Disusun
Oleh :
Nama..............................
NPM: ............................
Puji dan syukur di panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Alfrida Payuk, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam proses pembuatan laporan ini. Tanpa tuntunan dari
beliau, penulis tidak akan bisa menyelesaikan laporan ini dengan baik. Uraian dalam
makalah ini penulis susun berdasarkan buku dan sumber website yang relevan
Di dalam laporan ini membahas berbagai manfaat dan akibat buruk dari zat
aditif. Namun, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan
Akhir kata, penulis tetap berharap laporan ini dapat berguna dan memberi
manfaat baik bagi pembaca. Namun, kritik dan saran sangat di harapkan dari
pembaca.
Penulis
Februari 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 3
C. Tujuan................................................................................................. 3
D. Manfaat............................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 4
A. Kesimpulan......................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dan lemak) dan untuk pertumbuhan sel-sel baru, menggantikan sel-sel yang rusak
(protein). Selain itu, kita juga memerlukan makanan sebagai sumber zat penunjang
dan pengatur proses dalam tubuh, yaitu vitamin, mineral, dan air.
Supaya orang tertarik untuk memakan suatu makanan, seringkali kita perlu
menambahkan bahan-bahan tambahan ke dalam makanan yang kita olah. Bisa kita
perkirakan bahwa seseorang tentu tidak akan punya selera untuk memakan sayur sop
yang tidak digarami atau bubur kacang hijau yang tidak memakai gula. Dalam hal
ini, garam dan gula termasuk bahan tambahan. Keduanya termasuk jenis zat aditif
makanan. Zat aditif bukan hanya garam dan gula saja, tetapi masih banyak bahan-
memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak cepat busuk, dan lain.
baik yang sintetis maupun alami. Dan saat ini hampir semua orang sangat bergantung
pada penggunaan zat aditif ini dalam kehidupannya. Dalam industri makanan dan
minuman, zat aditif ini merupakan faktor kunci untuk menghasilkan produk yang
3. Apa dampak negatif yang muncul bagi orang yang mengkonsumsi zat aditif ?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
2. Agar dapat mengetahui dan memahami berbagai makanan yang mengandung zat
aditif.
3. Untuk mengetahui dampak negatif bagi orang yang mengkonsumsi zat aditif.
aditif.
D. Manfaat
mengenai cara melihat dan memilih makanan yang mengandung zat aditif atau
tidak agar mereka lebih bijak dalam memilih makanan yang aman untuk mereka
konsumsi.
pemahaman yang baik mengenai zat aditif maka masyarakat akan mendapatkan
PEMBAHASAN
Istilah zat aditif sendiri mulai familiar di tengah masyarakat Indonesia setelah
merebak kasus penggunaan formalin pada beberapa produk olahan pangan, tahu,
ikan dan daging yang terjadi pada beberapa bulan belakangan. Formalin sendiri
digunakan sebagai zat pengawet agar produk olahan tersebut tidak lekas
kacamata masyarakat untuk bersifat proaktif dalam memilah-milah mana zat aditif
yang dapat dikonsumsi dan mana yang berbahaya. Zat aditif makanan merupakan zat
Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1). Aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan
tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan
keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya.
2). Aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah
Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah
seperti lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang
mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia,
stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi
(BTM) mungkin tidak begitu familiar di telingan masyarakat, tapi jenis-jenis dari
bahan tambahan pangan pasti sudah banyak digunakakn oleh masyarakat sehari-hari.
Zat aditif atau BTM merupakan semua jenis zat yang ditambahkan dalam makanan
maupun minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Zat aditif yang ada di pasarana
memiliki banyak macam, beberapa jenis dari zat aditif diantaranya pewarna,
pengawet, pemanis, penyedap, pengental, pengemulsi, serta masih banyak yang lain.
penampakan, tekstur, flavor, serta memperpanjang daya simpan dari suatu makanan.
Zat aditif sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu zat aditif alami dan sintetis. Zat
aditif alami merupakan zat aditif yang berasal dari tanaman, hewan, dan produk
turunannya yang tidak mengalami proses pengolahan industri dan tidak ditambahkan
bahan-bahan kimia. Sedangkan zat aditif sintetis merupakan zat aditif yang
bahan kimia. Kedua jenis zat aditif ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-
produsen untuk memproduksi zat aditif dengan berbagai macam dan jenisnya yang
sangat banyak. Dan penggunaan zat aditif sintetis ini semakin hari semakin
meningkat penggunaannya oleh industri makanan dan minuman serta rumah tangga.
Banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan zat aditif sintetis ini karena
alasan kepraktisan dan hasil yang didapatkan bisa maksimal. Namun, penggunaan zat
aditif sintetis dalam makanan dan minuman dibatasi oleh aturan pemerintah dalam
UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan. Pembatasan ini bertujuan untuk membatasi
penggunaan zat aditif sintetis yang berlebihan dalam makanan yang kita konsumsi
sehari-hari, karena bagaimanapun zat aditif sintetis terbuat dari bahan-bahan kimia
yang asing bagi tubuh. Akumulasi bahan-bahan kimia ini dalam waktu lama pasti
akan memberikan efek negatif bagi tubuh, hal inilah yang menjadi alasan terkait
Sedangkan untuk zat aditif alami merupakan semua jenis zat tambahan
makanan yang berasal dari alam tanpa menggunakan pengolahan dan bahan
tambahan kimiawi. Pada awal penggunaan zat aditif, jenis alami inilah yang banyak
digunakan, tetapi seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kebutuhan akan zat
aditif, banyak orang beralih dari zat aditif alami ke zat aditif sintetis. Alasan
kepraktisan dan hasil yang lebih baik menjadi alasan utama masyarakat meniggalkan
zat aditif alami ini. Namun, meskipun demikian ada beberapa masyarakat yang masih
setia menggunakan zat aditif alami ini, dengan alasan keamanan dan tanpa efek
samping, membuat masyarakat tetap setia. Zat aditif alami memiliki kelebihan tidak
menimbulkan efek samping berbahaya bagi tubuh, karena berasal dari bahan alami
dan tidak ditambahkan bahan-bahan kimia. Namun, kelemahan dari zat aditif alami
ini adalah kepraktisan dan hasil yang dihasilkan tidak sebaik zat aditif sintetis.
Pemilihan penggunaan zat aditif sintetis maupun alami memiliki keunggulan
dan kelemahan masing-masing. Dan yang perlu diperhatikan ketika anda memilih
penggunaan zat aditif sintetis adalah batasi penggunaannya, jangan terlalu banyak
mengkonsumsinya dan jangan terlalu sering. Karena sekali lagi zat aditif sintetis
terbuat dari bahan-bahan yang asing bagi tubuh, sehingga akumulasinya dalam tubuh
dapat menimbulkan reaksi tertentu pada tubuh. Lebih bijak dan selektif dalam
memilih makanan yang akan kita konsumsi adalah cara cerdas untuk menjaga tubuh
kita.
Zat aditif pada makanan, ada yang berasal dari alam dan ada yang buatan
(sintetik). Untuk zat aditif alami tidak banyak menyebabkan efek samping. Lain
Beberapa zat aditif dari alam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu :
1. Pewarna.
Contohnya : Daun pandan (hijau), kunyit (kuning), buah coklat (coklat), wortel
(orange), anato (orange), karamel (cokelat hitam), beta karoten (kuning) dan klorofil
(hijau).
2. Penyedap.
Contohnya : asam cuka (untuk acar), gula (untuk manisan), dan garam (untuk asinan
ikan/telur). Selain itu beberapa bahan alam misalnya saja penambahan air jeruk atau
air garam yang dapat digunakan untuk menghambat terjadinya proses reaksi waktu
4. Pengemusi.
Beberapa zat aditif sintetik yang sering digunakan dalam beraneka jenis makanan,
yaitu :
1. Zat Pewarna
Zat pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan,
sehingga makanan tersebut lebih menarik. Tartrazin adalah pewarna makanan buatan
Contoh pewarna sintetik: biru berlian (biru), coklat HT (coklat), eritrosit (merah) dan
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa
adalah MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenal dengan nama vetsin.
MSG sebagai penguat rasa makanan dan juga untuk melezatkan makanan. MSG
merupakan zat aditif makanan buatan, sedangkan yang alami diantaranya adalah
bunga cengkeh.
4. Zat Pemanis Buatan.
Bahan ini tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya
5. Pengawet.
Contoh bahan pengawet dan penggunaannya :
Asam benzoat, natrium benzoat dan kalium benzoat, untuk minuman ringan,kecap
,acar ketimun dalam botol dan saos.
Natrium nitrat (NaNo3), untuk daging olahan dan keju.
Natrium nitrit (NaNo2), untuk daging olahan, daging awetan dan kornet kalangan.
Asam propionate, untuk roti dan sediaan keju olahan.
6. Anti Oksidan.
pada daging olahan, kaldu, dan buah kalangan.
dan mentega.
7. Pengemulsi,Pemantap dan Pengental.
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi
yang homogen pada makanan. Gom Arab adalah bahan aditif alami yang gunanya
untuk mengemulsi minyak dan air agar dapat bersatu. Garam alginat dan gliserin
dan rata.
8. Pemutih dan Pematang Tepung.
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung
sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
9. Pengatur Keasaman.
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat
keasaman makanan.
klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat
10. Antikempal.
Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam
meja).
11.Pengeras.
Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat
12. Sekuestran.
Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim),
13. Penambahgizi.
Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk
memperbaik gizi makanan.
Pemanis : Gula
- Natrium Metabisolfit
Antioksidan : TBHQ
Pengatur keasaman
1. Gula
tubuh. Karena itu, gula sering kali dihindari untuk mencegah berbagai penyakit,
seperti serangan jantung, selulit, dan penumpukan lemak. Namun, menurut sebuah
penelitian, konsumsi gula dalam tingkat yang aman pun dapat memiliki efek buruk
bagi kesehatan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Utah, para peneliti
memberikan takaran gula yang sama dengan takaran gula diet sehat manusia, kepada
tikus betina. Hasilnya, ditemukan bahwa tikus betina tersebut, meninggal dua kali
gula.
2. Natrium Benzoat
Kandungan bahan pengawet yang ada pada mie instan umumnya tidak terlalu
besar. Akan tetapi, jika dikonsumsi terus menerus tentu akan berkomulasi dan
Dampak lain adalah kanker. Dikonsumsi secara berlebihan dapat timbul efek
3. TBHQ
dan tekanan darah tinggi serta terganggunya sistem imun tubuh dapat disebabkan
prooksidan dalam tubuh. Pada kondisi ini, aktivitas molekul radikal bebas
genetika. Kekurangan zat gizi dan adanya senyawa xenobiotik dari makanan atau
4. Pengatur Keasaman
bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asamtentrat, dan natrium
bikarbona.
5. Tartazin Cl 19140
penderita asma, tumor pada anak-anak dan intolerasi pada aspirin. Hal itu bisa terjadi
karena tertelan tartrazin ataupun kontak langsung kulit dengan tartrazin. Insidensi
penggunaannya pada dosis minimal masih dianggap cukup aman. Namun, setiap
6. Monoatrium Glutamat
Mual
Alergi
Ruam
Serangan asma
Sakit kepala
Hilang ingatan
1. Ganti Air
Saat merebus mie instant tentunya terdapat air kuah yang tersisa. Jika mie
tersebut berupa mie kuah, maka setelah mie direbus buanglah kuah dari hasil rebusan
tadi. Kemudian gantilah dengan air panas lain. Hal ini bertujuan agar zat pengawet
dan lainnya yang terkandung dalam mie instant terbuang bersama kuah tadi.
Saat membuat mie instant biasanya sudah tertera bagaimana cara memasak
yang benar. Akan tetapi beberapa orang malah memasak mie dengan mencampurkan
bumbu saat merebus. Tentunya ini akan menimbulkan dampak yang lebih berbahaya.
Dampak tersebut muncul dari MSG yang direbus. MSG yang dipanaskan akan
berubah menjadi zat karsinogen yang sangat berbahaya karena mampu terjadinya
kanker.
Seperti yang diketahui bumbu yang disiapkan oleh pabrikan terdapat bebagai
macam zat yang berbahaya bagi tubuh. Untuk itu kurangi penggunaan bumbu
tersebut dan gantilah dengan bumbu dapur alami. Bumbu dapur alami seperti
mengkonsumsi secara rutin.
pengaruh negatif bahan tambahan pangan terhadap kesehatan. Agar makanan
dapat tersedia dalam bentuk yang lebih menarik dengan rasa yang enak, rupa dan
konsentrasinya baik serta awet maka perlu ditambahkan bahan makanan atau dikenal
dengan nama lain “food additive”. Zat aditif juga menambah rasa dan membuat
makanan terlihat lebih menarik secara visual, mencegah makanan dari rak menjadi
basi dan meningkatkan kehidupan, mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang
Bahan aditif juga bisa membuat penyakit jika tidak digunakan sesuai dosis,
apalagi bahan aditif buatan atau sintetis. Penyakit yang biasa timbul dalam jangka
waktu lama setelah menggunakan suatu bahan aditif adalah kanker, kerusakan ginjal,
dan lain-lain. Zat aditif juga dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap orang-orang
seperti diare, ruam kulit, gangguan perut, nyeri dada, asma, sensasi kesemutan, mual
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
makanan masyarakat yang rata-rata menyukai bahkan bisa menjadi menu makan
sehari-hari. Tapi, ternyata hal itu sangat membahayakan bagi pengkonsumsi bila
dikonsumsi secara berlebihan atau secara rutin. Dengan adanya masalah ini
masyarakat harus pandai dalam hal saji,karena makanan yang bersifat cepat saji jelas
B. Saran
Setelah kita mengetahui kelebihan dan kekurangan zat aditif, sekiranya kita
jadi lebih tau dan memahami mengenai zat aditif sehingga dapat lebih bijak dalam
memilah-milih jenis makanan apa yang baik untuk dikonsumsi karena yang cepat
belum tentu tepat dan jika tidak tepat maka tidak akan sehat. kurangi atau bahkan
hindari sesuatu yang dapat merusak kesehatan pilih bahan dan cara yang tepat sesuai
aturan walau sedikit butuh proses tapi hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan