yang mana? [Sela] Sepertinya kita tidak
akan memilih kedua butir pilihan tadi. Kemungkinan kita akan menambahkan satu butir
pilihan menjadi pilihan yang ketiga, yakni umur panjang sambil terus mengecap damai
sejahtera dan kebahagiaan. di dalam Tuhan, siapa di antara kita yang tidak ingin berumur
panjang? Semua kita berharap TUHAN Allah, Sang Pencipta, Bapa di sorga berkenan
menganugerahkan tahun-tahun hidup yang panjang bagi kita. Namun kita tentu menyadari
bahwa umur panjang yang kita harapkan ini adalah umur panjang di alam yang fana, yang
selalu mengalami pergantian masa dan musim: ada siang dan ada malam, ada terang dan ada
gelap, ada panas dan ada hujan, ada waktu tertawa dan ada waktu menangis, ada waktu
senang dan ada waktu susah, dan lain sebagainya. Artinya, dunia, yakni tempat di mana kita
mau hidup lama ini, adalah tempat di mana segala sesuatu ada masanya, seperti firman
TUHAN berkata dalam Pengkotbah 3:1 “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di
bawah langit ada waktunya”. Lalu bagaimanakah kita dapat menjalani tahun-tahun hidup
yang panjang di dalam dunia sementara dunia pada hakekatnya adalah tempat dimana damai
sejahtera dan kebahagiaan yang kita harapkan itu tidak pasti menetap di dalam hidup kita?
Bapak, ibu, saudara-saudari yg di berkati Tuhan
Di hari penuh sukacita iman ini, TUHAN berfirman: “SEKIRANYA ENGKAU
MEMPERHATIKAN PERINTAH-PERINTAH-KU, MAKA DAMAI SEJAHTERAMU
AKAN SEPERTI SUNGAI YANG TIDAK PERNAH KERING, DAN
KEBAHAGIAANMU AKAN TERUS BERLIMPAH SEPERTI GELOMBANG-
GELOMBANG LAUT YANG TIDAK PERNAH BERHENTI” (ay 18). TUHAN itu baik! Ia
tidak menganugerahkan hidup kepada kita dengan dengan begitu saja membiarkan kita
dikuasai oleh kenyataan dunia yang fana ini. Sebab, sekalipun dunia tidak dapat menjamin
kekekalan damai sejahtera dan kebahagiaan kita, namun Bapa di sorga memberikan jaminan
penuh kepada kita bahwa Ia sendirilah yang akan menjadikan damai sejahtera kita “seperti 
sungai yang tidak pernah kering” dan kebahagiaan kita “akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.” Ia akan membuat damai sejahtera
dan kebahagian kita itu tidak akan direbut oleh kenyataan pahit apapun yang kita hadapi di
dunia ini. Kita akan mengecap apa yang dikejar oleh semua orang di dunia ini, yakni damai
sejahtera dan kebahagiaan, bahkan mengalaminya secara tetap: tidak berubah, tidak fana,
tidak akan pernah berkesudahan.
Bapak, ibu, saudara-saudari yg di berkati Tuhan
Kepada Saudara yang berulang tahun dan juga bagi kita semua, firman Tuhan ini
menyampaikan kepada kita rahasia atau kunci memperoleh kebahagiaan dan damai sejahtera
di dalam dunia yang fana ini, yaitu dengan “MEMPERHATIKAN PERINTAH-PERINTAH-
KU”!  Adalah bijaksana bilamana kita selalu memeriksa kehidupan kita dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada diri kita, misalnya apakah perbuatan kita ini adalah perbuatan
yang tidak menyimpang dari kehendak Tuhan yang difirmankan-Nya di dalam Alkitab?
Apakah perkataan yang kita ucapkan adalah perkataan yang benar dan kudus di hadapan
Tuhan? Apakah hati dan pikiran kita ini terjaga di hadapan Tuhan? Apakah cara hidup,
kebiasaan, bahkan kesukaan kita tidak menyakitkan hati Tuhan?, dan lain sebagainya. Ini
jugalah yang kurang lebih sama dimaksud oleh firman-Nya dalam 2 Korintus 13:5a “Ujilah
dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman.”
Dengan ini pula kita diingatkan bahwa rasa tidak bahagia atau tidak merasa damai di jiwa
kita tidak ditentukan oleh keadaan di luar diri kita. Ini penting untuk kita insafi bersama,
sebab seringkali ketidakbahagiaan atau tidak adanya rasa damai di hati kita kait-kaitkan
dengan keadaan, situasi, bahkan dengan orang-orang di sekitar hidup kita. Terkadang kita
mendengar jawaban seseorang bahwa dia tidak bahagia disebabkan karena keadaan
lingkungannya buruk, atau situasinya bikin tidak bahagia, atau karena orang-orang di
sekitarnya begini dan begitu. Seakan-akan kunci kebahagiaan dan damai sejahtera kita
tergantung pada orang-orang di sekitar kita, atau pada keadaan dan situasi yang baik saja.
Ternyata, kita keliru. Sebab firman Tuhan yang kita baca bersama ini secara tidak langsung
mengoreksi pemahaman kita tentang kebahagiaan dan damai sejahtera yang kita cari itu.
Bahwa, kebahagiaan dan damai sejahetera itu tidak datang dari luar diri kita, melainkan
adalah KARUNIA Allah pada diri seorang yang menaruh takut akan TUHAN dengan selalu
mau belajar hidup berkenan kepada-Nya, hidup dipimpin oleh Roh. Sehingga mengalirlah
sukacita dan damai sejahtera itu bagi kita “Buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai
sejahtera, ... ”. (Gal 5:22)
Bapak, ibu, saudara-saudari yg di berkati Tuhan
Jadi kebahagiaan dan damai sejahtera itu tidak dapat kita temukan di manapun, dari siapapun,
dan dengan apapun di dalam dunia ini. Kita juga tidak perlu mencarinya di segala tempat di
dunia ini, karena kebahagiaan dan damai sejahtera hanya akan kita peroleh dari Dia, pemilik
kebahagiaan dan damai sejahtera itu sendiri, yakni TUHAN Allah kita di dalam Yesus
Kristus. Bapa di sorga akan mengalirkan damai sejahtera-Nya kepada kita menjadi damai
sejahtera di jiwa kita dan Ia akan melimpahkan kebahagiaan-Nya kepada kita menjadi
kebahagiaan di hati kita, jika kita mau menaklukkan hati dan pikiran kita kepada hati dan
pikiran-Nya, kepada hikmat-Nya, kepada kehendak-Nya, kepada segala apa yang berkenan
kepada-Nya, maka segala sesuatupun dibuat-Nya indah bagi kita.
Selamat Ulang Tahun , semoga panjang umur sambil menikmati hidup penuh kebahagiaan
dan damai sejahtera dengan hidup memperhatikan perintah-perintah Tuhan. Amin.-

Anda mungkin juga menyukai