Anda di halaman 1dari 8

MODUL GAGAL JANTUNG AKUT

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


BAGIAN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS ANDALASFAKULTAS KEDOKTERAN
BAGIAN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR
RS.Dr.M.DJAMIL PADANG
Jl. PerintisKemerdekaan 24127 Padang Sumatera Barat
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus

Setelah mengikuti sub modul ini diharapkan peserta didik mampu :

1. Mengenali dampak gagal jantung akut pada morbiditas dan mortalitas pada populasi
lokal

maupun umum

2. Mampu mengenali sebab-sebab yang mendasari gagal jantung

3. Mampu melakukan penilaian dan penanganan pada pasien gagal jantung.

Sasaran Pembelajaran

Pengetahuan

Setelah mengikuti sub modul ini diharapkan peserta didik mampu :

1. Memaparkan epidemiologi, patofisiologi dan prognosis gagal jantung akut

2. Mengenali komplikasi

3. Mengenali berbagai macam presentasi gagal jantung akut dan keadaan-keadaan tertentu

3.1. Gagal jantung kronik dengan dekompensasi akut

3.2. Edema paru

3.3. Gagal jantung hipertensif

3.4. Syok kardiogenik

3.5. Gagal jantung kanan terisolasi

3.6. Sindroma koroner dengan gagal jantung akut

3.7. Gagal jantung akut akibat curah jantung tinggi

3.8. Gagal jantung akut dengan penyakit katup

3.9. Gagal jantung akut dengan thrombosis katup prostetik

3.10. Gagal jantung akut dengan penyakit ginjal

3.11. Gagal jantung akut dengan aritmia

3.12. Gagal jantung akut perioperatif

4. Menguraikan prosedur diagnostik pada pasien yang diketahui atau dicurigai gagal jantung.

5. Memaparkan penatalaksanaan medikamentosa gagal jantung akut

6. Menentukan tindak lanjut yang sesuai pasien gagal jantung

7. Mengenali pentingnya status volume dan evaluasi fungsi ginjal dan elektrolit pada pasien

gagal jantung akut


Keterampilan

Setelah mengikuti sub modul ini diharapkan peserta didik mampu :

1. Melakukan anamnesis yang relevan dan melakukan pemeriksaan klinis yang sesuai

2. Memilih dan menggunakan teknik diagnostik untuk pembedaan penyebab yang mendasari

gagal jantung

4. Mampu melakukan stratifikasi risiko pasien gagal jantung, dan memilih obat-obatan yang sesuai

5. Mampu mengevaluasi pasien gagal jantung selama perawatan dan melakukan penyesuaian terapi

dengan benar dan berkelanjutan interpretasi data temuan klinis, Ro thorax, ECG and Laboratory

untuk mendiognosa gagal jantung akut

6. Analisa penyebab gagal jantung akut berdasarkan riwayat medis

7. interpretasi hasil test diagnostik untuk menentukan pilihan terapi yang baik

8. Interpretasi temuan hemodinamik (non-invasif dan invasife) dan temuan pencitraan

9. Pilih terapi medikamentosa terbaik sesuai dengan perubahan dari kondisi pasien

10. Memberikan ventilasi mekanik non-invasif dan invasif, bila diperlukan

11. Interpretasi dan mengatasi gangguan rhythm

12. Evaluasi risiko jangka pendek dan jangka panjang

13. Pilih strategi prevensi sekunder terbaik.

Sikap dan Perilaku

Setelah mengikuti sub modul ini diharapkan peserta didik mampu :

1. Memilih strategi terapi terbaik untuk tiap pasien

2. Mengenal komplikasi secara

3. Berpartisipasi dalam menentukan keputusan terapi dari ruang emergency hingga pulang

4. Berkonsultasi dengan sejawat lain untuk hal khusus

5. Menginformasikan anggota keluarga mengenai prognosis dan pemilihan terapi

6. Memberikan edukasi anggota keluaga mengenai pengendalian prevensi sekunder

7. Mengacu ke panduan “ESC” untuk memilih terapi yang baik berdasarkan “evidence based”
Pembahasan
Gagal jantung akut merupakan perubahan gradual atau cepat pada gejala dan tanda
gagal jantung yang membutuhkan terapi segera.
Klasifikasi gagal jantung akut
1. Acute decompensated heart failure (ADHF)
Didefinisikan sebagai adanya perburukan progresif dari suatu gagal jantung kronik
yang sudah diketahui dan disertai dengan bukti adanya kongesti sistemik ataupun
pulmoner
2. Hypertensive acute heart failure
Didefinisikan sebagai suatu gagal jantung akut yang disertai dengan tekanan darah
tinggi, fungsi sistolik LV yang masih baik, peningkatan tonus simpatis dengan
peningkatan denyut jantung, vasokonstriksi dengan adanya tanda kongesti
pulmoner dan sistemik dan bisa euvolemik atau hanya sedikit hipervolemik
3. Acute Lung Oedema
Didefinisikan sebagai suatu distres pernafasan yang berat, dengan peningkatan laju
nafas, ortopnea, ditemukan rhonki pada lapangan paru dan disertai dengan saturasi
O2 <90% sebelum pemberian O2
4. Acute De Novo Heart Failure ec Acute Coronary Syndrome
Didefinisikan sebagai adanya bukti klinis dan laboratoris suatu ACS, disertai dengan
adaya gejala dan tanda gagal jantung, yang biasanya berhubungan atau dipresipitasi
oleh adanya aritmia (bradikardi, AF, VT)
5. Syok kardiogenik
Didefinisikan sebagai adanya hipoperfusi organ dan kongesti pulmoner yang
berkembang dengan cepat dan biasanya dengan tekanan darah sistolik <90 mmHg
dan luaran urin yang kurang
6. Gagal jantung kanan
Didefinisikan sebagai penurunan curah jantung dengan peningkatan JVP tanpa
disertai adanya kongesti pulmoner dan tekanan pengisian ventrikel kiri rendah
Gambar 1. Subset Gagal Jantung Akut
Faktor presipitan munculnya gagal jantung akut
1. Presipitan yang menimbulkan gagal jantung akut dalam waktu cepat
a. Takiaritmia atau bradiaritmia yang berat
b. Sindroma koroner akut
c. Komplikasi mekanis SKA
d. Emboli paru akut
e. Krisis hipertensi
f. Tamponade jantung
g. Diseksi aorta
h. Peripartum kardiomiopati
2. Presipitan yang menimbulkan gagal jantung akut dalam waktu lambat
a. Infeksi
b. Eksaserbasi PPOK atau asma
c. Anemia
d. Gangguan ginjal
e. Tidak patuh terhadap terapi / diet
f. Penggunaan NSAID atau kortikosteroid
g. Hipertensi tidak terkontrol
h. Hipo/hiper tiroid

Gambaran klinis
Gambaran klinis gagal jantung akut meliputi dua komponen
1. Gejala dan Tanda menurunnya perfusi organ
Gejala dan tanda menurunnya perfusi organ meliputi lemah, bingung, hipotensi
(MAP <65), takikardi, ekstremitas dingin, tekanan nadi sempit, oliguria dan
peningkatan ureum dan kreatinin
2. Gejala dan Tanda kongesti
Gejala dan tanda kongesti meliputi dispnea, orthopnea, paroxysmal nocturnal
dyspnea, adanya ronkhi pada paru, distensi vena leher, asites, edema dan reflux
hepatojugular

Gambar 2. Profil Hemodinamik Pasien Gagal Jantung Akut

Algoritme terapi gagal jantung akut


Pasien dengan gagal jantung akut memerlukan terapi diuretik untuk
menghilangkan kongesti. Kemudian dilakukan penilaian apakah terdapat hipoxemia
atau tidak disertai penilaian ada tidaknya anxietas. Kemudian kita evaluasi tekanan
darah dan kita bisa berikan inotropik atau vasodilator sesuai dengan klinis dan tekanan
darah. Algoritme terapi dapat kita lihat seperti gambar 3
Referensi

No Judul Buku Pengarang Penerbit Tahun


1. Braunwald Heart Disease Mann, Zipes, Bonow, Elseviers- Saunders 2012
Libby
2. Hurt’s The Heart Fuster, Walsh, Mc.Graw-Hill 2011
Herrington dkk
3. Esential of Bedside Jules constant Humana Press 2003
cardiology
4. Pathophysiology of Heart Leonard S.Lily Wolters Kluwer 2016
Disease
5. Drugs of The Heart Lionel H.Opie Elseviers Saunders 2013
6. 5 Rahasia Penyakit Lily Rilantono FKUI 2013
Kardiovaskular
7. Pedoman Tatalaksana PERKI PERKI 2015
Gagal Jantung
8. ESC guidelines diagnosis Jhon JV murray dkk ESC 2012
and treatment of acute
and chronic heart failure

Pertanyaan
1. Jelaskan klasifikasi klinis gagal jantung akut!
2. Bagaimana gambaran klinis profil hemodinamik pasien gagal jantung akut?
3. Apa saja yang dapat mempresipiotasi terjadinya gagal jantung akut?
4. Bagaimana penanganan pasien dengan gagal jantung akut?

Anda mungkin juga menyukai