Anda di halaman 1dari 16

Minggu Pertama Perl<embangan:

Ovulasi Hingga Irplantasi

SIKLUS OVARIUM sekitarnya berdegenerasi dan digantikan oleh


Saat pubertas, wanita mulai mengalami siklus jaringan ikat, membentuk korpus atretikum. FSH
bulanan secara teratur. Siklus seksual ini diken- jnga merangsang pematangan sel folikular
dalikan oleh hipotalamus. G onadotropin-releasing (granulosa) y"rg mengelilingi oosit. Sebaliknya,
hormone (GnRH) yang dihasilkan olehhip otalamus, proliferasi sel-sel ini diperantarai oleh growth
bekerja pada sel-sel kelenjar hipofisis anterior yang diferentiation Jactor 9 (GDF9; faktor diferensiasi
pada gilirannya mensekresikan gonadotropin. pertumbuhan 9), anggota dari famili transforming
Hormon-ho rmo n ini, follicle - stimul ating h o r m o n e growth factor p (fCf p). Sel granulosa dan sel teka
( rSu ) dan luteinizing ho rmo n e (L}J), merangs ang bekerja sama untuk menghasilkan estrogen yang (a)
dan mengontrol perubahan siklik pada ovarium. menyebabkan endometrium uterus masuk ke fase
Pada awal setiap siklus ovarium, 15 sampai 20 folikular atau proliferatif; (b) menyebabkan
folikel stadium primer (pre-antral) dirangsang untuk penipisan mukus serviks sehingga sperma mudah
tumbuh di bawah pengaruh FSH. (Hormon ini tidak lewat; dan (.) merangsang hipofisis untuk
diperlukan untuk mendorong perkembangan folikel mengeluarkan LH. Di pertengahan siklus, terjadi
primordial ke tahap folikel primer, tetapi tanpanya, loniakan LH yang (a) meningkatkan konsentrasi
folikel-folikel primer ini akan mati dan menjadi maturation-promoting factor (faktor pendorong
atretik). Karena itu, FSH menyelamatkan 15 sampai pematangan), menyebabkan oosit menuntaskan
20 sel-sel ini dari cadangan folikel primer yang terus- meiosis I dan memulai meiosis tt; (b) merangsang
menerus terb entuk (lihat Gambar 3. I ). Pada keadaan pembentukan progesteron oleh sel folikular stroma
normal, hanya satu dari folikel-folikel ini mencapai (luteinisasi); dan (c) menyebabkan folikel pecah
tingkat kematangan sempurna, dan hanya satu oosit dan ol'ulasi.
yang dikeluarkan; yang lain mengalami degenerasi
dan atretik. Pada siklus b erikutnya, terj adi perekrutan Ovulasi
kelompok folikel primer lain, dan kembali, hanya Pada hari-hari segera sebelum ovulasi, di bawah
satu folikel yang mencapai kematangan. Karena itu, pengaruh FSH dan LH, folikel sekunder tumbuh
sebagian besar folikel mengalami degenerasi tanpa cepat hingga bergaris tengah 25 mm. Bersamaan
pernah mencapai kematangan. I(etika suatu folikel dengan pembentukan akhir folikel sekunder, terjadi
menjadi atretik maka oosit dan sel folikular di peningkatan mendadak LH yang menyebabkan o osit

39
40 Bagian Satu * Embriologi Umum

Qal Zona pelusida


Oosit primer
granulosa
ft

"{
{
{

Folikel primordial Folikel

Gambar 3.1 Dari cadangan folikel primordial, setiap hari sebagian mulai tumbuh dan berkembang menjadi folikel sekunder (pre-
antral), dan pertumbuhan ini tidak bergantung pada FSH. Kemudian, seiring dengan perkembangan siklus, sekresi F5H merekrut
folikel-folikel primer untuk memulai pembentukan folikel sekunder (antral, Graaf). Selama beberapa hari terakhir pematangan
folikel sekunder, estrogen yang dihasilkan oleh sel folikular dan sel teka, merangsang peningkatan produksi LH oleh hipofisis
(Gambar 3.13), dan hormon ini menyebabkan folikel masuk ke stadium pre-ovulasi, menuntaskan meiosis l, dan masuk ke tahap
meiosis ll, saat sel ini terhenti pada tahap metafase sekitar 3 jam sebelum ovulasi.

primer menuntaskan meiosis I dan folikel masuk ke teka interna, mengalami vaskularisasi oleh pembuluh
stadium preovulasi. Meiosis II yuga dimulai, tetapi sekitar. Di bawah pengaruh LH, sel-sel ini memben-
oosit terhenti pada metafase sekitar 3 jam sebelum
ovulasi. Sementara itu, permukaan ovarium mulai
menoniol secara lokal, dan di apeks, muncul suatu Korelasi Klinis
titik avaskular (stigma). Tingginya konsentrasi LH
meningkatkan aktivitas kolagenase, menyebabkan Ovulasi
dicernanya serat-serat kolagen yang mengelilingi Selama ovulasi, sebagian wanita merasa sedikit

folikel. I(adar prostaglandin juga meningkat sebagai nyeri yang dikenal sebagai nyeri tengah bulan
respons terhadap lonjakan LH dan menyebabkan karena biasanya terjadi pada pertengahan
kontraksi otot lokal di dinding ovarium. I(ontraksi siklus haid. Ovulasi juga biasanya disertai oleh
ini mendorong keluar oosit yang bersama-sama peningkatan suhu basal, yang dapat dipantau'
dengan sel granulosa di sekitarnya dari regio kumulus untuk membantu mengetahui kapan oosit
ooforus, Iepas bebas (ovulasi) dan mengapung dibebaskan. Sebagian wanita tidak dapat
keluar dari ovarium (lihat Gambar 3.2 dan 3.3). mengalami ovulasi karena konsentrasi gona-
Sebagian sel kumulus ooforus kemudian menata dotropin yang rendah. Pada kasus-kasus
dirinya dengan mengelilingi zona pelusida untuk semacam ini, dapat diberikan suatu bahan
membentuk korona radiata (lihat Gambar 3.4 untuk merangsang pelepasan gonadotropin
sampai 3.6). dan karenanya, ovulasi. Meskipun efektlf,
obat-obat semacam ini sering menyebabkan
ovulasi multipel sehingga kemungkinan ke-
Korpus Luteurn
hamilan multipel 10 kali lebih tinggi pada
Setelah ovulasi, sel granulosa yang tetap berada di wanita ini dibandingkan dengan populasi
dinding folikelyang pecah, bersama dengan sel dari umum.
Bab 3* Minggu Pertama Perkembangan: Ovulasi Hingga lmplantasi 4l

Antrum Sel granulosa Sel luteal


Stroma ovarium
Teka interna
\
Teka
eksterna
Pembuluh
darah

A Folikel preovulas, B ovulasr

Gambar 3.2 A. Folikel preovulasi menonjol keluar permukaan ovarium. B. Ovulasi. Oosit, berada pada metafase meiosis ll,
dikeluarkan dari ovarium bersama dengan sejumlah besar sel kumulus ooforus.Sel folikular yang tetap berada di dalam folikel
yang kolaps berdiferensiasi menjadi sel luteum. C. Korpus luteum. Perhatikan ukuran korpus luteum yang besar, akibat hipertrofi
dan akumulasi lemak dalam sel granulosa dan sel teka interna. Selain itu, kavitas folikel terisi oleh fibrin.

tuk pigmen kekuningan dan berubah menyadi sel Transpor Oosit


luteum yang membentuk korpus luteum dan Segera sebelum ol'ulasi, fimbriae tuba uterina me-
mengeluarkan hormon progesteron (Gambar nyapu permukaan ovarium, dan tuba ini sendiri
3.2C). Progesteron, bersama dengan hormon- mulai berkontraksi secara ritmis. Diperkirakan
hormon estrogenik, menyebabkan mukosa uterus bahwa oosit yang dikelilingi oleh beberapa sel
masuk ke stadium progestasional atau sekretorik granulosa (Gambar 3.3 dan 3.4) terbawa ke dalam
sebagai persiapan untuk implantasi mudigah. tuba oleh gerakan menyapu dari fimbriae ini dan

Tempat ovulasi
H d+:li€Fffffi]flH

,'d
i+ ,pwmt'

Gambar 3.3 A.Mikrograf elektron scanningovulasi padamencit.Permukaanoositdilapisi olehzonapelusida.Kumulusooforus


terdiri dari sel-sel granulosa.B.Mikrograf elektron scanningoositkelinci 1,5 jamsetelahovulasi.Oosityangdikelilingi olehsel
granulosa, terletak di permukaan ovarium. Perhatikan tempat ovulasi
42 Bagian Satu .f. Embriologi Umum

Gambar 3.4 Hubungan fimbriae dan ovarium. Fimbriae mengambil oosit dan menyapunya ke dalam tuba uterina,

oleh gerakan silia di lapisan epitel. Setelah berada di gonadotropin (hCG; gonadotropin korion ma-
dalam tuba, sel-sel kumulus menarik prosesus sito- nusia), suatu hormon yang dikeluarkan oleh
plasmanya dari zona pelusida dan kehilangan kontak sinsitiotrofoblas mudigah yang sedang terbentuk.
dengan oosit. Korpus luteum terus tumbuh dan membentuk
Setelah berada di tuba uterina, oosit didorong korpus luteum kehamilan (korpus luteum
oleh silia dengan kecepatan transportasi diatur oleh graviditatis). lada akhir bulan ketiga, struktur ini
status endokrin selama dan setelah ol.ulasi. Pada mungkin berukuran sepertiga sampai setengah dari
manusia, oosit yang telah dibuahi mencapai lumen ukuran total ovarium. Sel-sel luteum yang berwarna
uterus dalam waktu sekitar 3 sampai 4hari. kekuningan terus mengeluarkan progesteron sampai
akhir bulan keempat; setelah ini, sel-sel tersebut
Korpus Albikans secara perlahan mengalami regresi karena sekresi
Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan progesteron oleh komponen trofoblastik plasenta
mencapai perkembangan maksimal sekitar t hari sudah memadai untuk mempertahankan kehamilan.
setelah ovulasi. Badan ini mudah dikenali sebagai Pengangkatan korpus luteum kehamilan sebelum
tonjolan kekuningan di permukaan ovarium. bulan keempat biasanya menyebabkan abortus.
Kemudian korpus luteum menciut akibat degenerasi
sel luteum dan membentuk masa jaringan parut FERTILISASI
fibrotik, korpus albikans. Secara bersamaan, Fertilisasi (pembuahan), proses penyatuan gamet
produksi progesteron menurun yang memicu pria dan wanita, terjadi di daerah ampula tuba
perdarahan haid. Jika oosit dibuahi, degenerasi uterina. Ini adalah bagian terlebar tuba dan terletak
korpus luteum akan dihambat oleh h uman chorionic dekat dengan ovarium (Gambar 3.4). Spermatozoa
Bab 3* Minggu Pertama Perkembangan: Ovulasi Hingga lmplantasi 43

Membran akrosom
dalam larut
e)
Oosit sekunder dalam
€i.: pembelahan meiotik ll
o
o
Penyatuan membran
sel sperma dan oosit

l.rfl

Gambar 3.5 A. Mikrograf elektron scanning pengikatan sperma ke zona pelusida. B.Tiga fase penetrasi oosit. Pada fase 1,

spermatozoa menembus sawar korona radiata;pada fase 2,satu atau lebih spermatozoa menembus zona pelusida;pada fase 3, satu
spermatozoa menembus membran oosit sambil kehilangan membran plasmanya sendiri. lnset memperlihatkan spermatosit
normal dengan tudung kepala akrosom.
44 Bagian Satu .i. Embriologi Umum

Pronukleus pria
"o'(f ,, u"'
*l*at'
15
s
&"
;t,S
t.
"@
a
.lb
'd
,'€o
s@6 .s qF u..rD
.a At l.c
::.,o
lo
G
ss s t
a
@
p sq-6
's d
ds qb
A B
Gelendong, Pronukleus wanita Sentrosom
pembelahan maturasi ll

Gambar 3.6 A. Oosit segera sesudah ovulasi yang memperlihatkan gelendong pada pembelahan meiotik kedua. B. Sebuah
spermatozoa telah menembus oosit yang telah menyelesaikan pembelahan meiotiknya yang kedua. Kromosom oosit tersusun
dalam nukleus vesikular, pronukleus wanita. Kepala beberapa spermatozoa tertahan di zona pelusida. C. Pronukleus wanita dan
pria. D,E. Kromosom tersusun pada gelendong, terbelah secara'longitudinal, dan bergerak ke kutub yang berlawanan. F. Stadium
dua sel.

mungkin tetap dapat hidup di dalam saluran Kapasitasi adalah periode pengondisian di
reproduksi wanita selama beberapa hari. saluran reproduksi wanita yang pada manusia
Hanya 17o sperma yang mengendap di vagina berlangsung sekitar 7 iam. Sebagian besar dari
masuk ke serviks, tempat sperma tersebut mungkin pengondisian ini, yang terjadi di tuba uterina,
bertahan hidup berjam-jam. Pergerakan sperma dari melibatkan interaksi epitelial antara sperma dan
serviks ke tuba uterina terutama terjadi melalui permukaan mukosa tuba. Selama periode ini,
dorongan dirinya sendiri, meskipun gerakan tersebut selubung glikoprotein dan protein plasma semen
juga mungkin dibantu oleh gerakan cairan yang disingkirkan dari membran plasma yang menutupi
tercipta oleh silia uterus. Perjalanan dari serviks ke regio akrosom spermatozoa. Hanya sperma yang
oviduktus memerlukan waktu minimal 2 sampai 7 telah terkapasitasi dapat menembus sel-sel korona
jam, dan setelah mencapai istmus, sPerma menjadi radiata dan mengalami reaksi akrosom.
kurang gesit dan berhenti bermigrasi. Saat ovulasi, Reaksi akrosom yang terjadi setelah pengikatan
sperma kembali gesit, mungkin karena kemoatraktan ke zona pelusida, dipicu oleh protein-protein zona.
yang dihasilkan oleh sel-sel kumulus di sekitar sel Reaksi ini memuncak pada pelepasan enzim-enzim
telur, dan berenang menuju ampula, tempat yang diperlukan untuk menembus zona pelusida,
pembuahan biasanya terjadi. Spermatozoa tidak termasuk bahan mirip-akrosin dan mirip-tripsin
mampumembuahi oosit segera setelahtiba di saluran (Gambar 3.5), Fase pembuahan mencakup fase 1,
genitalia wanita karena harus menjalani (") penetrasi korona radiata; fase 2, penetrasi zona
kapasitasi dan (b) reaksi akrosom untuk mem- pelusida; dan fase 3, penyatuan membran sel sperma
peroleh kemampuan ini. dan oosit .
Bab 3* Minggu Percama Perkembangan: Ovulasi Hingga lmplantasi 4S

Fase l: Penetrasi Korona Radiata kepala maupun ekor spermatozoa masuk ke dalam
Dari ZO0 sampai 300 ;uta spermatozoa yang sitoplasma oosit, tetapi membranplasma ditinggalkan
diletakkan di saluran genitalia wanita, hanya 300 di belakang di permukaan oosit. Segera setelah
sampai 500 yang mencapai tempat pembuahan. spermatozoa masuk ke oosit, sel telur berespons
Hanya salah satu dari jumlah ini yang membuahi sel dengan tiga cara:
telur. Dip erkirakan bahwa spermatozoa- spermatozoa l. Reaksi korteks dan zona. Akibat pembebasan
yang lain membantu spermatozoa yang membuahi granula oosit di korteks yang mengandung
untuk menembus sawar pelindung gamet wanita. enzim-enzim lisosom maka (a) membran oosit
Sperma yang telah menialani kapasitasi dapat bebas menjadi tidak dapat ditembus oleh spermatozoa
melewati sel-sel korona (Gambar 3.5). lain, dan (b) zona pelusida mengubah struktur
dan komposisinya untuk mencegah pengikatan
Fase 2: PenetrasiZona Pelusida
dan penetrasi sperma. Reaksi-reaksi ini mencegah
Zona inr adalah suatu selubung glikoprotein yang
polispermi (penetrasi Iebih dari satu spermatozoa
mengelilingi sel telur yang mempermudah dan
ke dalam oosit).
mempertahankan pengikatan sperma dan memicu
2. Melaniutkan pembelahan meiotik kedua.
reaksi akrosom. Baik pengikatan maupun reaksi
Oosit menuntaskan pembelahan meiotik kedua-
akrosom diperantarai oleh ligan ZP3, suatu protein
nya segera setelah masuknya spermatozoa. Salah
zona pelusida. Pelepasan enzim-enzim akrosom
satu dari sel anak yang hampir tidak mendapat
(akrosin) memungkinkan sperma menembus zona
sitoplasma, dikenal sebagai badan polar kedua;
dan berkontak dengan membran plasma oosit sel anak yang lain adalah oosit definitif.
(Gambar 3.5). Permeabilitas zona pelusida berubah
Kromosomnya (ZZplusX) tertata dalam sebuah
ketika kepala sperma berkontak dengan permukaan
nukleus vesikular yang dikenal sebagai pro-
oosit. Kontak ini menyebabkan pelepasan enzim-
nukleus wanita (lihat Gambar 3.6 dan 3.7).
enzim lisosom dari granula korteks yang melapisi
3. Pengaktifan metabolik sel telur. Faktor yang
membran plasma oosit. Sebaliknya, enzim-enzim ini
mengaktifkan ini mungkin dibawa oleh sperma-
mengubah sifat zona pelusida (reaksi zona) untuk
lozoa. Pengaktifan pascafusi dapat dianggap
mencegah penetrasi sperma dan menginaktifkan
untuk meliputi proses selular dan molekular awal
tempat-tempat reseptor spesifik-spesies untuk
yang berkaitan dengan embriogenesis dini.
spermatozoa di permukaan zona. Spermatozoa lain
dapat ditemukan terbenam di zona pelusida, tetapi Spermatozoa, sementara itu, bergerak ma;u
hanya satu yang tampaknya dapat menembus oosit hingga terletak berdekatan dengan pronukleus
(Gambar 3.6). wanita. Nukleus spermatozoa membengkak dan
membentuk pronukleus pria (Gambar 3.6); ekor
Fase 3: Fusi Membran Sel Sperma dan Oosit terlepas dan berdegenerasi. Secara morfologis,
Perlekatan awal spermake oosit sebagian diperantarai pronukleus pria dan wanita tidak dapat dibedakan,
oleh interaksi integrin oosit dan ligannya, disintegrin, dan akhirnya, keduanya berkontak erat dan ke-
di sperma. Setelah melekat, membran plasma sperma hilangan selubung nukleusnya (Gambar 3.7A)
dan sel telur menyatu (Gambar 3.5). I(arena Selama pertumbuhan pronukleus pria dan wanita
membran plasma yang membungkus tudung kepala (keduanya haploid), masing-masing pronukleus
akrosom lenyap sewaktu reaksi akrosom, penyatuan harus mereplikasikan DNAnya. Jika tidak, masing-
sebenarnya terjadi antara membran oosit dan masing sel dari zigot dua-sel hanya memiliki separuh
membran yang membungkus bagian p osterior kepala dari jumlah normal DNA. Segera setelah sintesis
sperma (Gambar 3.5). Pada manusia, baik bagian DNA, kromosom tertata pada gelendong sebagai
46 Bagian Satu * Embriologi Umum

Gambar 3.7 A.Foto phase contrast dari stadium pronukleus oosit manusia yang telah dibuahi dengan pronukleus pria dan wanita,
B. Stadium dua-sel pada zigot manusia.

persiapan untuk pembelahan mitotik normal. Dua KorelasiKlinis


puluh tiga kromosom ibu dan 23 kromosom ayah
(ganda) memisah secara longitudinal di sentromer, Metode Kontrasepsi
dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut Teknik sawar pada kontrasepsi mencakup
bergerakke kutub yangberlawanan sehingga masing- kondom pria, terbuat dari lateks dan sering
masing sel zigot memperoleh jumlahkromosom dan mengandung bahan kimia spermisida yang
DNA diploid (Gambar 3.6D,E). Sewaktu kromatid- dipasang menutupi penis; dan kondom wanita,
kromatid berpasangan bergerak ke kutub yang terbuat dari poliuretan yang melapisi vagina.
berlawanan, terb entuksuatu alur dalam di permukaan Sawar lain yang diletakkan di vagina adalah
sel yang secara bertahap membagi sitoplasma diafragma, cervical caps, dan spons kontra-
menjadi dua bagian (Gambar 3.6F dan 3.78). sepsi.
Hasil utama pembuahan adalah sebagai berikut. Pil kontrasepsi adalah kombinasi estrogen
Pemulihan i umlah diploid kromosom, separuh dan analog progesteron progestin yang ber-
dari ayah dan separuh dari ibu. I(arena itu, zigot sama-sama menghambat ovulasi tetapi me-
mengandung kombinasi baru kromosom yang mungkinkan haid. Kedua hormon bekerja di
berbeda dari kedua orang tuanya. tingkat FSH dan LH, mencegah keduanya
Penentuan ienis kelamin individu baru. Sperma dibebaskan dari hipofisis. Pil ini diminum
pembawa kromosom X menghasilkan mudigah selama 21 hari dan kemudian dihentikan agar
wanita (XX), dan sperma pembawa kromosom terjadi haid, setelah itu siklus kemudian di-
Y menghasilkan mudigah pria (XY). Karena itu, ulangi.
jenis kelamin kromosomal mudigah ditentukan Depo-Provera adalah suatu senyawa Pro-
saat pembuahan. gestin yang dapat ditanamkan (implan) secara
Inisiasi pembelahan. Tanpa pembuahan, oosit subdermis atau diinjeksi intramuskular untuk
biasanya berdegenera si 24 jam setelah ovulasi. mencegah ovulasi masing-masing hingga 5
tahun atat23 bulan.
Bab 3 .i. Minggu Pertama Perkembangan: Ovulasi Hingga lmplantasi 47

Teiah dikembangkan dan diuji secaraklinis cara ini memperlihatkan peningkatan angka
roxlu'1pil" pria. Pilini mengandung androgen prematuritas (kehamilan <37 minggu), berat
sintetik yang mencegah sekresi FSH dan LH badan lahir rendah (<z.Soo g), dan mortalitas
serta menghentikan produksi sperma (70% bayi. Sebagian besar efek samping ini
sampai 90o/o pria) atau menguranginya hingga disebabkan oleh seringnya kelahiran multipel
ke tingkat infertilitas. (kembar dua, tiga, dan sebagainya) pada
Alat kontrasepsi dalam rahim (aXnn.; kehamilan ARL Namun, studi-studi terakhir
intrauterine device, IUD) diletakkan di rongga menunjukkan bahwa pada kehamilan tunggal
uterus. Mekanisme kerjanya dalam mencegah karena ARI terjadi peningkatan angka berat
kehamilan belum jelas tetapi mungkin badan lahir rendah dan malformasi bayi.
memiliki efeklangsungpada sperma dan oosit Sebagian dari pendekatan yang digunakan
atau menghambat tahap preimplantasi per- untukARl adalah:
kembangan. Fertilisasi in vitro (in uitro fertilization,
Obat RU-486 (mifepriston) menye- IVF) ovum manusia dan pemindahan
babkan abortus jika diberikan dalam B minggu mudigah sering dilakukan di laboratorium di
dari haid sebelumnya. Obat ini memicu haid, seluruh dunia. Pertumbuhan folikel di ovarium
mungkin melalui efeknya sebagai bahan dirangsang dengan pemberian gonadotropin.
antiprogesteron. Oosit diambil dengan laparoskopi dari folikel
Vasektomi atau ligasi tuba adalah cara ovarium dengan suatu aspirator tePat sebelum
kontrasepsi yang efektif dan kedua prosedur ovulasi saat oosit berada dalam stadium lanjut
bersifat reversibel, meskipun tidak pada se- pembelahan meiotik pertama. Sel telur di-
mua kasus. letakkan dalam medium biakan biasa, dan
sperma segera ditambahkan. Sel telur yang
Ir"r{"ert[flEta:; telah dibuahi dipantau hingga stadium
Infertilitas adalah masalah pada I5o/o sampai delapan-sel dan kemudian dimasukkan ke
30% pasangan suami-istri. Infertilitas pria uterus agar berkembang hingga aterm.
dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah Untungnya, karena mudigah tahap-pre-
sperma dan/atau gangguan motilitas. Dalam implantasi resisten terhadap gangguan tera-
keadaan normal, ejakulat memiliki volume 3 togenik, risiko terjadinya malformasi akibat
sampai 4 ml, dengan sekitar 100 juta sperma prosedur-prosedur in vitro rendah.
per mililiter. Pria dengan sperma 20 juta per I(ekurangan IVF adalah angka keber-
mililiter atau 50 juta sperma per ejakulat total hasilannya yang rendah; hanya 20o/o ovum
biasanya subur. Infertilitas pada wanita dapat yang dibuahi dapat ditanam dan berkembang
disebabkan oleh sejumlah penyebab, termasuk hingga aterm. I(arena itu, untukmeningkatkan
oklusi tuba uterina (terutama akibat penyakit kemungkinan keberhasilan kehamilan, empat
radang panggul), mukus serviks yang "tidak atau lima ovum dikumpulkan, dibuahi, dan
bersahabat", imunitas terhadap spermatozoa, dimasukkan ke dalam uterus. Pendekatan ini
tidak terjadinya ovulasi, dan lain-lain. kadang-kadang menyebabkan kehamilan
Satu persen dari semua kehamilan di multipel.
Amerika Serikat terjadi melalui assisted Gamete intrafallopian transfer (CIff)
reproductiue technology (enf; teknologi memasukkan oosit dan sperma ke dalam
pembantu reproduksi). Anak dari konsepsi ampula tuba fallopii (tuba uterina), tempat
48 Bagian Satu * Embriologi Umum

semakin kecil pada setiap kali pembelahan, dikenal


berlangsungnya pembuahan. Perkembangan sebagai blastomer (lihat Gambar 3.S). Sampai
'selanjutnya terjadi secara normal. Pada pen- stadium delapan-sel, sel-sel ini berkumpul secara
dekatan serupa, z,y gote intrafallopian transfer longgar membentuk gumpalan (lihat Gambar 3.9 A) .
(ZWf), oosit yang telah dibuahi diletakkan Namun, setelah pembelahan ketiga, blastomer me-
di daerah ampula. Kedua metode ini me- maksimalkan kontak satu sama lain, membentuk
merlukan tuba uterina yang masih paten. suatu bola sel padat yang disatukan oleh taut erat
Infertilitas pria yang parah, yaitu ejakulat (Gambar 3.98). Proses ini, pemadatan (compac-
yang hanya mengandung sedikit sperma tion);memisahkan sel-sel bagian dalam yang berko-
hidup (oligospermia) atau bahkan tidak munikasi secara ekstensif melalui taut celah (gap
mengandung sperma hidup (azoospermia), junction), dari sel-sel luar. Sekitar 3 hari setelah
dapat diatasi dengan menggunakan intra- pembuahan, sel-sel mudigah kembali membelah
cytoplasmic sperm injectiin (IcSl). Dengan untuk membentuk morula 16-sel (murbei). Sel di
teknik ini, satu sperma yang dapat diperoleh bagian dalam morula membentuk massa sel dalam
di bagian mana saja dari saluran reproduksi (inner cell ma.ss), dan sel-sel di sekitarnya membentuk
pria, disuntikkan ke dalam sitoplasma sel telur massa sel luar. Massa sel dalam menghasilkan
untuk menyebabkan fertilisasi. Pendekatan jaringan mudigah yang sebenatlnya, dan massa sel
ini menawarkan pasangan suami-istri suatu luar membentuk trofoblas yang kemudian ber-
alternatif untuk menggunakan sperma donor kembang menjadi plasenta.
untuk IVF. Teknik ini memiliki risiko bagi
janin mengalami delesi kromosom Y tanpa PEMBENTU KAN BLASTOKISTA
kelainan kromosom lainnya. Pada waktu morula masuk ke rongga uterus, cairan
mulai merembes menembus zona pelusida ke dalam
ruang antarsel massa sel dalam. Secara bertahap,
ruang antarsel menjadi konfluen dan akhirnya
CLEAVAGE (PEMBELAHAN) terbentuk sebuah rongga, blastokel (lihat Gambar
Jika telah mencapai stadium dua-sel, zigot akan 3.10,4"8). Pada waktu ini, mudigah disebut
mengalami serangkaian pembelahan mitotik se- blastokista. Sel-sel di massa sel dalam yang sekarang
hingga jumlah selnya bertambah. Sel-sel ini, yang disebut embrioblas, terletak di satu kutub, dan sel-

Stadium dua-sel Stadium empalsel Morula

ffilpoher $"8 Perkembangan zigot dari stadium dua-sel hingga ke stadium morula lanjut.Stadium dua-sel tercapai sekitar 30 jam
setelah pembuahan; stadium empat-sel tercapai setelah sekitar 40 jam; stadium 12- sampai 16-sel tercapai setelah sekitar 3 hari;
dan stadium morula lanjut tercapai setelah sekitar 4 hari. Selama periode ini, blastomer dikelilingi oleh zona pelusida yang lenyap
pada akhir hari keempat.
Bab 3 .1. Minggu Pertama Perkembangan: Ovulasi Hingga lmplantasi 49

Mikrograf elektron scanningmudigahdelapansel mencityangbelummemadat(A) dantelahmemadat(B).Pada


menjadi
keadaan belum memadat, tepi masing-mising blastomer tampak jelas, sedangkan setelah pemadatan, kontak antarsel
maksimal dan batas-batas sel menjadi kabur.

A. Potongan blastokista 107-sel manusia yang


memperlihatkan massa sel dalam dan sel trofoblas. B'
Gambaran skematik blastokista manusia yang diambil dari
rongga uterus pada sekitar 4,5 hari.Biru, massa sel dalam atau
embrioblas; hlau, trofoblas. C. Gambaran skematik blastokista
pada hari keenam perkembangan yang memperlihatkan sel
trofoblas yang terletak di kutub embrional blastokista telah
mulai menembus mukosa uterus' Blastokista manusia mulai
menembus mukosa uterus pada hari keenam perkembangan'

Massa sel dalam Epitel uterus Stroma uterus


atau embrioblas

1X J\

t/
/\
nonggu blastokista

Vt
mbrioblas
\@
\ '6i-
6 atau trofoblas
Bagian Satu .f. Embriologi Umum

sel di massa sel luar, atau trofoblas, menggepeng


dan membentuk dinding epitel blastokista (Gambar contoh, sel TE mencit dalam biakan dapat
3.L0A,B). Zona pelusida telah lenyap sehingga dirangsang untuk membentuk sel penghasil
implantasi dapat dimulai. Pada manusia, sel-sel insuliry sel tunas saraf dan otot, dan sel glia.
trofoblastik di atas kutub embrioblas mulai Pada hewan yang utuh, sel TE telah digunakan
menembus di antara sel-sel epitel mukosa uterus untuk menghilangkan gejala penyakit Parkin-
sekitar hari keenam (Gambar 3.10C). Studi-studi son dan memperbaiki kemampuan motorik
baru mengisyaratkan bahwa L-selektin di sel pada tikus dengan cedera korda spinalis.
""Sel
trofoblas dan reseptor karbohidrat di epitel uterus TE dapat diperoleh dari mudigah
memerantai perlekatan awal blastokista,ke uterus. setelah fertilisasi in vitro, suatu proses yang
Selektin adalah protein pengikat karbohidrat yang disebut pengklonaan reproduktif (repro-
terlibat dalam interaksi antara leukosit dan sel ductfue cloning). Pendekatan ini memiliki
endotel yang memungkinkan leukosit dalam aliran kekurangary yaitu bahwa sel dapat memicu
darah "tertangkap'i Mekanisme serupa diperkirakan penolakan imunologis, karena sel-sel ini secara
bekerja pada "penangkapan' blastokista dari rongga genetis tidak identik dengan pejamunya.
uterus oleh epitel uterus. Setelah selektin tertangkap, Namun, sel-sel ini dapat dimodifikasi untuk
perlekatan dan invasi lebih lanjut oleh trofoblas mengatasi masalah ini. Masalah lain pada
melibatkan integrin yang diekspresikan oleh tro- pendekatan ini adalah masalah etis, karena sel
foblas dan molekul matriks ekstrasel laminin dan berasal dari mudigah hasil pembuahan yang
fibronektin. Reseptor integrin untuk laminin men- dapat hidup.
dorong perlekatan, sedangkan reseptor untuk Seiring dengan berkembangnya bidang
fibronektin merangsang migrasi. Molekul-molekul penelitian sel tunas, kemajuan-kemajuan
ini juga berinteraksi di sepanjang jalur transduksi ilmiah akan menghasilkan sel-sel yang secara
sinyal untuk mengatur diferensiasi trofoblas sehingga genetis lebih cocok sehingga pendekatannya
implantasi adalah hasil dari kerja sama trofoblas dan akan kurang kontroversial. Baru-baru ini, telah
endometrium. I(arena itu, pada akhir minggu per- dirancang berbagai teknik untuk mengambil
tama perkembangan, zigot manusia telah melampaui nukleus dari sel dewasa (mis. kulit) dan
stadium morula dan blastokista dan telah mulai memasukkannya ke dalam oosit yang telah
tertanam di mukosa uterus. dihilangkan nukleusnya. Pendekatan ini
disebut pengklonaan terapeutik atau
KorelasiKlinis somatic nuclear transfer (pemindahan
nukleus somatik). Oosit dirangsang untuk
$irt il Tu inas H ii,vl ii::rrff sin'ira I b erdiferensiasi menj adi blastokista, kemudian
Sel tunas embrional (sel TE, embryonic stem sel-sel TEnya dipanen. I(arena berasal dari
cells) berasal dari massa sel dalam mudigah. pejamu, sel-sel ini secara genetis cocok dan
I(arena bersifat pluripoten dan dapat mem- karena tidak terjadi pembuahan, teknik ini
bentuk hampir semua tipe sel atau jaringan, secara etis tidak terlalu kontroversial.
sel-sel ini berpotensi dapat menyembuhkan
berbagai p enyakit, termasuk diabetes, penyakit S e: i'lir.r na s ["]ewa sa
Alzheimer dan Parkinson, anemia, cedera Jaringan dewasa mengandung sel tunas yang
korda spinalis, dan banyak lainnya. Berbagai juga terbukti bermanfaat dalam mengobati
penelitian sel tunas yang menggunakan hewan penyakit. Sel-sel ini kemampuannya terbatas
memb eri hasil yang menggembirakan. Sebagai dalam membentuk tipe sel yang berbeda
Bab 3* Minggu Pertama Perkembangan: Ovulasi Hingga lmplantasi 5 I

ti'li"ili li Ul f:! :ili,.l'i"ii' ii'!trF) [i"',4.|\i-iiAg I

sehingga bersifat multipotery bukan pluri- Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan: (n)
poten, namun para ilmuwan sedang mencari endometrium atau lapisan mukosa di dinding
metode untuk mengatasi kekurangan ini. Sel bagian dalam; (b) miometrium, lapisan tebal otot
tunas dewasa yang diambil dari otak tikus polos; dan (c) perimetrium, lapisan peritoneum
telah digunakan untuk menyembuhkan pe- yang menutupi dinding sebelah luar (lihat Gambar
nyakit Parkinson pada tikus yang menyirat- 3.11). Dari pubertas (tt sampai 13 tahun) hingga
kan bahwa pendekatan ini memberi harapan. menopause (45 sampai 50 tahun), endometrium
I(ekurangan dari pendekatan ini adalah mengalami perubahan dalam siklus sekitar 28 hari di
rendahnya laju pembelahan sel yang khas bawah pengaruh hormon ovarium. Selama siklus
untuk sel ini serta sedikitnya jumlah yang haid ini, endometrium melewati tiga stadium, fase
menyebabkan sel-sel ini sulit diisolasi dalam folikular atau proliferatif, fase sekretorik atau
jumlah memadai untuk eksperimen. progestasional, dan fase haid (lihat Gambar 3.11
sampai 3.13). Fase proliferatif dimulai pada akhir
ZEgmt &,bnceinrmarl fase haid, berada di bawah pengaruh estrogen, dan
Jumlah pasti zigot abnormal yang terbentuk sejajar dengan pertumbuhan folikel ovarium. Fase
tidak diketahui karena zigot ini biasanya sekretorik dimulai sekitar 2 sampai 3 hari setelah
lenyap dalam 2 sampai 3 minggu setelah ovulasi sebagai respons terhadap progesteron yang
pembuahan, sebelum wanita yang ber- dihasilkan oleh korpus luteum. Jika tidak terjadi
sangkutan menyadari ia hamil sehingga tidak pembuahan, pelepasan endometrium (lapisan
dapat dideteksi. Diperkirakan bahwa hampir kompaktum dan spongiosum) akan menandai
50o/a kehamilan berakhir dalam abortus dimulainya fase haid. Jika terjadi pembuahan,
spontan dan bahwa separuh dari kehilangan endometrium akan membantu implantasi dan ikut
ini terj adi akibat kelainan kromosom. Ab ortus membentuk plasenta.
ini adalah cara alami untuk menyaring Pada saat implantasi, mukosa uterus berada dalam
mudigah yang cacat, mengurangi insidens fase sekretorik (Gambar 3.11 dan 3.12), yaitu saat
malformasi kongenital. Tanpa fenomena ini, kelenjar-kelenjar dan arteri-arteri uterus bergelung-
sekitar l2o/o (br,tkan2o/o sampai3%) bayi akan gelung dan jaringan menjadi'tebal-basahl Akibatnya,
memiliki cacat lahir. dapat dikenali adanya tiga lapisan di endometrium:
Melalui penggunaan kombinasi IVF dan lapisan kompaktum di bagian superfisial, lapisan
reaksi berantai polimera se (p olymerase chain spongiosum di tengah, dan lapisan basale yang
reaction, PCR), saat ini sedang dilakukan tipis (Gambar 3.12). Dalam keadaan normal,
pemeriksaan penyaring molekular untuk blastokista manusia tertanam di endometrium di
mendeteksi mudigah dengan cacat genetik. sepanjang dinding anterior atau posterior korpus
Sebuah blastomer dari mudigah stadium- uteri, tempat blastokista itu terbenam di antara
stadium awal dapat dikeluarkan danDNAnya lubang-lubang kelenjar (Gambar 3.12).
diamplifikasi untuk dianalisis. Prosedur Jika oosit tidakdibuahi, venula dan ruang sinusoid
semacam ini akan semakin sering ditemukan secara bertahap dipenuhi oleh sel darah, dan tampak
seiring dengan bertambahnya informasi dari diapedesis darah yang ekstensif ke daiam jaringan.
Human Genome Project tentang sekuens dan Saat fase haid dimulai, darah keluar dari arteri-arteri
gen spesifik yang berkaitan dengan berbagai superfisial, dan kepingan-kepingan kecil stroma dan
sindrom. kelenjar terlepas. Selama 3 sampai 4hari ke depan,
52 Bagian Satu * Embriologi Umum

Saat
duplikasi
DNA
Korpus luteum
4 hari
4,5-5 hari

Endometrium (fase progestasional)

6asfihar 3."1 f Proses-proses selama minggu pertama pembentukan manusia. i, oosit segera setelah ovulasi; 2, pembuahan,
sekitar 12 sampai 24 jam setelah ovulasi;3,stadium pronukleus pria dan wanita;4,gelendong pada pembelahan mitotik pertama;
5, stadiu m dua-sel (usia sekita r 30 jam); 6, moru la yang mengandu ng 1 2 sampai 1 6 blastomer (usia sekitar 3 hari); Z stadiu m morula
lanjutyang tiba dilumen uterus (usia sekitar4 hari);8,stadium blastokista dini (usia sekitar4,5 hari;zona pelusida telah lenyap);dan
9,fase awal implantasi (usia blastokista sekitar 6 hari).Ovarium memperlihatkan stadium-stadium transformasi antara folikel primer
dan folikel preovulasi serta korpus luteum. Endometrium uterus diperlihatkan dalam stadium progestasional.

Pematangan folikel Ovulasi Korpus luteum Korpus luteum

t,
.:ri r,:: .t a-..
..:
:-il '(,): r *\ '\
',!.)j,*.
'-
(f-
\

'uo'#jt . ,E i'- .-Ll '


.- _-
r--
-_,t
o' Mudigah telah tertanam

lmplantasidimulai Kelenjar
Lapisan kompaktum

Lapisan spongiosum

Lapisan
basale

28
Fase progestasional Fase hamil
atau sekretorik

Sambar 3.i? Perubahan pada mukosa uterus yang berkorelasi dengan perubahan di ovarium. lmplantasi blastokista telah
menyebabkan terbentuknya korpus luteum kehamilan yang berukuran besar. Aktivitas sekretorik endometrium meningkat
bertahap akibat banyaknya progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum kehamilan.
Bab 3* Minggu Pertama Perkembangan: Ovulasi Hingga lmplantasi 53

-,
i:j
+. *,,'Tqrr.
"'Potalamus
Keleniar hipofisis.- '

+
GonadotroPin
.(\
FSH LH
,.-

/ --<^ '/
/\\

Pematangan folikel Korpus


\
luteum Korpus luteum
berdegenerasi

,3, r i;i
in' "i
d*
,..!r:!! t1:
:l!';]
a*..&l i,,Sf' *l)
t'
'" \
'
*/ \r;-/
';.;i,
Lapisan kompaktum

Lapisan spongiosum

Lapisan
basale

04 14 21 28
Fase haid Fase proliferatif Fase sekretorik Fase haid

t:::,r.r.ri;r:,rir -ii,ii pqlu[6tranpadamukosauterus(endometrium) danperubahansetaradi ovariumselamasiklushaidbiasatanpa


pembuahan.

tilingi oleh zona pelusida dan beberapa sel granulosa


Iapisan kompaktum dan spongiosum dikeiuarkan
(Gambar 3.4). Gerakan menyaPu dari fimbriae tuba
dari uterus, dan lapisan basale menjadi satu-satunya
membawa oosit ke dalam tuba uterina.
bagian endometrium yang tersisa (Gambar 3.13).
Sebelum dapat membuahi oosit, spermatozoa
Lapisan ini yang memiliki pasokan arteri sendiri,
harus menjalani (a) kapasitasi, yaitu saat selubung
arteri basalis, berfungsi sebagai lapisan regeneratif
glikoprotein dan protein plasma semen dikeluarkan
dalam membentuk kembali kelenjar dan arteri pada
dari kepala spermatozoa, dan (b) reaksi akrosom,
fase proliferatif (Gambar 3.13).
yaitu saat bahan mirip-akrosin dan -tripsin di-
RINGKASAN keluarkan untuk menembus zona pelusida. Sewaktu
Pada setiap siklus ovarium, sejumlah folikel pembuahan, spermatozoa harus menembus (")
*sg\ (b) zona pelusida, dan (.)
1i€' Iprimordial mulai tumbuh, tetapi biasanya korona radiata,
\"'"Jhanya satu yang mencapai kematangan membran sel oosit (Gambar 3.5). Segera setelah
penuh, dan hanya satu oosit yang dikeluarkan saat spermatozoa masuk oosit, (a) oosit menuntaskan
ovulasi. Saat ovulasi, oosit berada dalam tahap pembelahan meiotik keduanya dan membentuk
metafase pembelahan meiotik kedua dan dike- pronukleus wanita; (b) zona pelusida menjadi
54 Bagian Satu .f. Embriologi Umum

tidak dapat ditembus oleh spermatozoa lain; dan (c) kembang menjadi mudigah sejati, terletak di salah
kepala sperma terpisah dari ekornya, membengkak, satu kutub blastokista. Massa sel luar yang me-
dan membentukpronukleus pria (Gambar 3.6 dan ngelilingi massa sel dalam dan rongga blastokista
3.7). Setelah kedua pronukleus mereplikasi DNA akan membentuk trofoblas.
mereka, kromosom ayah dan ibu saling bercampur, Uterus saat implantasi berada dalam fase sekre-
memisah secara longitudinal, dan menjalani torik, dan blastokista tertanam di endometrium di
pembelahan mitotik, menghasilkan stadium dua-sel. sepanjang dinding anterior atau posterior. Jika tidak
Hasil pembuahan adalah (a) pemulihan jumlah terjadi fertilisasi, fase haid akan dimulai, dan lapisan
diploid kromosom, (b) penentuan ienis kelamin spongiosum dan kompaktum endometrium akan
kromosomal, dan (c) inisiasi pembelahan. dilepaskan. Lapisan basale tetap tinggal untuk
Pembelahan (cleauage) adalah serangkaian membentuk kembali lapisan lain sewaktu siklus
pembelahan mitotik yang menyebabkan ber- berikutnya.
tambahnya jumlah sel, blastomer yang menjadi
semakin kecil pada setiap pembelahan. Setelah tiga MASALAH UNTUK DIPECAHKAN
kali pembelahan, blastomer mengalami pemadatan
(compaction) untuk menjadi gulungan sel yang l. Apo penyabab primer infertilitas pada pria dan
wanita?
terkemas rapat dengan lapisan bagian dalam dan
bagian luar-Blastomeryang telah padat ini membelah 2. Seorang wanitq telah mengalami beberapa kali
untukmenghasilkan morula 1 6-sel. Sewaktu morula serangan penyakit radang panggul dan kini ingin
masuk ke uterus pada hari ketiga atau keempat memiliki anak. Namun, ia mengalami kesulitan
pembuahary mulailah terbentuk suatu rongga, dan untuk hamil. Ap a kemungkinan b esar mas alahny a?,
terbentuk blastokista. Massa sel dalam, yang dan apayang akan Ands sarankan?
terbentuk pada saat pemadatan dan akan ber-

Anda mungkin juga menyukai