Anda di halaman 1dari 2

Name : Rahma Nazilah

NPM : 101319013

Type Assigment : Essay

Biofuels is Good Alternative Solution Energy

Pada tahun 2020 ,pertumbuhan penduduk di Indonesia mencapai 237 juta. Hal itu menjadikan
Indonesia sebagai negara terpadat ketiga setelah India dan Amerika Serikat. Seiring meningkatnya
jumlah penduduk di Indonesia, kebutuhan akan bahan bakar untuk sehari – hari pun meningkat.
Akan tetapi ,Seperti yang dijelaskan ExxonMobil dalam laporanya , lebih dari 95 persen minyak saat
ini berasal dari ladang yang ditemukan sebelum tahun 2000. Sekitar 75 persen berasal dari
penemuan sebelum 1980. Sementara banyak ladang besar yang lebih tua dapat terus memancar
selama puluhan tahun - ladang Ghawar Arab Saudi, yang pertama kali diketuk pada tahun 1951,
masih menghasilkan 5 juta barel per hari - mereka tampaknya menyusut secara keseluruhan. Seperti
yang ditunjukkan oleh grafik Exxon, cadangan ditemukan pada 1960-an dan sebelumnya mencapai
sekitar 1980 (bahkan ketika perusahaan minyak berusaha memulihkan minyak tambahan dari sumur
yang lebih tua dengan teknologi yang lebih baik). Terlebih lagi, Tampaknya semakin sulit untuk
memeras minyak dari penemuan baru. Hal itu menunjukan bahwa bahan bakar yang biasa
digunakan berasal dari fossil fuel ini telah langka. Untuk mengatasi hal itu , penulis mempunyai
alternatif solusi yakni mengubah bahan bakar fossil fuel menjadi biofuel.

Biofuel adalah cairan yang berasal dari biomassa, terutama dari bahan nabati.
Bentuk biofuel yang paling populer adalah biodiesel dan bioetanol. Menurut Departemen Energi
Amerika Serikat, biofuel seperti ethanol menghasilkan karbon dioksida hingga 48 persen lebih sedikit
daripada bensin konvensional sementara penggunaan biodiesel hanya melepaskan seperempat
jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan diesel konvensional.Hal itu dapat menjadi pilihan yang jauh
lebih baik daripada penggunaan fossil fuel . Adapun perbedaan antara biodiesel dan bioethanol
yakni biodiesel merupakan minyak dari tumbuhan atau hewan yang telah digunakan sebagai
alternatif atau dicampur dengan minyak solar di mobil dan armada industri dengan mesin diesel,
sedangkan Bioethanol adalah bahan bakar paling dikenal baik dan merupakan alkohol yang
dihasilkan dari jagung, sorgum, kentang, gandum, tebu, bahkan biomassa seperti batang jagung dan
limbah sayuran. Bahan baku pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai biofuels tersebut bisa
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu minyak/lemak, pati/gula dan lignoselulosa. Tanaman
penghasil minyak dan lemak antara lain adalah kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, nyamplung, kemiri
sunan, mikroalga dan bahan lainnya. Tanaman penghasil pati/gula antara lain adalah tebu, ubi kayu,
jagung, sagu, aren, sorghum, makroalga dan bahan lainnya. Sedangkan tanaman penghasil
lignoselulosa antara lain adalah limbah kehutanan, limbah pertanian, rumput gajah dan lain-lain.
Tanaman tersebut tentu mudah didapatkan di Indonesia, meski demikian pengembangan biofuel di
Indonesia masih tergolong rendah dan kurang maksimal. Hal itu mungkin saja dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya kendala teknologi ,keuangan, dll.

Berdasarkan informasi keseluruhan, Penulis setuju dengan pengembangan biofuels di


Indonesia. Dengan adanya pengembangan biofuel ,setidaknya kita dapat membantu mengurangi
Global Warming yang banyak disebabkan oleh fossil fuel. Hal itu bukan berarti fossil fuel tidak
digunakan, akan tetapi penggunaanya saja dikurangi supaya tidak menghasilkan emisi gas CO2
berlebih. Saran dari penulis yaitu supaya pemerintah mensupport baik dari segi dana maupun
perizinan bagi masyarakat dan mahasiswa yang ingin berusaha mengembangkan biofuels ini , karena
Indonesia yang kaya sumber daya ini patut digunakan sebaik- baiknya dengan syarat harus
memperhatikan kondisi alam.

Anda mungkin juga menyukai