Anda di halaman 1dari 4

Menggali Hikmah Dibalik Musibah Wabah

Prof Dr H Dadang Kahmad

Walaupun dalam keadaan terbatas, kita tetap


melaksanakan ibadah dengan mengikuti tatacara
yang ada dalam surat edaran PP Muhammadiyah
yaitu kita beribadah shalat di rumah saja. Karena
selama darurat pandemic copid-19 dilarang untuk
mengikuti peribadahan yang melibatkan banyak
orang, makanya dianjurkan untuk beribadah di
rumah dengan tetap berjamaah bersama anggota
keluarga yang terbatas. Termasuk pelaksanaan
shalat iedul fitri seperti yang kita lakukan
sekarang ini.

Hadirin yang berbahagia.


Hadirin kaum Muslimin yang berbahagia,
marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadhirot Dalam agama Islam diajarkan bahwa di setiap
Allah SWT, atas limpahan karunia-Nya yang musibah yang menimpa manusia ada hikmah
tiada terhingga kita bisa berkumpul bersama, kebaikan yang tersimpan di dalamnya. Sesuatu
bersimpuh dihadapan Nya merayakan iedul yang menimpa manusia baik suka maupun duka
fitri, 1 Syawal 1441 H. Kita merayakan Iedul tentu mempunyai hikmah yang dapat diambil
Fithri dalam suasana keprihatinan karena masih pelajaran bagi orang orang sabar dan beriman
merebaknya wabah covid-19 di tengah tengah kita kepada Allah SWT. Sebagaimana maksud yang
semua. Tapi walaupun demikian kita hendaknya tercantum dalam Firman Allah dalam Surat Al
tetap bersyukur atas segala karunia Allah SWT, Baqoroh 216
Kita bersyukur karena masih diberi kesempatan
hidup sampai detik ini, masih sehat wal afiat.,
masih bisa beraktifitas melaksanakan ibadah dan
bersilaturahmi bersama keluarga dan handai tolan.
Sudah lebih dari dua bulan sejak ditetapkanya
negara kita dalam keadaan darurat corona dan kita
merasakan suasana keprihatinan yang luar biasa Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
atas apa yang kita lihat maupun apa yang kita ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
dengar serta kita rasakan. Sesuai dengan protocol kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah di bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
awal bulan maret, kita berusaha menjaga diri dan mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).
orang lain dari ketularan virus yang berbahaya itu,
yaitu dengan mengadakan jarak social dan tinggal Oleh karena itu dalam menghadapi musibah
di rumah masing masing sampai masa darurat wabah yang sedang melanda dunia sekarang
selesai. Kita merasakan segala kegiatan kita walaupun dirasakan tidak menyenangkan, atau
terbatas, sehingga ekonomi, pergaulan maupun sesuatu yang dianggap buruk dan kebanyakan
melaksanakan peribadahan juga tidak bisa leluasa orang membencinya bahkan banyak yang stress
sebagaimana biasa. karenanya dan semua berharap wabah ini cepat

Suara Muhammadiyah / 105 | 24 MEI 2020 1


berlalu dan bisa hidup normal kembali tentu ada mereka banggakan dalam kekuasaan politik,
hikmah yang besar jika bagi orang orang yang kekuatan ekonomi, kekuatan ilmu pengetahuan,
pandai mengambilnya. Berdasarkan kepada makna hampir tidak berdaya. Tidak ada satu kekuasaan
firman Allah dalam surat al Baqoroh 216 di atas, pun yang bisa menahan sakit dan kematian. Tidak
maka optimisme akan muncul dan harapan baik ada satupun kekuatan ekonomi yang bisa bertahan.
akan kita dapatkan. Kita yakin di balik musibah Bisnis yang dibanggakan menjadi lumpuh banyak
yang sangat memilukan ini ada beberapa pelajaran saudagar bangkrut banyak pabrik yang gulung
positif yang dapat kita gali sebagai ibrah bagi kita tikar, pengangguran di mana mana. Begitupun
semua. Ilmu pengetahuan tidak berdaya karena sampai
Pelajaran pertama, adalah kita merasakan hari ini belum ditemukan obat maupun vakcinnya
makin dekat dengan Allah SWT, Tuhan Yang sehingga tingkat kematian masih tetap tinggi.
Maha Kuasa, yang selama ini mungkin agak Dalam keadaan seperti itu seharusnya manusia
terabaikan oleh kesibukan duniawi kita. Musibah menyadari kelemahan dan kembali kepada Tuhan.
yang terjadi sebagai peringatan dari Allah
kepada manusia supaya mereka kembali kepada
kebenaran yang diajarkan Allah SWT. Dalam Al
Quran Surat Arum 41 maupun Sajdah 21 Allah
SWT menyatakan bahwa setiap musibah adalah  
peringatan kepada Manusia supaya mereka Dan Kami bersumpah akan merasakan kepada
kembali. Kedua ayat tersebut di akhiri dengan mereka sebagian azab yang dekat sebelum
kalimat “la’alahum yarjiun” yang artinya: supaya azab yang lebih besar, mudah-mudahan mereka
mereka kembali. kembali.”(QS As Sajdah:21)
Saya sebut musibah pandemic Covid-19
sekarang sebagai peringatan kepada manusia. Pelajaran yang kedua, adalah hendaknya
Sebab kehidupan manusia akhir akhir ini manusia semakin menyadari hakekat kehidupan
sungguh sudah keterlaluan jika diukur dari di dunia ini, harus meyakini bahwa hidup ini
ketentuan Allah SWT. Mereka sudah menjauhkan sementara, dan akan pulang ke negeri akherat.
dirinya dari Tuhan bahkan melupakan-Nya. Dengan banyaknya korban meninggal hendaknya
Dengan kemampuan manusia yang luar biasa menjadi pelajaran bahwa hidup ini Allah yang
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi menentukan. Sebagaimana manusia hidup kedunia
menyebabkan mereka sombong dan meremehkan atas kehendak dan ketentuan Allah begitu pula
kekuasaan Tuhan. Karena kemampuan akal yang kematian atas kehendak dan ketentuan Allah. Atas
luarbiasa tersebut, kepercayaan kepada Tuhan kehendak Tuhan manusia lahir ke dunia dan
semakin menipis bahkan mungkin sudah hilang dan atas kehendak Tuhan pula kita akan kembali
sama sekali. kepadaNya. Kapan dan dimana semua ada ada
Jika kepercayaan kepada Tuhan sudah hilang, dalam taqdir Allah SWT
maka otomatis manusia tidak mengakui agama
sebagai aturan Tuhan. Mereka ciptakan sendiri
aturan dan hukum menurut kebutuhan mereka
sehingga timbul keadaan yang tidak singkron
dengan hukum Allah. Merebaknya kebohongan,
melegalkan LGBT, kawin sesame jenis, hidup
bersama di luar nikah serta menumpuk kekayaan
dengan segala cara tanpa mengindahkan Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya
kemanusiaan serta berbagai penyimpangan lain sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan
dari kehidupan individu mereka. Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui
Tetapi dengan munculnya wabah dan musibah, apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun
semua menjadi kalang kabut. Kesombongan yang yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang

2 Suara Muhammadiyah / 105 | 1 syawal 1441 h


akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun pertumbuhan mental dan ruhani anak yang baik,
yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan sehingga penjagaan keluarga sebagaimana yang
mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi dikehendaki Allah akan terwujud.
Maha Mengenal. (S Lukman :34)

Pelajaran ketiga adalah, hendaknya manusia


semakin punya kepedulian social yang tinggi,
memperhatikan sanak saudara, handai tolan dan
tetangga. Jika ada yang
kekurangan kita bantu semampu kita. Dengan
banyaknya orang kehilangan mata pencaharian “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
otomatis makin banyak orang yang kesusahan dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
untuk makan. Dengan memberi pertolongan pada bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
tetangga yang kesulitan maka makin sempurnalah penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keimanan kita kepada Allah SWT. “Tidak beriman keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
seseorang jika dirinya kenyang tetapi tetangganya apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
tidak bisa tidur karena kelaparan”. Murah hati selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
adalah karakter orang orang sholeh terdahulu dan (Attahrim:6)
merupakan akhlak mulia yang terpuji. Dirahmati
hidupnya diberkahi hartanya dan dimuliakan Maka untuk menyikapi musibah ini tetap
kedudukanya. tenang, waspada, ikuti protocol kesehatan dari
pada ahli dan tidak berhenti berdoa kepada Allah
SWT dengan doa yang tulus dan bertawakal dalam
kesabaran.

Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran


dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung. (At-Taghabun:16)
 
Selanjutnya kebaikan yang ada di balik
musibah ini ialah, kedekatan hati dengan keluarga. Dan mintalah pertolongan ( kepada ) Allah
Kalau dulu kita jarang tinggal di rumah karena dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhhya yang
aktifitas yang sangat tinggi, sekarang setiap demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-
waktu kita tinggal di rumah. Bercengkrama orang yang  khusu’ , ( yaitu ) orang-orang yang
bersendagurau serta saling melepaskan kasih menyakini , bahwa mereka akan menemui Robb-
sayang diantara anggota keluarga. Keluarga adalah nya dan bahwa mereka akan kembali kepad-Nya ”
tiangnya masyarakat, jika keluarga buruk maka ( QS Al Baqarah : 45 -46 )
masyarakatpun buruk. Membangun masyarakat
dimuali dengan membangun keluarga. Kasih
sayang dan pendidkan keluarga sangatlah penting. Kaum Muslimin yang berbahagia
Banyaknya kejahatan dan penyimpangan dalam
masyarakat disebabkan oleh keadaan keluarga Selamat iedul Fitri 1441 semoga Allah terus
kurang baik, hubungan antar anggotanya menjaga kita memberi keselamatan dan kesehatan.
tidak berdasarkan kasih sayang yang tulus Mohon maaf lahir bathin
tetapi berdasarkan keuntungan duniawi. Maka
dengan adanya kumpul bersama dan lebih intent Akhirnya marilah kita memanjatkan do’a
menimbulkan kedekatan antara orang tua dengan kehadirat Allah SWT. Mudah mudahan Allah
anak. Secara psikologis akan menyebabkan berkenan mengabulkan doa kita.

Suara Muhammadiyah / 105 | 24 MEI 2020 3


yang berat akibat kesalahan dan keserakahan para
pemimpin kami. ampunilah kami, hindarkanlah
kami dari wabah virus corola dan segala penyakit
yang berbahaya jadikanlah negeri kami, negeri
Allahuma Ya Allah Yang Maha Kuasa, pada yang aman sentosa berilah penduduknya rizki
hari ini kami berkumpul di lapangan ini, untuk dari buah-buahan terutama orang yang beriman
melaksanakan perintah-Mu. Kami melakukan ini kepadamu dan hari akhirmu.
untuk melampiaskan rasa syukur kami kepadamu, Ya Allah, hajat kami kepada-Mu begitu
menyatakan rasa bahagia kami atas perjuangan banyak, hanya Engkaulah Yang Mengetahui
kami selama ini. Terimalah segala amal kami. seluruh hajat dan kebutuhan kami. Kami memohon
Ampunilah segala dosa kami, dosa ibu bapa kepada-Mu ya karim, sepanjang hajat dan
kami, dosa keluarga kami, dosa kaum muslimin kebutuhan kami ini baik menurutmu, dan memberi
muslimat yang hidup maupun yang telah wafat. kemaslahatan dunia dan akhirat bagi kami, maka
Ya Allah kemaren waktu shaum di bulan penuhilah hajat dan kebutuhan kami ini, juga
romadhan, kami tinggalkan harta halal tidak kami hajat dan kebutuhan istri, keluarga, orang tua, dan
dimakan, Istri yang syah tidak kami jamah di siang saudara serta sahabat kami.
hari, semuanya hanyalah mengejar ridho Mu, Ya Allah, tiada tempat berharap bagi kami
mengharap ampunan Mu, membersihkan kotoran selain kepada-Mu, tiada tempat bergantung bagi
jiwa yang mengganggu. Terimalah pengorbanan kami, selain Engkaulah tempat kembali kami.
kami ya Allah, gantilah dengan ridho Mu, Penuhilah seluruh harapan kami, kabulkan seluruh
ampunan Mu dan surga Mu. pinta dan keinginan kami. Sungguh Engkau tidak
Ya Allah engkau tahu, negeri kami dihuni oleh pernah mengingkari janji-janji-Mu
sembilan puluh persen umat Islam yang selalu
mengagungkan asmamu, menjaga agamamu,
jangan timpakan kepada kami ujian dan musibah

4 Suara Muhammadiyah / 105 | 1 syawal 1441 h

Anda mungkin juga menyukai