Anda di halaman 1dari 157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBANDINGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR FISIKA, KETERLIBATAN DAN


RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN
METODE CERAMAH PADA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR I
YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN ALAT OPTIK

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan


Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :
YULIANA BUIK
NIM : 081424004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Diberkatilah Orang Yang Mengandalkan Tuhan, Yang

Menaruh Harapan Pada Tuhan

Yer, 17. 7

Adalah mungkin untuk menjelaskan segala sesuatu secara ilmiah, tetapi itu

membuatnya tanpa rasa; itu membuatnya tanpa arti, seperti jika anda

menjelaskan simfony Beethoven sebagai variasi dari tekanan udara.

Albert Einstein

TERIMA KASIH

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii

ABSTRAK

PERBANDINGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR FISIKA, KETERLIBATAN DAN


RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD DAN METODE CERAMAH PADA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI
LUHUR I YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN ALAT OPTIK

Yuliana Buik
Universitas Sanata Dharma
2013
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Prestasi belajar siswa SMP PL dalam
pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) Prestasi belajar
siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode ceramah, (3)Keterlibatan siswa
SMP PL dalam mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, (4)
Respon siswa SMP PL terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD, (5) Perbedaan prestasi belajar
antara pembelajaran alat-alat optik dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan metode ceramah.
Penelitian dilaksanakan pada bulan April dan Mei 2012 di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.
Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII A dan VIII C yang masing-masing berjumlah 40
orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu : Pembelajaran
menggunakan metode STAD dan Metode Ceramah, Tes Prestasi, Pengisian Angket dan Pengamatan
Keterlibatan Siswa.
Tes prestasi yang diberikan berupa tes esay yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi alat optik. Pengisian angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap
metode STAD dan Ceramah. Pengamatan digunakan untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam
pembelajaran dengan metode STAD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran
alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 60% siswa memenuhi
KKM dan 40% siswa tidak memenuhi standar KKM (2) Prestasi belajar siswa SMP PL dalam
pembelajaran alat-alat optik dengan metode ceramah adalah 69% memenuhi KKM dan 31% tidak
memenuhi standar KKM. (3) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
STAD adalah baik. Data keterlibatan diambil 34 (dari 43) siswa yang selalu hadir saat dilakukan
pengamatan terhadap keterlibatan siswa menunjukkan keterlibatan siswa baik yaitu terdapat 21 siswa.
(4) Respon siswa terhadap metode STAD dan metode ceramah sama-sama baik. Terdapat 30 (dari 44
siswa, 3 tidak hadir) siswa yang memberikan respon baik terhadap metode STAD dan 27 (dari 43
siswa, 1 tidak hadir) siswa yang memberikan respon baik terhadap metode ceramah. (5) Tidak ada
perbedaan prestasi antara pembelajaran dengan menggunakan STAD dan metode ceramah. Hasil
perhitungan statistik menunjukkan p = .917 > α = .005, maka tidak signifikan.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii

ABSTRACT

Comparison of Physics Learning Achievement, Involvement, and Students'


Response, between Cooperative Learning Method type STAD and Lecture Method
to 8th Grade Students of Pangudi Luhur I Junior High School Yogyakarta in Optical
Instruments Subject

Yuliana Buik
Universitas Sanata Dharma
2013

The purposes of this study were to determine: (1) Pangudi Luhur Junior High
School students' achievement in learning optical instruments using cooperative learning
method type STAD, (2) Pangudi Luhur Junior High School students' achievement in
learning optical instruments using lecture method, (3) Pangudi Luhur Junior High School
students' involvement in learning optical instruments using cooperative learning method
type STAD, (4) Pangudi Luhur Junior High School students' response in learning optical
instruments using cooperative learning method type STAD, (5) Learning achievement
difference in optical instruments subject between cooperative learning method type
STAD and lecture method.
The study was conducted in April and May 2012 at Pangudi Luhur I Junior High
School Yogyakarta. Samples of this study were students from class VIII A and VIII C,
represented each by 40 students. Datas collection conducted in 4 stages : learning using
STAD and lecture method, achievement test, questionnaire completion, and observation
of students' involvement.
Achievement tests given was in the form of an essay test that aimed to determine
the students' understanding of the optical instrument subject. Completion of questionnaire
conducted to study the response of students to STAD and lecture method. Observation
was used to determine students' involvement in learning using the STAD method.
The results showed that: (1) Pangudi Luhur I Junior High School students'
achievement in learning optical instruments using cooperative learning method type
STAD were 60% students meet KKM and 40% students didnt meet KKM standard. (2)
Pangudi Luhur Junior High School students' achievement in learning optical instruments
using lecture method were 69% students meet KKM and 31% students didnt meet KKM
standard. (3) The students' involvement in learning using STAD method was good. Based
on data from 34 students who were always present at the observation, there were 21
students willing to be involved. (4) Students' response to the STAD and Lecture Method
was equally good. There were 30 or 75 % students that gave good response to the STAD
Method and 27 or 60% students that gave good response to the Lecture Method. (5)
There was no difference between learning achievement using STAD and Lecture Method.
The results of statistical calculations showed p = .917 > α = not significant.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix

KATA PENGANTAR

Pujian dan syukur yang berlimpah, penulis haturkan ke hadirat Allah yang

maha Kuasa atas kebesaran kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul Perbandingan antara Prestasi Belajar Fisika, Keterlibatan

dan Respon Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD dan Metode Ceramah pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta pada Pokok Bahasan Alat Optik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan Fisika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyelesaian skripsi ini karena

karya kasih Tuhan yang penulis terima dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Prof . Dr. Paul Suparno, S.J., MST, selaku dosen Pembimbing, yang sangat

sabar dan penuh semangat, teliti, perhatian dan kritis mendampingi dan

membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Drs. A. Atmadi, M. Si, selaku ketua Program Studi Program Studi Pendidikan

Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

DharmaYogyakarta.

3. Semua dosen Pendidikan Fisika yang telah memperkaya penulis dengan

berbagai disiplin ilmu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x

4. Br. Valentinus Naryo FIC, M.Pd selaku Kepala SMP Pangudi Luhur I,

Yogyakarta yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

5. BapakTarjo dan Bapak Yuli, selaku guru Bidang Studi Fisika Kelas VIII

SMP Pangudi Luhur I, Yogyakarta yang dengan semangat membantu dan

mendukung penulis dalam penelitian.

6. Segenap staf guru dan karyawan, serta siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur

I Yogyakarta, yang telah membantu dan mendukung peneliti dalam

penelitian.

7. Pak Sugeng, Mbak Heni dan Mas Arif, selaku karyawan sekretariat JPMIPA

yang dalam kesibukan tetap setia melayani penulis berkaitan dengan

administrasi tugas-tugas studi.

8. Suster-Suster Misi Adorasi dari Santa Familia MASF Indonesia, yang telah

memberikan penulis kesempatan untuk memperkaya pengalaman, ilmu

pengetahuan, serta mendukung saya dengan doa, kasih, dan perhatian agar

tetap semangat dalam perutusan studi.

9. Para saudari sekomunitas Dawung Wetan Surakarta; Sr. Euphrasia, Sr.

Petronela, Sr. Margareti, Sr. Vianey, dan teman-teman di asrama, terima

kasih ya atas segala dukungan doa, kasih, perhatian, dan kritikan yang telah

membuat penulis setia untuk menyelesaikan tugas perutusan studi.

10. Bapak, Mamadan adik-adik tercinta, yang selalu mendoakan,

memperhatikan, dan mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan studi

dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi

11. Enggar, Leo dan Mitha yang telah setia menemani penulis dalam melakukan

penelitian.

12. Seluruh teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2008 terima kasih untuk

segala dukungan yang penulis alami bersama kalian selama studi.

13. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu. Kasih Tuhan menyertai anda semua.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Semoga

tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Yogyakarta, 21 Februari 2013

Penulis,

Yuliana Buik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

ABSTRAK vii

ABSTRACT viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR LAMPIRAN xvi

DAFTAR TABEL xvii

DAFTAR GAMBAR xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1


B. Rumusan Permasalahan 5
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN TEORI 7

A. Metode Pembelajaran Kooperatif 7


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 7


2. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif 8
3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 10
4. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif 11
5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 14
B. Student Team Achievment Division (STAD) 15
1. Komponen-Komponen STAD 16
a. Presentasi di Kelas 16
b. Tim 17
c. Kuis 18
d. Skor Kemajuan Individual 18
e. Rekognasi Tim 18
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 19
C. Metode Ceramah 20
1. Pengertian Metode Ceramah 20
2. Sifat Metode Ceramah 21
3. Keunggulan dan Kelemahan Metode Ceramah 22
D. Prestasi Belajar 23
E. Alat-alat Optik 24
1. Mata dan Kamera 24
2. Lup dan Mikroskop 33
3. Teropong dan Periskop 36
F. Kaitan Teori dengan Penelitian 39

BAB III METODOLOGI 39

A. Desaign Penelitian 39
B. Subyek Penelitian 39
C. Waktu dan Tempat Penelitian 39
D. Treatment 40
E. Instrumen 45
F. Validitas 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv

G. Metode Analisis yang Digunakan 49

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA 54

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 54


B. Data Penelitian 55
1. Tes Prestasi, Respon dan Keterlibatan Siswa
dengan menggunakan Metode STAD 57
2. Tes Prestasi Siswa dan Respon Siswa
dengan menggunakan Metode Ceramah 58
C. Perhitungan Statistik 60
1. Tes Prestasi Siswa dengan menggunakan Test T
untuk 2 group independen 60
2. Keterlibatan Siswa dengan menggunakan Metode STAD 63
3. Angket Respon Siswa dengan menggunakan Metode STAD
dan Ceramah 64
D. Analisis 64

BAB V PENUTUP 67

A. Kesimpulan 67
B. Saran 68
C. Keterbatasan Penelitian 68

DAFTAR PUSTAKA 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Melakukan Penelitian 72

Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 73

Lampiran 3 : RPP Metode STAD 74

Lampiran 4 : RPP Metode Ceramah 80

Lampiran 5 : Soal Tes Prestasi 85

Lampiran 6 : Kunci Jawaban Tes Prestasi 89

Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa 93

Lampiran 8 : Kunci Jawaban LKS 108

Lampiran 9 : Kuis – kuis 115

Lampiran 10 : Kunci Jawaban Kuis 117

Lampiran 11 : Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa 119

Lampiran 12 : Angket Respon Siswa Terhadap Metode STAD 122

Lampiran 13 : Angket Respon Siswa Terhadap Metode Ceramah 124

Lampiran14 : Contoh Pengisian Kuis – kuis 126

Lampiran 15 : Contoh Pengisian Angket Respon Siswa

Terhadap Metode STAD 127


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi

Lampiran 16 : Contoh Pengisian Angket Respon Siswa

Terhadap Metode Ceramah 129

Lampiran 17 : Contoh Pengisian Tes Prestasi 130

Lampiran 18 :Dokumentasi Penelitian 139


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kemiripan Antara Kamera Dan Mata 32

Tabel 2. Daftar Peringkat Siswa 40

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Tes Prestasi 45

Tabel 4. Tes Prestasi 46

Tabel 5. Uraian Format Pengamatan Perilaku Berkarakter 47

Tabel 6. Skor Tiap Item Soal 49

Tabel 7. Perolehan Nilai Siswa 50

Tabel 8. Klasifikasi Skor Berdasarkan KKM 51

Tabel 9. Rentang Interval Keterlibatan 52

Tabel10. Rentang Interval Angket 53

Tabel 11. Jadwal Penelitian dan Proses Pengumpulan Data 54

Tabel 12. Tes Prestasi dan Respon Siswa 56

Tabel 13. Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa 57

Tabel 14. Tes Prestasi dan Respon Terhadap Metode Ceramah 58

Tabel 15. Hasil Klasifikasi Skor

Berdasarkan KKM dan Persentase Kelas 60

Tabel 16. Perbandingan Antara Prestasi Belajar Dengan Menggunakan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii

Metode STAD dan Metode Ceramah 61

Tabel17. Pengamatan Keterlibatan Siswa terhadap metode STAD 63

Tabel 18. Angket Respon Siswa Terhadap Metode STAD 63

Tabel 19. Angket Respon Siswa Metode Ceramah 64


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagian-bagian Mata 5

Gambar 2. Kamera dan Bagian-bagiannya 31

Gambar 3. Pembentukan Bayangan pada Kamera 32

Gambar 4. Lup dan Pembentukan Bayangan 34

Gambar 5. Mikroskop dan Bagian-bagiannya 35

Gambar 6. Pembentukan Bayangan pada Mikroskop 36

Gambar 7. Pembentukan Bayangan pada Teropong 37

Gambar 8. Teropong Pantul Astronomi 38


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat modern dewasa ini mengharapkan pendidikan yang baik dan

mengharuskan adanya pendidik yang profesional. Menurut UU no. 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.Profesional adalah pekerjaan

atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan

kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang

memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Guru profesional merupakan sebuah faktor yang menentukan pendidikan yang

berkualitas karena guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Rusman,

2010: 59). Dalam proses pembelajaran guru sebaiknya tidak sekedar mentransfer

ilmu melainkan menjadi manajer balajar yang baik bagi anak didiknya. Dalam hal

ini guru diharapkan dapat menciptakan suatu keadaan atau lingkungan belajar

yang memadai agar siswa dapat menemukan pengalaman-pengalaman nyata dan

terlibat langsung dengan alat dan media yang digunakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Hal senada juga dijelaskan dalam teori konstruktivisme yang juga menekankan

bahwa siswa harus membangun sendiri pengetahuannya. Menurut pandangan

konstruktivisme anak secara aktif membangun pengetahuan dengan cara terus

menerus mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru (Slavin dalam Trianto

2010: 74).

Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang memiliki

tujuan utama yaitu memberikan pengetahuan kepada anak didiknya sebagai

produk dan proses. Kenyataan yang dihadapi saat ini adalah bahwa sistem

pembelajaran saat ini lebih menekankan produk dari pada proses. Dalam belajar

fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar fisika sehingga usaha guru

harus diarahkan untuk membantu dan mendorong agar siswa mau mempelajari

fisika sendiri (Suparno, 2007:2).

Kunci kesuksesan siswa dalam belajar fisika adalah pada kemampuan

memahami tiga hasil pokok fisika yaitu konsep (pengertian), hukum atau azas-

azas, dan teori-teori.Hal penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan

pemahaman siswa adalah komunikasi antara guru dan siswa di mana dengan

komunikasi ini diharapkan mereka saling membantu.Selama ini pembelajaran

fisika masih sebatas menghafalkan fakta, prinsip atau teori saja.Menurut Nur dan

Wikandari dalam Trianto (2010), untuk itu perlu dikembangkan suatu

pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan

pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya.

Menurut Mulyasa (2003: 41) agarsiswa belajar secara aktif guru perlu

menciptakan strategi yang tepat sehingga siswa mempunyai motivasi belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

tinggi.Salah satu konsep strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran

kooperatif (cooperatif learning).Strategi ini merupakan salah satu strategi yang

akhir-akhir ini mendapat sorotan utama bahkan dianjurkan oleh para ahli

pendidikan untuk digunakan.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan strategi cooperatif

learning mampu meningkatkan prestasi belajar siswa bahkan secara khusus dalam

pembelajaran fisika. Model pembelajaran kooperatif dibedakan dalam beberapa

tipe, antara lain; STAD (Student Teams Achievement Divisions), Jigsaw, Jigsaw

II,Team Assisted Individualization (TAI), Teams Game Tournament (TGT),Group

Investigation (GI) dan metode struktural .

Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengikuti PPL, peneliti merasa

pelajaran fisika masih menjadi pelajaran yang oleh sebagian siswa menjadi

pelajaran yang berat dan sulit dipahami.Bahkan ada yang merasa tidak penting

belajar fisika.Tentu saja ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Salah

satu faktor penyebabnya adalah cara penyajian meteri oleh guru yang cenderung

monoton dan guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajarannya. Hal inilah

yang mendorong peneliti memilih menerapkan metode pembelajaran kooperatif

dalam pembelajaran fisika.

Materi optik adalah salah satu kajian fisika yang mencakup Mata dan Kamera,

Lup dan Mikroskop dan alat-alat optik lainnya. Pada kurikulum IPA SMP/MTS

2004/ KTSP materi ini diberikan kepada siswa kelas VIII pada semester 2 dan

Standar Kompetensi (SK) 6 yaitu memahami konsep dan penerapan getaran,

gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Keseluruhan penjabaran di atas melahirkan sebuah gagasan untuk melakukan

upaya mengatasi permasalahan pembelajaran fisika yang dapat meningkatkan

prestasi belajar fisika.Upaya yang ingin diterapkan adalah dengan menggunakan

metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD).

Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu tipe

metode pembelajaran kooperatif.Metode STAD dikembangkan Robert Slavin dan

rekan-rekannya di Universitas John Hopkins.Metode ini dipandang sebagai

metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, paling tua dan paling

banyak diaplikasikan. STAD merupakan model yang paling baik untuk guru yang

baru memulai menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin 2005:143).

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan metode ini dalam

pembelajaran fisika di SMP Pangudi Luhur I. Berdasarkan observasi, peneliti

menemukan bahwa metode ini belum diterapkan di SMP Pangudi Luhur I. Pada

umumnya guru-guru fisika di sekolah ini, masih sering menggunakan metode

ceramah dalam pembelajaran fisika yang dianggap praktis dan tidak

membutuhkan waktu yang lebih banyak.

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti memilih judul : “Perbandingan

antara Prestasi Belajar Fisika, Keterlibatan dan Respon Siswadengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Division (STAD) dan Metode Ceramah pada Siswa Kelas VIIISMP Pangudi

Luhur I Yogyakarta pada Pokok Bahasan Alat Optik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

B. Rumusan Permasalahan

Masalahyang dapat diangkat berdasarkan latar belakang di atas adalah :

1. Bagaimana prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik

dengan metode pembelajaran kooperatif STAD?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik

dengan metode ceramah?

3. Bagaimana keterlibatan siswa SMP PL dalam mengikuti pembelajaran

dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD?

4. Bagaimana respon/tanggapan siswa SMP PL terhadap pembelajaran

kooperatif tipe STAD?

5. Metode pembelajaran manakah (STAD dan ceramah) yang lebih baik

digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mempelajari

alat-alat optik?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat

optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Mengetahui prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat

optik dengan metode ceramah.

3. Mengetahui keterlibatan siswa SMP PL dalam mengikuti pembelajaran

dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

4. Mengetahui respon/tanggapan siswa SMP PL terhadap pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

5. Mengetahui perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran alat-alat optik

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

metode ceramah.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi sekolah:hasil penelitian ini sebagai bahan masukan untuk

mengembangkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk

pembelajaran fisika.

2. Bagi guru: penelitian ini sebagai sumbangan untuk memilih metode dan

media pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran untuk mata

pelajaran fisika.

3. Bagi siswa: penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu

menumbuhkan keaktifan dan interaksi saat pembelajaran, motivasi belajar

dan minat siswa sehingga berdampak pada meningkatnya prestasi belajar

fisika.

4. Bagi Penelitian Pendidikan Fisika: penelitian ini dapat dijadikan salah satu

referensi untuk penelitian berikutnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Metode Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah bentuk pembelajaran dimana

siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil dan saling

berinteraksi mencapai tujuan pembelajaran. Slavin (dalam Rusman 2010: 201),

mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi

secara aktif dan positif dalam kelompok.Interaksi yang terjadi dalam

pembelajaran ini merupakan interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi

antara siswa dengan guru. Guru cukup berperan sebagai menjadi fasilitator bagi

siswa. Metode pembelajaran kooperatif merupakan sebuah metode pembelajaran

yang sudah banyak digunakan bahkan dianjurkan oleh para ahli

pendidikan.Metode pembelajaran kooperatif ini dikembangkan dari teori belajar

konstruktivisme yang lahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky. Hal ini didasarkan

pada penelitian Piaget yang pertama dan dikemukakan bahwa pengetahuan itu

dibangun dalam pikiran anak (Ratna dalam Rusman 2010:201)

Menurut Rusman (2010:206) ada dua komponen pembelajaran kooperatif,

yakni: tugas kerja sama dan struktur insentif kerja sama. Tugas kerja sama

berkenaan dengan suatu hal yang menyebabkan anggota kelompok kerja sama

dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan. Sedangkan struktur insentif

kerja sama merupakan suatu hal yang membangkitkan motivasi siswa untuk

melakukan kerja sama dalam rangka mencapai tujuan kelompok tersebut.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

Johnson & Johnson dalam Anita Lie (2008: 7) mengatakan bahwa ada banyak

data yang menunjukkan bahwa suasana kooperatif menghasilkan prestasi yang

lebih tinggi, hubungan yang lebih positif dan penyesuaian psikologis daripada

suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan memisah-misahkan siswa.

2. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif

Menurut Anita Lie (2008: 31), untuk mencapai hasil yang maksimal dalam

pembelajaran kooperatif ada lima unsur yang harus diterapkan antara lain:

a. Saling Ketergantungan Positif

Dalam belajar bersama keberhasilan suatu penyelesaian tugas tergantung pada

usaha yang dilakukan oleh setiap anggota kelompok.Oleh karena itu ada

ketergantungan antar anggota dalam kelompok. Setiap anggota hendaknya

mendapatkan tugas sesuai kemampuan masing-masing. Hendaknya setiap anggota

memiliki kesanggupan untuk saling membantu dan menciptakan kerja sama yang

baik dalam kelompok.

Unsur ini menunjukkan bahwa dalam belajar bersama ada dua

pertanggungjawaban kelompok. Pertama, yaitu mempelajari bahan yang

ditugaskan kepada kelompok dan kedua menjamin semua anggota kelompok

secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan. Upaya yang dapat dilakukan

adalah dengan menumbuhkan rasa memiliki dalam diri setiap anggota,

mengusahakan agar setiap anggota mendapat penghargaan yang sama, membagi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

rata tugas kepada setiap anggota dan menciptakan suasana saling mendukung,

melengkapi, terikat dan berhubungan antar siswa dalam tim.

b. Tanggung Jawab Perseorangan

Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggota kelompok,

maka masing-masing anggota perlu bertanggungjawab atas tugas yang diberikan

oleh kelompok kepadanya. Pertanggungjawaban ini akan nampak bila dilakukan

pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Untuk itu setelah belajar bersama

setiap anggota harus dapat menyelesaikan tugas yang sama.

c. Tatap Muka

Unsur ini sangat penting untuk mengembangkan interaksi interpersonal antar

anggota kelompok. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang

berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap

perbedaan, menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota.

d. Komunikasi Antar Anggota

Ketrampilan berkomunikasi perlu dilatih, maka guru harus membekali siswa

dengan kemampuan-kemampuan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa

dalam kelompok, guru perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi yang baik.

Tentu saja dibutuhkan proses yang panjang agar siswa dapat menjadi komunikator

yang baik. Untuk itu dibutuhkan kesabaran dari guru untuk melatih dan terus

melatih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

e. Evaluasi proses kelompok

Evaluasi dilakukan untuk melihat proses kerja sama dalam kelompok dan hasil

kerja sama siswa agar tercipta kerja sama yang baik dan efektif.

3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Kindsvater dkk, dalam Suparno (2007:135), pembelajaran kooperatif

memiliki tujuan antara lain sebagai berikut:

a. Meningkatkan hasil belajar lewat kerjasama kelompok yang memungkinkan

siswa belajar satu sama lain. Kemajuan hasil belajar menjadi tujuan utama,

sehingga masing-masing mendapatkan hasil positif.

b. Merupakan alternatif terhadap belajar kompetitif yang sering membuat siswa

lemah menjadi minder. Dengan belajar kompetitif siswa yang lemah akan sulit

maju dan merasa kecil dibandingkan yang pandai. Sedangkan dengan belajar

bersama ini justru yang lemah dibantu untuk maju.

c. Memajukan kerja sama kelompok antar manusia. Dengan belajar, hubungan

antar siswa makin akrab dan kerja sama antar mereka akan semakin lebih baik.

d. Bagi siswa-siswa yang mempunyai intelegensi interpersonal tinggi, cara belajar

ini sangat cocok dan memajukan. Mereka lebih mudah mengkonstruksi

pengetahuan lewat bekerja sama dengan teman, dan belajar bersama dengan

teman daripada sendirian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

4. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

a. JIGSAW

Metode pembelajaran ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-

rekannya (1978). Dalam metode ini, siswa dibagi menjadi beberapa tim yang

anggotanya terdiri dari 4 atau 5 anggota dengan karakteristik yang heterogen.

Setiap anggota kelompok ditugaskan untuk mempelajari satu bagian dari materi

yang disampaikan oleh guru dan bertanggungjawab untuk mempelajari materi

tersebut. Kemudian setiap siswa menyampaikan materi tersebut kepada anggota

kelompok yang lain dengan topik yang sama. Selanjutnya para siswa kembali ke

kelompok asal untuk mengajar kembali sesama anggota yang lain mengenai

materi yang telah dipelajari bersama tersebut. Setelah berdiskusi dalam kelompok,

para siswa dievaluasi secara individu mengenai materi yang telah disampaikan

oleh guru.

Keunggulan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah

meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan

pembelajaran orang lain. Keunggulan yang lain adalah meningkatkan kerjasama

secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

b. Teams Game Tournament (TGT)

Metode ini dirancang dan dikembangkan oleh Slavin dan De Vries pada

tahun 1990. Dalam metode ini siswa ditempatkan dalam tim belajar yang

beranggotakan empat sampai enam orang yang merupakan campuran menurut

tingkat akademik, kinerja, jenis kelamin dan suku. Metode TGT merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

tutor bagi sesamanya serta mengandung unsur permainan dan penguatan.

Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran

kooperatif ini memungkinkan siswa untuk dapat belajar lebih rileks disamping

menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan yang sehat dan

keterlibatan belajar.

Metode ini juga memiliki kelemahan yaitu penggunaan waktu yang relatif

lama dan biaya yang besar, serta jika kemampuan guru sebagai motivator dan

fasilitator kurang memadai maka pembelajaran kooperatif tipe TGT tak dapat

berjalan dengan baik.

c. Group Investigation (GI)

Dasar-dasar metode GI dirancang oleh Herbert Thelen, selanjutnya diperluas dan

diperbaiki oleh Sharn dan kawan-kawan dari universitas Tel Aviv. Metode GI

melibatkan siswa sejak perencanaan awal baik dalam menentukan topik maupun

cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut siswa untuk

berkemampuan yang baik dalam komunikasi dan ketrampilan proses memiliki

kelompok. Dalam metode ini para siswa bekerja dalam kelompok kecil

menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan

proyek kooperatif. Para siswa dibebaskan untuk memilih anggotanya sendiri

dengan jumlah empat hingga lima siswa. Kelompok ini kemudian memilih topik-

topik dari bab yang telah dipelajari oleh seluruh kelas, membagi topik-topik ini

menjadi tugas-tugas pribadi dan melakukan kegiatan yang diperlukan untuk

mempersiapkan laporan kelompok. Secara umum langkah-langkah metode GI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

adalah seleksi topik, merencanakan kerja sama, implementasi, analisis dan

sintesis, penyajian hasil akhir dan evaluasi.

d. Team Accelerated Instruction (TAI)

Metode kooperatif tipe TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan

pengajaran individual yang dirancang khusus bagi siswa yang belum siap untuk

menerima materi yang lebih kompleks atau mendalam. Pada metode ini, tim

belajar terdiri atas tiga sampai empat orang yang memiliki kemampuan berbeda

dan memberi sertifikat untuk tim dengan kinerja yang baik.

e. Numbered Head Together (NHT)

Metode NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berkomunikasi secara aktif

dalam menyelesaikan tugas-tugas siswa. Selain itu teknik ini juga mendorong

siswa untuk meningkatkan semangat kerjas sama mereka.

Langkah-langkah pembelajaran metode NHT adalah; siswa dibagi dalam

kelompok yang heterogen dan setiap siswa mendapatkan nomor, guru

memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya, kelompok

memutuskan jawaban yang dianggap benar dan memastikan setiap anggota

kelompok mengetahui jawaban ini, dan terakhir adalah guru memanggil satu

nomor dan siswa yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.

f. Think Pair Share (TPS)

TPS atau berpikir berpasangan berbagi merupakan tipe pembelajaran

kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola pikir siswa.Metode ini

memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

samadengan orang lain. Dalam tipe ini tim belajar siswa terdiri atas tiga sampai

empat orang. Keunggulan dari TPS adalah optimalisasi partisipasi siswa.Bila

dibandingkan dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju

dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, maka metode ini memberi

kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk

dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.

Langkah-langkah metode TPS adalah guru menyajikan materi secara klasikal,

menyampaikan persoalan kepada siswa, dan siswa berpasangan dengan teman

sebangku, presentase kelompok, kuis individual, membuat skor perkembangan

tiap siswa, mengumumkan hasil kuis dan memberikan penghargaan.

g. Student Team Achievment Division (STAD)

Pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan kelompok-kelompok kecil

dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen. Unsur-unsur

penting dalam STAD adalah guru menyajikan pelajaran, siswa bekerja dalam tim,

kemudian seluruh siswa diberikan tes mengenai materi yang telah dipelajari. Pada

saat tes siswa diminta untuk bekerja sendiri.

Pembahasan selengkapnya mengenai STAD akan dibicarakan pada sub bab

berikut.

5. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

a. Keunggulan :

1) Menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan

informasi dari berbagai sumber dan belajar dari sesama tim.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

2) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan pendapat dengan kata-kata

secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain

3) Membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari

keterbatasannya dan menerima segala perbedaan.

4) Membantu siswa untuk semakin memupuk rasa tanggungjawab dalam diri

siswa.

5) Dengan interaksi dengan sesama tim, siswa dapat meningkatakan motivasi

dan memberikan rangsangan untuk berpikir.

b. Kelemahan:

1) Siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi akan merasa terhambat

oleh sesamanya yang memiliki tingkat kemampuan akademik rendah.

2) Penggunaan waktu yang relaitif lama, serta jika kemampuan guru sebagai

motivator dan fasilitator kurang memadai maka pembelajaran kooperatif

tak dapat berjalan dengan baik.

B. Student Team Achievment Division(STAD)

Metode STAD dikembangkan Robert Slavin dan rekan-rekannya di

Universitas John Hopkins. Metode ini dipandang sebagai metode pembelajaran

kooperatif yang paling sederhana, paling tua dan paling banyak diaplikasikan.

STAD merupakan model yang paling baik untuk guru yang baru memulai

menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin 2005: 143).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

1. Student Team Achievment Division (STAD) terdiri atas lima komponen

utama, antara lain:

a. Presentasi di kelas

Langkah awal yang dilakukan oleh guru adalah menyampaikan materi dalam

bentuk presentasi di kelas.Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang

seringkali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru.Namun guru

harus dapat menyampaikan prensentasi ini dengan metode STAD.

Presentasi materi oleh guru menurut Good, Grows dan Ebmeir (dalam Indriyani,

2009: 12) mencakup tiga hal yaitu :

1) Pembukaan

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai hari itu dan alasan

mengapa hal itu dipelajari. Guru bisa membangkitkan keingintahuan siswa dengan

menggunakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari atau dengan

demonstrasi yang mengundang pertanyaan. Guru membahas ketrampilan materi

atau prasyarat yang diperlukan dalam pembelajaran secara singkat.

2) Pengembangan Presentasi

Dalam meyampaikan materi diusahakan agar materi tidak menyimpang dari

materi yang diujikan. Guru harus memfokuskan pada makna bukan sekedar

hafalan. Secara aktif demonstrasikan konsep-konsep atau ketrampilan-ketrampilan

dengan menggunakan alat bantu visual, alat peraga dan lain-lain.

Presentasi dapat dilakukan sebagai berikut :

 Guru mengakses pemahaman siswa dengan mengajukan banyak pertanyaan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

 Guru selalu menjelaskan mengapa suatu jawaban benar dan mengapa suatu

jawaban salah, kecuali jika memang tidak jelas.

 Segera melanjutkan materi, jika siswa telah menangkap pengertian dari

materi yang disampaikan.

3) Latihan Terbimbing

Latihan terbimbing dapat dilakukan sebagai berikut :

 Guru meminta siswa mengerjakan soal atau membahas pertanyaan yang

diberikan.

 Guru meminta siswa untuk menyiapkan jawaban terhadap pertanyaan yang

disampaikan oleh guru.

 Guru memanggil anggota tim secara acak untuk menyajikan kesepakatan

jawaban tim mereka. Hal ini penting agar seluruh siswa menyiapkan jawaban

atas pertanyaan guru kemudian guru memberikan tanggapan atas jawaban

siswa.

b. Tim

Tim adalah komponen penting dalam STAD dan terdiri dari empat atau lima

siswa yang mewakili seluruh komponen kelas yaitu akademik, jenis kelamin, ras

dan etnis. Fungsi utama tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-

benar belajar dan terutama mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan

kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materi, tim berkumpul untuk

mempelajari lembar-lembar kegiatan atau materi lainnya. Hal yang biasanya

terjadi dalam tim adalah melakukan pembahasan permasalahan bersama,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan konsep apabila terdapat

kesalahan konsep oleh anggota tim.

Pada setiap poin, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan

yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk

membantu tiap anggotanya.

c. Kuis

Kuis dilaksanakan setelah para siswa belajar bersama dalam tim. Dalam kuis ini

para siswa mengerjakan secara sendiri-sendiri dan tidak boleh saling

membantu.Setiap siswa bertanggungjawab untuk dirinya sendiri dalam

menyelesaikan kuis.Kuis ini diadakan untuk mengukur pengetahuan yang

diperoleh siswa setelah belajar bersama. Kuis ini merupakan tanggung jawab

individual yang dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk memberi penjelasan

dengan baik kepada sesama tim dan membantu keberhasilan tim.

d. Skor Kemajuan individual

Ide dibalik skor kemajuan individual ini adalah untuk memberikan kepada tiap

siswa tujuan kinerja yang akan dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan

memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Setiap siswa dapat

memberikan sumbangan poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor

ini.

e. Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan bentuk penghargaan apabila skor rata-rata mereka

mencapai kriteria tertentu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Ada empat macam tingkat penghargaan yang diberikan dan didasarkan pada rata-

rata skor tim dengan kategori sebagai berikut :

1) 0 ≤ x ≤ 5 tanpa predikat

2) 5 ≤ x ≤ 15 dengan predikat Tim baik

3) 15 ≤ x ≤ 25 dengan predikat Tim hebat

4) 25 ≤ x ≤ 30 dengan predikat Tim super

2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Trianto (2009: 70), menyatakan bahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif

tipe STAD didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam

fase atau langkah.

Fase-fase pembelajaran itu antara lain:

a. Fase 1: menyampaikan dan memotivasi siswa.

Kegiatan guru adalah menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin

dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

b. Fase 2: menyajikan atau menyampaikan informasi.

Kegiatan guru adalah menyajikan semua informasi kapada siswa dengan jalan

mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.

c. Fase 3: mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar.

Kegiatan guru adalah menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi

secara efisien.

d. Fase 4: membimbing kelompok dalam bekerja dan belajar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

Kegiatan guru adalah membimbing kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka.

e. Fase 5: evaluasi

Kegiatan guru adalah mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah

diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

f. Fase 6: memberikan penghargaan

Kegiatan guru adalah mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya

maupun hasil belajar individu dan kelompok.

C. Metode Ceramah

1. PengertianMetodeCeramah

Suparno (2007: 160) mengatakan bahwa metode ceramah adalah model

pembelajaran di mana guru sendiri menerangkan dengan kata-kata, menjelaskan

dengan prinsip atau bahan fisika kepada siswa. Metode ini dikenal juga dengan

nama metode konvensional dan merupakan metode yang masih sering dipakai.

Hal ini dikarenakan metode ini dirasa sebagai metode yang mudah diterapkan.

Dalam metode ini guru menyajikan materi, siswa memperhatikan guru berbicara

sambil membuat catatan kecil mengenai materi yang dikatakan oleh guru. Proses

pembelajaran seperti ini masih menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran

(teacher centered).

Sagala (dalam Tanireja, dkk. 2011: 45) mengatakan bahwa agar ceramah

menjadi metode yang baik hendaknya diperhatikan hal-hal berikut;

1. digunakan jika jumlah khalayak cukup banyak;


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

2. dipakai jika guru akan memperkenalkan materi pelajaran baru;

3. dipakai jika khalayaknya telah mampu menerima informasi melalui kata-kata;

4. sebaiknya diselingi oleh penjelasan melalui gambar dan alat-alat visual

lainnya;

5. sebelum ceramah dimulai sebaiknya guru berlatih dulu memberikan ceramah.

2. Sifat Metode Ceramah

Menurut Sagala (dalam Tanirejo, dkk 2011: 47), sifat-sifat metode ceramah yaitu:

a. Tidak dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi memecahkan masalah

sehingga proses penyerapan pengetahuan kurang tajam,

b. Kurang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

keberaniannya dalam mengemukakan pendapat;

c. Pertanyaan lisan dalam ceramah kurang dapat ditangkap oleh pendengarnya,

apalagi digunakan kata-kata asing,

d. Kurang cocok dengan tingkah laku kemampuan anak yang masih kecil, karena

tarafberpikir anak masih berada dalam taraf yang kurang konkret.

Dalam penelitian ini metode ceramah akan disajikan dalam bentuk ceramah

dengan kombinasi metode yang bervariasi atau dapat juga disebut ceramah

interaktif. Mengapa disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan tujuan

sebagai pemicu terjadinya kegiatan yang partisipatif (presentasi, tanya jawab dan

latihan soal). Selain itu, ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah yang

cenderung interaktif, yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan balik

atau perbandingan dengan pendapat dan pengalaman peserta.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

Menurut Suparno (2007: 160), ceramah interaktif memiliki unsur-unsur

sebagai berikut:

a. Ceramah oleh guru

b. Diselingi pertanyaan, diskusi dan mengerjakan soal

c. Agar ceramah menarik perlu digunakanmedia lain pula seperti power point dan

disesuaikan dengan konteks siswa dengan berbagai contoh yang sesuai

d. Bicara keras, jelas, sistematis, menarik siswa

3. Keunggulan dan Kelemahan Metode Ceramah

Kendati dikenal sebagai metode konvensional dan kurang konstruktivis, metode

ceramah tetap memiliki keunggulan, yaitu guru dapat menguasai seluruh kelas

dan organisasi kelas sederhana.

Sedangkan kelemahan metode ceramah adalah:

a. guru kesulitan mengetahui sejauh mana siswa-siswa telah mengerti materi yang

disampaikan,

b. siswa dapat memberi pengertian yang lain dari apa yang sesungguhnya

dimaksudkan oleh guru,

c. untuk penyampaian bahan yang mempunyai struktur yang kompleks dan

abstrak, penggunaan metode ceramah juga tidak tepat.

d. untuk tujuan belajar yang berupa kognitif tingkat tinggi seperti kemampuan

analisis, sintesis, evaluasi dan tujuan yang berupa keterampilan, metode

ceramah tidak efektif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

D. Prestasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan

Daryanto (2011: 160), menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar

yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa

mengikuti pelajaran. Dengan demikian prestasi belajar merupakan suatu kemajuan

dan perkembangan siswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar dalam waktu

tertentu.

Kemajuan dan perkembangan tersebut terbentuk melalui sebuah proses

belajar. Hal ini senada dengan Winkel (1996: 14 )yang mengatakan bahwa proses

belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam ranah

pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Bentuk perubahan ini nampak dalam prestasi

belajar yang dihasilkan olah siswa terhadap pertanyaan, persoalan dan tugas yang

diberikan oleh guru. Evaluasi terhadap hasil belajar siswa dilakukan oleh guru

dengan menggunakan alat evaluasi seperti tes atau kuis. Melalui kuis siswa

dituntut untuk menunjukkan prestasi belajar tertentu, dan hasil yang dicapai siswa

menjadi petunjuk untuk guru melihat perkembangan prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar fisika pada dasarnya merupakan hasil interaksi berbagai

faktor yang mempengaruhi proses belajar fisika itu sendiri. Hasil interaksi ini

menyebabkan adanya perbedaan prestasi belajar dalam fisika antar individu yang

satu dengan yang lain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

Dalam penelitian ini prestasi belajar dapat dilihat dalam perolehan skor siswa

ketika mengikuti tes prestasi.

E. Alat-alat Optik

Materi tentang alat-alat optik ini diambil dari buku IPA Fisika untuk SMP kelas

VIII karangan Marten Kanginan, Fisika (Buku Kerja Siswa) karangan

Kristinawati, EM, dkk dan Materi Ajar Alat Optik dalam http://e-

dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=2

97.

1. Mata dan Kamera

a. Mata

1) Bagian-bagian mata

Gambar 1. Bagian-bagian Mata

o Kornea: bagian depan mata memiliki lengkung yang lebih tajam dan

dilapisi selaput bening dan melindungi permukaan mata dari kontak


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

dengan udara luar. Fungsi utama kornea (selaput bening) adalah

meneruskan cahaya yang masuk kemata. Cahaya tesebut diteruskan ke

bagian mata yang lebih dalam dan berakhir pada selaput jala retina.

Kornea juga berfungsi sebagai pelindung mata bagian dalam agar tetap

bening dan bersih, kornea ini dibasahi oleh air mata yang berasal dari

kelenjar air mata.

o Aquoeus humor (cairan): Cairan Aquoeus ini terletak dibelakang kornea

yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga

terfokus ke lensa mata.

o Lensa: bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada

retina yaitu dengan mencembungkan atau memipihkan lensa. Lensa dapat

disebut lensa kristalin/lensa mata. Lensa kristalin merupakan lensa mata

yang terbuat dari bahan bening, berserat dan kenyal.

o Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya

dalam pembentukan bayangan. Iris terdapat di belakang kornea dan

berpigmen. Pigmen pada irislah yang menentukan warna mata.

o Pupil: berupa celah yang berbentuk lingkaran terdapat ditengah-tengah

iris dan sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang

masuk ke dalam mata. Pupil merupakan tempat lewatnya cahaya menuju

retina. Pupil dapat mengecil dan membesar seperti fungsi diafragma pada

kamera. Pupil akan membuka dan menutup secara otomatis bergantung


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

pada cahaya yang masuk. Jika cahaya terang, pupil akan mengecil,

sedangkan ketika gelap, pupil akan membesar.

o Retina: merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina

berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya

plat film pada kamera.

o Bintik kuning: tempat terbentuknya bayangan agar bayangan terlihat

jelas.

2) Proses Pembentukan Bayangan pada Mata dan Daya Akomodasi Mata

Ketika sinar dari benda masuk ke dalam mata melalui pupil, lensa membiaskan

cahaya dan membentuk bayangan pada retina sehingga terbentuk bayangan nyata,

terbalik dan diperkecil. Agar bayangan selalu jatuh pada retina karena letak benda

yang berubah, maka dapat diatur dengan mengubah jarak fokus lensa matanya.

Kemampuan penglihatan manusia terbatas pada jangkauan tertentu yang disebut

jangkauan penglihatan yaitu daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah

titik. Titik terjauh/Punctum Remotum (PR) dan titik terdekat/Punctum

Proximum (PP). Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda berada diantara

kedua titik tersebut. Jarak antara lensa mata dengan retina disebut jarak bayangan

(S1) selalu tetap.Jarak benda (S0) yang dilihat oleh mata dapat berubah-ubah.

Jarak fokus lensa mata dapat diubah-ubah dengan cara mengubah-ubah

kelengkungan lensa mata. Ini dilakukan oleh otot siliar. Ketika mata melihat

benda yang dekat, otot-otot siliar menegang sehingga lensa mata lebih cembung,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

atau jarak fokus lensa mata lebih mata lebih kecil dan bayangan jatuh tepat di

retina. Ketika melihat benda yang jauh, otot siliar mengendur (relaks), sehingga

mata lebih pipih dan jarak fokus lebih besar, dan bayangan jatuh tepat pada retina.

Daya untuk membuat lensa mata lebih cembung atau lebih pipih sesuai dengan

jarak benda yang dilihat mata agar bayangan jatuh tepat di retina disebut dengan

daya akomodasi mata.

3) Kelainan pada Mata dan Cara Menanggulanginya

Mata normal (Emetropi): memiliki titik jauh (PR) pada jarak jauh tak berhingga/∞

dan titik dekat (PP) = 25 cm, mata ini jangkauan penglihatannya paling lebar.

a) Rabun jauh (Miopia)

Miopia memiliki titik jauh (PR) terbatas/kurang dari tak berhingga dan titik dekat

(PP) = 25 cm. Cacat mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak berakomodasi

bayangan jatuh di depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat

menjadi sangat pipih (terlalu cembung), sehingga bayangan yang terjadi kabur.

Agar dapat melihat jelas benda yang jauh maka perlu dibantu dengan lensa yang

dapat menyebarkan berkas cahaya (lensa divergen) atau lensa cekung/lensa

negatif.

b) Rabun dekat (Hipermetropia):

Rabun dekat memiliki titik jauh (PR) tak berhingga, tetapi titik dekat (PP) > 25

cm. Penderita kelainan ini tidak mampu melihat benda dekat.Ini disebabkan

kemampuan lensa untuk menebal berkurang. Agar dapat melihat jelas benda-

benda pada jarak baca normal maka cacat mata ini perlu dibantu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29

menggunakan lensa yang dapat mengumpulkan berkas cahaya (lensa konvergen)

atau lensa cembung/lensa positif.

c) Mata tua (Presbiopia):

Mata tua memiliki titik jauh (PR) kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) >

25 cm, cacat mata ini merupakan gabungan dari hipermetropi dan miopi.Ini

disebabkan kemampuan mata untuk menebal dan memipih berkurang. Penderita

cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa bifocal atau kaca mata

yang berfungsi rangkap baik untuk melihat benda jauh maupun benda dekat.

d) Astigmatisma

Cacat mata dimana penderita tidak dapat melihat dengan baik garis-garis vertikal

dan garis horisontal secara bersamaan. Hal ini disebabkan kornea mata tidak

berbentuk bola dan penderita dapat ditolong dengan lensa silindris.

Contoh soal:

(1)Seorang penderita rabun jauh memiliki titik jauh 200 cm. Ia ingin melihat

benda-benda yang sangat jauh dengan jelas. Berapa fokus dan kekuatan lensa

yang harus digunakan?

Penyelesaian :

Penderita rabun jauh melihat benda-benda yang sangat jauh pada jarak kurang

dari tak berhingga. Ini berarti S = ∞. Agar dapat melihat benda jauh dengan

jelas maka lensa kacamata yang dipakai harus dapat menghasilkan bayangan di

depan lensapada jarak titik jauh penderita rabun jauh.

Jadi; S1 : - (titik jauh penderita rabun jauh) = -200 cm

Jarak fokus lensa dihitung dengan rumus lensa :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30

1 1 1
+ =
1

1 1 1
+ =
∞ −200

1 1
0 + = → = −200
−200

Sedangkan kekuatan lensa P :

1
= → = −200 = −2
−200
1 1
= = −
−2 2

(2)Dua orang memiliki kelainan mata dengan ciri-ciri berbeda hendak membeli

kaca mata. Tentukanlah kekuatan kaca mata untuk masing-masing orang

tersebut (dalam dioptri) jika diketahui:

 Orang I mempunyai titik dekat 22 cm, ingin dapat membaca dengan baik

 Orang II bermata miopi, titik dekatnya 30 cm, ingin dapat melihat benda-

benda yang sangat jauh

Penyelesaian:

 Jarak baca normal adalah 25 cm. Karena titik dekat orang I adalah 200 cm

maka So = 25 cm dan S1 = -200 cm.

1 1 1
+ =
1

1 1 1
+ =
25 −200

8 1 1
− =
200 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31

7 1
=
200

200
= = 0,28
7

Sedangkan P:

1 1 1 7
= = = = = 3,5
2/7 2

 Agar orang kedua dapat melihat benda-benda yang sangat jauh berarti So =

∞ dan titik dekat 30 cm berarti S1 = -30 cm.

1 1 1
+ =
1

1 1 1
+ =
~ −30

1 1
0 + =
−30

= −30 = 0,3

Sedangkan P:

1 1 1
= = = = −3,3
−0,3

b. Kamera

Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan

menyimpannya dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan

lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk kamera

adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Pemfokusan dilakukan dengan mengatur

jarak lensa dengan film. Perubahan jarak benda mengakibatkan perubahan jarak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32

bayangan pada film oleh karena itu lensa kamera perlu digeser agar bayangan

tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari

rumus umum optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan

diikuti oleh perubahan jarak bayangan (S1).

Gambar 2. Kamera dan bagian-bagiannya

Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari: Lensa cembung, Film,

Diafragma, Aperture.

Pembentukan bayangan pada kamera:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33

Gambar 3. Pembentukan Bayangan pada Kamera

Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan

diperkecil. Diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera

dengan mengubah ukuran aperturenya.

Film merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh

lensa. Agar bayangan selalu jatuh pada film karena letak benda yang berubah,

maka dapat diatur dengan menggeser jarak lensa terhadap filmnya.

So = jarak benda dalam meter, Si = jarak bayangan dalam meter, F = titik fokus

lensa

Secara umum bagian-bagian kamera sama dengan bagian-bagian mata, namun

kedua alat ini memiliki perbedaan dalam hal menempatkan bayangan pada

retina/film. Perbedaannya adalah mata menggunakan daya akomodasi sedangkan

kamera menggunakan pergeseran lensa. Kemiripan antara kamera dan mata

adalah:

Tabel 1. Kemiripan antara Kamera dan Mata

Kamera Mata Keterangan

Lensa Lensa Lensa cembung

Diafragma Iris Mengatur besar kecilnya lubang cahaya

Aperture Pupil Lubang tempat masuknya cahaya

Film Retina Tempat terbentuknya bayangan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34

(3) Lup dan Mikrosokop

a. Lup

Lup/kaca pembesar memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lup

adalah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar

nampak lebih besar. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki

sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus diletakkan di Ruang

I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin (antara f dan

O), dimana So < f.

Gambar 4. Lup dan pembentukan bayangan

Ada dua cara menggunakan lup yaitu:

1) Dengan cara mata berakomodasi maksimum

Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya

(otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-

cembungnya).

Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35

diperhatikan adalah: bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat

mata/Punctum Proksimum (PP), benda yang diamati harus diletakkan di antara

titik fokus dan lensa, sifat bayangan; maya, tegak dan diperbesar.

2) Dengan cara mata tidak berakomodasi

Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu

otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).

Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu

diperhatikan adalahlup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga, benda

yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)

b. Mikroskop

Mikroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang

sangat kecil atau mikro agar tampak lebih besar dan jelas.

Berikut ini adalah gambar mikroskop dan bagian-bagiannya :

Gambar 5.Mikroskop dan bagian-bagiannya


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36

Mikroskop yang paling sederhana menggunakan kombinasi dua buah lensa

positif, dengan panjang titik fokus obyektif lebih kecil daripada jarak titik fokus

lensa okuler.

Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif

sehingga terbentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Lensa okuler

mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis

pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi

maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser

jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol soft

adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus). Sifat

bayangan pada mikroskop secara keseluruhan; maya, terbalik dan diperbesar.

Perbesaran mikroskop pada adalah: =

Mata berakomodasi : = + 1

Mata tak berakomodasi : =

Lukisan jalannya sinar pada mikroskop:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37

Gambar 6. Pembentukan Bayangan pada Mikroskop

Keterangan : Sob : jarak benda lensa obyektif (m)

S’ob : jarak bayangan lensa obyektif (m)

(4) Alat-alat Optik Lain

a. Teropong

Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-

benda yang jauh sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum

teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan

disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke mata dan disebut lensa okuler.

Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi :

1) Teropong bias astronomi

Teropong astronomi atau teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-

obyek yang ada di langit (bintang). Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa

cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38

besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus

pendek.

Pembentukan bayangan pada teropong dan sifat-sifat bayangannya.

Gambar 7. Pembentukan bayangan pada teropong

Panjang teropong : = +

Perbesaran teropong : =

2) Teropong Pantul Astronomi

Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif

membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi

sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara

berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya.

Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah.Panjang

teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39

Gambar 8. Teropong Pantul Astronomi

b. Periskop

Periskop adalah teropong yang dipasang pada anjungan kapal selam. Kegunaan

periskop adalah untuk mengintai kapal-kapal musuh atau melihat benda-benda di

atas permukaan laut sewaktu kapal selam sedang berada di bawah permukaan air.

Periskop terdiri atas sebuah lensa cembung obyektif dan dua buah prisma siku-

siku sama kaki (memiliki 3 sudut: 450, 450 dan 900), dan sebuah lensa cembung

okuler.

F. Kaitan Teori dengan Penelitian

Dalam penelitian ini teori digunakan sebagai dasar untuk :

1. Membuat treatment penelitian yaitu metode pembelajaran fisika dengan

metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Membuat instrumen penelitian berupa test prestasi untuk mengetahui prestasi

belajar siswa.

3. Menganalisis data yang diperoleh kemudian memperoleh bukti apakah

pembelajaran dengan STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini berupa

penelitian komparatif kausal.

Disebut kuantitatif karena hasil penelitian ini berupa angka-angka yang akan

diolah dengan statistik untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar siswa,

keterlibatan siswa dalam kerja kelompok danrespon siswa terhadap metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Perbandingan prestasi belajar siswa akan

dilihat berdasarkan tes prestasi, keterlibatan siswa dilakukan pengamatan oleh

penelitidan respon siswa terhadap metode diukur berdasarkan angket yang

disebarkan.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIC SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta, sejumlah 87 siswa.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan bulan April dan Mei 2012 di SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41

D. Treatment

1. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Dalam penelitian ini treatment yang akan digunakan adalah kegiatan

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Alat-alat Optik. Proses

pembelajarannya sebagai berikut:

a. Persiapan

1) Materi yang digunakan berupa buku teks, LKS serta sumber-sumber terbitan

lainnya atau materi yang dibuat oleh guru.

2) Menempatkan siswa ke dalam tim

Penempatan siswa ke dalam tim diatur sebagai berikut; tiap tim terdiri atas

level yang kinerjanya meliputi semua level dari yang rendah, sedang dan

tinggi, dan membagi rata level kinerja sedang dari semua tim yang ada di kelas.

Guru membuat daftar peringkat siswa dari yang tertinggi sampai yang

terendah berdasarkan nilai ujian tengah semester yang sudah berlangsung

antara tanggal 5-10 Maret 2012. Sebagai contoh ditunjukkan dalam tabel 2

berikut :

Tabel2. Daftar Peringkat Siswa

Peringkat Nama Tim

Siswa berprestasi tinggi 1 A

2 B

3 C

4 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42

5 E

6 F

7 G

8 H

9 I

Siswa berprestasi 10 I

sedang 11 H

12 G

13 F

14 E

15 D

16 C

17 B

18 A

19 A

20 B

21 C

22 D

23 E

24 F

25 G

26 H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43

27 I

Siswa berprestasi rendah 28 I

29 H

30 G

31 F

32 E

33 D

34 C

35 B

36 A

Tiap tim harus terdiri atas empat anggota jika memungkinkan, sehingga jumlah

siswa yang ada di kelas dibagi ke jumlah tim yang akan dibentuk. Misalnya jika di

kelas ada 36 siswa maka guru akan membentuk sembilan tim yang masing-masing

beranggotakan empat orang.

b. Jadwal Kegiatan

STAD terdiri atas sebuah siklus instruksi kegiatan regular, sebagai berikut:

1) Pengajaran

Waktu: 1-2 JP

Gagasan Utama: menyampaikan pembelajaran

Materi yang dibutuhkan : Rencana pembelajaran

2) Belajar Tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44

Waktu: 1-2 JP

Gagasan Utama: siswa-siswa belajar bersama dalam tim mereka untuk

menguasai materi.

Materi yang dibutuhkan : dua lembar kegiatan untuk tiap tim dan dua

lembar jawaban untuk tiap tim.

3) Tes (Ujian)

Waktu: 1 JP

Gagasan Utama: kuis individual

Materi yang dibutuhkan : satu kuis tiap anak

Mengingat kuis dilaksanakan pada akhir pertemuan dan membutuhkan

waktu 10-15 menit, maka peneliti menyiapkan dua butir soal untuk setiap

kali kuis. Soal kuis dapat dilihat padalampiran 9 halaman116.

4) Rekognasi Tim

Gagasan Utama: menghitung skor kemajuan individual dan skor tim dan

memberikan sertifikat atau bentuk-bentuk penghargaan lainnya.

c. Pembelajaran dengan RPP danLKS dapat dilihat pada lampiran no. 3hal. 75

dan no. 7 hal.94.

1. LKS (Lembar Kerja Siswa)

LKS merupakan panduan belajar bagi siswa dalam melakukan proses

pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dengan topik Alat-alat

Optik. Soal-soal latihan yang tercantum dalam LKS dikerjakan oleh siswa

secara berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45

LKS yang digunakan adalah sebagai berikut :

Diskusi 1

1) Mengapa di tempat gelap kamu membuka mata selebar-lebarnya, sedangkan

ketika melihat sinar matahari yang terang kamu justru menyempitkan

matamu?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

LKS lengkap dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 94.

2. Metode Ceramah

Metode ceramah ini digunakan sebagai pembanding dengan metode kooperatif

tipe STAD, apakah ada perbedaan terhadap prestasi siswa menggunakan metode

ceramah dengan metode kooperatif tipe STAD. Langkah-langkah pembelajaran

metode ceramah yang digunakan adalah berupa pengajaran oleh guru, tanya jawab

antar guru dan siswa dan siswa mengerjakan soal. Kendati metode ceramah

sebagai pembanding, instrumen penelitian dan metode analisis datanya sama

seperti pembelajaran dengan metode kooperatif tipe STAD. RPP untuk

pembelajaran dengan metode ceramah dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 81.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46

E. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes prestasi, lembar

observasi siswa dan angket. Tes prestasi dilakukan untuk memperoleh data

kuantitatif mengenai pemahaman siswa mengenai pembelajaran alat-alat optik.

Lembar observasi digunakan untuk melihat keaktifan siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran. Angket untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap

metode STAD dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi :

1. Tes Prestasi

Soal-soal pada tes prestasi ini disusun berdasarkan konsep-konsep yang berkaitan

dengan materi alat-alat optik.Tujuan dari tes ini adalah mengetahui pemahaman

siswa mengenai alat-alat optiksetelah mengikuti pembelajaran dengan metode

STAD dan metode ceramah. Soal disusun berdasarkan indikator pembelajaran

supaya dapat terdistribusi merata.

a. Kisi – kisi Penyusunan Soal Tes Prestasi

Pada tabel 3 berikut disajikan kisi-kisi penyusunan soal pretes :

Tabel3. Kisi-Kisi Soal Tes Prestasi Berdasarkan Tujuan Pembelajaran

Materi Tujuan Pembelajaran Nomor Soal

Pokok

Alat Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optic 1

Optik Menggambar bentuk bayangan pada retina 2


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47

Menjelaskan beberapa cacat mata serta cara 3, 4

menolong cacat mata

Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optic 5

Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja lup 6

Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja mikroskop 7

Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja teropong 8,9

Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja periskop 10

b. Contoh soal tes prestasi

Tabel 4. Tes Prestasi

No. Tujuan Pembelajaran Soal Tes Prestasi

1. Menjelaskan fungsi 1. Sebutkan bagian-bagian mata sebagai alat

bagian-bagian mata optik dan jelaskan fungsi tiap-tiap bagian!

sebagai alat optik. (Skor : 5)

Soal tes prestasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5, halaman 88.

2. Lembar Pengamatan Perilaku Siswa

Lembar pengamatan digunakan untuk melihat keaktifan dan keterlibatan siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran. Berikut ini adalah Tabel Format

Pengamatan Perilaku Berkarakter dan uraian Format Pengamatan Perilaku

Berkarakter yang kemudian dijabarkan dalam setiap siswa dengan contoh

perincian sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48

Tabel 5. Uraian Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

Kode Aspek-aspek yang diamati Jumlah

siswa A B C D E F Skor

A1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

A2

A3

Keterangan :

 Format Pengamatan Perilaku Berkarakter :

A : Ketekunan, B : Ketelitian, C : Antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran, D : Mendengarkan pendapat orang lain, E : Kesediaan

mengemukakan pendapat, F : mengambil kesimpulan

 Rincian poin :

1 :Memerlukan Perbaikan 2 : Menunjukkan Kemajuan, 3 : Memuaskan dan 4

:Sangat Baik.

3. Angket Respon Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Angket ini digunakan untuk mengukur pendapat siswa terhadap ketertarikan,

perasaan senang dan kemudahan yang diperoleh dalam memahami materi,

suasana belajar dan cara guru menerapkan metode pembelajaran.

Contoh angket respon sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49

Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran Dengan Metode

Kooperatif Tipe STAD

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/II

Hari/tanggal : ………………….

Bahan Kajian : Alat-alat Optik

Petunjuk :

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat kalian pada

kolom yang tersedia. Untuk skala bernomor 1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3 =

baik dan 4 = sangat baik

No Uraian Skala Penilaian

1. Bagaimana pendapat kalian mengenai : Tidak senang Senang

a. LKS

b. Kelompok

c. Cara guru mengajar

d. Kuis

Angket selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12 ,halaman125.

F. Validitas

Untuk validitas instrumen yang digunakan validitas isi (content validity).

Menurut Suparno (2007: 68) validitas isi mengukur apakah instrumen yang akan

digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur. Dengan demikian

diperlukan pemeriksaan kembali terhadap instrumen yang digunakan angket

respon siswa terhadap metode pembelajaran STAD dan angket ketrampilan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50

kooperatif di kelas. Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan

instrumen tes tertulis yang mencakup indikator pembelajaran pada materi alat-alat

optik.

Pengujian validitas dilakukan dengan cara mendiskusikan terlebih dahulu

dengan dosen pembimbing, untuk mengetahui apakah instrumen ini layak

digunakan dalam penelitian ini.

G. Metode Analisis yang Digunakan

Setelah memperoleh data-data dalam penelitian maka dilakukan analisis

data.

1. Analisis terhadap Tes Prestasi dilakukan dengan Tiga Tahap yaitu :

a. Penskoran

Tujuan analisis ini adalah untuk memberikan bobot pada setiap pilihan

siswa. Untuk memperoleh data hasil tes prestasi, diawali dengan membuat

penskoran pada setiap item soal dan menentukan skor maksimum untuk semua

jawaban siswa, sebagaimana ditampilkan dalam tabel 6berikut :

Tabel6. Skor Tiap Item Soal

Nomor Soal Skor tiap item soal

1 5

2 10

3 10

4 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51

5 5

6 10

7 5

8 10

9 10

10 5

Skor Maksimal 80

Kemudian skor tes prestasi yang diperoleh dihitung sebagai berikut :

Skor tes prestasi = (skor yang diperoleh/80) x 100................... (100)

Hasil penskoran ini kemudian dituliskan dalam tabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Perolehan Nilai Siswa

Kode Siswa Skor

b. Klasifikasi berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai

ketentuan Sekolah

Standar KKM : ≥ 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52

Tabel 8. Klasifikasi Skor Berdasarkan KKM

KKM Persentase (%)

No. Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas

(siswa) (siswa) (siswa) (siswa)

Kelas STAD .......... ............

Kelas .................. .................

Ceramah

/
Persentase: 100 %

c. Menggunakan Test-T untuk 2 group yang independen.

Tujuan analisis ini adalah untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan

signifikan antara kelas yang diajar dengan metode STAD dan metode ceramah.

2. Lembar Pengamatan Perilaku/Keterlibatan Siswa

Tujuan analisis pengamatan perilaku/keterlibatan siswa adalah untuk mengetahui

bagaimana pengamatan perilaku/keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran

dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

a. Analisa Pengamatan Perilaku/Keterlibatan Siswa :

1) Jumlah butir perilaku : 6

2) Jumlah pilihan skor : 4 terdiri atas 1, 2, 3 dan 4

3) Poin minimal: 6 x 1 = 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53

4) Poin maksimal : 6 x 4 = 24

b. Klasifikasi tanggapan :


1) Menentukan interval skor :


= = 4,5 ≈ 5

2) Rentang interval disajikan dalam tabel 9 berikut :

Tabel9. Rentang Interval Keterlibatan

Interval Keterangan

6 – 10 sangat tidak terlibat

11 – 15 tidak terlibat

16 – 20 Terlibat

21 – 25 sangat terlibat


c. Rata-rata keseluruhan kelas :

3. Angket

Tujuan analisis angket adalah untuk mengetahui bagaimana

respon/tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

metode ceramah.

a. Analisa angket :

1) Jumlah butir soal angket : 11

2) Jumlah pilihan jawaban : 4 terdiri atas 1, 2, 3 dan 4


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54

3) Poin minimal: 11 x 1 = 11

4) Poin maksimal : 11 x 4 = 44

b. Klasifikasi tanggapan :


1) Menentukan interval skor :


= = 8,25 ≈ 8

2) Rentang intervaldisajikan dalam tabel 10 berikut :

Tabel10. Rentang Interval Angket

Interval Keterangan

11 – 18 sangat rendah

19 – 26 Rendah

27 – 34 Tinggi

35 – 44 sangat tinggi


c. Rata-rata keseluruhan kelas :

d. Standar Deviasi :

∑( )
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55

BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Data diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur I

Yogyakarta. Pembelajaran dilakukan oleh peneliti selama 6 kali pertemuan, 1 kali

pertemuan 2 x 40 menit, dengan pokok bahasan Alat Optik. Pembelajaran

dilaksanakan dengan metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan

metode ceramah. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan metode

STAD terdiri atas presentasi oleh guru, belajar dalam tim, kuis dan pemberian

penghargaan. Jadwal penelitian dan proses pengumpulan dan disajikan dalam

tabel berikut :

Tabel 11. Jadwal Penelitian dan Proses Pengumpulan Data

Jumlah
Siswa Waktu
Siswa
Kelas yang Kegiatan
Siswa yang Pelaksanaan
tidak
hadir
hadir
Rabu, 11
Mempelajari
VIII A 44 40 4
indikator 1 dan 2 April 2012

Sabtu, 14
Mempelajari
44 42 2
indikator 3 dan 4 April 2012

Rabu, 18
Mempelajari
44 43 1
indikator 5 dan 6 April 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56

Kamis, 3
44 43 1 Tes Prestasi
Mei 2012

Rabu, 9 Mei
Mempelajari
VIII C 43 39 4
indikator 1 2012

Mempelajari
Jumat, 11
43 2 2 indikator 2
Mei 2012
Kuis 1

Mempelajari
Rabu, 16
43 41 2 indikator 3
Mei 2012
dan 4

Mempelajari
Jumat, 18
43 38 5 indikator 5 dan 6
Mei 2012
Kuis 2

Sabtu, 19
43 40 3 Tes prestasi
Mei 2012

B. Data Penelitian

1. Data Tes Prestasi, Respon Siswa dan Keterlibatan Siswa dengan

Menggunakan Metode STAD

a. Tes Prestasi dan Respon Siswa

Berikut ini disajikan tabel tes prestasi dan respon siswa dalam pembelajaran

dengan menggunakan metode STAD.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57

Tabel 12. Tes Prestasi dan Respon Siswa

No. Siswa Nilai Respon terhadap Metode

1 83 18
2 69 29
3 75 29
4 78 32
5 85 33
6 65 33
7 100 33
8 91 22
9 66 20
10 88 30
11 65 29
12 70 33
13 64 33
14 91 25
15 80 29
16 69 28
17 88 35
18 84 33
19 75 33
20 56 32
21 81 29
22 93 28
23 80 31
24 93 22
25 79 30
26 73 37
27 73 31
28 73 27
29 75 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58

30 79 23
31 96 36
32 65 32
33 66 27
34 56 28
35 75 31
36 78 31
37 91 30
38 69 34
39 64 27
40 90 25
1177
Keterangan : 3 siswa tidak hadir.

b. Data Pengamatan Keterlibatan Siswa

Tabel 13. Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa

Kode
No. Aspek-aspek yang diamati Total Rata-rata
Siswa
P1 P2 P3 A B A B
A B A B A B
1 A1 4 4 4 4 4 4 12 12 4,00 4,00
2 A2 3 4 4 3 4 4 11 11 3,67 3,67
3 A3 3 3 3 2 3 4 9 9 3,00 3,00
4 B1 4 4 4 4 4 4 12 12 4,00 4,00
5 B2 3 3 4 3 4 4 11 10 3,67 3,33
6 B3 3 3 3 3 3 3 9 9 3,00 3,00
7 B4 2 2 3 2 3 3 8 7 2,67 2,33
8 C1 4 3 4 4 4 4 12 11 4,00 3,67
9 C2 3 3 4 3 4 4 11 10 3,67 3,33
10 C3 4 4 3 3 3 3 10 10 3,33 3,33
11 C4 3 3 3 2 3 3 9 8 3,00 2,67
12 D1 4 4 4 4 4 4 12 12 4,00 4,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59

13 D2 4 4 3 3 4 4 11 11 3,67 3,67
14 D3 4 3 3 2 3 3 10 8 3,33 2,67
15 D4 3 3 3 3 3 4 9 10 3,00 3,33
16 D5 4 3 3 3 3 3 10 9 3,33 3,00
17 E1 4 4 4 3 4 4 12 11 4,00 3,67
18 E2 4 3 4 3 3 2 11 8 3,67 2,67
19 E3 3 3 4 3 2 2 9 8 3,00 2,67
20 F1 4 4 3 3 4 4 11 11 3,67 3,67
21 F2 3 3 4 3 4 3 11 9 3,67 3,00
22 F3 3 2 3 1 3 2 9 5 3,00 1,67
23 F4 2 2 2 3 2 1 6 6 2,00 2,00
24 G1 4 4 3 3 4 4 11 11 3,67 3,67
25 G2 4 4 3 2 4 4 11 10 3,67 3,33
26 G3 4 3 4 4 4 3 12 10 4,00 3,33
27 G4 4 3 3 4 4 3 11 10 3,67 3,33
28 H1 4 4 3 3 4 4 11 11 3,67 3,67
29 H2 4 4 3 3 4 4 11 11 3,67 3,67
30 H3 4 3 3 3 4 3 11 9 3,67 3,00
31 H4 4 4 3 4 4 4 11 12 3,67 4,00
32 H5 3 3 4 4 3 3 10 10 3,33 3,33
33 I1 3 4 2 2 4 4 9 10 3,00 3,33
34 I2 4 4 3 2 2 2 9 8 3,00 2,67
35 I3 3 3 3 3 4 3 10 9 3,33 3,00
36 I4 3 2 3 4 3 3 9 9 3,00 3,00

2. Data Tes Prestasi dan Respon terhadap Metode Ceramah

Tabel 14.

Tes Prestasi dan Respon terhadap Metode Ceramah

No.Siswa Nilai Respon terhadap Metode

1 63 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60

2 75 21
3 46 35
4 84 29
5 93 29
6 79 29
7 59 30
8 57 31
9 70 24
10 47 27
11 91 22
12 81 27
13 66 32
14 65 30
15 95 29
16 79 36
17 96 28
18 86 25
19 81 24
20 74 23
21 84 27
22 75 28
23 85 24
24 89 16
25 68 30
26 78 31
27 79 16
28 84 25
29 81 28
30 91 27
31 72 32
32 95 31
33 65 28
34 85 27
35 86 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61

36 96 27
37 80 28
38 68 17
39 74 24
40 80 25
41 76 27
42 90 32
1162

C. Perhitungan Statistik

1. Tes Prestasi

a. Klasifikasi berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai

ketentuan Sekolah yaitu Standar KKM : ≥ 75 untuk mata pelajaran

fisika. Berikut ini pada tabel 15, hasil klasifikasi skor berdasarkan

KKM dan persentase kelas.

Tabel 15. HasilKlasifikasi Skor Berdasarkan KKMdan Persentase Kelas

KKM Persentase

No. Tidak Tidak


Tuntas Tuntas (%)
Tuntas Tuntas (%)

Kelas STAD 24 siswa 16 siswa 60 % 40 %

Kelas 69 % 31 %
29 siswa 13 siswa
Ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62

b. Menggunakan Test – T untuk 2 group independen

Perhitungan ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar

antara pembelajaran dengan menggunakan metode STAD dan metode

ceramah.

Berikut ini pada tabel 16 adalah hasil perhitungan satatistik perbandingan

prestasi belajar antara kedua metode.

Tabel 16. Perbandingan Antara Prestasi Belajar Dengan Menggunakan

Metode STAD dan Metode Ceramah

Group Statistics

Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Skor 1 40 77.28 11.082 1.752

2 40 77.55 12.525 1.980

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of


the Difference

Std.
Mean Error
Sig. (2- Differenc Differen
F Sig. T df tailed) e ce Lower Upper

Skor Equal .215 .644 -.104 78 .917 -.275 2.644 -5.539 4.989
variances
assumed

Equal -.104 76.8 .917 -.275 2.644 -5.541 4.991


variances 61
not
assumed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63

Dari tabel perhitungan di atas diketahui t = -. 104, p = .917 > α = 0.05 maka tidak

signifikan.

Hal ini berarti tidak ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran dengan

metode STAD dan metode ceramah.

2. Keterlibatan Siswa dengan Menggunakan Metode STAD

Pada bab 3, diuraikan jumlah butir soal keterlibatan ada 6 item, namun dalam

pelaksanaan penelitian yang dapat diamati hanya 2 butir. Hal ini dikarenakan

kekurangan tenaga yang mengamati, sehingga peneliti hanya dapat menganalisa 2

butir keterlibatan.

a. Analisa keterlibatan kelas STAD :

1) Jumlah butir soal keterlibatan: 2

2) Jumlah pilihan jawaban: 4 terdiri atas 1, 2, 3 dan 4

3) Poin minimal: 2 x 1 = 2

4) Poin maksimal: 2 x 4 = 8

b. Klasifikasi Tanggapan :


Menentukan interval skor :

8 − 2
= = 1,5 ≈ 2
4

c. Rentang interval :

Jumlah siswa yang hadir selama 3 kali pengamatan ada 36 (dari 43) siswa, maka

data yang diambil adalah dari 36siswa tersebut.Pada tabel 17 berikut adalah hasil

pengamatan keterlibatan siswa terhadap metode STAD.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64

Tabel17. Pengamatan Keterlibatan Siswa Terhadap Metode STAD

Interval Keterangan Jumlah siswa Persentase (%)

2–3 sangat tidak terlibat - 0%

4–5 tidak terlibat 3 8,3 %

6–7 Terlibat 27 75 %

8–9 sangat terlibat 6 16,67 %

Maka kesimpulan keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan

metdode STAD adalah baik.

3. Angket Respon

Perhitungan statistik angket respon ini untuk mengetahui respon siswa

terhadap metode pembelajaran STAD dan metode ceramah.

a. Analisa Angket STAD

Tabel 18. Angket Respon Siswa terhadap Metode STAD

Interval Keterangan Jumlah siswa Persentase (%)

11 – 18 sangat rendah 1 2,5 %

19 – 26 Rendah 6 15 %

27 – 34 Tinggi 30 75 %

35 – 44 sangat tinggi 3 7,5 %


1) Rata-rata keseluruhan kelas : = =

29,425 ≈ 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65

2) Standar Deviasi :

∑( ) ∑( )
= = = = 4,28 ≈ 4

Maka kesimpulan respon siswa terhadap metode STAD adalah baik.

b. Analisa Angket Ceramah :

Tabel 19. Angket Respon Siswaterhadap Metode Ceramah

Interval Keterangan Jumlah siswa Persentase (%)

11 – 18 sangat rendah 3 7,5 %

19 – 26 Rendah 11 27,5 %

27 – 34 Tinggi 24 60 %

35 – 44 sangat tinggi 2 5%


1) Rata-rata keseluruhan kelas : = =

27,02 ≈ 27

2) Standar Deviasi :

∑( )
=

∑( )
= = = 4,37 ≈ 4

Maka kesimpulan respon siswa terhadap metode ceramah adalah baik.

D. Analisis

Berdasarkan tujuan penelitian ini, yaitu ingin melihat perbandingan prestasi

belajar antara pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66

kooperatif tipe STAD dan metode ceramah maka analisis yang dilakukan

terhadap data penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa SMP PL

dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe

STAD adalah 60% siswa memenuhi KKM dan 40% siswa tidak memenuhi

standar KKM. Sedangkan prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran

alat-alat optik dengan metode ceramah adalah 69% memenuhi KKM dan 31%

tidak memenuhi standar KKM.

Berdasarkan perhitungan statistik, tidak ada perbedaan prestasi belajar

antara penerapan kedua metode pembelajaran tersebut. Hal ini dibuktikan dengan

data statistik dimana p = .917 > α = 0.05 maka tidak signifikan.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini belum sesuai dengan teori yang

dikemukan pada kajian teori. Peneliti menganalisa beberapa faktor yang dapat

menyebabkan tidak ada pebedaan prestasi antara pembelajaran dengan metode

STAD dan ceramah. Faktor-faktor tersebut antara lain :

(1) Pembelajaran dengan metode STAD membutuhkan lebih banyak waktu,

namun karena peneliti masih minim pengalaman mengajar dan diberikan

waktu 3 kali pertemuan maka pelaksanaan pembelajaran kurang maksimal.

(2) Ada dua komponen penting dalam metode STAD yang belum dilaksanakan

oleh peneliti yaitu Skor kemajuan individual dan rekognisi tim. Peneliti

hanya sekali memberikan penghargaan kepada tim. Sedangkan skor

kemajuan individu sama sekali belum dilakukan oleh peneliti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67

(3) Data yang diperoleh dari lembar pengamatan keterlibatan menunjukkan

bahwa hanya 36 siswa yang selalu hadir (kelas STAD). Namun peneliti

belum mengklasifikasi siswa-siswa yang hadir tersebut menunjukkan

prestasi yang baik atau tidak. Hal ini juga berpengaruh terhadap tes prestasi.

Dapat terjadi bahwa siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal adalah siswa yang beberapa kali tidak hadir pada saat

pembelajaran. Maka membutuhkan analisa lanjutan untuk membandingkan

perbedaan prestasi antara kedua kelas yang diteliti ini.

Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode

STAD adalah baik. Data keterlibatan diambil 36 (dari 43) siswa yang selalu hadir

saat dilakukan pengamatan terhadap keterlibatan siswa menunjukkan keterlibatan

siswa baik yaitu terdapat 27 siswa atau sebesar 75%. Pengamatan dilakukan

selama tiga kali pertemuan, kemudian dirata-ratakan. Poin pengamatan yang

disiapkan peneliti ada 6 jenis. Namun pada saat pelaksanaan penelitian, hanya dua

butir yang bisa diamati. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah pengamat

yaitu dua orang, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pengamatan

yang baik terhadap semua butir yang disiapkan peneliti.

Sedangkan untuk respon siswa terhadap kedua metode pembelajaran sama-

sama baik. Terdapat 30 atau 75 % (dari 44 siswa, 3 tidak hadir) siswa yang

memberikan respon baik terhadap metode STAD dan 27 atau 60 % (dari 43 siswa,

1 tidak hadir) siswa yang memberikan respon baik terhadap metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan, maka peneliti

menyimpulkan :

1. Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaranalat-alat optik

dengan metode STAD adalah 60% siswa memenuhi KKM dan 40%

siswa tidak memenuhi standar KKM.

2. Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik

dengan metode ceramahadalah 69% memenuhi KKM dan 31% tidak

memenuhi standar KKM.

3. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan metode STAD adalah

baik. Data keterlibatan diambil 36(dari 43) siswa yang selalu hadir

saat dilakukan pengamatan terhadap keterlibatan siswa menunjukkan

keterlibatan siswa baik yaitu terdapat 27 atau 75 % siswa.

4. Respon siswa terhadap metode STAD dan metode ceramah sama-

sama baik, namun dengan persentase yang berbeda. Terdapat 30 atau

75 % siswa yang memberikan respon baik terhadap metode STAD dan

27 atau 60 % siswa yang memberikan respon baik terhadap metode

ceramah. Perbedaan presentase ini menunjukkan bahwa metode

STAD lebih membantu siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69

5. Pembelajaran alat optik dengan menggunakan metode STAD tidak

menunjukan perbedaan prestasi yang signifikan dibandingkan dengan

pembelajaran dengan metode ceramah. Hasil perhitungan statistik

menunjukkan p = .917 > α = 0.05 maka tidak signifikan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka peneliti mengusulkan :

1. Bagi Peneliti :

Peneliti dapat meneliti dengan metode STAD pada pokok bahasan

yang berbeda.

2. Bagi peneliti selanjutnya :

Penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang berbeda

dengan materi yang berbeda pula.

3. Bagi Sekolah :

Bagi para guru fisika di sekolah, diharapkan dapat menerapkan

metode STAD pada pokok bahasan yang berbeda.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang dijumpai peneliti dalam penelitian ini yaitu :

1. Ada dua komponen penting dalam metode STAD yang belum

dilaksanakan oleh peneliti yaitu Skor kemajuan individual dan

rekognisi tim. Peneliti hanya sekali memberikan penghargaan kepada


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70

tim. Sedangkan skor kemajuan individu sama sekali belum dilakukan

oleh peneliti.

2. Waktu pembelajaran yang relatif singkat, sehingga tidak

memungkinkan peneliti untuk menerapkan metode STAD secara

maksimal. Hal ini terjadi karena materi Alat Optik merupakan pokok

bahasan terakhir dalam semester ini dan guru kelas masih

membutuhkan waktu untuk menyelesaikan pokok-pokok bahasan lain

yang belum selesai.

3. Terbatasnya jumlah pengamat yaitu dua orang, tidak memungkinkan

untuk melakukan pengamatan yang baik terhadap semua

butirpengamatan yang disiapkan peneliti.

4. Soal-soal yang digunakan peneliti dalam tes prestasi lebih berupa

hafalan, sehingga hal ini lebih memberi pengaruh bagi kelas ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard. 2008. Learning to Teach.Yogyakarta: PustakaPelajar

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung : Satu Nusa

Depdiknas.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka,

edisiketiga.

_________. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 22, Tahun 2006, tentang Standard Isi untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Kanginan, Marten. IPA Fisikauntuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga

Kristinawati, EM, dkk. Fisika, Buku Kerja Siswa. Semarang :Yayasan Pangudi

Luhur

Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning.Jakarta : PT Grasindo

Mulyasa, E.2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan

Implementasi. Bandung: Rosda

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta:RajawaliPers

Sanjaya, Wina. 2006. StrategiPembelajaran. Jakarta: KencanaPrenada Media

Slavin, R. E. 2008. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa

Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72

Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka

Suparno, Paul. 2004. Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di

Sekolah.Yogyakarta: Kanisisus.

_____________. 2007. Kajian dan Pengantar Kurikulum IPA SMP dan MT.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

______________. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suyatno. 2009.Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Pustaka

Tanireja,T, dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Innovatif. Bandung: Alfabeta

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Innovatif Progresif. Jakarta:

Kencana

______. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: BumiAksara

Usman, Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda

Wean, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Innovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara

Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73

Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74

Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Pangudi Luhur

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VII (Delapan)/ 2 (dua)

A. Standar Kompetensi

6. Memahami konsep penerapan getaran, gelombang dan optika dalam

produk teknologi sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari

C. Indikator

1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik

2. Menggambar bentuk bayangan pada retina

3. Menjelaskan beberapa cacat mata serta penggunaan cacat mata

4. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik

5. Menjelaskan konsep lup sebagai alat optik

6. Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan, seperti :

mikroskop, berbagai jenis teropong, dan periskop.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :

1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik

2. Menggambar bentuk bayangan pada retina

3. Menjelaskan beberapa cacat mata serta penggunaan cacat mata

4. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik

5. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja lup

6. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja mikroskop

7. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja teropong

8. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja periskop

E. Materi Pembelajaran : Alat-alat Optik

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 JP)

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu


1 Pendahuluan 5 menit
 Salam Pembuka
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti 60 menit
 Guru memberikan tes tertulis/pretes kepada
siswa
Presentasi Materi
 Guru menyajikan informasi tentang mata dan
kamera melalui presentase power point
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77

 Guru menjelaskan cara belajar dalam metode


pembelajaran kooperatif tipe STAD
 Guru membagi siswa dalam kelompok belajar
kooperatif
Percobaan
 Guru membimbing tiap-tiap kelompok
bekerja sesuai LKS 1
 Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS)
 Guru mengajak siswauntuk mempelajari LKS
Diskusi
 Guru memberi informasi bila dibutuhkan
siswa
3 Penutup 7 menit
 Guru mengajak siswa berdiskusi secara
kalsikal mengenai rangkuman pembelajaran
hari ini
 Guru memberikan penghargaan kepada
seluruh siswa atas partisipasi aktif mereka
dalam pembelajaran hari ini dan selanjutnya
memberikan tugas rumah kepada siswa

Pertemuan 2 (2 JP)

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

1 Pendahuluan 5 menit
 Salam Pembuka
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru membagikan hasil kuis dari pertemuan
sebelumnya
2 Kegiatan Inti 55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78

Presentasi Materi
 Guru menyajikan informasi tentang lup, dan
mikroskop melalui presentase power point
 Guru meminta siswa untuk duduk dalam
kelompok yang sama seperti pertemuan
sebelumnya.
Percobaan
 Guru membagikan alat-alat yang akan
digunakan dalamk percobaan kepada tiap
kelompok
 Guru membimbing tiap-tiap kelompok
bekerja sesuai LKS 2
 Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Diskusi
 Guru mengajak siswa untuk mempelajari dan
mengerjakan LKS
 Guru memberi informasi bila dibutuhkan
siswa
3 Penutup 20 menit
 Guru mengajak siswa berdiskusi secara
kalsikal mengenai rangkuman pembelajaran
hari ini
 Guru memberikan kuis kepada siswa
 Guru memberikan penghargaan kepada
seluruh siswa atas partisipasi aktif mereka
dalam pembelajaran hari ini dan selanjutnya
memberikan tugas rumah kepada siswa

Pertemuan 3 (2 JP)

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79

1 Pendahuluan 5 menit
 Salam Pembuka
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru membagikan hasil kuis dari pertemuan
sebelumnya
2 Kegiatan Inti 35 menit
Presentasi Materi
 Guru menyajikan informasi tentang teropong
dan periskop melalui presentase power point
 Guru meminta siswa untuk duduk dalam
kelompok yang sama seperti pertemuan
sebelumnya.
 Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS)
Diskusi
 Guru mengajak siswa untuk mempelajari dan
mengerjakan LKS
 Guru memberi informasi bila dibutuhkan
siswa
3 Penutup 40 menit
 Guru mengajak siswa berdiskusi secara
kalsikal mengenai rangkuman keseluruhan
mengenai pembelajaran optik
 Guru memberikan postes kepada siswa
 Guru memberikan penghargaan kepada
seluruh siswa atas partisipasi aktif mereka
dalam pembelajaran hari ini
 Guru menyebarkan angket kepada siswa
 Guru menyampaikan kata-kata penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80

H. Sumberdan Media:

1. Buku siswa IPA Fisika SMP kelas VII semester II karangan Marten

Kanginan

2. BKS karangan tim guru Yayasan Pangudi Luhur

3. LKS Siswa

4. Power Point

I. Penilaian :

Penilaian menggunakan instrumen penilaian sebagai berikut :

1. Tes tertulis

2. Tes Unjuk Kerja : dengan menggunakan LKS

3. Observasi : dengan menggunakan lembar pengamatan keterlibatan siswa

Yogyakarta : 25 Maret 2012

Peneliti

Yuliana Buik

NIM : 081424004

Mengetahui :

Dosen Pembimbing Penelitian

Prof. Dr. Paul Suparno, SJ.MST.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Pangudi Luhur


Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII (Delapan)/ 2 (dua)

A. Standar Kompetensi

6. Memahami konsep penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk

teknologi sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari

C. Indikator

1. Menjelaskan funsi mata sebagai alat optik

2. Menggambar bentuk bayangan pada retina

3. Menjelaskan beberapa cacat mata serta penggunaan cacat mata

4. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik

5. Menjelaskan konsep lup sebagai alat optik

6. Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan, seperti :

mikroskop, berbagai jenis teropong, dan periskop.

D. Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82

Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat :

1. Menjelaskan fungsi mata sebagai alat optik

2. Menggambar bentuk bayangan pada retina

3. Menjelaskan beberapa cacat mata serta cara menolong cacat mata

4. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik

5. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja lup

6. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja mikroskop

7. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja teropong

8. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja periskop

E. Materi Pembelajaran : Alat-Alat Optik

F. Metode Pembelajaran : Ceramah Interaktif

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 JP)

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

1 Pendahuluan 5 menit
 Salam Pembuka
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti 70 menit
 Guru memberikan tes tertulis/ pretes kepada
siswa
 Guru menyampaikan materi mengenai mata
dan kamera dengan presentasi power point
 Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS)
 Guru mengajak siswauntuk mempelajari dan
mengerjakan LKS
 Peserta didik (dibimbing oleh guru)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83

mendiskusikan pengertian alat-alat optik,


prinsip kerja mata dan kamera.
3 Penutup 5 menit
 Guru mengajak siswa untuk merangkum
pembelajaran hari ini
 Guru memberikan tugas rumah

Pertemuan 2 (2 JP)

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

1 Pendahuluan 5 menit
 Salam Pembuka
 Guru mengajak siswa untuk mereview
pembelajaran sebelumnya
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti 70 menit
 Guru menyampaikan materi mengenai lup
dan mikroskop dengan presentasi power point
 Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS)
 Guru mengajak siswauntuk mempelajari dan
mengerjakan LKS
 Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan prinsip kerja lup dan
mikroskop
3 Penutup 5 menit
 Guru mengajak siswa untuk merangkum
pembelajaran hari ini
 Guru memberikan tugas rumah

Pertemuan 1 (2 JP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84

No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu


1 Pendahuluan 5 menit
 Salam Pembuka
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti 35 menit
 Guru menyampaikan materi mengenai
teropong dan periskop dengan presentasi
power point
 Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS)
 Guru mengajak siswauntuk mempelajari dan
mengerjakan LKS
 Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan pengertian prinsip kerja
teropong dan periskop
3 Penutup 40 Menit
 Guru mengajak siswa untuk merangkum
pembelajaran hari ini dan pembelajaran
tentang alat-alat optik yang sudah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya
 Guru memberikan posttes kepada siswa

H. Sumber dan Media:

5. Buku siswa IPA Fisika SMP kelas VII semester II karangan Marten

Kanginan

6. BKS karangan tim guru Yayasan Pangudi Luhur

7. LKS Siswa

8. Power Point
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85

I. Penilaian :

Penilaian menggunakan instrumen penilaian :Tes tertulis

Yogyakarta : 25 Maret 2012

Peneliti

Yuliana Buik

NIM : 081424004

Mengetahui :

Dosen Pembimbing Penelitian

Prof. Dr. Paul Suparno, SJ.MST.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86

Lampiran 5

Tes Prestasi

Nama : ……………………………..

No. Absen : ……………………………..

Hari/tgl : ………………………………

Kejakan dengan teliti soal-soal di bawah ini dan tuliskan jawaban anda pada
tempat yang telah disediakan!

2. Sebutkan bagian-bagian mata sebagai alat optik dan jelaskan fungsi tiap-tiap
bagian! (Skor : 5)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………..……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Gambarkan proses pembentukan bayangan pada mata dan sebutkan sifat-sifat
bayangan yang dihasilkan! (Skor : 10)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………..……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………..………………………………………
4. Sebutkan dan jelaskan tiga macam cacat mata yang anda ketahui serta
bagaimana cara menolongnya! (Skor : 10)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

5. Seorang penderita rabun jauh memiliki titik jauh 200 cm. Ia ingin melihat
benda-benda yang sangat jauh dengan jelas. Berapa fokus dan kekuatan lensa
yang harus digunakan? (Skor : 10)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………..……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

6. Sebutkan bagian-bagian kamera dan jelaskan fungsi bagian-bagian tersebut!


(Skor : 5)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………..……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
7. Sebuah lensa cembung dengan jarak fokus 10 cm. Berapa perbesaran yang
dihasilkan jika pengamat melakukan dengan :
a. mata berakomodasi (skor : 5)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88

……………………..……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

b. mata tak berakomodasi (skor : 5)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………..……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………

8. Mengapa kita harus menggunakan mikroskop yang disusun oleh dua buah
lensa cembung untuk melihat benda-benda yang sangat kecil misalnya bakteri,
virus dan sebagainya? Mengapa tidak menggunakan lup saja yang hanya
disusun oleh sebuah lensa cembung? (Skor : 5)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………..……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

9. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian teropong bintang dan teropong bumi


yang anda ketahui! (Skor : 10)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………

10. Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak fokus 150
cm dan lensa okuler 10 cm. Teropong ini digunakan untuk melihat benda-
benda langit yang sangat jauh. Tentukan berapakah panjang teropong dan
perbesaran yang dihasilkan! (Skor : 10)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………..……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….

11. Sebutkan beberapa alat optik lain (selain mata, kamera, lup, mikroskop
dan teropong) yang anda ketahui dan jelaskan fungsi dari masing-masing alat
tersebut.
(Skor : 5)

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………..……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90

Lampiran 6

Kunci Jawaban Tes Prestasi

Total
No Pembahasan Skor
Skor

1. a. Lensa : membiaskan sinar untuk menghasilkan 1 5


bayangan yang tajam dan tepat pada retina
b. Pupil : tempat/jalan masuknya cahaya
c. Iris : mengatur besar kecilnya lubang 1
diafragma 1
d. Kornea : menerima dan meneruskan cahaya
serta melindungi lensa mata 1
e. Retina : sebagai layar untuk menangkap
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata 1
2. a. Proses pembentukan bayangan pada mata : 5 6
benda
bayangan
2F F O F 2F

b. Sifat bayangan yang dihasilkan adalah nyata, 1


terbalik dan diperkecil
3. Macam-macam cacat mata :
a. Rabun jauh/miopi : cacat mata dimana 2
6
penderita tidak dapat melihat benda-benda
yang jauh dengan jelas, karena kemampuan
mata untuk memipih berkurang.
Penderita ditolong dengan lensa yang mampu
menyebarkan cahaya yaitu lensa cekung.
b. Rabun dekat/hipermetropi : cacat mata dimana 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91

penderita tidak dapat melihat benda-benda


yang dekat dengan jelas, karena kemampuan
mata untuk menebal berkurang.
Penderita ditolong dengan lensa yang mampu
menguncupkan berkas cahaya sebelum masuk
ke mata yaitu lensa cembung.
c. Mata tua /presbiopi : cacat mata yang tidak 2
mampu melihat dengan jelas baik benda dekat
mupun jauh, karena kemampuan mata untuk
memipih dan mencupkan cahaya berkurang.
Penderita dapat ditolong dengan menggunakan
lensa bifokal atau kacamata yang berfungsi
rangkap.
4. Penyelesaian : 10
Untuk rabun jauh diketahui :
So = ∞ 1
S1 : - 200 cm 1
Maka F =
1 1 1 1
+ =
1 1
1 1 1
+ = 1
∞ −200
1 1
0 + = → = −200
−200
3
Sedangkan kekuatan lensa P :
1 2
= → = −200 = −2
−200
1 1
= = −
−2 2
5. Bagian-bagian kamera :
a. Lensa : tempat terbentuknya bayangan 1 4
b. Diafragma : mengatur banyak sedikitnya 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92

cahaya yang masuk


c. Aperture : tempat masuknya cahaya 1
d. Plat film : menangkap bayangan yang dibentuk 1
oleh lensa
6. Diketahui : f = 10 cm 10
Ditanya :
a. M untuk mata berakomodasi :
5
= + 1

25
= + 1
10
= 2,5 + 1
= 3,5
b. M untuk mata tak berakomodasi :

=
5
25
=
10
= 2,5
7. Karena perbesaran bayangan maksimum pada lup
hanya 20 kali, sehingga dengan perbesaran ini kita
balum tentu dapat melihat organisme renik seperti
bakteri atau virus sehingga diperlukan mikroskop
yang menggunakan dua buah lensa untuk
meningkatkan perbesaran bayangan dari benda
yang diamati.
8. a. Teropong bintang : alat yang digunakan untuk
melihat benda-benda yang sangat jauh di ruang
angkasa.
Tersusun oleh 2 lensa positif yaitu lensa
obyektif dan lensa okuler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93

b. Teropong bumi : alat yang digunakan untuk


melihat benda jauh di permukaan bumi.
Teropong bumi tersusun atas 3 buah lensa
positif, yaitu lensa obyektif, lensa pembalik
dan lensa okuler.
9. Penyelesaian :
Diketahui : = 150
= 150
Ditanyakan :
a. Panjang teropong : = +
= 150 + 15 = 165

b. Perbesaran teropong : =

150
= = 10
15
10. a. Episkop : alat yang digunakan untuk
memproyeksikan gambar tak tembus cahaya
pada sebuah layar
b. Diaskop : alat yang digunakan untuk
memproyeksikan gambar diapositif atau
gambar tembus cahaya pada layar.
c. Epidiaskop : alat yang dapat dipergunakan
untuk memproyeksikan benda tak tembus
cahaya dan benda tembus cahaya.
d. Periskop : teropong yang dipasang pada
anjungan kapal selam untk ,engintai kapal-
kapal musuh atau melihat benda-benda di atas
permukaan laut sewaktu kapal selam sedang
berada di permukaan air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94

Lampiran 7

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

Sekolah : SMP Pangudi Luhur


Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VII (Delapan)/ 2 (dua)

A. Standar Kompetensi

6. Memahami konsep penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk

teknologi sehari-hari

B. Kompetensi Dasar

6.4 Mendeskripsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari

C. Indikator

7. Menjelaskan funsi mata sebagai alat optik

8. Menggambarkan pembentukan bentuk bayangan pada retina

9. Menjelaskan beberapa cacat mata serta penggunaan cacat mata

10. Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik

11. Menjelaskan konsep Lup sebagai alat optik

12. Menjelaskan cara kerja Mikroskop

13. Menjelaskan cara kerja beberapa produk teknologi yang relevan seperti

berbagai jenis teropong dan periskop

D. Materi Pembelajaran : Alat-alat Optik


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95

E. Petunjuk :

Kegiatan belajar akan dilaksanakan dalam kelompok. Adapun kegiatan yang akan

dilakukan dalam kelompok adalah percobaan, mengumpulkan dan menganalisis

data, menjawab pertanyaan mempelajari uraian, mempelajari contoh soal dan

latihan soal. Keberhasilan kelompok adalah tanggungjawab anda.Kerjakanlah

setiap kegiatan dalam LKS ini dengan sungguh-sungguh untuk menentukan

prestasi belajar anda.Semua jawaban dituliskan pada LKS ini sesuai tempat yang

telah disediakan.

F. Kegiatan Belajar

1. Mata dan Kamera

Tujuan :

 Menjelaskan funsi mata sebagai alat optik

 Menggambarkan pembentukan bentuk bayangan pada retina

 Menjelaskan beberapa cacat mata serta penggunaan cacat mata

 Menyelidiki ciri-ciri kamera sebagai alat optik

G. Diskusi 1

2) Mengapa di tempat gelap kamu membuka mata selebar-lebarnya, sedangkan

ketika melihat sinar matahari yang terang kamu justru menyempitkan matamu?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

3) Gambarkan pembentukan bayangan pada mata dan sebutkan sifat-sifat

bayangan yang dihasilkan !

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

4) Mengapa penderita rabun dekat dapat melihat benda jauh dengan sangat jelas

tetapi tidak demikian melihat benda untuk benda yang dekat?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………..

5) Mengapa penderita rabun jauh ditolong dengan menggunakan lensa negatif?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97

6) Seorang penderita rabun dekat memiliki titik dekat 100 cm dan titik jauh di tak

berhingga.

a) Dapatkah ia melihat dengan jelas sebuah benda pada jarak 1000 cm, 150

cm, dan 25 cm.

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………..

b) Jika ia ingin membaca pada jarak baca normal (25 cm), berapakah jarak

fokus dan kekuatan lensa yang harus dipakainya?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98

7) Perhatikan gambar berikut!

a. b.

a) Gambar (a.) merupakan cacat ………………………………………………

b) Jelaskan pembentukan bayangan pada cacat mata ini!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………

c) Gambar (b.) merupakan cacat mata …………………………………………

d) Jelaskan pembentukan bayangan pada cacat mata ini!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

8) Lengkapi tabel berikut : (berilah tanda √ pada mata dan kamera sesuai dengan

bagian-bagian yang dimiliki)

No. Bagian-bagian utama Mata Kamera Fungsi

…………………………………
1. Retina
…………………………………
………………………….............
…………………………………
2. Lensa
…………………………………
…………………………............
3. Kornea …………………………………
…………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99

………………………….............
…………………………………
4. Difragma
…………………………………
………………………….............
…………………………………
5. Iris
…………………………………
………………………….............
…………………………………
6. Aperture
…………………………………
………………………….............
…………………………………
4 Pupil
…………………………………
………………………….............
…………………………………
5 Plat film
…………………………………
………………………….............
…………………………………
6 Kornea
…………………………………
………………………….............

H. Kegiatan 1 : Mengetahui Prinsip Kerja Kamera Melalui Percobaan

Tujuan : dapat menjelaskan prinsip kerja kamera melalui percobaan

Alat dan bahan : layar, penggaris 100 cm, lensa cembung, dan lilin sebagai

benda.

Langkah Kerja :

1. Susunlah alat seperti gambar berikut :

Layar lensa cembung


Lilin

Jarak bayangan (S1) jarak benda (S0)

Gambar Percobaan Cermin

2. Buatlah jarak benda terhadap lensa So= 30 cm dan jarak bayangan 15 cm,

kemudian amatilah sifat bayangan yang terjadi dan tuliskan dalam tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100

3. Lakukan seperti langkah 2 sampai memperoleh 4 data dengan mengubah-

ubah jarak benda dan jarak bayangan sesuai tabel dibawah ini.

Dari empat percobaan, lengkapilah tabel berikut!

Tabel Hasil Percobaan Prinsip Kerja Kamera

No. Jarak benda So Jarak Bayangan S1 Sifat-sifat Bayangan

(cm) (cm)

1 30 15 …………., ……………,

………………..

2 40 …………., ……………,

………………..

3 50 …………., ……………,

………………..

4 60 …………., ……………,

………………..

a) Dari data tersebut, maka bayangan benda bersifat ………..….., …..………,

dan ………………….

b) Kesimpulan :

Jadi prinsip kerja kamera adalah………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101

LKS 02

1. Lup dan Mikroskop

Percobaan Cara kerja Lup

Tujuan : dapat menjelaskan prinsip kerja lup melalui percobaan

Alat dan bahan : buku, dan empat buah lensa cembung.

Mata

f = 5 cm

buku

1. Lengkapilah tabel berikut sesuai ukuran lensa cembung yang anda gunakan!

Tabel Hasil Percobaan Cara Kerja Lup

No. Jarak fokus (cm) Jarak Benda (cm) Sifat-Sifat bayangan

1 5 4 ……………, …………….,

………………………..

2 10 8 ……………, …………….,

………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102

3 10 10 ……………, …………….,

………………………..

4 15 15 ……………, …………….,

………………………..

2. Apa perbedaan percobaan 1 dan 2 dengan percobaan 3 dan 4? Jelaskan!

1. Percobaan 1 dan 2 dilakukan dengan ………………………………………

Alasan :…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………

2. Percobaan 1 dan 2 dilakukan dengan ………………………………………

Alasan :…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………

3. Seseorang yang bermata normal menggunakan lup yang jarak titik apinya 5

cm. Hitunglah perbesaran angulernya jika :

a. Mata berakomodasi maksimum

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………...........................

..............................................................................................................................

b. Mata tidak berakomodasi

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………...........................

.............................................................................................................................

4. Mengapa untuk melihat benda-benda sangat kecil seperti bakteri digunakan

mikroskop yang disusun oleh dua buah lensa cembung? Mengapa tidak

digunakan lup yang hanya disusun oleh sebuah lensa cembung?

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………...........................

...............................................................................................................................

5. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian utama pada mikroskop serta sifat

bayangan yang dihasilkan!

a. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104

…………………………………………………………………………..........

..........................................................................................................................

b. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………..........

..........................................................................................................................

6. Gambarlah pembentukan bayangan pada mikroskop!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………...........................

.........................................................................................................……………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………...............................................

..............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105

LKS 03

2. Teropong dan Periskop

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam teropong, serta sifat-sifat bayangan yang

dihasilkan!

a. ……………………………..

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………...........................

............................................................................………………………………

………………………………………………………………………………...…

…...........................................................................................................................

b. ……………………………..

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………...........................

............................................................................................……………………

…………………………………………………………………………………

…………………...................................................................................................

c. ……………………………..

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………...........................

............................................................................................……………………

…………………………………………………………………………………

……………...........................................................................................................

2. Jelaskan prinsip kerja Periskop!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………...........................

............................................................................................……………………

…………………………………………………………………………………

……………...........................................................................................................

3. Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak fokus 50 cm

dan lensa okuler 5 cm. Teropong ini digunakan untuk melihat benda-benda

langit yang sangat jauh. Tentukan berapakah panjang teropong dan perbesaran

yang dihasilkan jika pengamat menggunakan mata tidak berakomodasi!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………...........................

............................................................................................……………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107

4. Sebutkan jenis-jenis alat optik lain (selain mata, kamera, lup, mikroskop,

teropong dan periskop) dan fungsinya masing-masing!

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………........................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108

Lampiran 8

KUNCI LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

I. Diskusi 1

9) Karena di tempat gelap pupil membesar supaya lebih banyak cahaya masuk ke

mata sedangkan di tempat terang pupil mengecil supaya cahaya yang masuk ke

mata lebih sedikit dan tidak membuat silau.

10) Proses pembentukan bayangan pada mata :

benda

bayangan

2F F O F 2F

Sifat bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik dan diperkecil

11) Karena titik dekat penderita rabun dekat lebih jauh sehingga menyebabkan

bayangan terbentuk di belakang retina dan benda ynga dekat tidak dapat

terlihat dengan jelas.

12) Karena sifat dari lensa negatif atau lensa cekung adalah menyebarkan

cahaya, dan pada penderita rabun jauh diperlukan lensa yang menyebarkan

cahaya sebelum masuk ke mata sehingga berkas cahaya sejajar difokuskan

tepat di retina.

13) Penyelesaian :

Pendrita rabun jauh melihat benda-benda yang sngat jauh pada jarak tak

berhingga. Ini berarti S = ∞. Agar dapat melihat benda jauh dengan jelas maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109

lensa kacamata yang dipakai harus dapat menghasilkan bayangan di depan

lensapada jarak titik jauh penderita rabun jauh.

Jadi; S1 : - (titik jauh penderita rabun jauh) = -200 cm

Jara fokus lensa dihitung dengan rumus lensa :

1 1 1
+ =
1

+ =

0 + = → = −200

Sedangkan kekuatan lensa P :

1
= → = −200 = −2
−200

= =−

14) Gambar

e) Gambar (a.) merupakan cacat mata miopi/rabun jauh

f) Pada cacat mata rabun jauh berkas cahaya yang sejajar difokuskan di depan

retina, sehingga bayangan yang terjadi kabur.

g) Gambar (b.) merupakan cacat mata hipermetropia/rabun dekat

h) Pada cacat mata rabun dekat, berkas cahaya dari benda dekat difokuskan di

belakang retina sehingga bayangan yang terjadi kabur.

15) Lengkapi tabel berikut :

No. Bagian-bagian utama Mata Kamera Fungsi


Sebagai layar
1. Retina √
tempatterbentuknya bayangan
2. Lensa √ √ Membentuk bayangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110

3. Kornea √ Melindungi lensa mata


Mengatur banyak sedikitnya
4. Difragma √
cahaya yang masuk
5. Iris √ Mengatur pupil
Mengatur intensitas cahaya yang
6. Aperture √
masuk
Menebal dan menipiskan lensa
7. Pupil √
mata

Menangkap bayangan yang


8. Plat film √
dibentuk oleh lensa

Melindungi bayangan dalam


9. Kornea √
mata yang sangat sensitif

J. Kegiatan 1 : Mengetahui Prinsip Kerja Kamera Melalui Percobaan

Tabel Hasil Percobaan Prinsip Kerja Kamera

Jarak benda So Jarak Bayangan


No. Sifat-sifat Bayangan
(cm) S1 (cm)
1 30 15 Nyata, terbalik dan diperkecil
2 40 13,3 Nyata, terbalik dan diperkecil
3 50 12,5 Nyata, terbalik dan diperkecil
4 60 12 Nyata, terbalik dan diperkecil

c) Dari data tersebut, maka bayangan benda bersifat nyata, terbalik dan diperkecil

d) Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111

Jadi prinsip kerja kamera adalah benda yang difoto harus terletak pada jarak

lebih jauh dari dari dua kali jarak fokus lensa kamera yang dipakai sehingga

bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil dapat tertangkap oleh kamera.

K. Lup

Tabel Hasil Percobaan Cara Kerja Lup

No. Jarak fokus (cm) Jarak Benda (cm) Sifat-Sifat bayangan

1 5 4 Maya, tegak, dan diperbesar

2 10 8 Maya, tegak, dan diperbesar

3 10 10 Maya, tegak, dan diperbesar

4 15 15 Maya, tegak, dan diperbesar

7. Perbedaan antara percobaan 1 dan 2 dengan percobaan 3 dan 4:

3. Percobaan 1 dan 2 dilakukan dengan mata berakomodasi maksimum

Karena pada percobaan 1 dan 2 jarak benda yang digunakan selalu lebih

kecil dari jarak fokus.Hal ini berarti benda berada di antara titik fokus lensa

dan titik optik lensa.

4. Percobaan 1 dan 2 dilakukan dengan mata tak berakomodasi

Karena pada percobaan 3 dan 4 jarak benda sama dengan jarak fokus. Hal

ini berarti benda berada tepat di titik fokus (f)

8. Penyelesaian :

c. Mata berakomodasi maksimum : = + 1


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112

= + 1 = 5 + 1 = 6

d. Mata tidak berakomodasi : =

25
= = 5
5

L. Mikroskop

1. Karena perbesaran bayangan maksimum pada lup hanya 20 kali. Dengan

perbesaran tersebut kita belum dapat melihat organisme renik seperti bakteri

atau virus. Maka diperluakan dua lensa untuk meningkatkan perbesaran

bayangan pada benda-benda renik.

2. Bagian-bagian utama pada mikroskop serta sifat bayangan yang dihasilkan :

a. Lensa obyektif

Lensa obyektif berada dekat dengan benda dan menghasilkan bayangan

yang bersifat nyata, terbalik dan diperbesar.

b. Lensa okuler

Lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler.Jarak fokus lensa okuler

lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.Bayangan yang terbentuk

bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.

M. Teropong dan Periskop

1. Macam-macam teropong, serta sifat-sifat bayangan yang dihasilkan :

a. Teropong Bintang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113

Teropong bintang terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana

mikroskop.Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada

jarak fokus lensa okuler (fob > fok).Teropong digunakan dengan mata tidak

berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk

mengamati bintang selama berjam-jam.Dengan mata tidak berakomodasi,

bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler. Bayangan

akhir yang terbentuk oleh teropong bintang dan mikroskop sifatnya sama,

yaitu : maya, terbalik, diperbesar

b. Teropong Bumi

Yaitu teropong untuk mengamati benda-benda di permukaan bumi dari jarak

jauh. Teropong ini mempunyai 3 lensa cembung yaitu lensa obyektif (lensa

yang dekat dengan benda) , lensa pembalik (untuk membalik bayangan),

dan lensa okuler (lensa yang dekat dengan mata)

Bayangan akhir yang terbentuk oleh teropong bumi bersifat : maya, tegak,

diperbesar

c. Teropong Panggung

Yaitu teropong untuk mengamati pertunjukan dari jarak jauh. Teropong ini

terdiri atas lensa cembung ( lensa obyektif ), sedang lensa okulernya berupa

lensa cekung. Bayangan akhir yang terbentuk oleh teropong panggung

bersifat : maya, tegak, diperbesar.

2. Diketahui : = 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114

= 5

Ditanyakan :

c. Panjang teropong : = +

= 50 + 5 = 55

d. Perbesaran teropong : =

= = 10

3. Prinsip kerja Periskop

Periskop adalah teropong yang dipasang pada anjungan kapal selam.Kegunaan

periskop adalah untuk mengintai kapal-kapal musuh atau melihat benda-benda

di atas permukaan laut sewaktu kapal selam sedang berada di bawah

permukaan air. Periskop terdiri atas sebuah lensa cembung obyektif dan dua

buah prisma siku-siku sama kaki (memiliki 3 sudut: 450, 450 dan 900), dan

sebuah lensa cembung okuler.

4. Macam-macam alat optik

a. Episkop : alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar tak tembus


cahaya pada sebuah layar
b. Diaskop : alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar diapositif
atau gambar tembus cahaya pada layar.
c. Epidiaskop : alat yang dapat dipergunakan untuk memproyeksikan benda
tak tembus cahaya dan benda tembus cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115

Lampiran 9

KUIS 1

Nama :

No. Absen/kelompok :

Hari/ tgl :

1. Mengapa di tempat gelap kamu membuka mata selebar-lebarnya, sedangkan


ketika melihat sinar matahari yang terang kamu justru menyempitkan matamu?
(Skor : 5)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………
2. Sebutkan dan jelaskan 2 macam cacat mata dan cara menanggulanginya! (Skor
: 10)
a. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………..
b. ………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116

………………………………………………………………………………

………………………………………

3. Tuliskan bagian-bagian utama pada kamera dan fungsinya. (Skor : 5)


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………...............

KUIS 2
Nama/ no. Absen :
Kelompok :

Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak fokus 150 cm
dan lensa okuler dengan jarak fokus 10 cm. Tentukan :
a. Panjang teropong
…………………………………………..………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………
b. Perbesaran teropong

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117

Lampiran 10

Jawaban Kuis 1

1. Karena di tempat gelap pupil membesar supaya lebih banyak cahaya masuk ke
mata sedangkan di tempat terang pupil mengecil supaya cahaya yang masuk ke
mata lebih sedikit dan tidak membuat silau. (Skor : 25)
2. Dua macam cacat mata dan cara menanggulanginya : (Skor : 50)
a. Rabun Jauh ( Miopi )
Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan
jelas objek yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik
dekatnya (pada jarak 25 cm).Titik jauh mata orang yang menderita rabun jauh
berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga). Bila
mata ini melihat langsung benda, maka bayangan benda akan jatuh di depan
retina.

Cara menolongya:Rabun jauh dapat ditolong dengan menggunakan lensa


divergen yang bersifat menyebarkan (memencarkan) sinar. Lensa divergen atau
lensa cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa mata agar dapat
memfokuskan bayangan tepat di retina.

b. Rabun Dekat ( hipermetropi )

Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat
dengan jelas objek yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat
dengan jelas objek yang jauh (tak hingga).Titik dekat mata orang yang
menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm). Bila
mata ini melihat langsung benda, maka bayangan benda akan jatuh di belakang
retina.

Cara menolongnya yaitu:Cacat mata hipermetropi dapat ditolong dengan


menggunakan lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar. Lensa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118

konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat membantu lensa mata
agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.

3. Bagian-bagian utama pada kamera dan fungsinya. (Skor : 25)


Bagian-bagian pada kamera :
a. Lensa, berfungsi untuk memfokuskan bayangan,
b. Diafragma, berfungsi sebagai pengatur cahaya yang masuk,
c. Film, berfungsi untuk merekam bayangan benda.

Jawaban kuis 2

1. benda harus diletakkan agar pengamat dapat menggunakan lup, jika :


a. dilakukan dengan mata berakomodasi maksimum maka benda diletakkan di
antara O dan F
b. dilakukan dengan mata tak berakomodasimaka benda diletakkan tepat di
titik api/fokusnya lensa
2. Karena perbesaran bayangan maksimum pada lup hanya 20 kali. Dengan
perbesaran tersebut kita belum dapat melihat organisme renik seperti bakteri
atau virus. Maka diperlukan dua lensa untuk meningkatkan perbesaran
bayangan pada benda-benda renik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119

Lampiran 11

Pengamat 1….

Tabel Pengamatan Keterlibatan Siswa

Hari/ tgl : Pengamatan 16 Mei 2012

NIS Aspek-aspek yang diamati Jumlah skor

No. (nomor induk


a b c d
siswa)

1. A1

2. A2

3. A3

4. A4

5. A5

6. B1

7. B2

8. B3

9. B4

10. B5

11. C1

12. C2

13. C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120

14. C4

15. C5

16. D1 4 4

17. D2 4 4

18. D3 4 3

19. D4 3 3

D5 4 3

20. E1 4 4

21. E2 4 3

22. E3 3 3

23. E4

24. E5

25. F1

26. F2

27. F3

28. F4

29. F5

30. G1 4 4

31. G2 4 4

32. G3 4 3

33. G4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121

34. G5

35. H1 4 4

36. H2 4 4

37. H3 4 3

38. H4 4 4

39. H5 3 3

40. I1

41. I2

42. I3

43. I4

44. I5

Keterangan :

1. Jenis-jenis Keterlibatan :

a :Bertanya pada guru atau teman, b : Menjawab pertanyaan secara lisan, c :

Mengerjakan di papan tulis, d : mengambil kesimpulan berdasarkan percobaan

2. Kriteria Skor : 1 = Memerlukan Perbaikan


2 = Menunjukkan Kemajuan
3 = Memuaskan
4 = sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122

Lampiran 12

Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran Dengan Metode

Kooperatif Tipe STAD

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/II

Hari/tanggal : ………………….

Bahan Kajian : Alat-alat Optik

Petunjuk :

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat kalian pada

kolom yang tersedia. Untuk skala bernomor 1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3

= baik dan 4 = sangat baik

No Uraian Skala Penilaian


2. Tidak
Bagaimana pendapat kalian mengenai : Senang
senang
e. LKS
f. Kelompok
g. Cara guru mengajar
h. Kuis
3. Bagaimana pendapat kalian mengenai? Tidak baru Baru
1. Materi yang diajarkan
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Kerja kelompok
4. Cara guru mengajar
4. Bagaimana pendapat kalian mengenai
1 2 3 4
buku siswa (panduan belajar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123

1. Materi pelajaran mudah dipahami


2. Bahasanya jelas
3. Penampilannya menarik
4. Gambarnya membantu untuk
memahami materi
5. Apakah kalian berminat untuk mengikuti
kegiatan belajar seperti yang telah kalian
iktui saat ini?
6. Bagaimana menurut anda tentang
bimbingan yang diberikan oleh guru
selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung?
7. Kegiatan secara berkelompok membantu
anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124

Lampiran 13

Respon Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran Dengan Metode

Ceramah

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Nama : ……………………………

Kelas/Semester : VIII/II

Hari/tanggal : ……………………………

Bahan Kajian : Alat-alat Optik

Petunjuk :

Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat kalian pada

kolom yang tersedia. Untuk skala bernomor 1 = tidak baik, 2 = kurang baik, 3

= baik dan 4 = sangat baik

No Uraian Skala Penilaian


8. Bagaimana pendapat kalian mengenai?
1 2 3 4
(suka, tidak suka)
5. Materi yang diajarkan
6. Lembar Kerja Siswa (LKS)
7. Kerja kelompok
8. Cara guru mengajar
9. Bagaimana pendapat kalian mengenai
1 2 3 4
LKS (baik,tidak baik)
5. Materi pelajaran mudah dipahami
6. Bahasanya jelas
7. Penampilannya menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125

8. Gambarnya membantu untuk


memahami materi
10. Apakah kalian berminat untuk mengikuti
kegiatan belajar seperti yang telah kalian
ikuti saat ini?
11. Bagaimana menurut anda tentang
bimbingan yang diberikan oleh guru
selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung?
12. Kegiatan secara berkelompok /belajar
mandiri membantu anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126

Lampiran 14

Contoh Pengisian Kuis – kuis

Keterangan : siswa bebas memilih salah satu nomor yang akan dikerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127

Lampiran 15

Contoh Pengisian Angket Respon Siswa Terhadap Metode STAD


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129

Lampiran 16

Contoh Pengisian Angket Respon SiswaTerhadap Metode Ceramah


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131

Lampiran 17

Contoh Pengisian Tes Prestasi (Ceramah)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135

Contoh Pengisian Tes Prestasi (STAD)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139

Lampiran 18

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai