Anda di halaman 1dari 2

Analisa Data

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisa bahwa terdapat “Uji kualitas
batubara briket dan bio briket”. Tujuan dilakukannya percobaan agar mahasiswa mampu
menganalisa lamanya waktu “pembakaran, lamanya waktu nyala, temperature pembakaran,
uji kadar air, uji kadar abu dan nilai kalor, dan mahasiswa mampu mengetahui kandungan
maupun kualitas dari batubara briket dan bio briket.
Parameter kualitas yang dapat diuji pada briket diantaranya adalah kalori, kadar air,
zat terbang, kadar abu, dan karbon pada pembuatan briket, faktor yang penting dalam proses
pembuatan briket batubara adalah ukuran batubara (dalam mesh) dari pembuatan adonan
perekat, ukuran batubara yang baik dalam pembuatan briket +20-60 mesh. Untuk adonan
perekat memiliki perbandingan dengan air sebanyak ± 1: 5, karena jika air yang ditambahkan
terlalu banyak maka briket yang dihasilkan akan ber air, ini akan mempengaruhi nilai kalor
briket sebab terlalu banyak mengandung moisture. Adapun bio briket yang digunakan pada
percobaan ini adalah arang dari tempurung kelapa.
Pembuatan briket arang dari limbah dapat dilakukan dengan menambah bahan
perekat. Dimana bahan baku diarangkan terlebih dahulu kemudian di tumbuk. Dicampur
dengan perekat kemudian dicetak dengan system hidrolik maupun dengan manual dan
selanjutnya dikeringkan.
Adapun data dari hasil percobaan yang di Analisa, bera sempel setelah pemanasan
0,9418 gr, kadar air sisa 6,15%, kadar abu 18,8%, zat terbang 63,43%, fixed karbon 11,62%,
pada hasil dari data yang diketahui tersebut menggunakan komposisi batubara 100 gr + 35 gr
perekat. Kadar air berat sampel setelah pemanasan 0,9745 gr dengan kadar air 3,51%, kadar
abu 16,6%, zat terbang 64,42%, fixed karbon 15,47 %, komposisi batubara 100 gr + 45 gr
perekat, kadar air 2,18%, kadar abu 20,9%, zat terbang >1,9%, fixed karbon 5,02%,
komposisi batubara 100 gr + 45 gr perekat, kadar air 2%, kadar abu 24,8%, zat terbang
71,3%, fixed karbon 1,9%.
Adapun data perhitungan bio briket dengan komposisi 25 gr abu + 50 gr batubara +45
gr perekat, kadar air 3,36%, kadar abu 27,5%, zat terbang 67,9%, fixed karbon 1,24%,
komposisi 50 gr batubara + 45 perekat, kadar air 8,1 gr, 24,9%, kadar abu 24,5%, zat terbang
42,8%, fixed karbon 7,8%.

Langkah Kerja

 Percobaan Kadar Air (moisture)


1. Memanaskan cawan porselin pada 104-110° c . mendinginkan selama 15-30
menit dalam desikator.
2. Memasukkan 1 gram sampel kedalam cawan, kemudian ditimbang.
3. Memasukkan cawan kedalam oven pada suhu 104-110° c.
4. Mengeluarkan cawan dan oven, dan mendinginkan dalam desikator dan
kemudian ditimbang.

 Pengujian Kadar Abu (Ash)


1. Menimbang cawan porselin.
2. Memasukkan 1 gr sampel kedalam cawan, kemudian ditimbang.
3. Menempatkan cawan (tanpa tutup) berikut sampel kedalam furnace dingin,
panaskan perlahan-lahan hingga suhu 450-500° c. Selama 1 jam, menaikkan
suhu 700-750° c. Sampai 1 jam, lanjutkan pemanasan selama 1 jam.
4. Dinginkan cawan dan kemudian ditimbang.

 Penentuan Nilai Kalor


1. Timbang 0,8-1,2 gr sampel batubara, dengan ketelitian 0,0001 gr.
2. Siapkan bomb yang sudah dicuci bersih dan keringkan.
3. Masukkan sampel holder yang telah berisi sampeln tertimbang kedalam bomb,
pasang benang pembakar pada bagian ignition .
4. Masukkan dalam bomb kedalam vessel, putar kekanan untuk mengunci.
5. Tutup koper dan pastikan cover terkunci.
6. Pilih menu DETERMINATION untuk penentuan nilai kalor sampel pada
OPERATION MODE , Kemudian tekan tombol START.
7. Masukkan sampel 10 number dan bomb HEAD 10 number, masukkan berat
tertimbang tekan ENTER

Anda mungkin juga menyukai