Bab Iii Obyek Praktikum
Bab Iii Obyek Praktikum
1. Sarawak
Pemukiman manusia terawal di Sarawak bermula dari 40,000 tahun yang lalu di Gua-Gua
Niah. Negara bagian tersebut telah memiliki hubungan dagang dengan Tiongkok pada abad
ke-8 sampai ke-13 Masehi. Wilayah tersebut berada di bawah pengaruh Kekaisaran
Brunei pada abad ke-16. Negara bagian tersebut diperintah oleh keluarga Brooke pada abad
ke-19 dan ke-20. Pada Perang Dunia II, negara bagian tersebut diduduki oleh Jepang selama
tiga tahun sebelum dijadikan sebagai Koloni Mahkota Britania pada 1946. Pada 22 Juli 1963,
Sarawak meraih pemerintahan sendiri oleh Inggris. Setelah itu, Sarawak menjadi salah satu
anggota pendiri Federasi Malaysia (didirikan pada 16 September 1963) bersama
dengan Borneo Utara (sekarang Sabah), Singapura (keluar pada 1965), dan Federasi
Malaya (Semenanjung Malaysia atau Malaysia Barat). Namun, federasi tersebut ditentang
oleh Indonesia, dan berujung pada konfrontasi Indonesia–Malaysia selama tiga tahun. Negara
bagian tersebut juga mengalami pemerontakan komunis dari 1960 sampai 1990.
Negara bagian tersebut dikenal karena keberagaman suku bangsa, budaya, dan bahasa.
Kepala negara bagiannya adalah Gubernur, yang sekarang dikenal sebagai Yang di-Pertua
Negeri, sementara kepala pemerintahannya adalah Ketua Menteri. Sistem pemerintahannya
mengikuti sistem parlementer Westminster dan memiliki sistem legislatur terawal di
Malaysia. Negara bagian tersebut terbagi dalam distrik dan divisi administratif. Inggris dan
Melayu adalah dua bahasa resmi di negara bagian tersebut; tidak ada agama resmi di
sana. Museum Negara Bagian Sarawak adalah museum tertua di Borneo. Negara bagian
tersebut dikenal karena alat musik tradisional-nya, sapeh. Festival Musik Hutan Hujan
Sedunia adalah salah satu acara musik utama di Malaysia. Sarawak adalah satu-satunya
negara bagian di Malaysia yang merayakan perayaan Gawai Dayak.
Sarawak memiliki keragaman sumber daya alam, dan ekonominya sangat berorientasi ekspor,
terutama minyak dan gas, kayu, dan minyak sawit. Industri lainnya meliputi pabrik, energi
dan pariwisata.
Sejarah Serawak
Para pemukim awal diketahui tinggal di sekitaran mulut barat Gua-Gua Niah (berjarak 110
kilometer (68 mi) dari barat daya Miri) pada 40,000 tahun yang lalu. [20][21] Sebuah tengkorak
manusia modern yang ditemukan di dekat Gua-Gua Niah merupakan jenazah manusia tertua
yang ditemukan di Malaysia dan tengkorak manusia modern tertua dari Asia Tenggara. [20][21]
[22][23]
Keramik-keramik Tionghoa yang berasal dari zaman dinasti Tang dan Song (abad ke-8
sampai ke-13 Masehi) ditemukan di Santubong (dekat Kuching) menandakan bahwa
Santubong telah menjadi sebuah pelabuhan penting pada masa tersebut.[24]
Sebuah peta dunia besar mewakili kawasan pendudukan Jepang di Asia, dipasang di jalan
utama ibu kota Sarawak.
Pemerintahan di Serawak
Kepala negara bagian Sarawak adalah Yang di-Pertua Negeri (juga dikenal sebagai TYT
atau Gubernur Negara Bagian), sebuah jabatan yang sebagian besar simbolik, yang dilantik
oleh Yang di-Pertuan Agong (raja) Malaysia.[61] Sejak 2014, jabatan tersebut dipegang
oleh Abdul Taib Mahmud.[62] TYT melantik ketua menteri sebagai kepala pemerintahan.
Ketua menteri saat ininya adalah Abang Johari Openg (BN).[3] Umumnya, pemimpin partai
yang mendapatkan suara mayoritas Majelis Legislatif negara bagian tersebut dilantik sebagai
ketua menteri. Para perwakilan terpiki dikenal sebagai anggota majelis negara bagian.
Majelis negara bagian mengesahkan hukum-hukum pada subyek yang tidak berada di bawah
yuridiksi Parlemen Malaysia seperti administrasi lahan, pekerjaan, kehutanan, imigrasi,
perkapalan dagang dan perikanan. Pemerintah negara bagian diurus oleh ketua menteri dan
menteri-menteri kabinet dan asisten-asisten menterinya.[63]
Partai-partai politik besar di Sarawak terbagi dalam tiga kategori: penduduk asli non-
Muslim, penduduk asli Muslim, dan non-penduduk asli; namun, partai-partai tersebut juga
dapat meliputi anggota-anggota dari lebih dari satu kelompok.[66] Partai politik pertama, Partai
Persatuan Rakyat Sarawak (PPRS), didirikan pada 1959, disusul oleh Parti Negara Sarawak
(PANAS) (pada 1960) dan Partai Nasional Sarawak (SNAP) (pada 1961). Partai politik besar
lainnya seperti Parti Pesaka Sarawak (PESAKA) muncul pada 1962.[27] Sarawak telah
menjadi kekuasaan politik dari pemerintahan Partai Aliansi dan, kemudian, penerusnya
koalisi Barisan Nasional (BN) sejak pembentukan Malaysia pada 1963. Stephen Kalong
Ningkan (dari SNAP) menjadi Ketua Menteri Sarawak pertama dari 1963 sampai 1966
setelah kemenangannya dalam pemilihan dewan lokal. Namun, ia dilengserkan pada 1966
oleh Tawi Sli (dari PESAKA) dengan bantuan pemerintah federal Malaysia, yang
menyebabkan krisis konstitusional Sarawak 1966.[27] Iklim politik di negara bagian tersebut
stabil sampai Urusan Dewan Ming 1987, sebuah kudeta politik yang diadakan oleh
paman Abdul Taib Mahmud untuk melengserkan koalisi BN pimpinan Taib. Namun, kudeta
tersebut gagal dan Taib masih mempertahankan status ketua menterinya.[67]
Pada 1978, Partai Aksi Demokrat (PAD) menjadi partai berbasis Malaysia Barat pertama
yang membuka cabang-cabangnya di Sarawak.[68] Partai tersebut mendapatkan mayoritas
dukungannya dari pusat-pusat perkotaan sejak pemilihan negara bagian 2006 dan menjadi
partai oposisi terbesar di Sarawak.[73] Pada 2010, partai tersebut membentuk koalisi Pakatan
Rakyat dengan Parti Keadilan Rakyat (PKR) dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS); dua partai
tersebut telah aktif di Sarawak antara 1996 dan 2001. [74] Sarawak adalah satu-satunya negara
bagian di Malaysia dimana partai-partai komponen yang berbasis di Semenanjung dalam
koalisi BN, khususnya UMNO, tidak aktif dalam politik Sarawak.[75]
2. Bandung
Di kota ini tercatat berbagai sejarah penting, di antaranya sebagai tempat berdirinya
sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool te
Bandoeng - TH Bandung, sekarang Institut Teknologi Bandung - ITB)[3], lokasi ajang
pertempuran pada masa kemerdekaan[4], serta pernah menjadi tempat
berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955,[5] suatu pertemuan yang menyuarakan
semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam
pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.[6]
Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota ini, karena pada zaman dulu kota ini
dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana.
Selain itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya.
Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan mall dan factory
outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga
menjadi kota wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, konsorsium beberapa LSM internasional
menjadikan kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur.[8] Saat ini kota
Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.
Dari Bumi-lah semua dilahirkan ke alam hidup sebagai Banda. Segala sesuatu yang berada
di alam hidup adalah Banda Indung, yaitu Bumi, air, tanah, api, tumbuhan, hewan, manusia
dan segala isi perut bumi. Langit yang berada di luar atmosfer adalah tempat yang
menyaksikan, Nu Nga-Bandung-an. Yang disebut sebagai Wasa atau Sang Hyang Wisesa,
yang berkuasa di langit tanpa batas dan seluruh alam semesta termasuk Bumi. Jadi kata
Bandung mempunyai nilai filosofis sebagai alam tempat segala makhluk hidup maupun
benda mati yang lahir dan tinggal di Ibu Pertiwi yang keberadaanya disaksikan oleh yang
Maha Kuasa.
Kota Bandung secara geografis memang terlihat dikelilingi oleh pegunungan, dan ini
menunjukkan bahwa pada masa lalu kota Bandung memang merupakan sebuah telaga atau
danau. Legenda Sangkuriang merupakan legenda yang menceritakan bagaimana terbentuknya
danau Bandung, dan bagaimana terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, lalu bagaimana
pula keringnya danau Bandung sehingga meninggalkan cekungan seperti sekarang ini. Air
dari danau Bandung menurut legenda tersebut kering karena mengalir melalui sebuah gua
yang bernama Sanghyang Tikoro.
Daerah terakhir sisa-sisa danau Bandung yang menjadi kering adalah Situ Aksan, yang
pada tahun 1970-an masih merupakan danau tempat berpariwisata, tetapi saat ini sudah
menjadi daerah perumahan untuk permukiman.
Pada masa perang kemerdekaan, pada 24 Maret 1946, sebagian kota ini dibakar oleh para
pejuang kemerdekaan sebagai bagian dalam strategi perang waktu itu. Peristiwa ini dikenal
dengan sebutan Bandung Lautan Api dan diabadikan dalam lagu Halo-Halo Bandung. Selain
itu kota ini kemudian ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang mengungsi ke daerah
lain.
Serawak Malaysia mengajak Kota Bandung untuk menjalin kerja sama sister city. Hal ini
terungkap saat Menteri Muda di Jabatan Ketua Menteri Hal Ehwal Islam dan Dewan
Bandaraya Kuching Utara yang juga menjabat dan Menteri Muda Utiliti Sarawak, Datuk Dr.
Haji Abdul Rahman Hj. Junaidi bertemu Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di Pendopo
Kota Bandung, jalan Dalem kaum, jumat 20-9-2019. Kedatangan Datuk Dr Haji Abdul
Rahman ke Pendopo merupakan bagian dari kunjungan kerjanya ke Kota Bandung. “Kalau
bisa kita jajakan kerja sama sister city. Karena Bandung ini hampir sama dengan kota
Kuching di Malaysia. Mulai dari keagamaan dan lain sebagainya” ujarnya. Di kesempatan
itu, Datuk Haji Abdul Rahman mengapresiasi Kota Bandung yang memiliki kampung
toleransi. Kampung ini dinilainya mampu merangkul berbagai agama dan mampu
menyatukan masyarakat.
“Toleransi di Bandung itu baik. Kita apresiasi, mudah-mudahan ini menjadi contoh di
wilayah kami”.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, Pemkot
Bandung sangat terbuka untuk bekerja sama dengan pihak mana pun. Apalagi, kerja sama
bilateral sudah menjadi hal yang lumrah bagi Kota Bandung. Kota Bandung saat ini telah
menjalin sister city dengan Petaling Jaya, Malaysia.
“Ya kita membuka secara baik jika akan melakukan kerja sama. Terpenting kita maju
bersama,”
Menurutnya, bidang pendidikan, pariwisata, ekonomi sampai sosial Kota Bandung bisa
semakin baik jika bekerja sama dengan pihak lain.
“Kita bisa lakukan ini. Asalkan saling percaya dan kolaborasi harus dilakukan dengan
maksimal,” katanya