Bab I PDF
Bab I PDF
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup petani dan peternak juga nelayan, memperluas lapangan kerja dan
ekspor.
2001 : 11).
2
tersedianya bahan baku yang cukup dan kontinu, kurang nyatanya peran
industri hulu dan hilir, kualitas produksi dan proses yang belum mampu bersaing
yang didukung oleh peningkatan kemampuan sumber daya mausia dan tekhnologi
menengah, dan kebawah agar lebih efisiensi, produktif, dan berdaya saing dengan
pada Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tulang Bawang Barat antara
Dari Tabel 1 dapat dilihat pada sektor pertanian, bahwa sektor pertanian masih
Barat. Pada tahun 2011 sektor pertanian memberikan sumbangan terhadap PDRB
Kabupaten Tulang Bawang Barat sebesar 526,324.56 milyar atau 50,41 persen.
Tingginya peranan sektor pertanian terhadap PDRB Tulang Bawang Barat pada
kakao, kopi, kelapa sawit dll. Karena daerah Lampung samapi saat ini
Pada Tabel 2 terlihat bahwa pada tahun 2011 terlihat mengenai produksi tanaman
perkebunan rakyat yang terdapat di Kecamatan yang ada di Kab. Tulang Bawang
Barat Propinsi Lampung. Seperti misalnya saja Kecamatan yang menjadi Studi
kasus peneliti yaitu Kecamatan Lambu Kibang. Pada kecamatan Lambu Kibang
Salah satu kecamatan penghasil karet terbesar di Kabupaten Tulang Bawang Barat
BM M Jumlah
T.B. Udik 1,722.00 4,493.00 6,215.00 4,946.70 1.10
Tumijajar 2,252.00 532.80 2,783.00 509.4 0.90
T.B.Tengah 2,132.00 2,404.00 4,571.00 2,644.40 1.10
P. Dewa 365.00 592.00 957.00 646.4 1.09
L. Kibang 1,165.00 3,495.00 4,660.00 4,660.00 1.00
G. Terang 2,214.00 2,644.00 5,858.00 3,972.00 1.09
G. Agung 2,710.00 1,652.00 4,374.00 1,817.00 1.09
W.Kenanga 1,409.00 2,098.00 3,507.20 2,884.20 1.37
Jumlah 13,969.00 17,909.80 32,925.20 22,884.10 8.74
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Tulang
Bawang Barat 2011.
Tabel di atas memperlihatkan bahwa kecamatan Lambu Kibang dengan luas areal
lahan 3,495.00 hektar mampu memproduksi karet sebanyak 4,660.00 ton, setelah
Kabupaten Tulang Bawang Barat yang luas areal lahan 4,493.00 hektar yang
tua,rusak, dan tidak produktif, penggunaan bibit serta kondisi kebun yang
menyerupai hutan. Oleh karena itu diperlukan upaya percepatan peremajaan karet
rakyat dan pengembangan industri hilir.. Luas lahan selalu meningkat dari tahun
ketahunnya.
6
Komoditi karet ini sangat diminati petani karena disamping kesesuaian lahan yang
cocok, harga relatif lebih stabil dan pangsa pasar yang cukup luas , walaupun
terkadang ada pada suatu waktu harga menjadi tidak stabil karena beberapa faktor
Peningkatan produksi karet sangat penting untuk meningkatkan nilai ekspor dan
menambah devisa dari komoditi ini. Namun hal yang lebih penting bagaimana
mengoptimalkan faktor-faktor produksi yang ada dalam usaha tani karet rakyat
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
produksi luas lahan, tenaga kerja, pupuk, dan bibit terhadap hasil
produksi karet ?
2. Apakah faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, pupuk, dan bibit telah
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh luas lahan, tenaga kerja, pupuk, dan bibit
D. Kegunaan Penelitian
E. Kerangka Pemikiran
ditempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air.
efisiensi teknis dan ekonomis, sehingga faktor produksi yang ada dapat optimal.
8
yang akan dihasilkan maka digunakan model analisis dari fungsi Cobb-Douglas.
dihasilkan dapat digunakan suatu fungsi yang disebut fungsi produksi. Fungsi
produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan fisik antara variabel
yang dijelaskna dan variabel yang menjelaskan. Variabel yang dijelaskan disebut
atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang
Dalam usaha pertanian produksi diperoleh melalui suatu proses yang panjang dan
penuh resiko. Tidak hanya waktu, kecukupan faktor produksi juga ikut sebagai
kuantitas salah satu atau beberapa faktor produksi secar bersama-sama dalam
faktor produksi tersebut akan diiringi oleh peningkatan hasil produksi yang pada
suatu tingkat tertentu penambhan faktor produksi tersebut akan semakin menurun.
Hal ini terjai karena adanya hukum penambahan hasil yang semakin berkurang
Fungsi produksi itu adalah hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi
dengan hasil produksi (Soedarsono, 1982 : 21). Konsep fungsi produksi dapat
keluaran (output) untuk suatu macam produk, fungsi produk menunjukkan output
atau jumlah hasil produksi maksimum yang dapat dihasilkan persatuan waktu
dalam berproduksi.
Dalam proses produksi penggunaan faktor-faktor produki tenaga kerja, pupuk dan
bibit yang digunakan sangat berpengaruh besar kecinya hasil produksi yang akan
usahatani untuk mencapai target optimasi alokasi faktor produksi ditentukan oleh
kebijaksanaan petani.
kerja,pupuk, bibit, alat, dan lain-lain.modal juga merupakan faktor produksi yang
tidak dapat dipisahkan dalam proses produksi. Dalam industri karet , modal
Lahan merupakan media tanam yang harus dimiliki oleh petani untuk melakukan
usahatani diukur dengan satuan (Ha). Semakin luas lahan yang dimiliki semakin
Tenaga kerja, pupuk dan bibit merupakan faktor yang mempengaruhi optimal atau
tidaknya suatu hasil produksi. Tenaga kerja adalah orang yang bekerja dalam
pemanenan. pupuk dan bibit yang digunakan harus seuai dengan dosis yang benar
dan bibit yang baik sehingga karet yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik
pula.
penggunaan faktor produksi yang efisien dalam rangka minimisasi biaya atau
dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu efisien teknis, efisien alokatif,
Usahatani Karet
Rakyat
Proses Produksi
Input -> Output
Fungsi Produksi
Optimalisasi
Pendapatan
F. Hipotesis
berikut:
1. Penggunaan luas lahan, tenaga kerja, pupuk, dan bibit usahatani karet
2. Hasil produksi karet belum optimal, karena alokasi faktor produksi efisien.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini akan dibagi dalam lima bagian yang terdiri dari :
Fungsi Cobb-Douglas.
Bab V :Bab ini berisikan simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan,
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran