Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Perubahan Fisiologi Sistem Endokrin Pada Kala 1”
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak penyusun harap untuk kesempurnaan lebih lanjutnya dari
penyusunan makalah selanjutnya.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis
khususnya.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar yang memproduksi substans untuk digunanakn di
dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan bekerja
didalam tubuh.
Hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu.
terdapat hormon setempat dan hormon umum. contoh dari hormon setempat adalah:
Asetilkolin yang dilepaskan oleh bagian ujung-ujung syaraf parasimpatis dan syaraf rangka.
Sekretin yang dilepaskan oleh dinding duedenum dan diangkut dalam darah menuju penkreas
untuk menimbulkan sekresi pankreas dan kolesistokinin yang dilepaskan diusus halus,
diangkut kekandung empedu sehingga timbul kontraksi kandung empedu dan pankreas
sehingga timbul sekresi enzim
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian sistem endokrin ?
2. Fungsi sistem endokrin ?
3. Mekanisme sistem endokrin ?
4. Perubahan sistem endokrin pada kala 1 ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sistem endokrin.
2. Untuk mengetahui fungsi sistem endokrin.
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja sistem endokrin.
4. Untuk mengetahui perubahan sistem endokrin pada kala 1
D. Manfaat Penulisan
3
Dapat memahami tentang sistem endokrin.fungsi, dan mekanismenya.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian penting yang
mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang memiliki pengaruh dalam tubuh adalah
kelenjar endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tersusun atas susunan sel mikro yang
sangat sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang mengandung pembuluh kapiler.
Kelenjar endokrin adalah sebuah organ yang memproduksi zat aktif (hormone), yang dilepaskan
melaluai darah. Zat aktif ini akan mengatur kerja sebuah organ atau bahkan beberapa organ
sekaligus. Sifat kerja hormone adalah bekerja sebagai control umpan balik, bekerja pada spesifik
target, dan memiliki mekanisme kerja tertentu.
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk melakukan
sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan organ-organ
dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa
hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui saluran
(duktus).
Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu kesatuan
disebut denngan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari beberapa
kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang mengahasilkan satu macam hormon
tunggal, dan juga menghasilkan beberapa hormone ganda.
4
seksual, tekanan darah, nafsu makan, dan siklus tidur. Namun, setiap hormon yang dihasilkan
dalam sistem endokrin mempunyai fungsi yang berbeda tergantung dari kelenjar mana
hormon tersebut dihasilkan. Fungsi dari masing-masing kelenjar adalah:
1. Kelenjar Tiroid
Kelenjar yang terletak di bawah leher bagian depan ini menghasilkan hormon
tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroid juga berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan tulang otak dan sistem saraf pada anak-anak. Selain
itu, hormon tiroid juga membantu menjaga tekanan darah, detak jantung, dan fungsi
reproduksi.
2. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah dua pasang kelenjar kecil yang tertanam di setiap sisi
permukaan kelenjar tiroid. Kelenjar kecil ini melepaskan hormon paratiroid yang
berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam darah dan metabolisme tulang.
3. Hipotalamus
Hipotalamus mengeluarkan hormon yang merangsang dan menekan pelepasan
hormon yang disekresikan menuju kelenjar hipofisis melalui arteri. Hipotalamus juga
mengeluarkan hormon somatostatin yang menyebabkan kelenjar pituitari
menghentikan pelepasan hormon pertumbuhan. Selain itu, letaknya yang berada di
tengah bagian bawah otak memiliki peran penting dalam pengaturan rasa kenyang,
metabolisme, dan suhu tubuh.
4. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari letaknya berada di dalam otak, tepatnya
di bawah hipotalamus. Setelah mendapatkan rangsangan dari hipotalamus, kelenjar
hipofisis akan memproduksi hormon yang membantu mengatur pertumbuhan,
produksi dan pembakaran energi, menjaga tekanan darah, serta berbagai fungsi pada
organ tubuh lainnya.
5. Kelenjar Adrenal
Kelenjar berbentuk segitiga yang berada di atas setiap ginjal ini terdiri dari dua
bagian. Pertama, bagian luar atau biasa disebut dengan korteks adrenal dan bagian
keduanya adalah medula adrenal yang terletak di bagian dalam. Bagian luar
5
menghasilkan hormon yang disebut kortikosteroid, yang mengatur metabolisme,
fungsi seksual, sistem kekebalan, serta keseimbangan garam dan air dalam tubuh.
Sementara, bagian dalam atau medula adrenal menghasilkan hormon yang disebut
katekolamin yang berfungsi untuk membantu tubuh mengatasi tekanan fisik dan
emosional dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
6. Kelenjar Reproduksi
Pria dan wanita memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda. Pada pria terdapat di
testis yang mengeluarkan hormon androgen yang memengaruhi banyak karakteristik
pria seperti perkembangan seksual, pertumbuhan rambut wajah, dan produksi sperma.
Sementara pada wanita terletak di ovarium yang menghasilkan estrogen dan
progesteron serta telur. Hormon-hormon ini mengontrol perkembangan karakteristik
wanita seperti pertumbuhan payudara, menstruasi, dan kehamilan.
7. Pankreas
Pankreas adalah organ memanjang yang terletak di perut bagian belakang.
Pankreas memiliki fungsi pencernaan dan hormonal misalnya pankreas eksokrin yang
mengeluarkan enzim pencernaan. Selain itu, terdapat pankreas endokrin yang
mengeluarkan hormon insulin serta glukagon yang mengatur kadar gula dalam darah.
C. Mekanisme Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin akan mengeluarkan hormone bila ada stimulus atau rangsangan.
Hormone yang akan dikeluarkan kemudian diangkut oleh darah menuju kelenjar-kelenjar
yang sesuai sehingga bagian tubuh yang sesuai tersebut akan merespon misalnya insulin yang
disekresikan pancreas apabila kadar gula dalam darah tinggi.
Di bawah ini adalah mekanisme kerja hormone secara spesifik :
1. Stimulasi kerja enzim yang ada dalam sel. Aktivasi enzim melibatkan system reseptor
terikat membrane (pembawa pesan kedua).
a. Molekul-molekul dari berbagai hormone protein dan polipeptida (pembawa pesan
pertama) berikatan dengan reseptor tetap pada permukaan sel yang spesifik terhadap
hormone tersebut.
b. Kompleks hormone reseptor menstimulasi pemebentukan adenosine 3,5 – monofosfat
siklik (cAMP) sebagai pengantar pesan kedua, yang dapat menyampaikan pesan pertama
dari berbagai hormone.
6
Sintesis cAMP melibatkan lebih dari satu G-protein terikat membrane, yang
termasuk keluarga protein regulator pengikat nukelotida guanine.
G-protein mengalami perubahan bentuk, sehingga guanosin difosfat(GDP) yang
tidak aktif dapat diganti dengan enzim pengaktivasi, guanosin trifosfat (GTP).
Kompleks G-protein-GTP mengaktivasi enzim adenilat siklase, untuk
memproduksi cAMP.
c. Setiap molekul cAMP mengaktivasi berbagai moleki cAMP-dependen protein kinase
yang sesuai.
Enzim protein kinase mengkatalisis rreaksi fosforilasi khusu (transfer gugus
fosfat) untuk enzim kunci dalam sitoplasma.
Setiap molekul protein kinase mengaktivasi berbagai molekul yang sesuai dengan
enzimnya. Dengan demikian, suatu konsentrasi rendah dari hormone yang
bersirkulasi dapat diperkuat sehingga mengakibatkan aktivitas enzim intraseluler
utama
d. Aktivasi enzim oleh protein kinase mengakibatkan efek fisiologis dan reaksi kimia,
bergantung pada sifat bawaan sel.
e. cAMP terurai dengan cepat oleh enzim intraseluler fosfodisterase. Ini akan membatasi
durasi efek cAMP.
2. Aktivasi gen melibatkan system reseptor intraselular
a. Hormone steroid, hormone tiroid, dan beberapa jenis hormone polipeptida, menembus
membrane untuk masuk ke dalam sel. Hormone tersebut berikatan dengan reseptor
internal bergerak dalam sitoplasma atau nucleus sel.
b. Kompleks reseptor-hormon bergerak ke DNA di sisi atau di dekat gen yang
transkripsinya distimulasi oleh hormone. Disisi ini, kompleks akan berikatan dengan
reseptor DNA spesifik untuk hormone.
c. Gen kemudian diaktivasi oleh kompleks ini untuk membentuk transkripsi mRNA yang
akan berdifusi ke dalam sitoplasma.
d. mRNA kemudian ditransisi menjadi protein dan enzim yang memicu respons selular
terhadap hormone.
D. Perubahan Sistem Endokrin Pada Kala 1
7
Sistem endokrin aktif saat proses terjadinya persalinan menyebabkan kadar estrogen,
prostaglandin dan oksitosin meningkat serta terjadinya penurunan progesteron. Perubahan
keseimbangan estrogen dan progesteron menyebabkan oksitosin yang dikeluarkan oleh
hipofise parst posterior dapat menimbulkan kontraksi rahim (his). Dalam persalinan
frekuensi kontraksi semakin sering. Oksitosin diduga bekerja sama melalui prostaglandin
yang makin meningkat dengan semakin tuanya kehamilan yang berpengaruh terhadap
terjadinya kontraksi rahim (his). Kontraksi uterus selama kala I, dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
1. Fase laten
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap (± 2 x 10') selama 20".
2. Fase aktif
Frekuensi dan lama kontraksi uterus meningkat secara bertahap.
Kontraksi dianggap adekuat jika terjadi ± 3 x 10' selama ≥ 40".
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistemendokrin adalah sistem kelenjar yang memproduksi substans untuk
digunanakan di dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap
beredar dan bekerja didalam tubuh. Secara umum sistem endokrin bertanggung jawab
untuk mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon seperti metabolisme,
tumbuh kembang, fungsi dan reproduksi seksual, tekanan darah, nafsu makan, dan siklus
tidur. Sistem endokrin aktif saat proses terjadinya persalinan menyebabkan kadar
estrogen, prostaglandin dan oksitosin meningkat serta terjadinya penurunan progesteron.