PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau penambahan
ibu hamil dengan risiko KEK di Sulawesi Barat sebesar 47,28 % dan
pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu
1
yaitu anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
dan edukasi pada ibu hamil, keluarga dan masyarakat agar tetap
menjaga asupannutrisi yang baik dan menjaga pola makan yang sehat
serta bayi baru lahir. Berdasarkan data profil puskesmas tahun 2018,
peroleh data jumlah ibu hamil dengan kasus komplikasi sebanyak 134
2
orang jumlah Ibu hamil dengan resiko KEK sebanyak 79 orang
jumlah ibu hamil selama periode januari sampai awal februari tahun
Energi Kronik (KEK) mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
3
Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat bulan Februari s.d Maret
Tahun 2020.
Tahun 2020.
4
Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat bulan Februari s.d
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat aplikatif
a. Penulis
b. Lahan praktik
c. Institusi
5
masukan bagi mahasiswa sebagai referensi untuk
kesehatan terdekat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian kehamilan
sampai lahirnya bayi dengan lama 280 hari atau 40 minggu yang
1033 ]
7
2. Tanda bahaya kehamilan
a. Perdarahan vagina
8
c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun
senja)
disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-
lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika
9
3. Hal-hal yang kurang nyaman pada kehamilan akhir
hal yang mungkin anda rasa kurang enak dengan badan dan tubuh
Untuk mengatasi hal ini, anda harus duduk atau berbaring untuk
Adanya rasa nyeri dan mati rasa pada tangan, disebut sindrom
10
c. Payudara mengeluarkan cairan
sapu tangan yang dilipat, atau tisu lembut dibalik bra anda.
d. Kelelahan
lebih dini. Jika anda yang bisa memudahkan anda untuk tidur.
11
Masalah yang timbul biasanya diasanya disebabkan oleh
12
baik. Jika hal ini terjadi berulang-ulang, bahkan anda sampai
4. Asuhan antenal
sebagai berikut.
berikutnya.
13
5. Konsep pelayanan antenatal terpadu
memberikan pelayanan.
janin dalam kandungan. Berat badan ibu hamil yang naik tetapi
145 cm.
14
≥23,5 cm. keadaan kurangnya ukuran LILA menunjukkan ibu
15
tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan dengan
infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi TT5 (TT long
16
h. Pemeriksaan VDRL
seseorang.
payudara.
17
cukup (±9-10 jam per hari). Menjaga kesehatan dengan
dengan benar.
donor darah bagi ibu hamil. Hal ini penting apabila terjadi
18
dan gejala perubahan karena abortus, perdarahan
panjang ibu dan anak. Bayi yang tidak cukup gizi selama
19
kejaninnya. Apabila ibu hamil tersebut HIV positif maka
20
10)Imunisasi, setiap ibu hamil harus mempunyai status
antara lain Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Energy Kronik
21
menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin. Studi
simpanan gizi yang kurang oleh karenanya pada saat hamil harus
22
Penilaian status gizi secara klinis adalah metode yang
seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-
tiroid.
tubuh yang digunakan anatar lain : darah, urine, tinja, dan juga
23
tingkat umur dan tingkat gizi. Antropomentri sebagai indikator
(LLBK).
indeks masa tubuh (IMT) ibu hamil. Semakin tinggi IMT ibu
24
bahu dan siku lengan kiri. Lengan harus dalam posisi bebas,
lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau
rata.
kurang dari 23.5 cm dan diatas atau sama dengan 23.5 cm.
ekologi.
zat gizi.
25
kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang
gizi masyarakat.
atau tampak kurus dan LILA kurang dari 23,5 cm, tinggi badan <
145 cm, ibu menderita anemia dengan Hb < 11 gr%, lelah, letih,
(KEK)
a. Pola konsumsi
26
Pola konsumsi merupakan berbagai informasi yang memberikan
dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas
1033 ].
27
Makanan Tambahan Pemulihan bumil KEK adalah makanan
c. Tingkat Pendapatan
1033 ].
28
menyisihkan lebih banyak dana untuk membeli makanan.
oleh tubuh..
29
ketersediaan bahan pangan dalam kehidupan sehari- harinya
e. Tingkat Pengetahuan
juga merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
30
melakukan penginderaan suatu obyek tertentu. Penginderaan
1033 ].
2) Tahu (know)
sebagainya.
3) Memahami (comprehension)
benar.
4) Aplikasi (application)
31
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
(sebenarnya).
5) Analisis (analysis)
6) Sintesis (synthesis)
7) Evaluasi (evaluation)
f. Sosial Budaya
32
kesehatannya. Adanya pantangan terhadap makanan atau
dikandungnya.
2014).
33
mengalami berbagai penyakit infeksi.
Kal/280 hari) (Hytten dan Leith, 1971 dalam IOM, 1990, AKG
2013).
h. Penyakit Infeksi
34
status gizi yaitu TB, diare dan malaria[ CITATION Sup12 \l 1033
].
i. Sanitasi Lingkungan
35
atau masyarakat.
j. Personal Hygiene
2000).
pisikisnya.
36
Penerapan dan kebiasaan hidup bersih dapat
dengan suhu yang tepat, dan mencuci sayur dan buah dengan
(BBLR) yang ditandai dengan berat badan lahir kurang dari 2.500
37
nantinya kecerdasan anak kurang, bayi lahir sebelum waktunya
a. Terhadap Ibu
kurang darah
b. Terhadap Persalinan
c. Terhadap Janin
38
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
1033 ].
Gizi (AKG). Bentuk AKG adalah tabel rujukan asupan gizi. AKG di
39
Kebutuhan gizi ibu ibu hamil menurut AKG tahun 2013 dapat di
40
Tabel 2 Angka Kecukupan Gizi Ibu Hamil Dalam Sehari
Kebutuhan
Sumber Makanan Tak Hamil Hamil Trimester 3
Zat Gizi
41
(+) jumlah tambahan yang dibutuhkan
Indonesia, 2007).
1. Standar I pengkajian
a. Pernyataan standar
pemeriksaan penunjang).
a. Pernyataan standar
42
Bidan menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian,
a. Pernyataan standar
b. Kriteria perencanaan
dan keluarga.
43
5) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,
4. Standar IV Implementasi
a. Pernyataan standar
b. Kriteria standar
spiritual-kultural.
berkesinambungan.
dan sesuai.
44
10)Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan.
5. Standar V Evaluasi
a. Pernyataan standar
Kriteria evaluasi.
atau pasien.
a. Pernyataan standar
pasien/Buku KIA)
45
1) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
kebidanan
1. Pasal 18
berencana.
2. Pasal 19
46
masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara
dua kehamilan.
meliputi pelayanan:
3) Persalinan normal
5) Ibu menyusui
1) Episiotomi
perujukan
postpartum
47
9) Penyuluhan dan konseling
3. Pasal 20
perujukan
prasekolah dan
yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil dan tepat waktu
48
d. Penanganan kegawatdaruratan dilanjutkan dengan perujukan
kompresi jantung
Perkembangan (KPSP)
49
lahir, ASI eksklusif, tanda bahaya pada bayi baru lahir,
tumbuh kembang.
4. Pasal 21
5. Pasal 22
6. Pasal 23
50
b. Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh
peraturan perundang-undangan.
kesehatan kabupaten/kota.
7. Pasal 24
selama pelatihan.
51
8. Pasal 25
penyakit tertentu
pemerintah
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja dan
penyehatan lingkungan
52
b. Kebutuhan dan penyediaan obat, vaksin dan/atau kebutuhan
9. Pasal 26
dalam Pasal 23 ayat (1) huruf b tidak berlaku, dalam hal telah
setempat.
10. Pasal 27
bekerja.
53
terdapat kebutuhan pelayanan yang melebihi ketersediaan
tersebut.
yang diberikan.
11. Pasal 28
untuk:
54
c. Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat
perundangan-undangan.
prosedur operasional.
12. Pasal 29
dan/atau keluarganya.
55
c. Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan
kewenangan.
56
E. Kerangka Teori
57
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa dan/atau
masalah kebidanan
1. Kese
Ibu 3. Perencanaan sesuai teori: hatan
bersalin a. Pemantauan kala satu ibu
dan BBL dengan menggunakan 2. Kese
partograf, pantau his setiap hatan
30 menit dan VT setiap 4 jam, bayi
cek kandung kemih, baru
pemenuhan kebutuhan cairan
dan nutrisi. Menghadirkan
keluarga untuk mendampingi,
ajarkan teknik relaksasi
b. Penatalaksanaan kala II,
evaluasi kemajuan
persalinan, ajarkan teknik
mengedan, penetalaksanaan
persalinan.
c. Penatalaksanaan kala III,
memastikan janin tunggal
atau tidak, suntik oksitosin 10
IU/IM, PTT dan masase.
d. Asuhan segera bayi baru
lahir, keringkan, isap lendir,
jepit dan potong tali pusat,
IMD dan jaga bayi agar tetap
hangat
e. Pemantauan kala IV, periksa
tekanan darah, nadi,
pernapasan, suhu, tinggi
fundus, kandung kemih, dan
perdarahan setiap 15 menit
pada satu jam peratama dan
30 menit satu jam kedua.
Pemenuhan kebutuhan cairan
dan nutrisi, serta istirahat
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan pelaksanaan asuhan
kebidanan
58
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa dan/atau
masalah kebidanan
3. Perencanaan sesuai teori:
a. Periksa tanda-tanda vital, TFU
dan pengeluaran lochia 1. Keseh
atan
b. Konseling kebutuhan dasar ibu
ibu
nifas 2. Keseh
c. Konseling masa nifas atan
Ibu d. Konseling manfaat ASI Bayi
nifas e. Konseling perubahan fisiologis
pada ibu nifas
f. Jelaskan tanda bahaya masa
nifas
g. Konseling KB
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan
pelaksanaan asuhan kebidanan
59
F. Kerangka Konsep
1. Pengkajian
Data subjektif: mudah lelah,
pusing dan nafsu makan
berkurang.
Data objektif: BB: 45 kg, TB:
Ibu hamil 153 cm, LILA: 21 cm, TFU: 24
Ny “S” Usia cm.
kehamilan 2. Perumusan diagnosa dan/atau
33 minggu masalah kebidanan pada klien
umur ibu 22 Ny.S dengan KEK.
tahun 3. Perencanaan sesuai teori,
1. Kesehat
dengan standar pelayanan kehamilan an Ny
KEK dan masalah selama hamil pada “S”
Ny.S 2. Kesehat
a. Timbang berat badan setiap an janin
kali kunjungan
b. Ukur LiLA setiap kali
kunjungan
c. Melakukan palpasi Leopold
d. Pemberian konseling gizi
seimbang, peningkatan
variasi dari jumlah makanan
e. Tanda bahaya kehamilan,
pemberian ASI secara
ekslusif
f. Anjurkan ibu untuk rajin
mengonsumsi tablet Fe
g. Pemberian makanan
tambahan
h. Diskusikan rencana
persalinan
i. Anjurkan ibu kunjungan
ulang
j. Konseling dampak KEK
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan
pelaksanaan asuhan kebidanan
60
1. Pengkajian data subjektif dan data
objektif
2. Perumusan diagnosa dan/atau masalah
kebidanan pada klien Ny ”S”
3. Perencanaan sesuai teori, standar
pelayanan persalinan dan masalah
selama bersalin pada Ny “S” 1.Kesehatan
a. Pemantauan kala I dengan Ny ”S”
Ibu penggunakan partograf, pantau his 2. Kesehatan
bersalin setiap 30 menit dan VT setiap 4 jam, bayi baru
Ny “S”dan lahir Ny
cek kandung kemih, pemenuhan ”S”
BBL Ny
kebutuhan cairan dan nutrisi.
“S”
Menghadirkan keluarga untuk
mendampingi,
b. Penatalaksanaan kala II, evaluasi
kemajuan persalinan, ajarkan teknik
mengedan, penetalaksanaan
persalinan.
c. Penatalaksanaan kala III,
memastikan janin tunggal atau tidak,
suntik oksitosin 10 IU/IM, PTT dan
masase.
d. Asuhan segera bayi baru lahir,
keringkan, isap lendir, jepit dan
potong tali pusat, IMD dan jaga bayi
agar tetap hangat.
e. Pemantauan kala IV, periksa
tekanan darah, nadi, pernapasan,
suhu, tinggi fundus, kandung kemih,
dan perdarahan setiap 15 menit
pada satu jam peratama dan 30
menit satu jam kedua. Pemenuhan
kebutuhan cairan dan nutrisi, serta
istirahat
f. Pemeriksaan fisik BBL
g. Pemberian vitamin K dan tetes mata
pada bayi 1 jam pertama kelahiran
h. Pemberian imunisasi HB0 dalam
waktu 24 jam
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan
pelaksanaan asuhan kebidanan
61
1. Pengkajian data subjektif dan
data objektif
2. Perumusan diagnosa dan/atau
masalah kebidanan pada klien
Ibu nifas
Ny “S”
Ny “S” 1. Kesehat
3. Perencanaan sesuai teori,
an Ny.S
standar pelayanan massa 2. Kesehat
an Bayi
nifas dan masalah selama
Ny.S
masa nifas pada Ny “S”
a. Kunjungan nifas (K I 0-48
jam), (K II hari 3-7), (K III
hari 8-28), (K IV hari 29-
42)
b. Observasi tanda-tanda
vital ibu
c. Observasi kontraksi
uterus, TFU dan
perdarahan
d. Konseling kebutuhan
dasar pada ibu nifas dan
menyusui
e. Bimbing ibu cara menyusui
f. Jelaskan tanda bahaya
masa nifas
g. Konseling KB
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan
Pelaksanaan asuhan
kebidanan
62
BAB III
METODE LAPORAN KASUS
hamil, bersalin, bayi baru lahir, neonatus dan nifas ini adalah metode
C. Sasaran
63
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri
klien dalam hal ini Ny “S” hamil dengan masalah KEK, seperti yang
1. Data primer
ibu hamil, lembar observasi persalinan kala I, kala II, kala III dan
kala IV, lembar observasi bayi baru lahir, lembar observasi ibu
64
2. Data sekunder : Dokumentasi, buku KIA, buku Register kunjungan
E. Triangulasi Data
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti
yang sama.
65
Gambar 1.
Observasi
Partisipatif
Wawancara
mendalam Sumber data yang
pertanyaan sama
terbuka dan
tertutup
Dokumentasi
Gambar 2.
data pada bermacam-macam sumber data Bidan, Ibu hamil Ny “S” dan
keluarga Ny “S”)
Bidan
Wawancara Ny “S”
mendalam
Suami Ny “S”
danKeluarga Ny “S”
66
F. Alat dan Bahan
Secara umum bahan penelitian adalah zat, obat, alat dan suplai
berat badan bayi, masker, celemek, partus set, bengkok, dan jam
67
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Puskesmas Topore yaitu KIA, poli umum, gigi, gizi, apotik, rawat inap
68
dan UGD yang melayani 24 jam. Pelayanan luar gedung, imunisasi,
melayani pukul 08.00-12.00 dan pada hari jumat melayani pukul 08.00-
11.00. Jenis layanan luar gedung dilaksanakan pada hari jumat pukul
08.00-11.00.
jaringan pengikat, diare, penyakit kulit alergi, KLL, penyakit kulit infeksi
dan chepalgia.
69
B. Studi Kasus
1. Standar I Pengkajian
No Register :
Pendidikan : SD /SMP
b. Keluhan utama
70
kiri perut ibu, ibu belum pernah menjadi akseptor KB
makanan.
71
B12, B6, B Com, nasihat yang diberikan makan
72
minggu 5 hari, TFU 24 cm, kepala, PuKa, DJJ 143
d. Riwayat Reproduksi
1) Menstruasi
menstruasi.
2) Ginekologi
yang berlebihan
73
e. Riwayat psikososial spiritual dan ekonomi
1) Asupan gizi
2) Personal Hygiene
3) Eliminasi
4) Istirahat
5) Aktifitas
74
g. Pengetahuan
h. Pemeriksaan fisik
2) Kesadaran composmentis
caries pada gigi. Telinga simetris kiri dan kanan tidak ada
secret.
75
pertengahan pusat dan procesus xipodeus teraba
8) Ekstremitas
presentase kepala, BAP, tunggal, hidup, keadaan janin baik dan ibu
dengan KEK.
malam hari
e. Jelaskan pada Ibu hal – hal yang harus di hindari selama hamil
76
minuman bersoda, beralkohol dan jamu, tidur terlentang >10
4. Standar VI Implementasi
oleh bidan.
menyusui.
77
f. Memberitahu menu makan yang baik untuk pemenuhan gizi ibu
yaitu:
buah
buah
78
h. Mendiskusikan tentang persiapan persalinan: tempat
5. Standar V Evaluasi
79
6. Standar VI Pendokumentasian Asuhan kebidanan
Asuhan kehamilan
Tabel 3. Pendokumentasian Asuhan Kehamilan I
80
Lanjutan Tabel 3.
81
Lanjutan Tabel 3.
82
Lanjutan Tabel 3.
83
Lanjutan Tabel 3.
84
Lanjutan Tabel 4.
Penatalaksanaan (P)
16. 20 WITa 1. Menyampaikan hasil
pemeriksaan, ibu dalam keadaan
baik, tekanan darah 100/70
mmHg.
Ibu merasa bersyukur Ni Wayan
mengetahui keadaannya saat ini. Ari
Menjelaskan pada ibu penyebab Bawanti
keluhan yang dialaminya yaitu
karena postur tubuh yang
berubah serta meningkatnya
beban berat yang dibawa dalam
rahim; Ibu mengerti dengan apa
yang disampaikan dan tidak
merasa khawatir
16. 35 WITa 3. Menganjurkan ibu untuk
mengonsumsi beraneka ragam
pangan lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhan energy
protein dan vitamin serta mineral
sebagai pemeliharaan dan
pertumbuhan dan perkembangan
janin serta cadangan selama
masa menyusui.
Ibu sudah mengerti dan bersedia
mengikuti anjuran bidan.
16. 40 WITa 4. Menganjurkan ibu untuk rajin
minum tablet tambah darah dan
mengonsumsi buah dan sayur
setiap hari.
Ibu mengatakan setiap hari
hanya mengonsumsi buah
pisang, kadang-kadang makan
buah jeruk, ibu selalu
mengonsumsi sayur bayam dan
sayur daun kelor. Ibu minum
tablet tambah darah di malam
hari sebelum tidur.
16. 43 WITa 5. Menganjurkan ibu untuk minum
susu dan mengonsumsi biscuit
85
Lanjutan Tabel 4.
ibu hamil.
Ibu selalu minum susu di pagi
hari dan rajin mengonsumsi
makanan tambahan yang di
berikan oleh bidan.
16. 47 WITa 6. Mengingatkan kembali agar ibu Ni Wayan
mencoba beragam menu makan Ari
untuk ibu hamil yang telah di Bawanti
contohkan.
Ibu telah mencoba mengikuti
menu makan yang telah di
berikan pada kunjungan
sebelumnya, ibu kadang
mengganti sumber protein
dengan tempe maupun tahu, ibu
rutin mengonsumsi buah papaya,
pisang dan jus alpukat.
16. 50 WITa 7. Memberi sanjungan atas
pencapaian yang telah ibu
peroleh.
Ibu Nampak tersenyum dan
merasa lega atas peningkatan
kesehatannya
16.53 WITa 8. Menganjurkan ibu ke Puskesmas
Topore apabila ada keluhan.
Ibu mengerti dengan apa yang
disampaikan.
86
Tabel 5. Pendokumentasian Asuhan Kehamilan III
87
mmHg.
Lanjutan Tabel 5.
88
Tabel 6. Pendokumentasian Asuhan Kehamilan IV
89
Lanjutan Tabel 6.
Penatalaksanaan
07.15 WITa 1. Menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada ibu bahwa
keadaannya dan janinnya dalam
kondisi yang baik,
Ibu tampak bersyukur atas
kondisi kesehatannya dan
janinnya.
07.20 WITa 2. Menjelaskan kepada ibu
penyebab keluhan yang
dialaminya yaitu sakit perut
dirasakan merupakan sakit perut
tanda-tanda persalinan/sakit
pendahuluan. Nyeri bagian
bawah dan sering kencing
disebabkan oleh penekanan
kepala janin pada kandung
kemih sehingga menyebabkan
kandung kemih cepat penuh.
Ibu mengerti yang telah
disampaikan. Ni Wayan
07.25 WITa 3. Menjelaskan kepada ibu tentang Asri
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yaitu Bawanti
kontak langsung antara ibu dan
bayi segera setelah bayi lahir
yang diletakkan antara kedua
payudara ibu untuk memberikan
kesempatan kepada bayi
mencari puting ibu dan menyusu
sendiri.
Ibu mengerti yang telah
disampaikan.
07.30 WITa 4. Menjelaskan kepada ibu manfaat
IMD yaitu bayi terhindar dari
kedinginan dikarenakan
terhangatkan oleh ibu, hubungan
emosional ibu dan bayi akan
lebih dekat. Kuman-kuman yang
ada pada dada ibu akan menjadi
vaksin alamiah bagi bayi dan
kontraksi ibu baik akibat
90
Lanjutan Tabel 6.
91
Lanjutan Tabel 6.
92
Tabel 7. Pendokumentasian Asuhan Kehamilan V
93
Lanjutan Tabel 7.
Penatalaksanaan
07.15 WITa 1. Menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada ibu bahwa
keadaannya dan janinnya dalam
kondisi yang baik,
Ibu tampak bersyukur atas
kondisi kesehatannya dan
janinnya.
07.20 WITa 2. Mengingatkan ibu kembali
bahwa sakit perut yang
dirasakan merupakan tanda-
tanda persalinan.
Ibu sudah sangat mengetahui
penyebab nyeri yang dirasakan.
07.25 WITa 3. Mendiskusikan persiapan
persalinan agar aman dan
selamat (amanat persalinan), ibu
akan melahirkan di Pustu Bonda
ditolong oleh bidan dan
didampingi keluarga, dana
persalinan di tanggung BPJS, Ni Wayan
kendaraan yang digunakan ke Asri
Pustu apabila akan melahirkan Bawanti
adalah motor yang merupakan
kendaraan pribadi, metode KB
yang digunakan setelah
melahirkan adalah suntik 3 bulan
dan untuk sumbangan darah
apabila dibutuhkan belum
diketahui.
07.30 WITa 4. Menganjurkan ibu untuk
menyiapkan keluarga yang
diperkirakan sama dengan
golongan darahnya untuk
diperiksa golongan darahnya.
Ibu bersedia menganjurkan
keluarganya untuk diperiksa
golongan darahnya.
94
Lanjutan Tabel 7.
C. Pembahasan
95
Topore Kec. Papalang Kab. Mamuju Prov. Sulawesi Barat yang
ibu dengan KEK. Dalam hal ini sejalan dengan pendapat Astuti (2012)
bahwa Tanda-tanda klinis KEK meliputi :ibu tampak kurus dan LILA
banyak sesuai dengan usia kehamilan ibu dan kondisi KEK yang
dialami oleh ibu, menganjurkan ibu untuk rajin minum tablet tambah
ibu untuk minum susu dan mengonsumsi PMT yang di berikan oleh
96
Puskesmas berupa biscuit ibu hamil . sesuai dengan pendapat Astuti
makanan PMT.
makan 3-4 kali sehari, ibu suka makan camilan, biscuit dan sering
keluhan sering buang air kecil, ini merupakan hal yang fisiologis sebab
ibu merasakan selalu ingin buang air kecil hal ini sejalan dengan
97
sehingga kandung kemih tertekan, kapasitas kandung kemih
di malam hari hal ini sejalan dengan pendapat [ CITATION Han10 \l 1033 ]
perbanyak minum pada siang hari dan kurangi minum di malam hari
farmakologis.
sakit perut semakin sering. Istirahat cukup dan makan teratur. Hasil
jani dalam kondisi yang baik, mengingatkan ibu kembali bahwa sakit
98
diperiksa golongan darahnya, menganjurkan ibu untuk
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
menyimpulkan
100
5. Evaluasi dari asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny
normal.
B. Saran
101
102