CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 1 #
LAPORAN PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 2 #
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam
pembangunan perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan
perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, dan peningkatan taraf
hidup masyarakat pada umumnya, dengan tetap memelihara lingkungan,
kelestarian dan ketersediaan sumberdaya ikan.
Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan
sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan atau bongkar muat
ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan
penunjang perikanan.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 3 #
LAPORAN PENDAHULUAN
Produksi hasil laut yang didaratkan di PPP Lempasing meliputi jenis ikan
pelagis dan demersal diantaranya: Tongkol (Auxisthazard), Layang
(Decapterusmacrosoma), Kakap Merah (Luttjanusaltiffronchanus),Tenggiri
(Scomberomoruscommersoni), Selar Kuning (Selaroidesleptolepis), Belanak
(Valamuginspelgleri), Kembung (Restrelligerbrachysoma), IkanSebelah
(Psettodeserumei), Bawal Hitam Formeoniger), Bawal Putih
(Pampusargenteus), Peperek (Leiognatussplendens), Kerapu
(Epinephelustaufina), Tigawaja (Johniusdussumieri), Manyung
(Ariusthalassinus), Sembilang (Plotosuscanius), PariKepala (Trygonsephen),
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 4 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 5 #
LAPORAN PENDAHULUAN
B. Pendekatan Masalah
Perikanan sebagai salah satu sumberdaya alam milik umum (common-
property) yang mudah diambil oleh siapa saja (open-access) sehingga
pemanfaatannya sulit untuk dikontrol. Siapa saja boleh menggunakannya
tanpa terkecuali. Produksi perikanan tangkap Provinsi Lampung mencapai
157.969 ton di tahun 2014 (BPS, 2016). Potensi perikanan tangkap yang
dimiliki oleh Provinsi Lampung merupakan peluang sekaligus tantangan untuk
bisa memberikan sumbangan bagi pendapatan daerah. Kondisi ini tentunya
memerlukan perencanaan dalam peningkatan produksinya.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 6 #
LAPORAN PENDAHULUAN
D. Dasar Hukum
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 7 #
LAPORAN PENDAHULUAN
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Wilayah
Wilayah perencanaan kegiatan Review Masterplan dan Detail Engineering
Design (DED) Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing, Provinsi
Lampung adalah di lokasi Kawasan PPP Lempasing.
2. Lingkup Subtansi
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 8 #
LAPORAN PENDAHULUAN
F. Keluaran
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 9 #
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 10 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 11 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 12 #
LAPORAN PENDAHULUAN
Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Pelabuhan Perikanan Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Lampung sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 14
Tahun 2008 UPTD Pelabuhan Perikanan yaitu mempunyai tugas
pengembangan, pembangunan, pengelolaan pelabuhan perikanan,
pengawasan penangkapan ikan dan pelayanan teknis kapal perikanan dan
juga berfungsi :
Kondisi Eksisting PPP Lempasing dari atas dapat dilihat pada Gambar berikut
:
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 13 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 14 #
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 4. Bangunan gedung perkantoran dan pasar dilihat dari arah laut
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 15 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 16 #
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Metode Normatif.
Pelaksanaan kegiatan Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Perikanan
Pantai (PPP) Lempasing (Masterplan/DED) ini dilakukan dengan mengacu
pada strategi dan kebutuhan perencanaan pembangunan (development
plan) dan dokumen perencanaan penataan ruang (spatial plan) yang telah
terdapat di Provinsi Lampung, ataupun ketentuan peraturan dan
perundangan terkait dengan substansi Perencanaan Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing (Masterplan/DED).
2. Metode Partisipatif.
Proses penyusunan dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan yang terkait dengan Perencanaan Pengembangan Pelabuhan
Perikanan Pantai (PPP) Lempasing (Masterplan/DED). Hal ini dimaksudkan
agar hasil penyusunan dapat dirasakan dan dimiliki oleh seluruh pemangku
kepentingan terkait.
3. Metode Akademis.
Pendekatan akademis adalah pendekatan yang dilakukan dengan
menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan secara
akademis, baik dalam pembagian tahapan pekerjaan maupun teknik-teknik
identifikasi, analisa, penyusunan strategi maupun proses pelaksanaan
penyepakatan. Dalam pendekatan ini, proses penyusunan Perencanaan
Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lempasing
(Masterplan/DED) menggunakan beberapa metode dan teknik studi yang
baku yang sebelumnya telah disepakati bersama oleh tim kerja dan
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 17 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 18 #
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Kebutuhan Data.
Kegiatan pengumpulan data dan informasi dibagi ke dalam dua bagian
yaitu pengumpulan data sekunder dan data primer. Data sekunder yang
dikumpulkan adalah data dalam bentuk dokumen kebijaksan serta data-
data tertulis lainnya sedangkan data primer adalah data-data yang
dikumpulkan di lapangan yang dilakukan melalui pengamatan langsung ke
wilayah perencanaan (on site-visit) serta survey.
a. Data Primer.
Data primer yang akan dikumpulkan antara lain adalah: kondisi
bangunan yang ada, jenis dan jumlah kapal, jenis dan produksi ikan,
kondisi sarana dan prasarana penunjang.
b. Data Sekunder.
Data sekunder yang akan dikumpulkan antara lain adalah:
Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung,
mencakup:
Rencana struktur ruang wilayah;
Rencana sistem pusat pelayanan;
Rencana pengembangan kawasan perikanan;
Rencana sistem prasarana dan sarana kawasan perikanan.
Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar
Lampung, mencakup:
Rencana struktur ruang wilayah;
Rencana sistem pusat pelayanan;
Rencana sistem kawasan perkotaan;
Rencana pengembangan kawasan perikanan;
Rencana sistem prasarana dan sarana kawasan perikanan.
Tinjauan Rencana Strategik (RENSTRA) Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Lampung
Dan dokumen lain yang terkait.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 19 #
LAPORAN PENDAHULUAN
keterkaitan dengan item pekerjaan lain dan menjadi variabel masukan pada
pekerjaan lain. Oleh karena proses penyelesaian seluruh item pekerjaan
disesuaikan dengan keperluan pekerjaan studi. Dari hasil pengumpulan data,
Orientasi Lapangan dan Survey awal, maka dapat disusun suatu rencana kegiatan
selanjutnya yang akan dilaksanakan.
Berikut ini akan diuraikan metodologi Pekerjaan ini. Dalam sub bab ini akan
diuraikan rencana operasi dalam melaksanakan pekerjaan ini. Penyusunan
rencana pelaksanaan akan menggunakan diagram alir pelaksanaan pekerjaan
sehingga akan memperjelas uraian dalam pelaksanaan pekerjaan ini kegiatan
pekerjaan akan dikelompokkan sesuai jenisnya sehingga saling keterkaitannya
menjadi jelas. Secara garis besar rangkaian kegiatan dari pekerjaan ini dalam
tahapan sebagai berikut :
Kegiatan Persiapan
• Persiapan Administrasi, Personil dan Peralatan
• Pengumpulan Data Sekunder dan desk Study
• Survai Pendahuluan
• Penyusunan Laporan Pendahuluan
Kegiatan Pelaporan
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 20 #
LAPORAN PENDAHULUAN
Kegiatan Pelaporan
• Diskusi Laporan Pendahuluan
• Diskusi Laporan Akhir
Adapun bagan alir metodologi pelaksanaan dapat dilihat pada Gambar 3.1
dibawah ini.
SPMK DITERIMA /
MULAI
Persiapan
Tidak
Ce
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
k
Ya # 21 #
Inventarisasi data /
Pengukuran Situasi & informasi banjir dan data
pengukuran profil sungai Ya
2
hidrologi
Ce
k
Data ukur & foto Data &
5 foto
Tidak Tidak
Ce
k Ce
Ya
k Ya
Penggambaran
Analisa hidrologi
Tidak
Tidak
Ce
k Ce
k Ya
Penyusunan Lap. Pengukuran
Penyusunan Laporan
Hidrologi
Lap. Pengukuran/Buku
Ukur + Hitungan Laporan Hidrologi
Tidak
Tidak
Ce Ce
k k Ya
Ya
3
3
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 22 #
LAPORAN PENDAHULUAN
Penggandaan dan
Penyerahan Laporan
Tidak
Ce
k
SELESAI
A. Persiapan Administrasi
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 23 #
LAPORAN PENDAHULUAN
dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disediakan. Untuk itu segala
sesuatu yang terkait dengan masalah administrasi tersebut akan selalu di bawah
pengawasan Team Leader yang bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh
pekerjaan.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 24 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 25 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 26 #
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Persiapan
Hal-hal penting yang perlu dipahami dan diperhatikan dalam pekerjaan pemetaan
adalah: bahwa pelaksanaannya selalu melibatkan personil yang relatif banyak,
dilakukan di medan yang berat, dengan memakai alat yang memiliki kepekaan
fisik dan kepekaan konstruksi yang sangat tinggi, sedangkan besaran-besaran
yang diukur merupakan besaran-besaran yang dicatat sampai keangka satuan
yang terkecil, yaitu milimeter dan detik. Untuk mencapai pelaksanaan pemetaan
yang efisien dan efektif dalam arti waktu, biaya, tenaga, serta ketelitian hasil,
maka sebelum kegiatan pengumpulan data ukur dimulai terlebih dahulu dilakukan
persiapan-persiapan yang lengkap dan menyeluruh, mencakup persiapan teknik,
administrasi serta manajerial.
2. Persiapan Teknik
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 27 #
LAPORAN PENDAHULUAN
3. Persiapan Administrasi
Pengumpulan data ukur pada hakekatnya adalah proses membaca alat ukur yang
diarahkan pada obyek yang diukur, yaitu dimulai dari tahap pemasangan patok
sampai pencatatan data ukur.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 28 #
LAPORAN PENDAHULUAN
5. Titik Referensi
Titik awal pengukuran dan referensi ditetapkan oleh direksi pekerjaan. Posisi
koordinat (X dan Y) dari titik referensi tersebut dapat diketahui seketika dengan
menggunakan alat GPS (Global Positioning System). Hal ini dilakukan apabila
pada daerah studi tidak ditemukan patok tetap utama hasil studi terdahulu atau
patok tetap utama yang ada jaraknya sangat jauh dari lokasi yang akan diukur,
sehingga jika harus mengikatkannya ke patok tersebut memerlukan waktu yang
lama dan biaya yang cukup besar.
Teori mendapatkan data koordinat dengan menggunakan alat GPS itu adalah
sebagi berikut :
6. Pemasangan Patok
Patok yang dipasang di lapangan berupa patok sementara dan patok tetap.
a. Patok sementara:
1) Semua patok sementara yang dipakai sebaiknya dibuat dari kayu kasau
ukuran 5/7.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 29 #
LAPORAN PENDAHULUAN
2) Tiap patok sementara dipasang dengan masing-masing letak dan jarak yang
diperhitungkan terhadap kebutuhan kerangka horisontal, kerangka vertikal,
penampang melintang, serta rinci sungai.
3) Jarak antar patok sementara dipasang dengan jarak 50 m untuk kondisi trase
sungai yang lurus. Sedangkan untuk trase sungai di daerah tikungan dapat
dipasang dengan jarak yang lebih rapat lagi sehingga datanya dapat terambil
secara lebih detail.
4) Semua patok sementara yang dipasang dicat dengan warna merah, diberi
paku di atasnya, serta diberi nomor urut, jelas dan sistematis.
5) Data pemasangan patok sementara ini dicatat dan digambar sketsanya pada
lembar formulir “Daftar Jarak”.
b. Patok tetap:
a) Patok tetap utama dipasang pada awal dan akhir dari jalur pengukuran.
b) Pemasangan patok tetap utama dilakukan di sepanjang tepi kiri dan tepi Kiri
sungai, dengan jarak tiap 2 km.Letak patok tetap dipilih di tempat yang aman
serta pada kondisi tanah yang stabil.
c) Semua patok tetap utama tersebut harus diberi nama, nomor dan bulan serta
tahun pemasangannya, yang dipasang supaya urut, jelas, serta sistematis dan
ditulis dengan warna biru pada marmer putih.Pemberian nomor yang terkecil
dimulai dari bagian hilir terus ke arah hulu.
d) Tiap patok tetap utama dipasang dengan memunggung sungai, artinya bahwa
nama, nomor serta bulan dan tahun pemasangan berada dalam posisi
membelakangi sungai. Tiap-tiap patok tetap utama yang telah dipasang harus
dibuat diskripsinya secara representatif, serta menampilkan pula nama desa,
kecamatan, kabupaten, arah utara, arah aliran sungai, dan dilengkapi pula
dengan skesta serta foto patok tetap utama yang bersangkutan.
e) Foto dari masing-masing patok tetap utama harus berwarna dan foto tersebut
harus menampakkan nama dan nomor patok tetap utama.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 30 #
LAPORAN PENDAHULUAN
f) Dimensi patok tetap utama dibuat berukuran 20 x 20 x 100 cm, terbuat dari
beton campuran 1 : 2 : 3 dengan memakai tulangan besi 10 mm dan
notasinya terbuat dari marmer berukuran 12 x 12 cm yang digrafir.
a) Pada setiap patok tetap utama harus dipasang dengan sebuah patok tetap
pembantu terbuat dari pipa paralon diameter 4” yang dicor beton campuran 1 :
2 : 3 dengan memakai tulangan besi 10 mm sebagai kontrol arah azimuth.
Jarak pemasangannya kurang lebih 100 meter dari patok tetap utama serta
dapat terlihat langsung dari patok tetap utama.
b) Pemasangan patok tetap pembantu dilakukan di sepanjang tepi kiri dan tepi
Kiri sungai.Letak patok tetap dipilih di tempat yang aman serta pada kondisi
tanah yang stabil.
c) Semua patok tetap pembantu tersebut harus diberi nama, nomor dan bulan
serta tahun pemasangannya, yang dipasang supaya urut, jelas, serta
sistematis dan ditulis dengan warna biru pada marmer putih.Pemberian nomor
yang terkecil dimulai dari bagian hilir terus ke arah hulu.
d) Tiap patok tetap pembantu dipasang dengan memunggung sungai, artinya
bahwa nama, nomor serta bulan dan tahun pemasangan berada dalam posisi
membelakangi sungai.
e) Tiap-tiap patok tetap pembantu yang telah dipasang harus dibuat diskripsinya
secara representatif, serta menampilkan pula nama desa, kecamatan,
kabupaten, arah utara, arah aliran sungai, dan dilengkapi pula dengan skesta
serta foto patok tetap pembantu yang bersangkutan.
f) Foto dari masing-masing patok tetap pembantu harus berwarna dan foto
tersebut harus menampakan nama dan nomor patok tetap pembantu.
c. Penentuan Azimuth
Penentuan azimuth awal dan akhir pengukuran akan dilakukan dengan metode
tinggi matahari yang diikatkan pada patok tetap utama referensi. Sebenarnya ada
cara yang lebih sederhana dalam menentukan nilai azimuth tersebut yakni cukup
dengan menyetel jarum bousole pada alat ukur T-0 lalu mengikatkannya pada
patok tetap utama referensi, tetapi cara ini dianggap kurang teliti.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 31 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 32 #
LAPORAN PENDAHULUAN
a) Jalur pengukuran poligon cabang harus dimulai dari jalur pengukuran poligon
utama kemudian diakhiri pada jalur pengukuran poligon utama pula. Jalur
pengukuran poligon cabang ini harus melewati semua patok tetap utama,
patok tetap pembantu serta patok sementara
b) Tiap sudut poligon cabang diukur dengan universal theodolit yang memiliki
ketelitian sepuluh detik dengan cara reiterasi, yaitu minimal sebanyak dua seri
untuk masing-masing sudut.
c) Setiap akan memulai pengukuran terlebih dahulu dilakukan pengecekan
theodolit.
d) Kesalahan penutup sudut pengukuran poligon cabang tidak boleh lebih 20”n,
dimana n adalah banyaknya titik poligon.
e) Semua sisi poligon utama diukur dengan teliti.
f) Masing-masing sisi poligon cabang tersebut minimal diukur sebanyak dua kali,
yaitu dilakukan dengan cara pergi pulang.
g) Kesalahan linier pengukuran poligon cabang tidak boleh lebih dari 1/5.0000.
Untuk mendapatkan ketinggian titik-titik tetap (Bench Mark) dari kerangka dasar
horisontal (baik kring polygon utama dan cabang) dilakukan pengukuran
waterpass secara tertutup, dengan mengambil satu titik referensi tinggi (sebagai
titik nol lokal/titik awal tinggi), dimana titik tersebut mempunyai ketinggian terhadap
permukaan air laut rata-rata.
Kerangka vertikal peta diukur dengan metode waterpasing dan dibawah ini akan
diuraikan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 33 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 34 #
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Koordinasi Data
a. Semua data ukur maupun data lain supaya selalu diklasifikasikan, menurut
jenisnya, disusun dengan rapi, efisien, serta sistematis.
b. Semua data ukur dan hasil perhitungannya yang telah diterima dan disetujui,
supaya ditandai keabsahannya yaitu diberi paraf.
a. Hitungan Poligon
Secara umum hitungan poligon terdiri dari dua tahap, untuk tahap pertama adalah
hitungan koordinat sementara dan tahap yang kedua merupakan hitungan
koordinat definitif.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 35 #
LAPORAN PENDAHULUAN
b) Azimuth
c) Hitungan koordinat
2) Hitungan koordinat definitif
b. Hitungan Waterpasing
Jarak tiap rinci terhadap patok merupakan jarak tidak langsung (jarak optis) yang
dihitung berdasarkan funsi geometri sudut vertikal dan hasil bacaan rambu ukur.
Beda tinggi tiap rinci terhadap patok dihitung dengan rumus tachymetri.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 36 #
LAPORAN PENDAHULUAN
Sedangkan ketinggian tinggi tiap rinci dihitung terhadap ketinggian yang telah
definitif.
D. Penyajian Hasil
1. Penggambaran
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 37 #
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Peta
Sebelum dilakukan penggambaran pada kertas kalkir terlebih dahulu dibuat draft
di lapangan pada kertas milimeter dengan skala 1 : 2.000.
Atas pertimbangan beberapa hal seperti : 1. Daerah yang dipetakan relatif luas
dan tidak mungkin digambar dalam 1 (satu) lembar kertas ukuran A1; 2. Luas
meja gambar yang terbatas; 3. Faktor ketelitian karena mengkerut atau
mengembangnya kertas; 4. Efisiensi dalam pekerjaan perencanaan; 5. mudah
dibawa-bawa, maka daerah yang akan dipetakan dibagi-bagi dalam lembaran-
lembaran peta (blad), dimana 1 (satu) lembar peta mempunyai batas :
10 cm
X
10 cm
Sebagai ilustrasi :
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 38 #
LAPORAN PENDAHULUAN
4 5 6 7
1 2 3
1) Gambar Draft
a) Jenis Kertas
Penggambaran draft dilakukan dengan menggunakan kertas millimeter untuk
diperiksa oleh Direksi dan mendapatkan persetujuan sebelum dilanjutkan ke
tahap penggambaran CAD menggunakan komputer.
b) Skala Peta
Pada dasarnya semakin besar skala peta maka peta tersebut semakin teliti
dan semakin mendekati keadaan sebenarnya, demikian pula sebaliknya
semakin kecil skala peta tersebut makin tidak teliti karena unsur-unsur di
dalam peta banyak mengalami penyederhanaan.Sebagai contoh suatu sungai
memiliki lebar 10 m, sungai tersebut digambar dengan skala 1 : 5000, ini
berarti 1 cm di peta sama dengan 50 m di sungai, dan ini berarti bahwa lebar
sungai tersebut tergambar pada peta sebesar 2 milimeter.Akan tetapi sebagai
pendekatan maka skala peta dapat dibuat yang disesuaikan dengan
peruntukan:
Dan untuk produk pekerjaan kali ini, peta Embungasi sungai akan dibuat
dengan skala 1 : 2000 dengan kerapatan garis kontur dibuat dengan interval
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 39 #
LAPORAN PENDAHULUAN
0.5 m untuk kemiringan medan yang landai dan 1 m untuk kemiringan medan
yang curam, dengan alasan bahwa jika nantinya pihak pemilik pekerjaan akan
melanjutkan ketahapan berikutnya baik studi kelayakan atau pra desain
maupun desain rinci, maka gambar skala tersebut sudah cukup untuk
dijadikan referensi.
Survey batimetri atau pengukuran kedalaman baik itu kedalaman laut atau
sungai sangat diperlukan dalam pemecahan permasalahan pantai / sungai.
Hasil akhir dari survey ini berupa peta topografi dasar laut / sungai terhadap
suatu referensi tertentu. Penentuan topografi dasar laut dilakukan dengan
pengukuran kedalaman baik itu kedalaman laut atau sungai sangat diperlukan
dalam pemecahan permasalahan pantai / sungai. Hasil akhir dari survey ini
adalah berupa peta topografidasar laut / sungai terhadap suatu referensi
tertentu sehingga dapat menggambarkan keadaan topogra firelief di bawah
permukaan air.
Koreksi pasang surut dilakukan karena pada saat sedangberlangsung
pekerjaan pemeruman, sedangkan fenomena muka air laut selalu bergerak
dan berubah setiap saat (fenomenapasang surut)
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 40 #
LAPORAN PENDAHULUAN
Pengukuran Pasang Surut Pasut laut (ocean tide) adalah fenomena naik
dan turunnya permukaan air laut secara periodik yang disebabkan oleh
Pengamatan pasut dilakukan untuk memperoleh data tinggi muka air laut
muka air laut pada setiap interval waktu tertentu. Rentang waktu
pengamtan
pasut yang lazim dilakukan untuk keperluan praktis adalah 15 atau 29pian
Permukaan air laut dipakai sebagai tinggi nol. Kedalaman suatu titik di
laut yang dianggap sebagai bidang regernsi vertical (chart datum). Karena
posisi muka laut selalu berubah, maka penentuan tinggi nol harus
dilakukan dengan merata-ratakan data tinggi muka air yang diamati pada
rentang waktu tertentu.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 41 #
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Rencana kerja dalam hal ini disusun dengan menyusun jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang item-item yang telah diuraikan dalam bagan alir dan metode
pelaksanaan, dalam bentuk distribusi grafik balok (bar chart) dan bobot dan kurva-
S. Jadwal pelaksanaan ini akan menjadi acuan untuk memantau kemajuan
tahapan pelaksanaan pekerjaan. Semua kegiatan yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan akan ditampilkan dalam jadwal, kapan harus dimulai dan
kapan harus diselesaikan. Dengan demikian pemantauan kemajuan pekerjaan
dapat dilaksanakan secara real time. Adapun rincian dari item kegiatan dalam
jadwal kegiatan pekerjaan dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Administrasi
2. Laporan Bulanan
3. Pengumpulan Data Skunder dan Peta
4. Survey Pendahuluan dan Kajian Awal
5. Laporan Pendahuluan
B. Kegiatan Survey
1. Survey Topografi, Perhitungan dan Penggambaran
2. Survey Bathimetri
3. Survey Pasang Surut
C. Kegiatan Analisa Data
1. Analisis Topografi
2. Analisa Bathimetri
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 42 #
LAPORAN PENDAHULUAN
4. Sistem Planing
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini
c. Tim Inti akan dibantu oleh Supporting Staff yang akan membantu dalam hal-
hal yang bersifat administrasi dan non teknis lainnya.
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 43 #
LAPORAN PENDAHULUAN
CV. TRIMITRA JAYA KONSULTAN – PERENCANAAN PENGEMBANGAN PPP LEMPASING (REVIEW MASTERPLAN / DED )
# 44 #