Anda di halaman 1dari 19

Peraturan Menteri LHK

Nomor P.10 Tahun 2020


tentang Tataca Uji Karakteristik dan
Penetapan Status Limbah

Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3


dan Limbah Non B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Juli 2020
Perbedaan Permen LHK Lama dan Baru
P. 55 Tahun 2015 Peraturan Menteri LHK Baru
1. Uji karakteristik & laboratorium P.10 Tahun 2020
2. Permohonan pengecualian limbah B3
3. Penetapan limbah B3 untuk limbah yang 1. Tim Ahli Limbah B3
teridentifikasi memiliki karakteristik 2. Uji karakteristik Limbah B3 untuk pengecualian
limbah B3 Limbah B3;
a. Untuk Limbah B3 yang tercantum dalam Tabel
3 dan 4 PP 101 Tahun 2014
P. 54 tahun 2017
b. Untuk Limbah B3 tertentu
1. Tata Kerja pengecualian oleh tim ahli
2. Uji karakteristik Limbah B3 untuk penetapan
limbah B3
Limbah B3;
2. Tugas tim ahli limbah B3:
3. penetapan Limbah B3 sebagai produk samping;
a. evaluasi pengecualian limbah B3
4. pemantauan dan pelaporan;
dikeluarkan dari pengelolaan LB3
b. evaluasi pengeculaian limbah B3
PENGECUALIAN LIMBAH B3 TERTENTU
sebagai produk samping
a. Untuk 4 macam jenis limbah B3 : Slag Nikel,
c. evaluasi penetapan limbah
Slag Besi, Fly Ash dari PLTU, SBE-3%
teridentifikasi memiliki karakteristik
b. Prosedur lebih singkat
limbah B3 sebagai lb3
3. Pembentukan tim ahli limbah B3
Kemudahan Pengecualian Limbah B3 dari
pengelolaan limbah B3 untuk LB3 Tertentu
Kondisi Limbah B3 berupa Slag Nikel, Slag Kemudahan untuk pengecualian :
Besi, Fly Ash dari PLTU, SBE-3% :
1. Masuk dalam daftar limbah B3
Tertentu
a. Memiliki tingkat bahaya Kategori 2
2. Tidak perlu melakukan uji
b. Volume dihasilkan berjumlah besar karakteristik mudah meledak,
sehingga memerlukan keputusan
PERMEN LHK mudah menyala, reaktif, Infeksius,
penanganan yang tidak lama
P.10 Tahun 2020 dan korosif
c. Adanya referensi data untuk hasil uji TCLP
dan LD50 memenuhi baku mutu 3. Tidak perlu mengajukan Kerangka
d. KLHK sudah memiliki database untuk hasil
Acuan
uji TCLP dan LD50 4. Evaluasi Tim ahli hanya 1 kali
e. Adanya alternatif pemanfaatan 5. Waktu proses pengecualian yang
f. Menggunakan teknologi terbaru lebih singkat
3
Peraturan Menteri LHK
Nomor P.10 Tahun 2020

 Ditetapkan pada tanggal 17 April 2020 dan


diundangkan pada tanggal 4 Mei 2020
sesuai Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 439.
 Permen LHK Nomor P.10 Tahun 2020,
menjadi target jangka pendek untuk
membuktikan bahwa limbah B3 dapat
dikecualikan tanpa mengeluarkannya dari
lampiran PP 101/2014.
Perbedaan bilamana dilakukan
Delisting atau Pengecualian

Delisting, Pengecualian,
jika dikeluarkan / Delisting dari jika dikecualikan dari pengelolaan
lampiran PP 101 Tahun 2014 maka limbah B3 maka instrumen
instrumen pemantauan dan pemantauan tetap berjalan dengan
pelaporan tidak dapat berjalan dan mengikuti ketentuan dalam ketetapan
dimungkinkan akan terjadi yang akan diterbitkan berdasarkan
pengelolaan limbah yang tidak kondisi dari masing-masing pemohon
benar. dalam hal proses produksi, teknologi,
sumber bahan baku dan penolong
yang digunakan serta prosedur
pengelolaan yang dilakukan.
5
Penjelasan isi setiap BAB
BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 - 2
BAB II STRUKTUR TIM AHLI PASAL 3 - 8
BAB III PROSEDUR UJI KARAKTERISTIK LIMBAH B3 PASAL 9 - 14
BAB IV UJI KARAKTERISTIK LIMBAH B3 BAGI LIMBAH B3 YANG AKAN PASAL 15 - 32
DIKECUALIKAN DARI PENGELOLAAN LIMBAH B3
 BAGIAN KESATU : Umum
 BAGIAN KEDUA : Pengecualian Limbah B3 dari Sumber Spesifik
Umum dan Sumber Spesifik Khusus
 BAGIAN KETIGA : Pengecualian Limbah B3 terhadap Jenis
Limbah B3 Tertentu
BAB V UJI KARAKTERISTIK LIMBAH B3 BAGI LIMBAH YANG TERINDIKASI PASAL 33 - 36
MEMILIKI KARAKTERISTIK LIMBAH B3
BAB VI PENETAPAN LIMBAH B3 SEBAGAI PRODUK SAMPING PASAL 37 - 43
BAB VII PELAPORAN DAN PEMANTAUAN PASAL 44 - 46
 BAGIAN KESATU : Pelaporan
 BAGIAN KEDUA : Pemantauan
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP PASAL 47 - 48
Alur Permohonan
Penetapan Status Limbah Rekomendasi
Validasi Tim Ahli
1 Pengecualian Kelengkapan Evaluasi Tim Ahli
SK Menteri
Limbah B3 sebagai dokumen Limbah B3 Penanganan sebagai
produk samping • Tanpa uji karakteristik Produk, a.l:
• Siklus tertutup • Dikemas dengan
• SNI terpenuhi mencantumkan kode produk
Validasi samping
Permohonan Kelengkapan • Teregistrasi di K/L terkait
Pengecualian dokumen PROSEDUR 1 Persetujuan
Limbah B3
2 Pengecualian Limbah
dari Pengelolaan Evaluasi Tim Ahli KA Pemohon melakukan
Tabel 3 dan 4 Limbah B3 (umum) Limbah B3 uji karakteristik
(PP 101/2014) Permohonan berupa Tahap 1 KERANGKA ACUAN (KA) (berdasarkan KA)
a. Tujuan pengecualian
Kerangka Acuan (KA) b.Dekripsi proses produksi Tahap 2 a. Sertifikat hasil uji
Keterangan: karakteristik
1. Validasi oleh c. Rencana Sampling (metode dan
lab yang digunakan b. Dokumen Sistem
Sekretariat Tim Ahli d.Rencana pengelolaan sebagai Kontrol Mutu dan
Limbah B3 limbah non B3 Jaminan Mutu
2. Persetujuan KA oleh c. Dokumentasi Sampling
Pengecualian Limbah Validasi
PROSEDUR 2
Dirjen PSLB3 3 dari Pengelolaan
3. LB3 tertentu : slag Kelengkapan Evaluasi Tim Ahli Rekomendasi
Limbah B3 (tertentu) dokumen Tim Ahli
nikel, fly ash, steel Limbah B3
slag, SBE-E (3%) a. Tujuan pengecualian SK Menteri
b. Dekripsi proses produksi
Permohonan c. Rencana pengelolaan sebagai limbah non B3 Dikelola sebagai
berisi: d. Sertifikat hasil uji karakteristik limbah Non B3
e. Dokumen Sistem Kontrol Mutu dan Jaminan Mutu sesuai rencana
f. Dokumentasi Sampling yang disampaikan
Syarat Permohonan Pengecualian Limbah B3

1. Pemohon adalah penghasil Limbah B3 dari sumber spesifik

2. Limbah B3 dimaksud harus memenuhi ketentuan:


a. merupakan Limbah B3 dari sumber spesifik khusus dan sumber spesifik
umum;
b. berasal dari proses produksi yang bersifat tetap dan konsisten
c. menggunakan bahan baku dan/atau bahan penolong yang bersifat tetap
dan konsisten; dan
d. Limbah B3 yang dihasilkan bersifat tetap dan konsisten.

8
PROSEDUR UJI KARAKTERISTIK LIMBAH B3
Pelaksanaan uji karakteristik dilakukan berdasarkan karakteristik Limbah B3,
yang meliputi:
a. mudah meledak;

X
b. mudah menyala;
c. infeksius;
d. korosif;
e. beracun melalui uji TCLP;
Tidak dilakukan untuk
Limbah B3 tertentu
(termasuk Slag Nikel)

f. beracun melalui Uji Toksikologi LD-50;


g. beracun melalui uji total konsentrasi logam berat; dan
h. beracun melalui uji toksikologi sub-kronis.

Pelaksanaan pengujian oleh laboratorium dilengkapi dengan sistem Kontrol Mutu


dan Jaminan Mutu untuk pelaksanaan uji karakteristik Limbah B3 yang meliputi:
a. persiapan alat uji;
b. persiapan contoh uji; dan
9
c. analisis contoh uji.
Pengecualian Limbah B3 Sumber Spesifik Pengecualian Limbah B3 Tertentu
(Prosedur 1) (Prosedur 2)
Pengajuan
permohonan Memperhatikan
dan validasi Quality Assurance
dokumen (QA) & Quality
permohonan Control (QC)
dari data dan
sampling metode

Evaluasi
Kerangka Acuan
oleh tim ahli

Evaluasi
persetujuan penolakan hasil uji
Surat pengecualia pengecualia
Perset n
oleh tim
n
ujuan ahli
Evaluasi hasil uji Keran
oleh tim ahli gka
Acuan STANDAR PELAPORAN
10 PELAPORAN
Waktu Pelaksanaan Evaluasi
Prosedur 1 Prosedur 2
 Validasi KA : paling lama 3 (tiga) hari kerja  Validasi : paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak
 Evaluasi KA oleh Tim Ahli paling lama : 25 (dua puluh lima) permohonan diterima.
hari kerja sejak hasil validasi menunjukkan persyaratan  Evaluasi : paling lama 60 (enam puluh) hari
lengkap. kerja sejak hasil validasi menunjukkan
 Persetujuan KA : paling lama 5 (lima) hari kerja persyaratan lengkap.
 Evaluasi Laporan hasil uji paling lama : 60 (enam puluh)  Rekomendasi hasil evaluasi : paling lama 14
hari kerja sejak diterima. (empat belas) hari kerja sejak hasil evaluasi
 Rekomendasi hasil Evaluasi paling lama : 14 (empat belas) diketahui
hari kerja.  Penetapan : paling lama 7 (tujuh) hari kerja
 Penetapan paling lama : 7 (tujuh) hari kerja sejak sejak rekomendasi diterima
rekomendasi diterima.
Total waktu Proses : 142 hari (bila evaluasi KA dilakukan 2
Total waktu Proses paling lama :
kali karena belum bisa memenuhi semua persyaratan)
 Evaluasi (KA+ laporan hasil uji)  135 hari  Evaluasi  77 hari
 Penetapan  7 hari  Penetapan  7 hari

11
Ketentuan Pengelolaan Limbah Non B3

1. Tetap dikelola dan dipantau jenis dan jumlah limbah yang dihasilkan
2. Tetap tercatat didalam log book limbah  bilamana akan dilakukan 3R oleh
penghasil sendiri dan/atau diserahkan kepada pihak ketiga
3. Limbah Non B3 dapat dikelola mengikuti teknologi pengelolaan limbah B3
4. Tidak memerlukan mekanisme perizinan, namun apabila dikemudian hari
terdapat penetapan menjadi limbah B3 maka tetap harus dikelola sebagai
limbah B3
5. Limbah Non B3 tetap dilarang untuk diimpor masuk ke wilayah NKRI
bilamana belum diatur oleh peraturan PUU lainnya
6. Limbah Non B3 dilarang untuk dibuang ke media lingkungan hidup (UU 32
Tahun 2009)
PENYIMPANAN

PENGANGKUTAN
a. Tidak perlu
persyaratan khusus
untuk lokasi PEMANFAATAN
a. Tidak perlu
peyimpanan rekomendasi dari KLHK a. Tidak perlu izin
b. Tidak perlu izin pemanfaatan
b. Tidak perlu kendaraan
penyimpanan / TPS b. Dapat menggunakan SNI
dengan spesifikasi
atau standar produk dari
khusus K/L terkait (misalnya :
subbase jalan dan beton
ringan dari PUPR; bahan
baku semen dari
perindustrian, dsb.)
Setelah dikecualikan dari Pengelolaan Limbah B3
Pelaporan Pemantauan

Penghasil Limbah B3 KLHK melakukan pemantauan


wajib menyampaikan laporan kepada terhadap pemenuhan persyaratan dan
Menteri mengenai kegiatan kewajiban yang tercantum dalam
pengelolaan lanjutan terhadap Limbah penetapan persetujuan pengecualian
B3 yang telah dikecualikan Limbah B3

Pencabutan Penetapan
tidak melaporkan tidak memenuhi
persyaratan dan
Menteri dapat mencabut penetapan kewajiban
ditemukan persetujuan pengecualian Limbah B3
karakteristik
Limbah B3 pada
dari Pengelolaan Limbah B3
Limbah B3 yang
dikecualikan
PERSETUJUAN KERANGKA ACUAN PENGECUALIAN LIMBAH B3
dan
PENETAPAN LIMBAH B3 SEBAGAI PRODUK SAMPING
(Data: Tahun 2015 – 2019)

1. Telah diterbitkan Surat Persetujuan Kerangka Acuan Pengecualian


Limbah B3 kepada PT. Petrokimia Gresik, Tbk. terhadap 2 jenis limbah
B3 yaitu limbah Kapur dan limbah Gypsum dan saat ini sedang
melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu uji karakteristik.
2. Telah diterbitkan Keputusan Menteri LHK tentang Penetapan Limbah
B3 berupa Fly ash sebagai produk samping kepada PT. Pembangkitan
Jawa Bali UP Paiton 1 dan 2 pada Oktober 2019.
3. Terkait SK Penetapan sebagai Produk Samping, telah diterbitkan surat
Menteri LHK kepada Menteri Perdagangan perihal rekomendasi
penerbitan Nomor Registrasi Produk untuk Limbah Fly Ash yang telah
ditetapkan sebagai produk samping.
Alternatif Pengelolaan Limbah B3
(Jika Tidak Mendapatkan Rekomendasi)

Pengecualian

Penetapan sbg Pemanfaatan


Produk Limbah B3
Samping
Melalui
mekanisme
Data-data proses Pengolahan perizinan
pengecualian limbah B3 dan Limbah B3 Limbah B3
penetapan sbg produk
samping

Penimbunan
Limbah B3
16
1. PEMANFAATAN LIMBAH B3

Substitusi Bahan Limbah B3 berfungsi


Baku menggantikan sebagian bahan
baku dan/atau bahan penolong Produk memenuhi SNI
atau energi dengan tidak merubah dan/atau hasil uji coba
kualitas produk yang dihasilkan
Substitusi Energi atau standar Lingkungan Hidup

PEMANFAATAN Limbah B3 berfungsi


menggantikan seluruhnya bahan
Produk memenuhi SNI
Bahan Baku baku dan/atau bahan penolong dan/atau hasil uji coba
untuk menghasikan produk sesuai dan/atau kriteria lain
standar atau kriteria produk
Perkembangan tertentu. yang setara SNI
IPTEK

• Bagi penghasil Limbah B3, kegiatan pemanfaatan limbah B3 sudah direncanakan dalam dokumen lingkungan hidup dan dianalisis dampaknya.
• Bagi Jasa Pemanfaat Limbah B3 WAJIB memiliki IZIN LINGKUNGAN.
• Kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 WAJIB memiliki fasilitas penyimpanan Limbah B3 untuk mengumpulkan dan menyimpan Limbah B3 yang
dihasilkan sendiri atau menerima dari penghasil Limbah B3.
• Kegiatan pemanfaatan Limbah B3 WAJIB memenuhi standar lingkungan hidup (IPAL, Emisi, Pengelolaan LB3).
• Limbah B3 yang dihasilkan akibat dari kegiatan Pemanfaatan Limbah, WAJIB dikelola sesuai peraturan pengelolaan Limbah B3.
• Penyerahan Limbah B3 kepada disertai dengan dokumen limbah B3.
2. UJI COBA PEMANFAATAN

▪ KLHK mendorong kegiatan uji coba pemanfaatan limbah B3 sebagai


substiutsi bahan baku dalam rangka penetapan standar.
▪ Jika produk yang dihasilkan dari kegiatan pemanfaatan limbah B3 sudah
ada SNI, maka tidak perlu dilakukan uji coba.
▪ KLHK c.q Dirjen PSLB3 akan menyampaikan kepada
Kementerian/Lembaga, Perguruan Tinggi terkait dukungan pelaksanaan
penelitan. Penelitian pemanfaatan limbah B3 tersebut akan
menghasilkan berbagai standar dan/atau kriteria pemanfaatan Limbah
B3. Pernelitian tersebut tidak memerlukan izin termasuk dalam hal
pengangkutannya.
TERIMAKASIH
DIREKTORAT VERIFIKASI PENGELOLAAN
LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN


KEHUTANAN

Anda mungkin juga menyukai