Anda di halaman 1dari 1

ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS PT. UNILEVER INDONESIA Tbk.

Lingkungan eksternal PT. Unilever Indonesia Tbk.


Lingkungan eksternal perusahaan ini memiliki dua variabel yakni peluang (opportunity) dan
ancaman (treats) dan terdiri dari dua bagian yaitu lingkungan khusus dan lingkungan umum.
1. CUSTOMER
CRM berkonsentrasi pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang
perusahaan ingin jual. Pelanggan tidak menginginkan diperlakukan secara sama. Akan
tetapi mereka ingin diperlakukan secara individual. Namun, pada dasarnya CRM
merupakan suatu cara untuk menganalisa perilaku pelanggan yang dimiliki perusahaan,
dimana melalui hasil analisa tersebut, perusahaan dapat menentukan cara bagaimana agar
dapat melayani para pelanggannya secara lebih personal, sehingga menimbulkan loyalitas
pelanggan terhadap perusahaan. Sasaran utama CRM bukan terletak pada kepuasan
pelanggan, tetapi lebih mengarah pada loyalitas pelanggan. Maksudnya adalah agar
pelanggan tidak hanya puas saat memakai produk perusahaan, melainkan meningkatkan
loyalitas pelanggan pada perusahaan. 

Pada kasus PT. Unilver Indonesia Tbk. Kita dapat melihat pengaruh selera masyarakat
terhadap jenis output yang dihasilkan pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Selera
masyarakat yang berbeda-beda mempengaruhi sari wangi (anak perusahaan dengan
konsentrasi produk teh) dalam menghasilkan jenih barang yang berhubungan dengan teh
yang akan dipasarkan. Setelah membidik selera teh masyarakat pada umum nya dengan
produk teh celup , saat ini sari wangi membidik selera preminum para customernya yang
rata-rata kalangan menengah keatas dengan mengeluarkan produk sari wangi gold
selection. Semuayang disebutkan diatas hanyalah sebagian dari yang dilakukan anak
perusahaan unilever dalam memenangkan royalitas para pelanggannya.

2. GOVERMENT
PT. Unilever Indonesia Tbk. Melahirkan trashion sbagai bagian dari program ‘green and
clean’. Didalam program ini, PT. Unilever Indonesia Tbk melibatkan sekitar 500 IRT
yang tergabung dalam komunitas ibu bersinar sunlight untuk berperan penting dalam
pembuatan tas dari daur ulang sampah plastik bekas kemasan produk yang lebih dikenal
dengan trahsion. Komunitas yang telah membentuk 53 sentra ini tersebar di beberapa
kota yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan, Makassar. Program ini merupakn bentuk
tanggung jawab sosial perusahaan yang sejalan dengan UU 18 tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah yang mewajibkan pelaku usaha untuk bertanggungjawab dalam
mengelola sampah yang berasal dari produk dan/atau kemasan yang dibuat.

Anda mungkin juga menyukai