Anda di halaman 1dari 3

KEKERASAN TUMPUL

:
No. Dokumen SOP/TR/VII/BPU
/143/2016
SOP No. Revisi :0

TanggalTerbit : 6 Juni 2016


Halaman : 1 dari 3
PUSKESMAS
dr. Prie Aka Mahdayanti
TEGALREJO KOTA
NIP.197306222006042012
YOGYAKARTA
1. Pengertian Jenis luka akibat kekerasan benda tumpul (blunt force injury).
Benda tumpul bila mengenai tubuh dapat menyebabkan luka yaitu luka
lecet, memar dan luka robek atau luka robek atau luka terbuka. Dan bila
kekerasan benda tumpul tersebut sedemikian hebatnya dapat pula
menyebabkan patah tulang
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan penatalaksanaan kekerasan
tumpul
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor Tahun 2016 tentang
Pemberian layanan Klinis
4. Referensi 1. De Jong dkk. Ed 2, Buku Ajar Ilmu Bedah . , Jakarta, 2004
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
Pasien dapat mengeluh adanya luka memar, luka robek, dan luka lecet.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
 Inspeksi: adanya kerusakan jaringan didaerah trauma, ada
perdarahan, edema sekitar area trauma, melepuh, kulit warna
kemerahan sampai kehitaman.
 Palpasi: nyeri tekan, atau anestesi.
 Pemeriksaan Penunjang : -

3. Petugas melakukan penegakkan diagnosis


No ICD X :S30
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan Fisik

4. Petugas menentukan ada tidaknya komplikasi


 Penyulit dini seperti : hematoma, seroma, infeksi

 Penyulit lanjut seperti : keloid dan parut hipertrofik dan


kontraktur

5. Petugas menyusun rencana penatalaksanaan


a. Pertama dilakukan anestesi setempat atau umum, tergantung
berat dan letak luka, serta keadaan penderita, luka dan sekitar
luka dibersihkan dengan antiseptik. Bahan yang dapat dipakai
adalah larutan yodium povidon 1% dan larutan klorheksidin ½%,
larutan yodium 3% atau alkohol 70% hanya digunakan untuk
membersih kulit disekitar luka.
b. Kemudian daerah disekitar lapangan kerja ditutup dengan kain
steril dan secara steril dilakukan kembali pembersihan luka dari
kontaminasi secara mekanis, misalnya pembuangan jaringan
mati dengan gunting atau pisau dan dibersihkan dengan bilasan,
atau guyuran NaCl.
c. Akhirnya dilakukan penjahitan bila memungkinkan, dan luka
ditutup dengan bahan yang dapat mencegah lengketnya kasa,
misalnya kasa yang mengandung vaselin ditambah dengan kasa
penyerap dan dibalut dengan pembalut elastis.

6. Petugas memberikan konseling dan edukasi


 Memberikan edukasi agar luka dijaga tetap bersih dan kering
 Tidak ada larangan makanan
 Kontrol kembali 3 hari untuk kontrol luka
7. Petugas menetapkan kriteria rujukan
8. Petugas menentukan prognosis
Prognosis pada umumnya bonam
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Poli Umum
Pustu Bener dan Tompeyan

2 dari 3
8. Dokumen terkait -
9. Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai