Anda di halaman 1dari 6

UNIKA ST.

THOMAS SUMATERA UTARA – MEDAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)/ GANJIL
TA. 2020/2021

NAMA : CICHA VERONIKA PURBA


NPM : 170910047
Mata Uji : Filsafat Pendidikan
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Semester/Kelas : VI/ Kelas 2

1. Apabila kita mencermati proses pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah


terutama di tingkat pendididikan dasar ditemukan bahwa proses pembelajaran lebih
berorientasi pada pendekatan mekanistik dari pada pendekatan organik. Saudara
diminta untuk menjelaskan perbedaan kedua pendekatan tersebut!

JAWAB:
Menurut pendapat saya,saya simpulkan,perbedaan antara pendekatan mekanisme dan
pendekatan Organik lebih kepada seperti perbedaan pendekatan pembelajaran pada KTSP
dan Kurikulum 2013,seperti hal nya kita tau bahwa KTSP lebih mementingkan teori-teori dan
pembelajaran mengacu pada Guru dan tentunya kurang kreatif sedangkan Kurikulum 2013
jauh lebih kreatif dan sistem pembelajaran tidak hanya satu arah dan pusatnya ada pada siswa
itu sendiri.
Namun,lebih jelasnya dapat kita lihat perbedaan-perbedaan antara pendekatan mekanisme
dan pendekatan Organik sebagai berikut:
pendekatan mekanisme pendekatan Organik

1. memandang pendidikan sebagai transaksi 1.Kebutuhan siswa untuk


antara guru dan murid mengembangkan metode kerjanya sendiri
2.Guru adalah otoritas, gudangpengetahuan, dan memperoleh pengetahuan dan
seorang ahli, murid tidak tahu apa apa keterampilan.
3. Satu arah, dari guru ke murid 2.Guru sbg supervisor dan konsultan
4.Situasi menuntut aktivitas pedagogis 3.Pusat aktivitas maksimum adalah
maksimum oleh guru dan penerimaan muridnya sendiri
maksimum dari murid 4.Melatih kemampuan dan minatnya
5. Pendekatan mekanistik Siswa lakukan eksplorasi, eksperimen,
merupakan pendekatan tradisional dandidasarkan percobaan dan kesalahan, wawasan,
pada apa yang diketahui dari pengalaman sendiri melalui realitas konkret
(diawali dari yangsederhana ke yang lebih 5.Murid didorong kerja sama, buku teks
kompleks). Dalam pendekatan ini manusia tidak penting
dianggap sebagai mesin (Depdiknas, 2000 : 17)
2. Uraikan secara singkat apa itu ‘education’, ‘educate’, and ‘educated..!

JAWAB:

Dalam bahasa inggris,meski ketiga kata tersebut hampir mirip namun ketiga kata
tersebut memili arti yang berbeda,jika diterjemahkan dalam bahasa inggris Education berarti
pengetahuan,educate adalah suatu kata kerja yang berarti mendidik dan educated merujuk
pada suatu kata sifat yang berarti berpendidikan (cicha,’20)

untuk lebih jelasnya mari kita lihat pendapat para ahli berikut:

a.education
Plato (Filsuf Yunani, 429 SM – 346 SM)
Menurut plato, pendidikan adalah segala sesuatu yang membantu perkembangan individu
dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan.

Jean-Jacques Rousseau (Filsuf Perancis, 1712 – 1778)


Berpendapat bahwa pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa
kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

John Stuart Mill (Filsuf Inggris, 1806-1873)


Yaitu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang
dikerjakan untuk orang lain oleh dia, dengan tujuan mendekatakan dia kepada tingkat
kesempurnaan.

Jadi,Dapat saya simpulkan bahwa pendidikan(education) berarti segala sesuatu yang


dilakukan manusia dalam pengembangan potensi-potensi dan penambhan pengetahuan yang
terjadi secara terus menerus selama hidup nya.(cicha,’20)

b.educate

 Ahmadi (1977:109)

Pendidik adalah sebagai mengawasi peran dalam melaksanakan proses pembelajaran.

 Drs. Moh. Uzer Usman (1996:15)

Guru adalah tugas semua orang dan otoritas dalam pendidikan dan pengajaran di lembaga
pendidikan formal.

 Menurut Noor Jamaluddin (1978:1)

Guru adalah pendidik, orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan
atau bantuan kepada siswa dalam pengembangan tubuh dan jiwa untuk mencapai
kematangan, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah di
muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang mampu berdiri sendiri.
Jadi,saya simpulkan bahwa pendidikan adalah seseorang yang memiliki tanggung
jawab dalam pengajaran baik berupa pemberian pengetahuan,pembelajaran,fasilitator dan
pembimbing dalam proses pendidikan (cicha,’20)

c.educated

 Menurut Madhayani (1999:26)

Orang berpendidikan adalah orang yang telah mengalami proses belajar yang menghasilkan
kemampuan mental  yang  baik dan  berfungsi secara efektif dalam kehidupan pribadi dan
kehidupan intelektualnya

 Menurut ibnukattah (2007:72)

Seseorang yang berpendidikan adalah orang yang telah mengalami proses pembelajaran
sehingga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupannya.

Jadi dapat saya simpulkan, orang bisa dikatakan "berpendidikan yang baik" apabila
ilmu dan pengetahuan apa yang dipelajari selama pendidikan di sekolah formal/non formal
harus dapat diimplementasikan di kehidupannya sendiri dan bermanfaat bagi orang lain.
(cicha,’20)

3. John Hold mengatakan: “Schools should be a place where children learn what
they most want to know, instead of what we think they ought to know”.
Pernyataan John Hold memiliki makna yang lebih dalam mengenai proses
membelajarkan siswa di sekolah. Apakah tanggapan Anda mengenai proses
pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah dasar di Medan berdasarkan
pengalaman Anda waktu magang, jika ditinjau dari penyataan John Hold tersebut?

JAWAB:

John Hold mengatakan: “Schools should be a place where children learn what they
most want to know, instead of what we think they ought to know” pernyataan ini jika di
terjemahkan dalam bahasa indonesia berarti “Sekolah harus menjadi tempat di mana
anak-anak belajar apa yang paling ingin mereka ketahui,bukan apa yang kita pikir
mereka harus tau.

Dari pernyataan di atas,dipaparkan bahwa sistem pendidikan menekankan adanya


kebebasan seorang siswa untuk memilih bagaimana dan apa yang akan dia
pelajari.namun,jelaskita tahu bahwa itu sungguh berlawanan dengan kenyataan seperti yang
saya pantau saat proses magang 1 dan 2 sebagai mahasiswa PGSD UNIVERSITAS
KATHOLIK ST.THOMAS,MEDAN di 2 SD Negeri berbeda di kota Medan,bahwa proses
pembelajaran masih jauh dari kata berkualitas,bahkan kurikulum baru yaitu K13 yang
menyarankan siswanya untuk lebih bebas berkarya dan berekspesi sedangkan guru hanya
sebagai fasilitator belum terlaksana dengan baik. Sistem pembelajaran masih terjadi hanya
satu arah,yaitu guru adalah pokok utama dalam pembelajaran dan segala ilmu berasal dari
Guru,kreatifitas dan keaktifan anak sangat dibatasi,ini jelas berlawanan dengan pernyataan
Jhon Hold,karena kenyataan yang ada bahwa Guru lah dan sistem lah yang menentukan apa
yang harus dipelajari seorang siswa dan bagaimana dia mempelajari itu.(cicha,’20)

4. Salah satu kegiatan belajar rutin yang dilakukan di sekolah dasar adalah mengerjakan
pekerjaan rumah setiap hari (hari Senin sampai hari Sabtu). Dalam pandangan
“berpikir tentang pendidikan” justru menyampaikan pandangannya agar siswa
dibebastugaskan dari pekerjaan rumah. Apakah yang melatarbelakangi pandangan
tersebut bahwa siswa harus dibebastugaskan dari pekerjaan rumah?

JAWAB:

Mulai dari Jaman adanya sekolah di indonesia,PR(pekerjaan rumah) adalah sesuatu


yang tak pernah hilang dari sitem pendidikan di indonesia,namun,bagi siswa banyak yang
mengeluhkan mengenai pemberian PR tersebut,mereka merasa PR adalah suatu beban
berat,apalagi jika PR tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.namun pemberian tugas
itu dimaksudkan agara siswa bisa belajar secara mandiri,sehingga ilmu dan wawasan nya
bertambah.tapi,meski demikian sistem pendidikan di indonesia belum bisa dikatakan efektif
padahal pemberian PR selalu dilakukan oleh Guru.tapi mari kita lihat FINLANDIA dengan
sistem pendidikan terbaik di dunia,mereka tidak memberi PR Pada siswa nya,bahkan
pembelajarannya terkesan santai dan menyenangkan. Dalam pandangan “berpikir tentang
pendidikan” justru menyampaikan pandangannya agar siswa dibebastugaskan dari pekerjaan
rumah sebenarnya,adakah pengaruh pemberian dan pembebas tugaskan PR terhadap kulitas
pendidikan?untuk mengetahui lebih jelas,coba kita lihat pendapat para ahli berikut ini:

 Menurut Haidar, PR yang sering diberikan dalam bentuk menulis di kertas hanya
akan berdampak bagi perkembangan kognitif murid sedangkan ia lebih
menyarankan untuk sesekali memberi PR dengan bentuk kerja kelompok atau
proyek yang terlepas dari buku. Ia mengatakan bahwa ini sangat efektif untuk
mengantarkan ke dunia nyata alias pekerjaan.“Pemberian PR yang problem
solving harus digalakkan karena ini bisa membantu anak masuk ke aksi nyata dan
bukan sekedar pembelajaran pasif,”
 Menurut Psikolog pendidikan Bondhan Kresna Wijaya, M.Psi(17/7/2018)
, mengatakan, penerapan kebijakan pemberian PR harus memerhatikan sejumlah hal.
“Menurut saya kebijakan pemerintah itu layak dicoba diterapkan. Mungkin
terinspirasi model pendidikan di Finlandia yang memang enggak diperkenankan kasih
PR ke anak,”.

Menurut saya dapat disimpulkan latar belakang Dalam pandangan “berpikir tentang
pendidikan” justru menyampaikan pandangannya agar siswa dibebastugaskan dari pekerjaan
rumah adalah karena selama ini pemberian tugas kurang efektif, ada alasan mengapa
pekerjaan rumah yang selama ini diterpka kurang efektif yaitu:
 Anak butuh waktu untuk rileks dan menenangkan pikiran. Setelah belajar 7 - 8
jam/hari disekolah terasa sangat tidak adil jika mereka harus mengerjakan PR
tersebut lagi dirumah. Tekanan seperti ini tidak baik untuk anak dan mereka butuh
waktu untuk memperbarui pikiran dan tubuh mereka. 
 PR mengurangi waktu mereka dengan keluarga.
 PR dapat menimbulkan konflik antara anak dan orang tua
 Terkadang Guru memebri PR dengan jumlah yang tidak pantas
 Terlalu banyak PR menimbulkan keinginan anak untuk menyontek atau menyalin
pekerjaan orang lain agar pekerjaan mereka dapat terselesaikan.
 Seringkali guru tidak benar - benar memeriksa PR yang mereka berikan atau tidak
dibahas karena mereka juga punya kesibukan lain dan pelajaran harus terus
berlanjut.

5. Apakah relevansi kehadiran filasat pendidikan dalam pendidikan?

JAWAB:

Filsafat pendidikan sangat berpengaruh bagi dunia pendidikan,sama hal nya dengan
manusia,sistem pendidikan pun harus banyak belajar dan diperbaharui agar semakin baik
menuju arah kesempurnaan. Filsafat pendidikan mengkaji hakekat pendidikan itu
sendiri,manfaat,tujuan,model,dan apa saja masalah-masalah dan kekurangan yang terjadi
di dalam dunia pendidikan serta bagaimana cara mengatasinya dengan demikian dunia
pendidikan menjadi semakin baik.

Pengaruh kehadiran filsafat pendidikan menurut ahli:

 Menurut seorang pengamat pendidikan dari inggris Georgia(2000:61)


Bahwa ada beberapa pengaruh kehadiran filsafat pendidikan dalam dunia
pendidikan yaitu:
1. Menjadi salah satu landasan dalam perkembangan ilmu pendidikan.
2. Menjadi landasan dari kebijakan mengenai program pendidikan.
3. Menjadi landasan untuk berkarya dan juga mengabdi di bidang pendidikan.
4. Menentukan kurikulum dan juga materi yang harus diajarkan dalam bidang
pendidikan.
5. Memberikan pemahaman menyeluruh mengenai dunia pendidikan.
6. Membuat para pelaku di bidang pendidikan mampu memberikan materi
pendidikan lebih baik.
7.  menciptakan generasi pendidik dan tenaga pengajar yang berkualitas.
8. Membuat para peserta didik dapat memahami apa saja yang sebenarnya harus
diketahui dan juga dipelajari selama menempuh jalur pendidikan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai