Anda di halaman 1dari 8

PERSEDIAAN BARANG DAGANG DALAM AKUNTANSI

OLEH

M TAUFIK NURRAHMAN
222018186

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
2019

0
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................... II

DAFTAR ISI.......................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.............................................................. 1

B. Rumusan masalah......................................................... 2
C. Tujuan........................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian persediaan .................................................. 5
2. Jenis -jenis persediaan .................................................. 5
3. Fungsi -fungsi persediaan.............................................. 6
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan.................................................................... 8
2. Saran.............................................................................. 8

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur selalu memiliki persediaan di
toko maupun di gudang perusahaan. Persediaan tersebut dapat berupa persediaan
bahan baku, barang dalam proses, atau barang jadi. Persediaan harus dimiliki
karenamerupakan produk perusahaan yang harus dijual sebagai sumber pendapatan.
Persediaan merupakan salah satu asset perusahaan yang sangat penting karena
berpengaruh langsung terhadap kemampuan perusahaan untuk memperoleh
pendapatan. Karena itu, persediaan harus dikelola dngan baik dan dicatat dengan baik
dan dicatat dengan baik agar perusahaan dapat menjual produknya serta memperoleh
pendapatan sehingga tujuan perusahaan tercapai.
1.2  Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan persediaan ?
b.      Apa saja jenis-jenis persediaan ?
c.       Apa Saja fungsi-fungsi persediaan ?

1.3  Tujuan
a.       Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan persediaan
b.      Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis persediaan
c.       Untuk mengetahui Apa Saja fungsi-fungsi persediaan

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pesediaan

Pengertian Persediaan menurut PSAK no.14 :


    Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
   Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
  Dalam bentik bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalamproses produksi atau
pemberian jasa.
Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses
yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih
lanjut.Perusahaan dagang yang aktivasinya adalah membeli dan menjual barang jadi,
memiliki persediaan dalam bentuk barang jadi atau barang dagang. Sedangkan
perusahaan manufaktur yang harus memroses bahan baku hingga menjadi barang
jadi, memiliki tiga jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku,persediaan barang
dalam proses dan persediaan barang jadi. Barang dagang yang berada digudang
perusahaan tetapi bukan milik perusahaan dapat dikelompokkan sebagai persediaan.

2.2  Jenis – jenis Persediaan

Persediaan dapat dikelompokkan menurut jenis dan posisi barang tersebut di dalam urutan
pengerjaan produk, yaitu (Assauri, 1998):
A.  ”Persediaan Bahan Baku (Raw Material Stock) Merupakan persediaan
dari barang-barang yang dibutuhkan untuk proses produksi. Barang ini bisa
diperoleh dari sumber-sumber alam, atau dibeli dari supplier yang
menghasilkan barang tersebut.
B.  Persediaan Bagian Produk (Purchased Parts)
Merupakan persediaan barang-barang yang terdiri dari parts yang diterima
dari perusahaan lain, yang secara langsung diassembling dengan parts lain
tanpa melalui proses produksi.
C. Persediaan Bahan-Bahan Pembantu (Supplies Stock)
Merupakan persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses
produksi untuk membantu kelancaran produksi, tetapi tidak merupakan
bagian dari barang jadi.
D.  Persediaan Barang Setengah Jadi (Work in Process)
Merupakan barang-barang yang belum berupa barang jadi, akan tetapi masih
diproses lebih lanjut sehingga menjadi barang jadi.”

4
2.3 Fungsi – fungsi Persediaan

Efesiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai


fungsi penting persediaan. Pertama, harus diingat bahwa persediaan adalah
sekumpulan produk fisikal pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan
mentah ke barang dalam proses, dan kemudian barang jadi. Fungsi – fungsi dari
persediaan antara lain:
a.      Fungsi “ Decoupling “
Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi – operasi
perusahaan internal dan eksternal mempunyai kebebasan. Persediaan “ decouples” ini
memungkinkan perusahaan dapat memenuhi langganan tanpa terganggu
supplier.Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya
tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan
barang dalam proses diadakan agar departemen – departemen dan proses – proses
individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untuk
memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para langganan. Persediaan yang
diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat
diperkirakan atau diramalkan disebut fluctuation stock.
b.       Fungsi “Economic Lot Sizing”
Melalui penyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan
membeli sumber daya – sumber daya dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya
per unit. Persediaan “Lot Size” ini perlu mempertimbangkan penghematan dalam hal
pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah karena perusahaan melakukan
pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya – biaya yang
timbul karena besarnya persediaan ( biaya sewa gedung, investasi, resiko dan
sebagainya ).

c.       Fungsi Antisipasi
Sering perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan
diramalkan berdasar pengalaman atau data – data masa lalu, yaitu permintaan musiman.
Dalam hal ini perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman. Disamping itu,
perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan
permintaan akan barang selama periode permintaan kembali, sehingga memerlukan
kuantitas persediaan ekstra yang sering disebut persediaan pengaman. Pada
kenyataannya, persediaan pengaman merupakan pelengkap fungsi “ decoupling “
yang telah diuraikan diatas. Persediaan antisipasi ini penting agar kelancaran proses
produksi tidak terganggu.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses
yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.
Jenis – jenis Persediaan
1.  Persediaan Bahan Baku (Raw Material Stock)
2. Persediaan Bagian Produk (Purchased Parts)
3. Persediaan Bahan-Bahan Pembantu (Supplies Stock)
4. Persediaan Barang Setengah Jadi (Work in Process)
5.  bahan Persediaan Barang Jadi (Finished Good)
Fungsi Persediaan antara lain:
A. Sebagai penyangga proses produksi sehingga proses operasi dapat berjalan
terus
B.  Menetapkan banyaknya barang yang harus disimpan sebagai sumber daya
agar tetap ada
C.    Sebagai pengganggu inflasi
D.   Menghindari kekurangan/kelebihan
       Metode Pencatatan :
a).    Metode Fisik
b).    Metode Prepetual
c).    Metode taksiran

3.2 Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai Persediaan diharapkan dapat
menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah pengantar akuntansi. Begitu
juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari
berbagai sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.

6
DAFTAR PUSTAKA

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi (Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan


keuangan), Adaptasi IFRS. Jakarta: Erlangga
Surharyati, Ely dan Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan, EdisiPertama,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
http://veriyen-paone.blogspot.com/2011/11/persediaan-inventory.html

Anda mungkin juga menyukai