Cicha Veronika Purba (170910047) Kelas 2 Sem - VI
Cicha Veronika Purba (170910047) Kelas 2 Sem - VI
JAWAB:
Menurut pendapat saya,saya simpulkan,perbedaan antara pendekatan mekanisme dan
pendekatan Organik lebih kepada seperti perbedaan pendekatan pembelajaran pada KTSP
dan Kurikulum 2013,seperti hal nya kita tau bahwa KTSP lebih mementingkan teori-teori dan
pembelajaran mengacu pada Guru dan tentunya kurang kreatif sedangkan Kurikulum 2013
jauh lebih kreatif dan sistem pembelajaran tidak hanya satu arah dan pusatnya ada pada siswa
itu sendiri.
Namun,lebih jelasnya dapat kita lihat perbedaan-perbedaan antara pendekatan mekanisme
dan pendekatan Organik sebagai berikut:
pendekatan mekanisme pendekatan Organik
JAWAB:
Dalam bahasa inggris,meski ketiga kata tersebut hampir mirip namun ketiga kata
tersebut memili arti yang berbeda,jika diterjemahkan dalam bahasa inggris Education berarti
pengetahuan,educate adalah suatu kata kerja yang berarti mendidik dan educated merujuk
pada suatu kata sifat yang berarti berpendidikan (cicha,’20)
untuk lebih jelasnya mari kita lihat pendapat para ahli berikut:
a.education
Plato (Filsuf Yunani, 429 SM – 346 SM)
Menurut plato, pendidikan adalah segala sesuatu yang membantu perkembangan individu
dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan.
b.educate
Ahmadi (1977:109)
Guru adalah tugas semua orang dan otoritas dalam pendidikan dan pengajaran di lembaga
pendidikan formal.
Guru adalah pendidik, orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan
atau bantuan kepada siswa dalam pengembangan tubuh dan jiwa untuk mencapai
kematangan, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah di
muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang mampu berdiri sendiri.
Jadi,saya simpulkan bahwa pendidikan adalah seseorang yang memiliki tanggung
jawab dalam pengajaran baik berupa pemberian pengetahuan,pembelajaran,fasilitator dan
pembimbing dalam proses pendidikan (cicha,’20)
c.educated
Orang berpendidikan adalah orang yang telah mengalami proses belajar yang menghasilkan
kemampuan mental yang baik dan berfungsi secara efektif dalam kehidupan pribadi dan
kehidupan intelektualnya
Seseorang yang berpendidikan adalah orang yang telah mengalami proses pembelajaran
sehingga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupannya.
Jadi dapat saya simpulkan, orang bisa dikatakan "berpendidikan yang baik" apabila
ilmu dan pengetahuan apa yang dipelajari selama pendidikan di sekolah formal/non formal
harus dapat diimplementasikan di kehidupannya sendiri dan bermanfaat bagi orang lain.
(cicha,’20)
3. John Hold mengatakan: “Schools should be a place where children learn what
they most want to know, instead of what we think they ought to know”.
Pernyataan John Hold memiliki makna yang lebih dalam mengenai proses
membelajarkan siswa di sekolah. Apakah tanggapan Anda mengenai proses
pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah dasar di Medan berdasarkan
pengalaman Anda waktu magang, jika ditinjau dari penyataan John Hold tersebut?
JAWAB:
John Hold mengatakan: “Schools should be a place where children learn what they
most want to know, instead of what we think they ought to know” pernyataan ini jika di
terjemahkan dalam bahasa indonesia berarti “Sekolah harus menjadi tempat di mana
anak-anak belajar apa yang paling ingin mereka ketahui,bukan apa yang kita pikir
mereka harus tau.
4. Salah satu kegiatan belajar rutin yang dilakukan di sekolah dasar adalah mengerjakan
pekerjaan rumah setiap hari (hari Senin sampai hari Sabtu). Dalam pandangan
“berpikir tentang pendidikan” justru menyampaikan pandangannya agar siswa
dibebastugaskan dari pekerjaan rumah. Apakah yang melatarbelakangi pandangan
tersebut bahwa siswa harus dibebastugaskan dari pekerjaan rumah?
JAWAB:
Menurut Haidar, PR yang sering diberikan dalam bentuk menulis di kertas hanya
akan berdampak bagi perkembangan kognitif murid sedangkan ia lebih
menyarankan untuk sesekali memberi PR dengan bentuk kerja kelompok atau
proyek yang terlepas dari buku. Ia mengatakan bahwa ini sangat efektif untuk
mengantarkan ke dunia nyata alias pekerjaan.“Pemberian PR yang problem
solving harus digalakkan karena ini bisa membantu anak masuk ke aksi nyata dan
bukan sekedar pembelajaran pasif,”
Menurut Psikolog pendidikan Bondhan Kresna Wijaya, M.Psi(17/7/2018)
, mengatakan, penerapan kebijakan pemberian PR harus memerhatikan sejumlah hal.
“Menurut saya kebijakan pemerintah itu layak dicoba diterapkan. Mungkin
terinspirasi model pendidikan di Finlandia yang memang enggak diperkenankan kasih
PR ke anak,”.
Menurut saya dapat disimpulkan latar belakang Dalam pandangan “berpikir tentang
pendidikan” justru menyampaikan pandangannya agar siswa dibebastugaskan dari pekerjaan
rumah adalah karena selama ini pemberian tugas kurang efektif, ada alasan mengapa
pekerjaan rumah yang selama ini diterpka kurang efektif yaitu:
Anak butuh waktu untuk rileks dan menenangkan pikiran. Setelah belajar 7 - 8
jam/hari disekolah terasa sangat tidak adil jika mereka harus mengerjakan PR
tersebut lagi dirumah. Tekanan seperti ini tidak baik untuk anak dan mereka butuh
waktu untuk memperbarui pikiran dan tubuh mereka.
PR mengurangi waktu mereka dengan keluarga.
PR dapat menimbulkan konflik antara anak dan orang tua
Terkadang Guru memebri PR dengan jumlah yang tidak pantas
Terlalu banyak PR menimbulkan keinginan anak untuk menyontek atau menyalin
pekerjaan orang lain agar pekerjaan mereka dapat terselesaikan.
Seringkali guru tidak benar - benar memeriksa PR yang mereka berikan atau tidak
dibahas karena mereka juga punya kesibukan lain dan pelajaran harus terus
berlanjut.
JAWAB:
Filsafat pendidikan sangat berpengaruh bagi dunia pendidikan,sama hal nya dengan
manusia,sistem pendidikan pun harus banyak belajar dan diperbaharui agar semakin baik
menuju arah kesempurnaan. Filsafat pendidikan mengkaji hakekat pendidikan itu
sendiri,manfaat,tujuan,model,dan apa saja masalah-masalah dan kekurangan yang terjadi
di dalam dunia pendidikan serta bagaimana cara mengatasinya dengan demikian dunia
pendidikan menjadi semakin baik.