PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau penambahan
ibu hamil dengan risiko KEK di Sulawesi Barat sebesar 47,28 % dan
pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu
1
yaitu anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
dan edukasi pada ibu hamil, keluarga dan masyarakat agar tetap
menjaga asupannutrisi yang baik dan menjaga pola makan yang sehat
serta bayi baru lahir. Berdasarkan data profil puskesmas tahun 2018,
peroleh data jumlah ibu hamil dengan kasus komplikasi sebanyak 134
2
orang jumlah Ibu hamil dengan resiko KEK sebanyak 79 orang
jumlah ibu hamil selama periode januari sampai awal februari tahun
Energi Kronik (KEK) mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
3
Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat bulan Februari s.d Maret
Tahun 2020.
Tahun 2020.
4
Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat bulan Februari s.d
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat aplikatif
a. Penulis
b. Lahan praktik
c. Institusi
5
masukan bagi mahasiswa sebagai referensi untuk
kesehatan terdekat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian kehamilan
sampai lahirnya bayi dengan lama 280 hari atau 40 minggu yang
1033 ]
7
2. Tanda bahaya kehamilan
a. Perdarahan vagina
8
c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun
senja)
disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-
lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika
9
3. Hal-hal yang kurang nyaman pada kehamilan akhir
hal yang mungkin anda rasa kurang enak dengan badan dan tubuh
Untuk mengatasi hal ini, anda harus duduk atau berbaring untuk
Adanya rasa nyeri dan mati rasa pada tangan, disebut sindrom
10
c. Payudara mengeluarkan cairan
sapu tangan yang dilipat, atau tisu lembut dibalik bra anda.
d. Kelelahan
lebih dini. Jika anda yang bisa memudahkan anda untuk tidur.
11
Masalah yang timbul biasanya diasanya disebabkan oleh
12
baik. Jika hal ini terjadi berulang-ulang, bahkan anda sampai
4. Asuhan antenal
sebagai berikut.
Tabel 1.
Kunjungan pemeriksaan antenatal.
berikutnya.
13
d. Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu[ CITATION Kem13 \l 1033 ].
memberikan pelayanan.
janin dalam kandungan. Berat badan ibu hamil yang naik tetapi
145 cm.
14
hamil kurang energy kronis (KEK). Batas normal LILA adalah
15
darah merah sehingga dapat mencegah anemia. Pemebrian
infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi TT5 (TT long
16
janin. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil pada
h. Pemeriksaan VDRL
seseorang.
payudara.
17
1) Kesehatan ibu hamil, berikan anjuran untuk melakukan
dengan benar.
donor darah bagi ibu hamil. Hal ini penting apabila terjadi
18
mengantisipasi secara mandiri dan segera mencari
panjang ibu dan anak. Bayi yang tidak cukup gizi selama
19
hamil ditawarkan untuk dilakukan tes HIV dan segera
20
10)Imunisasi, setiap ibu hamil harus mempunyai status
1. Pengertian persalinan
21
b. Persalinan buatan: Jika persalinan dibantu teaga dari
22 minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gram.
1033 ].
22
a. Penuruan adar progestereon : Progestereon menimbulkan
23
perifer pada ibu hamil sebelum melahirkan atau selama
3. Tahap persalinan
Tahap persalinan terbagi menjadi empat , yaitu kala I, kala II, kala
a. Kala I (Pembukaan)
b. Kala II (Pengeluaran)
24
biasanya berlangsug 0,5 jam. Perubahan yag terjadi pada kala
lebih lama (25 menit), lebih cepat kira-kira 2-3 menit sekali.
relaksasi.
25
4) Ekpusi janin. Ada beberapa Gerakan yang terjadi pada
26
e) Putaran paksi luar, putaran paksi luar terjadi saat
c. Kala III
Kala III persalinan (kala uri) adalah periode waktu yang dimulai
uterus. Segera setelah bayi dan air ketuban tidak lagi berada
27
Sebelum uterus berkontraksi, ibu dapat kehilangan darah 360-
berikut :
d. Kala IV
28
4. Tanda dan gejala persalinan
a. Lightening
bawah.
b. Pollakisuria
pollakisuria.
c. False Labor
29
1) Nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah.
2) Tidak teratur.
serviks.
d. Perubahan serviks
e. Energy spurt
30
mengepel, mencuci prabot rumah,dan pekerjaan rumah lainnya
f. Gastrointestinal upset
ebagai berikut:
depan.
kuat intensitasnya.
pembukaan serviks.
31
3) Ketuban pecah. Ketuban pecah adalah keluarnya banyak
cairan dengan tiba-tiba dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat
32
e. Memperkecil resiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan
h. Membantu ibu dalam pemberian Air Susu Ibu (ASI) dini [ CITATION
Joh12 \l 1033 ].
Prinsip umum asuhan sayang ibu yang harus diikuti oleh bidan,
nasihat.
33
karena akan memberikan efek yang positif baik secara emosional
plasenta dan membran dari dalam melalui jalan lahir. Proses ini
dari pada waktu yang diperlukan untuk tahap kedua dan ketiga.
\l 1033 ].
1) Otot uterus
34
b) Paling banyak di Segmen Atas Rahim (SAR)
longitudinal.
2) Kontraksi uterus
kehamilan.
35
4) Perubahan Bentuk Rahim
Berat uterus :
peptidergik.
36
mm sampai 3 cm, menjadi satu lubang saja dengan
pinggiran tipis.
janin.
Tekanan Darah
37
meningkatkan cardiac output/curah jantung (volume
kala I
darah.
Detak jantung
sebelum persalinan.
38
a) Berhubungan karena peningatan metabolism,
10)Perubahan Pernafasan
39
b) Kandungan kemih harus sering di evaluasi setiap 2 jam
12)Perbahan Gastrointestinal
13)Perubahan Hematologi
14)Perubahan Endokrin
40
Sistem edokrin akan diaktifkan selama persalinan dimana
41
menghilangkan rasa takut yang sudah berakar dalam itu, akan
42
Ketakutan mempunyai pengaruh yang tidak baik pula terhadap
dan dari Rusia (Pavlov 1995). Tujuan usaha ini ialah untuk
43
selama persalinan merupakan persiapan alamidalam menerima
persalinan :
44
yang belum pasti” ibu kini benar-benar akan terjadi atau
yang sangat kuat utuk lebih aktif dan mau mengatur sendiri
dan spontan.
45
3) Wanita mungkin menjadi takut dan khawatir jika dia berada
46
1. Pengertian masa nifas
1033 ].
2 minggu menjadi 3,5 cm, pada minggu keenam 2,4 cm, dan
akhirnya pulih.
47
c. Luka-luka pada jalan lahir jika tidak disertai infeksi akan sembuh
e. Lokia adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan
berbau busuk.
1033 ].
Tabel 2.
Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi
48
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari bawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan pusat 500 gram
simfisis
2 minggu Tidak teraba dia atas 350 gram
simfisis
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram
Sumber:[ CITATION Sof132 \l 1033 ]
setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari, dan setelah 7 hari, hanya
Sof132 \l 1033 ].
49
atau hari ke-5 sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi tersebut
laksatif per oral atau per rectal. Jika masih belum bisa,
dilakukan klisma.
50
mamma sampai tertekan, pemberian obat estrogen untuk
oleh hipofisis. Produksi air susu ibu (ASI) akan lebih banyak.
51
rasa kasih saying antara ibu dan anaknya. Air susu ibu adalah
untuk anak ibu. Ibu dan bayi dapat ditempatkan dalam satu
persalinan.
seminggu kemudian.
sebagainya;
52
4) Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum;
1033 ]
53
b. Respon dan dukungan dari keluarga.
Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:
a. Fase taking in
lain rasa mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan.
Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup,
Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini
adalah:
dialami.
54
sehingga mudah tersinggung. Hal yang perlu diperhatikan
c. Fase letting go
berikut:
55
5. Asuhan ibu selama masa nifas
1) Perdarahan berlebih
56
2) Secret vagina berbau
3) Demam
pandangan kabur
perdarahan putting
berikut:
a) Kebersihan diri
air
laserasi
b) Istirahat
bertahap
57
c) Latihan
d) Gizi
anemia tinggi
merawat payudara
58
f) Senggama
6. Keluarga berencana
59
promosi,perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi
a. Tujuan program KB
mempunyai tujuan :
60
1) Untuk mewujdkan keserasian, keselarasan, dan
batin.
1) Metode alami
berikut:
melahirkan.
61
3. Belum mendapatkan haid pasca-melahirkan dan
menyusui.
tahun.
62
2) Metode kontrasepsi modern
63
1. IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak
2006)
64
Beberapa kasus 1 orang dari 11 mengalami
kehamilan.
sebesar 0.2%.
3. Implant subdermal
ovulasi.
0,05%).
65
4. Cincin vagina
99%.
atau lebih.
keberhasilan sebesar99,6-99,8%.
66
5) Metode tradisional
air dari rebusan daun, kulit, akar atau bunga, sudah lama
kontrasepsi :
67
akan dapat terjadi karena sperma tidak pernah sampai ke
sel telur.
68
digunakan untuk kontrasepsi wanita dan 13 tanaman yang
6) Sterilisasi
sebagai berikut:
69
a) Tubektomi. Tubektomi (metode operasi wanita, MOW)
Waktu pengunaan :
operasi sesar.
Non-kontrasepsi
2. Keterbatasan.
70
3. Tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan
operasi rekanalisis.
pisau (VTP).
Keuntungan :
panjang.
panjang.
penggunaan kontrasepsi
Keterbatasan :
71
2. Teknik tanpa pisau merupakan pilihan mengurangi
insisi.
menstruasi selesai.
72
melakukan aktivitas. Pengukuran suhu tubuh dengan
73
seperti metode barier (diafragma<kondom,spermisida),
Untuk bayi :
yang erat.
74
Untuk ibu :
melahirkan.
normal).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia
alat. Neonatus adalah bayi baru lahir yang menyesuaikan diri dari
Tan18 \l 1033 ]
75
g. Kulit kemerah-merahan dan llicin karena jaringan subkutan
cukup.
sempurna.
a. Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit
76
terlindung dengan baik untuk mencegah keluarnya panas
tubuh.
setiap 15 menit.
bayi.
yang benar pada bayi baru lahir dan ikatan batin dan
pemberian ASI.
persalinan.
c. Menjaga pernapasan
77
3) Jika belum bernafas setelah 1 menit mulai resusitasi.
kateter nasal.
d. Merawat mata
2) Kejang
78
7) Merintih
12)Diare
14)Perdarahan
kesehatan.
dengan baik.
79
susu sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). (Inisiasi Menyusu
umum yaitu:
b. Bayi dan ibu menjadi lebih tenang, tidak stress, pernapasan dan
80
d. Mempererat hubungan ikatan ibu dan anak (Bonding
siaga. Setelah itu, biasanya bayi tidur dalam waktu yang lama.
berasa dari susu manusia, misalnya dari susu hewan. Hal ini
puting susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting
Cairan emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi
81
mendapat kesempatan mengazankan anaknya di dada ibunya.
pertama kehidupannya.
antara lain Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Energy Kronik
82
dengan berat badan lahir yang rendah, dan selanjutnya dapat
simpanan gizi yang kurang oleh karenanya pada saat hamil harus
ibu.
(KEK)
dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas
1033 ].
makanan.
83
Menurut Suhardjo pola konsumsi diartikan sebagai cara
Bal09 \l 1033 ].
kebutuhan tubuh.
84
kebutuhan gizi. Salah satu kebijakan dan upaya yang ditempuh
c. Tingkat Pendapatan
85
kemungkinan besar akan kurang dapat memenuhi kebutuhan
dalam tubuhnya.
86
ditempuh dengan penyajian hidangan yang bervariasi dan
oleh tubuh..
e. Tingkat Pengetahuan
87
pendidikan rendah. Pengetahuan tentang kesehatan yang
juga merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
1033 ].
1) Tahu (know)
88
sebagainya.
2) Memahami (comprehension)
benar.
3) Aplikasi (application)
(sebenarnya).
4) Analisis (analysis)
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
f. Sosial Budaya
89
Daerah yang memiliki keyakinan yang kuat terhadap social
dikandungnya.
2014).
90
Kebiasaan atau pola makan ibu hamil dalam penelitian
Kal/280 hari) (Hytten dan Leith, 1971 dalam IOM, 1990, AKG
2013).
h. Penyakit Infeksi
91
Penyakit infeksi dapat bertindak sebagai pemula
status gizi yaitu TB, diare dan malaria[ CITATION Sup12 \l 1033
].
i. Sanitasi Lingkungan
92
atau masyarakat untuk memantau dan mengendalikan
atau masyarakat.
j. Personal Hygiene
2000).
pisikisnya.
93
dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi :
dengan suhu yang tepat, dan mencuci sayur dan buah dengan
(BBLR) yang ditandai dengan berat badan lahir kurang dari 2.500
94
Akibat lain yang ditimbulkan karena ibu menderita KEK
95
dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues)
seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-
tiroid.
tubuh yang digunakan anatar lain : darah, urine, tinja, dan juga
96
(LD), lingkar pinggul (LP), dan tebal lemak di bawah kulit
(LLBK).
indeks masa tubuh (IMT) ibu hamil. Semakin tinggi IMT ibu
bahu dan siku lengan kiri. Lengan harus dalam posisi bebas,
lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau
97
kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya tidak
rata.
kurang dari 23.5 cm dan diatas atau sama dengan 23.5 cm.
ekologi.
zat gizi.
98
gizi masyarakat.
atau tampak kurus dan LILA kurang dari 23,5 cm, tinggi badan <
145 cm, ibu menderita anemia dengan Hb < 11 gr%, lelah, letih,
6. Dampak KEK
99
yang dapat mempengaruhi dampak kesehatan ibu dan
a. Terhadap Ibu
kurang darah
b. Terhadap Persalinan
c. Terhadap Janin
100
melaksanakan anjuran. Beri informasi tentang tablet Fe dan
1033 ].
Indonesia, 2007).
1. Standar I pengkajian
a. Pernyataan standar
101
2) Terdiri dari Data Subjektif (hasil anamnesa, biodata,
pemeriksaan penunjang).
a. Pernyataan standar
a. Pernyataan standar
b. Kriteria perencanaan
102
2) Melibatkan klien atau pasien dan keluarga.
dan keluarga.
4. Standar IV Implementasi
a. Pernyataan standar
b. Kriteria standar
spiritual-kultural.
103
6) Melaksnakan prinsip pencegahan infeksi.
berkesinambungan.
dan sesuai.
5. Standar V Evaluasi
a. Pernyataan standar
Kriteria evaluasi.
atau pasien.
a. Pernyataan standar
104
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat
pasien/Buku KIA)
kebidanan
1. Pasal 18
105
a. Pelayanan kesehatan ibu
berencana.
2. Pasal 19
dua kehamilan.
meliputi pelayanan:
3) Persalinan normal
5) Ibu menyusui
1) Episiotomi
106
4) Penanganankegawatdaruratan, dilanjutkan dengan
perujukan
postpartum
3. Pasal 20
perujukan
prasekolah dan
107
c. Pelayanan noenatal esensial sebagaimana dimaksud pada ayat
yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil dan tepat waktu
kompresi jantung
108
lingkar kepala, pengukuran tinggi badan, stimulasi deteksi
Perkembangan (KPSP)
tumbuh kembang.
4. Pasal 21
5. Pasal 22
109
6. Pasal 23
peraturan perundang-undangan.
kesehatan kabupaten/kota.
7. Pasal 24
110
Pasal 23 harus sesuai dengan kompetensi yang diperolehnya
selama pelatihan.
8. Pasal 25
penyakit tertentu
pemerintah
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja dan
penyehatan lingkungan
111
6) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra
9. Pasal 26
dalam Pasal 23 ayat (1) huruf b tidak berlaku, dalam hal telah
setempat.
112
10. Pasal 27
bekerja.
tersebut.
113
sepanjang pelaksanaan tindakan sesuai dengan pelimpahan
yang diberikan.
11. Pasal 28
untuk:
perundangan-undangan.
prosedur operasional.
114
12. Pasal 29
dan/atau keluarganya.
kewenangan.
115
H. Kerangka Teori
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa
dan/atau masalah
kebidanan
3. Perencanaan sesuai teori:
a. Timbang berat badan
dan ukur tinggi badan
b. Ukur tekanan darah
Ibu c. Ukur tinggi fundus uteri
hamil d. Pemberian tablet 1. Kesehatan
32-34 tambah darah (minimal ibu
90 tablet selama 2. Kesehatan
minggu
kehamilan). janin
e. Pemberian imunisasi TT
f. Pemeriksaan HB
g. Pemeriksaan VDRL
h. Perawatan payudara
senam payudara dan
pijat tekan payudara
i. Pemeliharaan tingkat
kebugaran/ senam ibu
hamil
j. Temu wicara dalam
rangka persiapan
persalinan
k. Pemeriksaan protein
urine atas indikasi
l. Pemeriksaan reduksi
urine atas indikasi
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan
pelaksanaan asuhan
kebidanan
116
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa dan/atau
masalah kebidanan
1. Kese
Ibu 3. Perencanaan sesuai teori: hatan
bersalin a. Pemantauan kala satu ibu
dan BBL dengan menggunakan 2. Kese
partograf, pantau his setiap hatan
30 menit dan VT setiap 4 jam, bayi
cek kandung kemih, baru
pemenuhan kebutuhan cairan
dan nutrisi. Menghadirkan
keluarga untuk mendampingi,
ajarkan teknik relaksasi
b. Penatalaksanaan kala II,
evaluasi kemajuan
persalinan, ajarkan teknik
mengedan, penetalaksanaan
persalinan.
c. Penatalaksanaan kala III,
memastikan janin tunggal
atau tidak, suntik oksitosin 10
IU/IM, PTT dan masase.
d. Asuhan segera bayi baru
lahir, keringkan, isap lendir,
jepit dan potong tali pusat,
IMD dan jaga bayi agar tetap
hangat
e. Pemantauan kala IV, periksa
tekanan darah, nadi,
pernapasan, suhu, tinggi
fundus, kandung kemih, dan
perdarahan setiap 15 menit
pada satu jam peratama dan
30 menit satu jam kedua.
Pemenuhan kebutuhan cairan
dan nutrisi, serta istirahat
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan pelaksanaan asuhan
kebidanan
117
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa dan/atau
masalah kebidanan
3. Perencanaan sesuai teori:
a. Periksa tanda-tanda vital, TFU
dan pengeluaran lochia 1. Keseh
atan
b. Konseling kebutuhan dasar ibu
ibu
nifas 2. Keseh
c. Konseling masa nifas atan
Ibu d. Konseling manfaat ASI Bayi
nifas e. Konseling perubahan fisiologis
pada ibu nifas
f. Jelaskan tanda bahaya masa
nifas
g. Konseling KB
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan
pelaksanaan asuhan kebidanan
118
I. Kerangka Konsep
1. Pengkajian
Data subjektif: Mengeluh susah
tidur
Data objektif: BB: 45 kg, TB:
153 cm, LILA: 21 cm, TFU: 24
cm.
Ibu hamil
2. Perumusan diagnosa dan/atau
Ny “S” Usia
masalah kebidanan pada klien
kehamilan
Ny.S dengan KEK.
33 minggu
3. Perencanaan sesuai teori,
umur ibu 22
standar pelayanan kehamilan
tahun 1. Kesehat
dan masalah selama hamil pada
dengan an Ny
Ny.S “S”
KEK
a. Timbang berat badan setiap 2. Kesehat
kali kunjungan an janin
b. Ukur LiLA setiap kali
kunjungan
c. Melakukan palpasi Leopold
d. Pemberian konseling gizi
seimbang, peningkatan
variasi dari jumlah makanan
e. Tanda bahaya kehamilan,
pemberian ASI secara
ekslusif
f. Anjurkan ibu untuk rajin
mengonsumsi tablet Fe
g. Pemberian makanan
tambahan
h. Diskusikan rencana
persalinan
i. Anjurkan ibu kunjungan
ulang
j. Konseling dampak KEK
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan
pelaksanaan asuhan
kebidanan
119
1. Pengkajian data subjektif dan data
objektif
2. Perumusan diagnosa dan/atau masalah
kebidanan pada klien Ny ”S”
3. Perencanaan sesuai teori, standar
pelayanan persalinan dan masalah
selama bersalin pada Ny “S” 1.Kesehatan
a. Pemantauan kala I dengan Ny ”S”
Ibu penggunakan partograf, pantau his 2. Kesehatan
bersalin setiap 30 menit dan VT setiap 4 jam, bayi baru
Ny “S”dan lahir Ny
cek kandung kemih, pemenuhan ”S”
BBL Ny
kebutuhan cairan dan nutrisi.
“S”
Menghadirkan keluarga untuk
mendampingi,
b. Penatalaksanaan kala II, evaluasi
kemajuan persalinan, ajarkan teknik
mengedan, penetalaksanaan
persalinan.
c. Penatalaksanaan kala III,
memastikan janin tunggal atau tidak,
suntik oksitosin 10 IU/IM, PTT dan
masase.
d. Asuhan segera bayi baru lahir,
keringkan, isap lendir, jepit dan
potong tali pusat, IMD dan jaga bayi
agar tetap hangat.
e. Pemantauan kala IV, periksa
tekanan darah, nadi, pernapasan,
suhu, tinggi fundus, kandung kemih,
dan perdarahan setiap 15 menit
pada satu jam peratama dan 30
menit satu jam kedua. Pemenuhan
kebutuhan cairan dan nutrisi, serta
istirahat
f. Pemeriksaan fisik BBL
g. Pemberian vitamin K dan tetes mata
pada bayi 1 jam pertama kelahiran
h. Pemberian imunisasi HB0 dalam
waktu 24 jam
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan
pelaksanaan asuhan kebidanan
120
1. Pengkajian data subjektif dan
data objektif
2. Perumusan diagnosa dan/atau
masalah kebidanan pada klien
Ibu nifas
Ny “S”
Ny “S” 1. Kesehat
3. Perencanaan sesuai teori,
an Ny.S
standar pelayanan massa 2. Kesehat
an Bayi
nifas dan masalah selama
Ny.S
masa nifas pada Ny “S”
a. Kunjungan nifas (K I 0-48
jam), (K II hari 3-7), (K III
hari 8-28), (K IV hari 29-
42)
b. Observasi tanda-tanda
vital ibu
c. Observasi kontraksi
uterus, TFU dan
perdarahan
d. Konseling kebutuhan
dasar pada ibu nifas dan
menyusui
e. Bimbing ibu cara menyusui
f. Jelaskan tanda bahaya
masa nifas
g. Konseling KB
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan
Pelaksanaan asuhan
kebidanan
121
BAB III
METODE LAPORAN KASUS
hamil, bersalin, bayi baru lahir, neonatus dan nifas ini adalah metode
C. Sasaran
122
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri
klien dalam hal ini Ny “S” hamil dengan masalah KEK, seperti yang
1. Data primer
ibu hamil, lembar observasi persalinan kala I, kala II, kala III dan
kala IV, lembar observasi bayi baru lahir, lembar observasi ibu
123
2. Data sekunder : Dokumentasi, buku KIA, buku Register kunjungan
E. Triangulasi Data
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti
yang sama.
124
Gambar 1.
Observasi
Partisipatif
Wawancara
mendalam Sumber data yang
pertanyaan sama
terbuka dan
tertutup
Dokumentasi
Gambar 2.
data pada bermacam-macam sumber data Bidan, Ibu hamil Ny “S” dan
keluarga Ny “S”)
Bidan
Wawancara Ny “S”
mendalam
Suami Ny “S”
danKeluarga Ny “S”
125
F. Alat dan Bahan
Secara umum bahan penelitian adalah zat, obat, alat dan suplai
berat badan bayi, masker, celemek, partus set, bengkok, dan jam
126
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Puskesmas Topore yaitu KIA, poli umum, gigi, gizi, apotik, rawat inap
127
dan UGD yang melayani 24 jam. Pelayanan luar gedung, imunisasi,
melayani pukul 08.00-12.00 dan pada hari jumat melayani pukul 08.00-
11.00. Jenis layanan luar gedung dilaksanakan pada hari jumat pukul
08.00-11.00.
jaringan pengikat, diare, penyakit kulit alergi, KLL, penyakit kulit infeksi
dan chepalgia.
128
B. Studi Kasus
1. Standar I Pengkajian
No Register :
Pendidikan : SD /SMP
129
jantung, tubekulosis, diabetes melitus, tidak ada riwayat
makanan.
130
sedikit tapi sering, tempat pemeriksaan PKM
131
kali/menit, Hb 14 gr/dl pemberian SF, LC, VC, nasihat
c. Riwayat Reproduksi
1) Menstruasi
menstruasi.
2) Ginekologi
yang berlebihan
132
Ibu dan keluarga senang dengan kehamilannya, hubungan
1) Asupan gizi
2) Personal Hygiene
3) Eliminasi
4) Istirahat
5) Aktifitas
133
f. Pengetahuan
g. Pemeriksaan fisik
2) Kesadaran composmentis
caries pada gigi. Telinga simetris kiri dan kanan tidak ada
secret.
134
bokong, leopold II teraba bagian keras memanjang
8) Ekstremitas
kepala, BAP, tunggal, hidup, keadaan janin baik dan ibu dengan
KEK.
e. Jelaskan pada Ibu hal – hal yang tidak boleh dilakukan selama
hamil
135
4. Standar VI Implementasi
oleh bidan.
menyusui.
yaitu:
buah
136
3) Makan siang, 1-2 piring nasi atau penggantinya. 2 potong
buah
137
5. Standar V Evaluasi
138
6. Standar VI Pendokumentasian Asuhan kebidanan
Asuhan kehamilan
Tabel 3. Pendokumentasian Asuhan Kehamilan I
139
Lanjutan Tabel 3.
140
Lanjutan Tabel 3.
141
Lanjutan Tabel 3.
142
Lanjutan Tabel 3.
143
Lanjutan Tabel 4.
Penatalaksanaan (P)
16. 20 WITa 1. Menyampaikan hasil
pemeriksaan, ibu dalam keadaan
baik, tekanan darah 100/70
mmHg.
Ibu merasa bersyukur Ni Wayan
mengetahui keadaannya saat ini. Ari
Menjelaskan pada ibu penyebab Bawanti
keluhan yang dialaminya yaitu
karena postur tubuh yang
berubah serta meningkatnya
beban berat yang dibawa dalam
rahim; Ibu mengerti dengan apa
yang disampaikan dan tidak
merasa khawatir
16. 35 WITa 3. Menganjurkan ibu untuk
mengonsumsi beraneka ragam
pangan lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhan energy
protein dan vitamin serta mineral
sebagai pemeliharaan dan
pertumbuhan dan perkembangan
janin serta cadangan selama
masa menyusui.
Ibu sudah mengerti dan bersedia
mengikuti anjuran bidan.
16. 40 WITa 4. Menganjurkan ibu untuk rajin
minum tablet tambah darah dan
mengonsumsi buah dan sayur
setiap hari.
Ibu mengatakan setiap hari
hanya mengonsumsi buah
pisang, kadang-kadang makan
buah jeruk, ibu selalu
mengonsumsi sayur bayam dan
sayur daun kelor. Ibu minum
tablet tambah darah di malam
hari sebelum tidur.
16. 43 WITa 5. Menganjurkan ibu untuk minum
susu dan mengonsumsi biscuit
144
Lanjutan Tabel 4.
ibu hamil.
Ibu selalu minum susu di pagi
hari dan rajin mengonsumsi
makanan tambahan yang di
berikan oleh bidan.
16. 47 WITa 6. Mengingatkan kembali agar ibu Ni Wayan
mencoba beragam menu makan Ari
untuk ibu hamil yang telah di Bawanti
contohkan.
Ibu telah mencoba mengikuti
menu makan yang telah di
berikan pada kunjungan
sebelumnya, ibu kadang
mengganti sumber protein
dengan tempe maupun tahu, ibu
rutin mengonsumsi buah papaya,
pisang dan jus alpukat.
16. 50 WITa 7. Memberi sanjungan atas
pencapaian yang telah ibu
peroleh.
Ibu Nampak tersenyum dan
merasa lega atas peningkatan
kesehatannya
16.53 WITa 8. Menganjurkan ibu ke Puskesmas
Topore apabila ada keluhan.
Ibu mengerti dengan apa yang
disampaikan.
145
Tabel 5. Pendokumentasian Asuhan Kehamilan III
146
mmHg.
Lanjutan Tabel 5.
147
Tabel 6. Pendokumentasian Asuhan Kehamilan IV
148
Lanjutan Tabel 6.
Penatalaksanaan
07.15 WITa 1. Menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada ibu bahwa
keadaannya dan janinnya dalam
kondisi yang baik,
Ibu tampak bersyukur atas
kondisi kesehatannya dan
janinnya.
07.20 WITa 2. Menjelaskan kepada ibu
penyebab keluhan yang
dialaminya yaitu sakit perut
dirasakan merupakan sakit perut
tanda-tanda persalinan/sakit
pendahuluan. Nyeri bagian
bawah dan sering kencing
disebabkan oleh penekanan
kepala janin pada kandung
kemih sehingga menyebabkan
kandung kemih cepat penuh.
Ibu mengerti yang telah
disampaikan. Ni Wayan
07.25 WITa 3. Menjelaskan kepada ibu tentang Asri
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yaitu Bawanti
kontak langsung antara ibu dan
bayi segera setelah bayi lahir
yang diletakkan antara kedua
payudara ibu untuk memberikan
kesempatan kepada bayi
mencari puting ibu dan menyusu
sendiri.
Ibu mengerti yang telah
disampaikan.
07.30 WITa 4. Menjelaskan kepada ibu manfaat
IMD yaitu bayi terhindar dari
kedinginan dikarenakan
terhangatkan oleh ibu, hubungan
emosional ibu dan bayi akan
lebih dekat. Kuman-kuman yang
ada pada dada ibu akan menjadi
vaksin alamiah bagi bayi dan
kontraksi ibu baik akibat
149
Lanjutan Tabel 6.
150
Lanjutan Tabel 6.
151
Tabel 7. Pendokumentasian Asuhan Kehamilan V
152
Lanjutan Tabel 7.
Penatalaksanaan
07.15 WITa 1. Menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada ibu bahwa
keadaannya dan janinnya dalam
kondisi yang baik,
Ibu tampak bersyukur atas
kondisi kesehatannya dan
janinnya.
07.20 WITa 2. Mengingatkan ibu kembali
bahwa sakit perut yang
dirasakan merupakan tanda-
tanda persalinan.
Ibu sudah sangat mengetahui
penyebab nyeri yang dirasakan.
07.25 WITa 3. Mendiskusikan persiapan
persalinan agar aman dan
selamat (amanat persalinan), ibu
akan melahirkan di Pustu Bonda
ditolong oleh bidan dan
didampingi keluarga, dana
persalinan di tanggung BPJS, Ni Wayan
kendaraan yang digunakan ke Asri
Pustu apabila akan melahirkan Bawanti
adalah motor yang merupakan
kendaraan pribadi, metode KB
yang digunakan setelah
melahirkan adalah suntik 3 bulan
dan untuk sumbangan darah
apabila dibutuhkan belum
diketahui.
07.30 WITa 4. Menganjurkan ibu untuk
menyiapkan keluarga yang
diperkirakan sama dengan
golongan darahnya untuk
diperiksa golongan darahnya.
Ibu bersedia menganjurkan
keluarganya untuk diperiksa
golongan darahnya.
153
Lanjutan Tabel 7.
154
C. Pembahasan
155
ibu dengan KEK. Dalam hal ini sejalan dengan pendapat Supriasa
(2010) bahwa Tanda-tanda klinis KEK meliputi :ibu tampak kurus dan
LILA kurang dari 23,5 cm, lelah, dan kadang–kadang pusing. Adapun
banyak sesuai dengan usia kehamilan ibu dan kondisi KEK yang
dialami oleh ibu, menganjurkan ibu untuk rajin minum tablet tambah
ibu untuk minum susu dan mengonsumsi PMT yang di berikan oleh
makanan PMT.
makan 3-4 kali sehari, ibu suka makan camilan, biscuit dan sering
156
kelor, minum susu di pagi hari dan mengonsumsi camilan di waktu
keluhan sering buang air kecil, ini merupakan hal yang fisiologis sebab
ibu merasakan selalu ingin buang air kecil hal ini sejalan dengan
di malam hari hal ini sejalan dengan pendapat [ CITATION Han10 \l 1033 ]
perbanyak minum pada siang hari dan kurangi minum di malam hari
farmakologis.
157
Tanggal 14 Maret 2020, kunjungan kehamilan keempat Ibu Tidak
sakit perut semakin sering. Istirahat cukup dan makan teratur. Hasil
jani dalam kondisi yang baik, mengingatkan ibu kembali bahwa sakit
158
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
menyimpulkan
159
4. Penatalaksanaan asuhan kebidanan dilakukan pada Ny “S”
normal.
B. Saran
160
161