Bahkan keterpurukan
yang dialaminya ini membuat Blackberry sampai membuat keputusan yang sangat krusial
yaitu menjual perusahaannya tersebut. Jika diingat dahulu, Blackberry memang pernah
menjadi brand yang fenomenal dan sangat laris dipasaran. Ponsel yang dulu berdiri
dibawah naungan RIM sempat menjadi ponsel favorit nomor 1 dibeberapa negara bahkan
dinegara kita Indonesia. Sayangnya, popularitas dari perangkat yang dirilis oleh
BlackBerry terus menurun, kalah dari platform mobile yang lebih baru, seperti Android
dan iOS. Keduanya menawarkan sistem operasi yang lebih interaktif, lebih "berwarna",
sambil menawarkan keamanan yang sama baiknya.BlacBerry pun langsung mengubah
strateginya. Di bawah pimpinan Thorsten Heins, BlackBerry langsung mengembangkan
sistem operasi (OS) BlackBerry 10. Perusahaan asal Kanada ini berharap penuh agar OS
tersebut dapat menyelamatkan mereka dari keterpurukan. Hasilnya? BlackBerry 10
tampaknya masih belum membawa BlackBerry keluar dari badai yang begitu tebal.
Beberapa waktu lalu, BlackBerry membuat sebuah keputusan, mencari alternatif lain
untuk menyelamatkan perusahaan. Apa yang menyebabkan Blackberry terpuruk kian
kebawah dan bangkrut? Berikut alasan yang membuat Blackberry bangkrut:
4. PlayBook
Salah satu kesalahan terbesar BlackBerry adalah bergabung ke pasaran tablet. Pada saat
peluncurannya, perangkat ini memiliki spesifikasi hardware yang menawan dan sistem operasi
yang bagus. Sayangnya, produk ini memiliki banderol harga yang terlalu tinggi dan bahkan tidak
dilengkapi fitur e-mail. Perangkat ini pun akhirnya gagal total. Segala cara sudah dilakukan oleh
BlackBerry untuk menyelamatkan perangkat ini, seperti potongan harga besar-besaran.
Sayangnya, strategi ini juga gagal. BlackBerry sendiri sudah menjanjikan adanya update
BlackBerry 10. Namun, spesifikasi hardware yang tidak terlalu tinggi membuat BlackBerry
membatalkan niat tersebut.