Anda di halaman 1dari 14

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW

OLEH ; FADHLY. MP.d.I GURU MIN TL JAWA BATURAJA

1.Strategi Pembelajaran Kooperatif

Teori yeng melandasi pembelajaran kooperatif jigsaw adalah teori

konstruktivisme. Pada dasarnya pendekatan teori konstruktifisme dalam belajar

adalah suatu pendekatan di mana sisiwa secara individu menemukan dan

mentranseformasikan imformasi yang kompleks, memeriksa imformasi dengan aturan

yang dan merivisinya bila perlu (soejadi dalam teti sobri,2006. 15).

Menurut Slavin (2007), pembelajaran kooperatif menggalakan siswa

berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Ini membolehkan poertukaran

ide dan pemeriksaaan ide sendiri dalam suasana yang tidak terancam, sesuai dengan

falsafah konstruktivisme. Dengan demikian, pendidikan hendaknya mampu

menggkondisikan dan memberikan dorongan untuk dapat mengoptimalkan dan

membangkitkan potensi siswa , menumbuhkan aktifitas dan daya cipta kreativitas

sehingga akan menjamin terjadinya dinamika di dalam proses pemebelajaran. Dalam

teori konstruktivisme ini lebih mengutamakan pada pembelajaran siswa yang

dihadapkan masalah-masalah komplek untuk di cari solusinya, selanjutnya

menemukan bagian-bagian yang lebih sederhana dan keterampiulan yang diharapkan.

Model pembelajaran ini dikembangkan dari teori belajar konstruktivisme

yang lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky. Berdasarkan penelitian Piaget yang

11
pertama dikemukakan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran anak (Ratna,

1988: 181)

Dalam model pemebelajaran kooperatif ini guru berpesan sebagai fasilitator

yang berfungsi sebagai jembatan penghubungan ke arah pemahaman yang lebih

tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan penegtahuan pada

siswa, tetapi harus juga membangun dalam pikirannya. Siswa mempunya

kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan langsung dalam menerapkan ide-ide

meraka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan

ide-ide mereka sendiri.

Piaget dan Vygotsky mengemukakan adanya hakikat sosial dari sebuah proses

belajar dan juga mengemukakan tentang penggunaan kelompok-kelompok belajara

dengan kemapuan anggota-anggotanya yang beragam sehingga terjadi perubahan

konseptual. Piaget menekankan bahwa belajar adalah sebuah proses aktif dan

pengetahuan disususn dalam pemikiran siswa. Oleh karena itu, belajar adalah

tindakan kreatif di mana konsef dan kesan dibentuk dengan memikirkan objek dan

peristiwa serta berraksi dengan objek dan peristiwa tersebut.

Di samping aktivitas dan kreativitas yang diharapkan dalam sebuah proses

pembelajaran, dituntut interikasi yang seimbang. Interkasi yang dimaksud adalah

adanya interaksi atau komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa.

Guru dengan siswa, diharapkan dalam proses belajar terdapat komunikasi banyak

arah, yang memungkinkan banyak arah, yang memungkinkan akan terjadi aktivitas,

kreativitas yang diharapkan.

12
Pandangan konstruktivitasme Piaget dan Vygotsky dapat berjalan

berdampingan dalam proses pembelajaran konstruktivisme. Piaget yang menekankan

pada kegiatan internal individu terhadap objek yang dihadapi dan pengalaman yang

dimiliki orang tersebut, sedangkan konstruktivisme Vygotsky menekankan pada

inetraksi sosial dan melakukan konstruksi pengetahuan dari lingkungan sosialnya.

Berkaitan dengan karya Vygotsky dan penjelasan Piaget, para konstruktivis

menekankan pentinya interaksi dengan teman sebaya melalui pembentukan

kelompok belajar, siswa diberikan kesempatan secara aktif untuk mengungkapkan

sesuatu yang dipikirkan kepada temannya, Hal itu akan membantunya untuk melihat

sesuatu dengan jelas , bahkan melihat ketidaksesuaian pandangan mareka sendiri.

2. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperatf learning) merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok ;kelopok kecil

secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat samapi dengan enam orang

dengan struktur kelompok yang bersifat Heterogen.

Pada hakekatnya coopertaif learning sama dengan kerja kelompok. Oleh

karena itu banyak guru yang menyatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalam

kooperatif learning karena mereka telah biasa melakukan pembelajaran kooperatif

learning dalam bentuk belajar kelompok, walaupuntidak semua belakar kelompok

disebut dalam kooperatif learning seperti dijelaskan oleh Abdulhak (2001: 19-20) “

pemebelajaran kooperatif dilaksanakan melalui shering proses antara peserta didik

sehingga dapat mewujudkan pemahamana bersama antara pesertta didik itu sendiri.”

13
Dalam pemebelajaran ini akan tercipta sebuah ineraksi yang lebih luas, yaitu

inetraksi dan komunikasi anatara guru dengan siswa , siswa dengan siswa , dan siswa

dengan guru (multi way traffic communication)

Pembelajaran kooperatif adalah starategi pembelajaran yang melibatkan

partisispasi siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi “. (

Nurhayati,2002 : 25). Dalam sistem belajar yang kooperatif siwa belajar bekerjasama

dengan anggota lainnya. Dalam model ini sisiwa memiliki dua tanggung jawab, yaitu

mereka belajar untukdirinya sendiri, dan membantu sesame anggota untuk belajar.

Sisawa dapat belajar dalam kelompok kecildan dapat melalukanya seseorang diri.

Cooperatif learning adalah merupakan kegiatan belajar siswa dengan cara

berkelompok. Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang

dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan

yang telah dirumuskan . ( Sanjaya 2006.: 239)

Tom V. Savage (1987:25) mengemukakan bahwa cooperative learning

merupakan satu pendekatan yang menekankan kerja sama dalam kelompok

.pembelajaran kooperatif adalah stategi pemebelajaran yang melibatkan partisipasi

siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteriaksi . Dalam sistem belajar

kooperatif sisiwa belajar bekerja bersama anggota lainnya. ( Nurul hayati. 2002:25)

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam bentuk

kelompok. Ada unsur dasar pemebelajaran kooperatif yang membedakan dengan

pembelajaran kelompok yang asal-asalan . Pelaksanaan prinsif dasar pokok sistem

pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelolah kelas

dengan lebih efektif . Dalam pembelajaran kooperatif proses pembelajaran tidak

14
harus bejalan dari guru kepada siswa, sisiwa dapat belajar dari siswa lainnnya.

Pembelajaran oleh rekan sebaya ( peerteaching) lebih efektif dari pembelajaran oleh

guru.

Koperatif learning adalah teknik peneglompokan yang di dalamnya siswa

bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dengan kelompok kecilyang umumnya

terdiri dari 4- 5 orang siswa. Belajar kooperatifd dalah belajar pemanpatan kelompok

kecil dalam poembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama untuk

memaksismalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok

tersebut (Jonson Dalam Hasan. 1996)

Starategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di dalam kelompok-kelompok, untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan terdapat empat hal penting

dalam strategi pemebelajaran yang telah ditetapkan yaitu :

1. adanya peserta didik dalam kelompok.

2. adanya aturan main

3. adanya upaya belajar dalam kelompok

4. tatap muka

5. evaluasi proses kelompok

Berkenaan dengan pengelompokan siswa dapat ditentukan berdasarkan atas

(1) minat dan bakat siswa., (2) latar belakang kemampuan siswa (3) kemampuan

bersosialisasi. (4). Tatap muika (5) evaluasi proses kelompok.

Nurul Hayati, ( 2002: 25-28) mengemukakan lima unsure dasar modal

koopertaif learning, yaitu (1) ketergantungan positif, (2) pertanggung jawaban

15
individual (3) kemampuan bersosialisasi ( 4) tatap muka dan (5) eavaluasi proses

kelompok

Ketergantungan positif adalah suatu bentuk kerja sama yang sangat erat kaitannya

antara anggota kelompok. Kerjasama ini dibutuhkan mencapai tujuan . Siswa benar-

benar mengerti bahwa kesuksesan kelompok tergantu pada kesuksesan anggotanya.

Maksud pertanggung jawaban individu adalah kelompok tergantung dengan

cxara belajar perseorangan seluruh anggota kelompok. Peratanggung jawaban

mempokuskan aktivitas kelompok dalam menjelaskan konsep pada satu orang dan

memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok siap menghadapi aktivitasdi mana

siswa harus menerima tanpa pertolongan anggota kelompok. Kemampuan sosialisasi

adalah kemapuan bekerjasama yang biasa dikerjakan dalam kelompok, kelompok

tidak akan berjalan efektif apabila setiap anggota kelompok tidak memiliki kemapuan

bersosialisasi yang dibutuhkan.

Setiap kelompok diberikaqn kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi.

Kegiatan intraksi ini akan meberikan siswa bentuk sinargi yang menguntungkan

semua anggota. Guru menjadwalkan waktu bagi kelompok untuk mengevaluasi

proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selnjutnya bisa bekerja

sama lebih evektif.

Senada dengan penjelasan tersebut Siahaan ( 2005 :2) lima unsure penting

yang ditekankan dalam proses pembelajaran kooperatif : yaitu:

1. Saling ketergantungan yang positif

2. ineteraksi berhadapan

3. tanggung jawab individu

16
4. keterampilan sosial

5. terjadinya peoses dalam kelompok

Pembelajaran kooperatis mewadahi bagaimana siswa dapat berkerjasama

dalam kelompok, tujuan kelompok adalah tujuan bersama, Situasi Kooperatif

merupakan bagian dari siswa untuk mencapai tujuan kelompok, siswa harus

merasakan bahwa meraka akan mencapai tujuan kelompok, siswa harus merasakan

bahwa mereka akan mencapai tujuan maka siswa lain dalam kelompoknya memiliki

kebersamaan , artinya tiap anggota kelompok bersikap kooperatif dengan sesamnya

anggota kelompoknya.

Tujuan penting lain dari pemebelajaran kooperatif adalah untuyk

mengajarkan kepada sisiwa , keterampilan kerja sama dan koloborasi. Keterampilan

ini amat penting untuk dimiliki di dalam masarakat di mana banyak kerja orang

dewasa sebagian dikerjakan orang dewasa dalam organisasi yang saling bergantungan

sama lain dan di mana masarakat secara budaya semakin beragam, Sementara itu

banayak anak muda dan orang dewasa masih kuarang dalam berketerampilan

bersosial, hal ini bayak ditemukan oaring tidak dapat bekerja secara kooperatif,

dalam pemebelajaran ini tidak hanya memepelajari materi saja, namun siswa diajarka

keterampilan –keterampilan khusus yang disebut keterampilan koperatif,

keterampilan ini untuk memepelancar hubungan, kerja dan tugas, peran hubungan

kerja dibangun de3ngan mengembangkan komunikasi antara anggota kelompok,

sedangkan peran dan tugas dilakukan dengan membagi tugas antara anggota

kelompok selama kegiatan

17
Ada tiga bentuk keterampilan kooperatif sebgai diungkap oleh : Lundgren

(1994), yaitu :

a. Ketemapilan kooperatif tingkat awal

Meliputi : (a) menggunakan kesempatan, (b). menghargai konteribusi, (c).

mengambil giliran dan berbagai tugas ( d ). Berada dalam kelompok, (e) berada

dalam tugas, (f). mendorong partisifasi, (g). mengundang orang lain untuk berbicara.

(h). menyelsaikan tugas pada waktunya dan ( i) menghormati perbedaan individu.

b. Keterampilan kooperatif tingkat menengah

Meliputi; (a) menunjukan penghargaan dan simpati; (b). mengungkapkan

ketidak setujuan denga cara yang dapat diterima; (c.). mendengarkan dengan aktif.

(d). bertanya; (e) membuat ringkasan; (f) menafsirkan, (g).mengatur dan

mengorganisisr, (h) menerima tanggung jawab ( i). mengurangi ketegangan.

c. Keterampilan Kooperatif tingkat Mahir

Meliputi mengelaborasi, (b). memeriksa de3ngan cermat, (c). menyatakan

kebenaran, (d) menetapkan tujuan, dan (e) berkompromi.

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang

menggunakan pemebelajaran kooperatif, pemebelajaran di mulai dari guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase iniu

digunakan uintuk menyampaikan imformasi, sering bahan bacaan dari pada verbal.

Selanjutnya, siswa di kelompokan dalam tem-tem belajar . Tahapan ini diikuti

bimbingan guru pada saat siswa bekerja bversama untuk menyelsaikan tugas bersama

mereka, fase terahir pemebelajaran kooperatif adalah meliputi presentasi hasil kerja

18
kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan memberikan

penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.

Tabel Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

TAHAP TINGKAH LAKU GURU

Tahap 1 Guru mmenyampaikan tujuan pelajaran


Menyampaikan Tujuan dan yang akan dicapai pada kegiatan pelajaran
Memotivasi siswa dan menekankan pentingnya topic yang
akan dipelajari dan memotivasi siswa
belajar.

Tahap 2 Guru menyajikan imformasi atau materi


Menyajikan Informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau
melalui bahan bacaan
Tahap 3 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
Menggorganisasikan siswa ke caranya memebentuk kelompok belajar dan
dalam kelompok –kelompok membimbing setiap kelompok agar
belajar melakukan transisi secara efektif dan
efisien
Tahap 4 Guru membimbing kelompok-kelompok
Membimbing kelompok bekerja belajar pada sat mereka mengerjakan tugas
dan belajar mereka
Tahap 5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
Evaluasi materi yang telah dipelajari atau masing-
masing kelompok mempersentasikan hasil
kerjanya
Tahap 6 Gurtu mencari cara-cara untuk menghargai
Memberikan penghargaan baik upaya maupun hasil belajar individu
dan kelompok

3. Prinsip- Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Anita Lie (2005) ada lima prinsip dalam pembelajaran kooperatif

model jigsaw, yaitu sebagai berikut,

19
1. Prinsip ketergantungan positif (positif Interpendence), yaitu dalam

pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelsaian tugas tergantung

apada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja

kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh

karena itu, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling

ketergantungan.

2. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu keberhasilan

kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh

karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab

yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.

3. Interaksi tatap muka (face to fece promation interaction), yaitu memberikan

kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka

melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima

imformasi dari kelompok lain.

4. Partisifasi dan komunikasi (participation communication), yaitu melatih siswa

untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan

pembelajaran.

5. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok

untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar

selanjutnya dapat bekerja sama lebih efektif.

4. Prosedur Pembelajaran Koperatif

20
1. Penjelasan materi tahap ini merupakan tahapan panyampaian pokok-pokok

materi pemebelajaran sebelumnya siswa belajar dalam kelompok. Tujuan

utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap poko materi pelajaran.

2. belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan

materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

3. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui

test atau kuis, yang dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu

akan memeberikan peneilaian kemampuan individu, sedangkan kelompok

akan memberikan penilaian pada kemampuan kelompoknya.seperti dijelskan

Sanjaya ( 2006: 247) ,” Hasil ahir setiap siswa adalah penggabungan

keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap kelompok. Memiliki sama nilai sama

dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai kelompok adalah nilai bersama

dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai kelompok adalah nilai bersama

dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap anggota

kelompoknya.”

5 . Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

5.1 . Defenisi Model Pembelajaran Teknik Jigsaw

Dari sisi etimologi Jigsaw berasal dari bahasa ingris yaitu gergaji ukir dan

ada juga yang menyebutnya dengan istilah Fuzzle, yaitu sebuah teka teki yang

menyususn potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini juga

mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji ( jigsaw), yaitu siswa melakukan sesuatu

kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan

bersama.

21
Model pemebelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar

kooperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk

kelompok kecil , seperti yang diungkapkan Lie ( 1993: 73), bahwa pembelajaran

kooperatif model jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa

belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang

secara heterogen dan siswa bekerja sama salaing ketergantungan positif dan

bertanggung jawab secara mandiri. Dalam model pembelajaran jigsaw ini siswa

memiliki banyak kesempatan untuk mengemukanakan pendapat, dan mengelolah

imformasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasii,

anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan

ketuntasan bagian materi yang dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada

kelompoknya.( Rusman, 2008.203)

5.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Menurut Rusman (2008 : 205) pembelajaran model jigsaw ini dikenal juga

dengan kooperatif para ahli. Karena anggota setiap kelompok dihadapkan pada

permasalahan yang berbeda. Namun, permasalahan yang dihadapi setiap kelompok

sama, kita sebut sebagai team ahli yang bertugas membahas permasalahan yang

dihadapi. Selanjutnya, hasil pembahasan itu di bawah kekelompok asal dan

disampaikan pada anggota kelompoknya.

Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

1. Melakukan mambaca untuk menggali imformasi. Siswa memeperoleh topic

- topik permasalahan untuk di baca sehingga mendapatkan imformasi dari

permasalahan tersebut.

22
2. diskusi kelompok ahli.siswa yang telah mendapatka topik permasalahan yang

samabertemu dalam satu kelompokataqu kita sebut dengan kelompok ahli

untuk membicaran topic permasalahan tersebut.

3. Laporan kelompok, kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan menjelaskan

dari hasil yang didapat dari diskusi tim ahli.

4. Kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan tadi.

5. Perhitungan sekor kelompok dan menetukan penghargaan kelompok.

Sedangkan menurut Stepen, Sikes and Snapp (1978 ) yang dikutip

Rusman (2008), mengemukakan langkah-langkah kooperatif model jigsaw sebagai

berikut:

1. Siswa dikelompokan sebanyak 1 sampai dengan 5 orang sisiwa.

2. Tiap orang dalam team diberi bagian materi berbeda

3. Tiap orang dalam team diberi bagian materi yang ditugaskan

4. Anggota dari team yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub bagian

yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk

mendiskusiksn sub bab mereka.

5. setelah selesai diskusi sebagai tem ahli tiap anggota kembali kedalam

kelompok asli dan bergantian mengajar teman satu tem mereka tentang

subbab yang mereka kusai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan

seksama,

6. Tiap tem ahli mempresentasikan hasil diskusi

7. guru memberi evaluasi

8. penutup

23
24

Anda mungkin juga menyukai