Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PENGAMATAN SEL

SMA NEGERI 3 MALINAU


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah
memberikan hidayah serta kesempatan kepada kami, karena dengan demikian
kami dapat menyelesaikan makalah dari guru kami.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat dan pelengkap dari
Praktek Mengamati Sel pada Bawang Merah, Gabus Singkong, dan sel pada tusuk
gigi yang telah kami amati dan laksanakan di kelas serta di tuangkan dalam
bentuk Makalah tertulis oleh kami selaku siswa.
Dengan tersusunnya makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua kami yang senantiasa memberikan dorongan, bantuan
moril maupun materil serta do’anya dalam setiap langkah yang kami
tempuh.
2. Pak Marinus Rante, S.Pd selaku Guru Biologi SMA NEGERI 3 MALINAU
yang telah membimbing kami dalam melakukan praktikum..
3. Rekan-rekan XI MIA 1 yang telah kerja sama, kekompakkan dan
kebersamaannya.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini, pasti banyak kekurangan
dan kekeliruan. Oleh karenanya kepada guru mata pelajaran Biologi, kami
memohon maklum dan maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran dari
pembaca kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap Karya
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. AMIEN....

Malinau, 21 Juli 2019

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Metode Percobaan
3. Tujuan
4. Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


1. Landasan Teori
2. Bentuk – Bentuk Sel dan Fungsinya
3. Bagian – Bagian Sel dan Fungsinya

BAB III HASIL PENGAMATAN


1. Waktu dan Tempat Praktikum.
2. Alat
3. Bahan
4. Cara Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Pengamatan
2. Pembahasan

BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran-Saran

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Biologi adalah ilmu pengetahuan yang didasarkan pada hasil
pengamatan atau observasi. Dalam percobaan ini akan dilakukan uji
coba penelitian sel bawang merah dan sel gabus. Pengamatan sel
bawang merah dan sel gabus dengan menggunakan mikroskop. Dengan
meletakkan sel gabus dan sel bawang merah keatas kaca objek dan
kaca cover glasis kemudian diletakkan kemeja mikroskop untuk diteliti
tentang keadaan sel bawang merah dan sel gabus.
Semua makhluk hidup dari yang terkecil sampai yang terbesar
tersusun dari sel. Makhluk hidup ada yang hanya terdiri satu sel, ada
pula tersusun banyak sel. Sel dapat dikatakan sebagai unit atau
kesatuan dasar kehidupan. Apabila kita menelusuri secara hierarkhi,
tampak bahwa sekelompok sel yang sama bentuk dan fungsinya akan
membentuk jaringan, sekelompok jaringan membentuk organ, dan
kelompok organ menyusun makhluk hidup. Sel-sel dapat berbeda dalam
bentuk, ukuran, dan fungsi, tetapi secara struktur semua sel sama
Walaupun ada sel yang dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop,
tetapi pada umumnya berukuran mikroskopis, dan sel hewan lebih kecil
daripada sel tumbuhan. Karena hamper semua sel sangat kecil,
penemuan dan penelitian tentang sel tidak dapat tejadi sampai
ditemukannya lensa dan mikroskop.
Pada makhluk hidup multiseluler yang besar ukuran diameter
selnya rata-rata dapat mencapai 10 mikron (0,01 mm), sel bakteri yang
berukuran diameter + 0,4 mikron merupakan batas ukuran yang dapat
terlihat dengan mikroskop biasa. Sel dengan ukuran yang sangat kecil
dapat terlihat dengan bantuan mikroskop electron.
Awal abad 17 banyak alat mulai memperlihatkan bahwa makhluk
hidup mempunyai struktur yang pasti. Seorang ahli bangsa inggris
bernama Robert Hooke mengamati adanya rongga-rongga kecil berisi
udara. Rongga udara tersebut diberi nama sel. Sejak saat itu penelitian
tentang sel terus berkembang sehingga arti sel bergeser dari ruang
kosong menjadi satuan protoplasma yang hidup.
Pada tahun 1838, seorang ahli botani jerman bernama Matthias
Schleiden mengemukakan bahwa tumbuhan merupakan sekumpulan
sel. Tahun berikutnya Theodor Schwann seorang ahli zoologi
mengembangkan pendapat Scheleiden. Ia mengemukakan bahwa semua
makhluk hidup tersusun dari sel-sel dan hasil yang dikeluarkan sel-sel
tersebut.

2. Metode Percobaan
a. Dengan metode praktikum langsung
b. Dengan metode penelitian ilmiah
c. Dengan metode kerja kelompok

3. Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara sel mati, sel hewan, dan sel
tumbuhan

4. Rumusan masalah
a. Bagaimana struktur sel?
b. Apa perbedaan sel mati dan sel hidup?
c. Apa perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan Teori
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan
fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah
ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang
menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai
penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
a. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus dengan
mikroskop. Dari hasil pengamatannya terlihat rongga yang dibatasi
oleh dinding tebal. Strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil
dari rongga tersebut dinamakan sel.
b. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan.
Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah
mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel
yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan
bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann
melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam
pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga
tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa
satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian
tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit
terkecil penyusun makhluk hidup.
c. Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada
jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-
apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus.
Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat
dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu
untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.

d. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye


Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix
Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel,
kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
e. Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar
fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses
hidup.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan
beberapa teori sel antara lain:
a) sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b) sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c) sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d) sel merupakan unit hereditas.

2. Bentuk – Bentuk Sel dan Fungsinya


Pada sel hewan bentuknya tidak tetap karena tidak memiliki
dinding sel , sehinga membrane sel dapat bergerak dengan bebas. Pada
tumbuhan bentuknya tetap karenamemiliki dinding sel, sehingga
gerakaan membrane sel terbatas. Sel bisa berbentuk batang (basil),
bulat (coclus), oval dan spiral.
Sel berbentuk pipih contohnya sel epitel, berbentuk tabung
contohnya sel penyangga pada daun, berbentuk bulat contohnya sel
basil dan berbentuk oval serta spiral (Supriyono,2007).

3. Bagian – Bagian Sel dan Fungsinya


Sel tersusun atas beberapa bagian :
a. Membran plasma
Berfungsi untuk melindungi sel, mengatur keluar masuknya
zat-zatdan sebagai respirator dari rangsanganluar sel.
b. Sitoplasma
Sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.

c. Nukleus
Sebagai pengendali kehidupan sel, pengatur pembelahan sel,
pengatur warisan sifat dan pengatur pembelahan sel.
d. Lisosom
Berfungsi mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.
e. Retikulum Endoplasma Halus
Berfungsi mensitesis lemak, dan menetralisir racun.
f. Kompleks Golgi
Organel yang menampung dan mengolah protein.
g. Mikrotobulus
Mengatur dalam pergerakan kromosom saat sel membelah.
h. Vakuola
Tempat menyimpan cadangan makanan.
i. Badan Golgi atau apparatus golgi
Merupakan tempat situs respirasi selular.
j. Kloroplas
Tempat berlangsungnya fotosintesis.

BAB 3
METODE PRAKTIKUM
1. Waktu dan tempat praktikum
a. Hari / Tanggal : Kamis, 18 Juli 2018
b. Waktu : Pukul 10.45 s.d. 12.15 WIT
c. Tempat : Kelas XI MIA 1 SMA NEGERI 3 MALINAU

2. Alat
a. Mikroskop
b. Kaca preparat
c. Silet

3. Bahan
a. Gabus batang singkong
b. Bawang merah
c. Tusuk gigi

4. Cara Kerja
Setelah semua perlengkapan untuk melakukan sebuah praktikum
pengamatan pada sel tersedia, kita dapat memulai praktikum dengan
langkah – langkah sebagai berikut,
a. Mengamati Sel Mati
Cara Kerja:
1) Menyayat gabus singkong setipis mungkin
2) Meletakkan sayatan gabus itu ditengah kaca objek
3) Kemudian amatilah dengan perbesaran lemah yang dilanjutkan
dengan perbesaran kuat.
4) Gambarlah hasil pengamatan.
b. Mengamati Sel Tumbuhan
Cara Kerja:
1) Sayatlah bawang dengan menggunakan silet. Ambillah bagian
tipis yang transparan dari bawang(epidermis dalam an epidermis
luar)
2) Letakkan potongan bawang tadi pada kaca objek
3) Amatilah di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan
besar.
4) Gambarlah hasil pengamatan
c. Mengamati Sel Hewan
Cara Kerja:
1) Amatilah lapisan dalam rongga mulut dengan cara
menggoreskan tusuk gigi dengan hati-hati pada bagian dalam
rongga mulut.
2) Berilah 1 tetes air pada objek gelas, kemudian letakkan goresan
rongga mulut tadi pada tetesan air di atas objek gelas. Setelah
itu tutuplah dengan gelas penutup.
3) Amatilah di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan
besar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

a. Diambil dengan kamera

Sel Bawang Merah

Sel Kabus Singkong


Sel Epitela

b. Digambar
2. Pembahasan
Dari hasil pengamatan dengan mikroskop sebagai berikut :
a. Pada Sel hidup Bawang Merah (Alium cepa)
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan bahwa
bawang merah memiliki bentuk sel epidermis seperti persegi
panjang yang disusun miring dengan warna merah keungu-
unguan yang menandakan bahwa sel bawang merah adalah sel
hidup. Warna merah keungu-unguan pada sel bawang merah
tersebut di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid
yang menghasilkan kloroplas.
Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel
bawang merah mempunyai inti sel yang terdapat cairan inti di
dalamnya yang disebut Nukleoplasma berupa gel dan transparan.
Pada sel bawang merah ada aktivitas yang terjadi di dalamnya
seperti pertukaran zat dalam sel. Fungsi cairan nukleoplasma
adalah untuk melindungi vakuola. Dalam praktikum tersebut
kami menemukan inti sel, dinding sel, sitoplasma , membran sel,
dan vakuola. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga
bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada
bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting
bagi kelangsungan hidup.

b. Pada Sel Mati Gabus Singkong (Manihof utilissima)


Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan pada sel
gabus singkong memiliki bentuk segi delapan, tetapi ada juga
yang bentuknya seperti segi lima atau segi enam yang berwarna
coklat muda dan letaknya rapat antara satu dengan yang lainnya
sehingga sukar ditembus gas dan air. Sel gabus termasuk sel
mati karena sel gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel
dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada sel mati hanya terdapat
dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sel mati ini tidak
berperan bagi kehidupan.

c. Pada Sel Hewan (epitel rongga mulut)


Bentuk sel pada epitel rongga mulut berbentuk seperti
partikel-partikel kecil yang bergerak bebas. Sel hewan tidak
memiliki bentuk yang tetap; tidak memiliki dinding sel; tidak
mempunyai plastida; tidak mempunyai vakuola, walaupun
terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi
tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Adapun yang dimiliki sel
hewan ialah vesikel; menyimpan tenaga dalam bentuk butiran
(granul) glikogen; mempunyai sentrosom; memiliki lisosom;
nukleus lebih besar daripada vesikel.
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan diatas dapat kita peroleh kesimpulan,
diantaranya
1. Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau
paling sederhana.
2. Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding
sel sehingga membrane sel dapat bergerak dengan bebas.
3. Pada sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel
sehingga gerakan membrane sel terbatas
4. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain
kosong seperti sel gabus.
5. Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat  dilihat di bawah
mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada protoplasmanya,
karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Sel mati
tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus singkongSuatu
sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang
mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel,
plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan
mikrobodi...

2. Saran
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk
mendapatkan hasil yang maximal. Dalam proses pengamatan objek
dengan menggunakan microskop pengaturan focus sebaiknya dilakukan
dengan pelan-pelan.

Anda mungkin juga menyukai