Anda di halaman 1dari 2

Blackberry memang saat ini tengah mengalami keterpurukan besar.

Bahkan keterpurukan
yang dialaminya ini membuat Blackberry sampai membuat keputusan yang sangat krusial
yaitu menjual perusahaannya tersebut. Jika diingat dahulu, Blackberry memang pernah
menjadi brand yang fenomenal dan sangat laris dipasaran. Ponsel yang dulu berdiri
dibawah naungan RIM sempat menjadi ponsel favorit nomor 1 dibeberapa negara bahkan
dinegara kita Indonesia. Sayangnya, popularitas dari perangkat yang dirilis oleh
BlackBerry terus menurun, kalah dari platform mobile yang lebih baru, seperti Android
dan iOS. Keduanya menawarkan sistem operasi yang lebih interaktif, lebih "berwarna",
sambil menawarkan keamanan yang sama baiknya.BlacBerry pun langsung mengubah
strateginya. Di bawah pimpinan Thorsten Heins, BlackBerry langsung mengembangkan
sistem operasi (OS) BlackBerry 10. Perusahaan asal Kanada ini berharap penuh agar OS
tersebut dapat menyelamatkan mereka dari keterpurukan. Hasilnya? BlackBerry 10
tampaknya masih belum membawa BlackBerry keluar dari badai yang begitu tebal.
Beberapa waktu lalu, BlackBerry membuat sebuah keputusan, mencari alternatif lain
untuk menyelamatkan perusahaan. Apa yang menyebabkan Blackberry terpuruk kian
kebawah dan bangkrut? Berikut alasan yang membuat Blackberry bangkrut:

1. Peluncuran BlackBerry 10 Yang Tertunda


Blackberry 10 merupakan ponsel Blackberry saat ini yang cukup laris dipasaran, tapi semua
itu tidak mengubah keadaan ekonomi Blackberry. Kalau saja ponsel ini diluncurkan lebih awal,
pastinya semua akan berubah. Ya, memang salah satu penyebab terpuruknya Blackberry karena
tertundanya peluncuran BB10. Karena tertunda inilah Blackberry diselip oleh Samsung, Nokia,
Apple dan bahkan Sony Erricson dengan Xperia Z.  Peluncuran BB10 mengalami berkali-kali
penundaan waktu rilis selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya benar-benar diluncurkan pada
awal tahun 2013. Dalam masa tersebut, BlackBerry memecat ribuan orang dan meminta para
penggemarnya untuk terus bersabar. Sayangnya, tidak semua orang bisa bersabar dan tidak
heran banyak yang berpindah ke platform lain. Ya, BlackBerry tampak kehilangan momentum
penting.

2. Sedikitnya Aplikasi pada BB10


Ponsel BB10 boleh mempunyai spesifikasi canggih dan model menawan. Tapi satu
kekurangan fatal Blackberry 10 tidak terlalu diminati banyak orang adalah karena aplikasinya
yang sangat sedikit. Sejak peluncurannya 7 bulan lalu, Blackberry 10 tidak dibekali dengan
aplikasi terkenal yang sudah sering digunakan masyarakat seperti Instagram, Path, dan Google
Maps. Hal ini tentu saja membuat minat masyarakat jauh berkurang akan ponsel ini. Sistem
operasi baru BlackBerry 10 memang terlihat cukup menawan, dengan adanya navigasi
berdasarkan gerakan dan pusat notifikasi yang bagus, tapi apa gunanya jika tidak ada aplikasi
populer didalamnya? Sebelumnya BlackBerry membuat janji pada saat peluncuran untuk
meningkatkan aplikasi, tetapi 7 bulan sesudahnya, BlackBerry World masih tampak "sepi".
Lagi-lagi terlambat menjadi penyebab utama mereka terpuruk.

3. Hardware dan Spesifikasi


Rata-rata ponsel Blackberry mempunyai spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Strom, Bellagio,
z10, Q10 dan bahkan Q5. 3 ponsel yang saat ini dinilai paling laris Z10, Q10 dan Q5 memang
mempunyai spesifikasi yang canggih, tapi tidak sebanding dengan harganya yang sangat
jauh. Meskipun ketiganya tampak menjanjikan, perangkat- perangkat ini masih belum terlalu
laku di pasaran. Penjualannya tidak terlalu baik, bahkan kalah dari produk Nokia Lumia yang
berbasiskan Windows Phone 8. Lagi-lagi Blackberry hanya mengandalkan fitur BBM disetiap
ponsel miliknya. Jika saja hardware dan spesifikasi ponsel Blackberry 10 dibanderol dengan
harga yang murah dibawah Rp. 5 juta pastinya bukan tidak mungkin ponsel ini menjadi ponsel
yang laris bahkan di Indonesia sekalipun.

4. PlayBook
Salah satu kesalahan terbesar BlackBerry adalah bergabung ke pasaran tablet. Pada saat
peluncurannya, perangkat ini memiliki spesifikasi hardware yang menawan dan sistem operasi
yang bagus. Sayangnya, produk ini memiliki banderol harga yang terlalu tinggi dan bahkan tidak
dilengkapi fitur e-mail. Perangkat ini pun akhirnya gagal total. Segala cara sudah dilakukan oleh
BlackBerry untuk menyelamatkan perangkat ini, seperti potongan harga besar-besaran.
Sayangnya, strategi ini juga gagal. BlackBerry sendiri sudah menjanjikan adanya update
BlackBerry 10. Namun, spesifikasi hardware yang tidak terlalu tinggi membuat BlackBerry
membatalkan niat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai