Anda di halaman 1dari 4

subtema: Solusi dan Implementasi Konservasi Energi

Pentingnya Hemat Listrik di Indonesia


Nama Penulis : Ismi Dwi Ardini
Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika
Alamat E-mail : dwiardiniismi@gmail.com
No HP : 088213230996

ISI
Pada era digital ini, perlu kita ketahui bahwa manusia memerlukan energi yang lebih banyak dibandingkan di
era sebelumnya guna memenuhi kehidupan sehari-hari. Energi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu
energia yang berarti aktifitas/kerja. Adapun pendapat dari Mitchell ,Campbell dan Reece ,energi merupakan
sebuah kemampuan mengatur ulang materi atau singkatnya energi sebagai kapasitas untuk melakukan
pekerjaan. Saat ini penggunaan energi listrik di Indonesia mendominasi,karena memang seiring berjalannya
waktu pertumbuhan penduduk kian meningkat. Hal itu pula ditegaskan oleh Suharyati (Surhayati, Pambudi,
Wibowo, & Pratiwi, 2019), rata-rata permintaan energi listrik pada tahun 2025 pada maisng masing sector
akan tumbuh sekitar 11-12 % sehingga akan mencapai 576,2 TWh (BaU). disisi lain, saat ini di Indonesia
masih dominan menggunkan energi konvesional sebagai pembangkit listrik. Energi konvesional adalah
sumber daya alam yang akan habis jika digunakan secara terus menerus karena proses terbentuknya yang
lama seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Oleh karena itu penulis ingin mengajak masyarakat di
Indonesia bersama-sama melakukan konservasi energi. Konservasi Energi adalah upaya sistematis,
terencana dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri dan meningkatkan efisiensi
pemanfaatan sumber daya energi. Pelaksanaan konservasi energi dilakukan pada seluruh tahap
pengelolaan energi yang meliputi penyediaan energi, pengusahaan energi, pemanfaatan energi dan
konservasi sumber daya energi (Data dan Informasi Program Konservasi Energi di Indonesia, 2020).
Adapun solusi yang ditawarkan oleh penulis yakni pengembangan teknologi sumber daya alam terbarui/
renewable energy , pemerintah mencabut anggaran subsidi energi agar masyarakat mampu menekan
pemakaian energi yang digunakan , dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hemat energi.

Tabel 1. Data penilaian solusi yang dikemukakan.

Mencabut
Renewable Sosialisasi hemat
Alternatif solusi Anggaran
Energy energi
Subsidi Energi
MUSTS
Efektif bertahan sampai
GO NOT GO GO
lama
Pertumbuhan komsumsi
energi menurun menjadi GO GO
3%
WANTS BOBOT RATING SKOR RATING SKOR RATING SKOR
Project
dijalankan
8 6 48 8 64
dalam waktu
dekat.
Pengeluaran
negara 8 6 48 8 64
berkurang.
Total A = 96 Total C =128
Setiap solusi yang dipilih pasti menimbulkan konsekuensi atau resiko yang mesti ditanggung. Untuk itu
,penulis menuliskan beberapa komsekuensi yang mungkin timbul dari masing-masing solusi tersebut dalam
bentuk tabel.

Tabel 2. Data Adverse Consequences.

Adverse Consequences Probility of Seriously if it Threat


Occurences Occurs

Renewable Energy
Biaya pengenmbangan 8 5 40
teknologinya tinggi (mahal)
Kurangnya kesadaran masyarakat 7 5 35
untuk berpindah ke Renewable
Energy.
Kurangnya pengetahuan SDM di 5 8 40
Indonesia akan pengembangan
Renewable Energy
Total 115

Sosialisasi Hemat Energy


Kurangnya kesadaran Masyarakat 7 7 35
akan berpola hidup hemat energi.
Angka pertumbuhan penduduk 8 7 48
meningkat
Total 83

Berdasarkan tabel 1 dan 2 , Solusi 3 yaitu pengadaan Sosialisasi Hemat Energy memiliki nilai kumulatif
yang lebih tinggi. Dengan demikian guna mencapai tujuan Konservasi Energy digunakan solusi
ketiga.Dalam hal Perwujudan Konservasi Energi , maka memerlukan proses penyusunan rancangan acara
sosialisasi yang akan memakan waktu kurang lebih 7 bulan. Penulis menggunakan metode Gantt Chart
dalam hal penyusunan jadwal dan tahapan demi tahapan guna mencapai tujuan. Dalam
pengimplementasian solusi tersebut akan dilakukan sejumlah kegiatan dan perencanaan seperti
pembentukan panitia dan perekrutan volunteer, menyusun dana yang akan dibutuhkan selama melakukan
sosialisasi, melakukan pencarian sponsor dan kerja sama dengan perusahaan guna menunjang
keberhasilan sosialisai konservasi energi , menyediakan semua surat izin tentang pemberlakuan system
tersebut kepada pemerintah setempat, kegiatan sosalisasi melalui media cetak dan elektronik akibat
pandemic covid-19 sehingga kegiatan sosialisai tidak bisa dilakukan secara langsung, dan yang terakhir
yaitu proses pengevaluasian atau uji keberhasilan solusi.

Tabel. 3 Gantt Chart kegiatan sosialisasi hemat listrik.

Kegiatan Bulan
Juni Juli Agustus Septembe Oktober Novembe Decembe
r r r
Pembentukan
panitia
Perekrutan
volunter
Penyusunan
anggaran /dana
yang akan
dikeluarkan.
Pencarian
sponsor dan
proses kerja
sama.
Pengurusan
segala surat izin
Pengadaan Iklan
sosialisasi
masyrakat
melalui media
cetak dan
elektronik.
Evaluasi
keberhasilan.

Untuk menyukseskan semua kegiatan yang sudah tersusun, maka diperlukan pembagian tugas
untuk memudahkan proses pengerjaan yang akan dilakukan , Metode yang akan dilakukan adalah
Deployment Chart. Pada kasus ini ,penulis membagi 2 bagian tugas besar yaitu Tim panitia dan Tim
Volunter sebagai kerjasama dalam pembangunan. Tugas yang dipegang oleh kedua bagian tersebut, tetap
dan akan saling berhubungan satu dengan yang lainnya, agar mencapai tujuan bersama dalam hal ini
melakukan Konservasi Energi di Indonesia, yang dapat menguntungkan baik bagi Masyarakat dan
pemerintah, istilah lainnya terwujudnya timbal balik keuntungan. Tim panitia dibagi lagi menjadi beberapa
divisi tugas yaitu: Ketua tim, divisi SDM , divisi humas, divisi perlengkapan, divisi pengadaan dana, dan divisi
sponsorship.

Ketua tim berfungsi untuk menjamin kelancaran proses sosialisasi ke masyarakat, Divisi Sumber
Daya Manusia (SDM) bertugas merekrut para volunteer, Divisi humas bertugas menyambut volunteer,
bintang tamu ,serta mengurus segala surat perizinan. Divisi perlengkapan berfungsi untuk mempersiapkan
segala peralatan saat kegiatan sosialisasi berlangsung. Divisi pengadaan dana berfungsi untuk menyiapkan
segala dana dan anggaran yang akan dibutuhkan hingga proses sosialisasi berakhir. Selanjutnya ,tugas dari
volunteer adalah berperan besar dalam kelancaran acara sosialisasi konservasi energi ini, akan tetapi
penulis mempunyai Batasan bahasan sehingga pembagian tugas pada volunteer tidak dibahas.

Berdasarkan solusi yang dipilih serta proses pengimplementasian solusi, penulis berharap hal ini
dapat dijadikan salah-satu opsi pemerintah guna menerapkan konservasi energi. Adapun tujuan lain ,yakni
menumbuhkan kesadaran masyarakat akan hidup hemat energi sehingga tercipta ketahanan energi. Mari
bersama-sama membangun Indonesia maju dengan budaya disiplin hemat energi.

Referensi :
Lampiran 1 Scan KTM
KTM yang discan

Anda mungkin juga menyukai