Anda di halaman 1dari 2

Cara Tanam Padi Organik

Menggunakan Pupuk Hayati Bravo


Perhitungan untuk 1 Ha

A. Kebutuhan dan contoh aplikasi untuk 1 Ha.


1. Kebutuhan benih, 10-15 kg/ha
2. Benih diuji dulu (dipilih)
3. Umur persemaian benih: 7 - 10 hari
4. Tanam per lubang 1 - 2 bibit
5. Cara tanam bibit: dioleskan akarnya, tidak dibenamkan, posisi akar
horisontal/mendatar
6. Sawah tidak digenangi, cukup lembab dan basah
7. Sekeliling sawah, dibuatkan selokan penampung air
8. Kebutuhan pupuk hayati Bravo: 6 botol

B. Cara persemaian benih


1. Pilih benih lokal yang bagus, jangan memilih transgenik atau GMO. Benih
lokal akan bisa ditanam berulang-ulang dengan hasil bagus
2. Siapkan air dalam ember yang diberi garam, masukan telur, tambahkan
garam sehingga telur mengambang.
3. Masukan benih padi ke dalam air garam tadi, benih yang mengambang
atau melayang, dibuang. Benih yang tenggelam, itu yang paling bagus.
4. Tiriskan benih tadi, peram selam 2-3 hari (bungkus pakai karung,
ditempat yang lembab, sehingga keluar calon tunas.
5. Semaikan benih tadi, di atas tanah persemaian yang dicampur sekam
padi, supaya ada unsur silika untuk kekuatan batang padi
6. Benih sudah bisa jadi bibit pada usia 7-10 hari
7. Benih padi dilarang dipotong bagian atasnya

B. Pengolahan dan pemupukan sawah


1. Saat panen, jerami tidak dibuang atau dibakar, tetapi langsung dicacah/
dipotong-potong sejengkal, tebarkan di atas seluruh permukaan sawah.
2. Kalau ada pupuk kandang, boleh ditebarkan pupuk kandang/kotoran
hewan
3. Bajak sawah, jerami dan pupuk kandang tercampur
4. Tiga hari sebelum tanam padi (tandur), semprot tanah/sawah dengan 2
liter pupuk Hayati Bravo yang sudah diencerkan dengan air 200 liter.
Kondisi sawah lembab/basah, tidak tergenang. Tutup sawah supaya tidak
ada air yang mengalir ke luar sawah
5. Tanam padi, dengan jajar legowo 2, 3, atau 4, bibit padi ditanam dengan
akar horisontal/mendatar, cara tanamnya dioleskan ke lumpur sawah.
Benih yang ditanam 1 atau 2 pohon.
6. Hari ke-15 setelah tandur, semprot sawah dengan 2 liter pupuk Bravo
yang diencerkan dengan 200 liter air. Kondisi sawah lembab/basah, tidak
digenangi
7. Hari ke-17, genangi sawah dengan air. Tutup pintu keluar dan pintu
masuk air, biarkan sampai airnya habis, dan kondisi sawah tetap lembab.
8. Hari ke-40 setelah tandur, semprot sawah dengan 2 liter pupuk Bravo
yang diencerkan dengan 200 liter air. Kondisi sawah lembab/basah, tidak
digenangi
9. Hari ke-42, genangi sawah dengan air. Tutup pintu keluar dan pintu
masuk air, biarkan sampai airnya habis, dan kondisi sawah tetap lembab.

C. Tata cara penyemprotan Pupuk Hayati:


1. Penyemprotan dilakukan setelah shubuh sampai jam 7 pagi, atau setelah
jam 4 sore
2. DILARANG KERAS menyemprotkan Pupuk Hayati antara jam 7 pagi s/d
jam 4 sore
3. Penyemprotan harus ke tanah, DILARANG semprot ke batang/tanaman
4. Tangki penyemprotan harus baru, bukan bekas pestisida kimia. tangki
harus khusus buat penyemprotan pupuk hayati. harus dalam keadaan
bersih dan steril.
5. Jika menggunakan tangki penyemprotan 15 liter, cara pengenceran
Pupuk Hayati adalah: masukan 11 penutup botol Pupuk Hayati ke dalam
tangki penyemprotan yang berisi 14 liter air.
6. Air pengencer tidak boleh mengandung kaporit dan bahan kimia lainnya.
gunakan air alami, bukan air PAM.
7. Pupuk Hayati akan masuk ke dalam tanah dengan kecepatan 10 m/ 6
jam.

Anda mungkin juga menyukai