Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN PANCASILA

Dinamika Implementasi Nilai Sila-Sila Pancasila


Hingga Terbentuknya Pancasila sebagai Dasar
Negara

Dosenpembimbing :
Drs. I Made Arsana, M.Si.

Disusunoleh :
Riska Salsabila
(181500195)

PROGAM STUDI PANCASILA


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA 2018/2019
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Dinamika Implementasi nilai-nilai Pancasila hingga terbentuknya Pancasila Sebagai
Dasar Negara”. Makalah ini penulis sampaikan kepada pembina mata kuliah pancasila
Bapak I Nyoman Karnata Mataram sebagai sebagai tugas terstruktur dan salah satu
syarat kelulusan mata kuliah Pendidikan Pancasila. Tidak lupa Penulis ucapkan terima
kasih kepada Bapak yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada penulis.

Walaupun telah berusaha semaksimal mungkin, penulis merasa bahwa makalah


ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis memohon kepada Bapak dosen
khususnya, umumnya para pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan
dalam karya tulis ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya
karya-karya tulis yang akan datang. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima
kasih.

Surabaya, 22 Januari 2019


 
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….…..1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................…...2
C. Tujuan......................................................................................………….2
BAB II ISI……………………………………………………………………...3
A. Pengertian Pancasila........................................................................……3
B. Nilai Pancasila pada Kerajaan Kutai, Sriwijaya dan Majapahit......……5
C. Sejarah Terbentuknya Pancasila....................................................……..6
BAB III PENUTUP……………………………………………………………12
A. Kesimpulan.........................................................................................….12
B. Saran..........................................................................................…......…12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak tanggal 1 Juni 1945 Indonesia telah menetapkan dasar negara yang
bersifat sakral. Dasar negara tersebut telah menjadi bagian dari pedoman atau
pandangan hidup bangsa Indonesia sampai saat ini. Pandangan hidup tersebut kita
kenal sebagai Pancasila. Pancasila berasal dari Bahasa Sangsekerta yang
mengandung arti tertentu yaitu, “panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti
dasar.
Pancasila merupakan lima dasar filsafat negara Republik Indonesia.
Keberadaan Pancasila sebagai dasar filsafat Negara dapat ditelusuri secara
historis sejak adanya sejarah awal masyarakat Indonesia. Keberadaan masyarakat
ini dapat ditemukan dengan adanya peninggalan peninggalan sejarah pada masa
kerajaaan. Terbukti dengan ditemukannya beberapa prasasti, candi, dan yupa
yang berasal dari Kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram. Selain itu
nilai- nilai pancasila ditemukan juga dengan adanya persatuan dan kesatuan antar
umat beragama.
Mirisnya dizaman yang sudah modern ini nilai-nilai Pancasila justru sudah
mulai luntur terhempas arus globalisasi. Globalisasi telah mengubah penduduk
Indonesia terutama remaja untuk lebih mencintai budaya barat, yang justru
berbalik 1800 dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi kebudayaan
timur. Kebanyakan dari pemuda bangsa saat ini hanya mengenal Pancasila secara
eksplisit tanpa mengenal nilai-nilai yang terkandung setiap nilai Pamcasila.
Mereka juga tidak terlalu mengerti sejarah terbentuknya Pancasila itu sendiri.
Padahal, para pejuang bangsa telah berupaya sekuat tenaga bahkan sampai
mengorbankan nyawa demi memerdekakan bangsa Indonesia.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membuka mata penduduk
Indonesia khususnya para pemuda bangsa untuk lebih peduli akan adanya
Pancasila. Serta mengimplementasikan ilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pancasila?


2. Apa saja nilai-nilai Pancasila yang terdapat pada Kerajaan Kutai, Sriwijaya,
dan Majapahit?
3. Bagaimana sejarah terbentuknya Pancasila?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertiaan Pancasila.
2. Mengetahui nilai-nilai Pancasila yang ada pada Kerajaan Kutai, Sriwijaya,dan
Majapahit.
3. Mengetahui sejarah terbentuknya Pancasila.

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi
tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila merupakan ideologi
bagi negara Indonesia. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur
pemerintahan negara. Pancasila merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia
yang mementingkan semua komponen dari bangsa ini.
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
dimana sila-sila yang terdapat dalam Pancasila itu sudah diterapkan dalam kehidupan
masyarakat maupun kerajaan meskipun sila-sila tersebut belum dirumuskan secara
konkrit. Menurut kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, Pancasila berarti “berbatu
sendi yang lima” atau “pelaksanaan kesusilaan yang lima”.
Pancasila memiliki lambang pada setiap silanya, dan juga memiliki arti.
1. Bagian tengah terdapat simbol
BINTANG yang melambangkan sila
pertama Pancasila, Ketuhanan yang
MahaEsa. 
Lambang bintang
dimaksudkan sebagai sebuah
cahaya, seperti layaknya Tuhan
yang menjadi cahaya kerohanian
bagi setiap manusia.
 
2. Di bagian kanan bawah terdapat
RANTAI yang melambangkan sila
kedua Pancasila, Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab. 

3
Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran
yang saling berkait membentuk lingkaran. 
Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran
melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan
bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan
perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.

3. Di bagian kanan atas terdapat gambar POHON BERINGIN yang melambangkan


sila ketiga, Persatuan Indonesia. Pohon beringin digunakan karena pohon
beringin merupakan pohon yang besar di mana banyak orang bisa berteduh di
bawahnya, seperti halnya semua rakyat Indonesia bisa " berteduh " di bawah
naungan negara Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar
yang menjalar ke mana-mana, namun tetap berasal dari satu pohon yang sama,
seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.

4. Kemudian, di sebelah kiri atas terdapat gambar KEPALA BANTENG yang


melambangkan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan.Lambang banteng
digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti
halnya musyawarah di mana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan
sesuatu.

5. Di sebelah kiri bawah terdapat PADI dan KAPAS yang melambangkan sila
kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas
digunakan karena merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan
sandang sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan
tujuan utama bagi sila kelima ini. 

4
B. Nilai Pancasila pada Kerajaan Kutai, Sriwijaya dan Majapahit

1. Dikerajaan Kutai agama dijadikan sebagai pengikat kewibawaan raja. Selain itu
nilai-nilai Pancasila pada kerajaan Kutai diantaranya adalah:
a)      Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Hindu
b)      Nilai Kerakyatan: Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur
c)      Nilai Persatuan :Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh
kawasan Kalimantan Timur.
2. Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Melayu Kuno di pulau Sumatra yang banyak
berpengaruh di Kepulauan Melayu. Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang
Cri Yacanaca. Kerajaan Sriwijaya banyak dipengaruhi budaya India, agama Hindu
pertama kali dikenal oleh kerajaan Sriwijaya kemudian diikuti oleh agama Budha
pada 425 Masehi. Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaan di bawah
kepemimpinan Balaputradewa.
Nilai- nilai Pancasila pada kerajaan Sriwijaya yaitu :
a)      Nilai Ketuhanan : Pusat agama Budha di Asia Tenggara
b)      Nilai Manusiaan : Bersifat terbuka terhadap budaya asing yang
masuk
c)      Nilai Persatuan : Wilayahnya tersebar di daerah Asia Tenggara
d)     Nilai Kerakyatan : Rakyat makmur
e)      Nilai Keadilan : Tidak membedakan latar belakang
3. Nilai-nilai Pancasila pada Kerajaan Majapahit, yaitu sebagai berikut:
a)  Nilai ketuhanan : Agama Hindu dan Budha hidup berdampingan
secara damai.
b)    Nilai Manusiaan :Terwujud pada hubungan baik Raja Hayam
Wuruk dengan Kerajaan Tiongkok, Ayoda,
Champa, dan Kamboja. Disamping itu juga
menjalin persahabatan dengan Negara-negara
tetangga.

5
c)   Nilai Persatuan :Terwujud dengan keutuhan kerajaan.
d)  Nilai Kerakyatan : Terdapat semacam penasehat dalam tata
pemerintahan Majapahit yang menunjukan
nilai-nilai musyawarah mufakat.
e)   Nilai Keadilan : Terwujud dengan berdirinya kerajaan selama
beberapa abad yang ditopang dengan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyatnya.

C.      Sejarah Terbentuknya Pancasila

1. Zaman Penjajahan
Bangsa asing yang masuk ke Indonesia pada awalnya berdagang, namun
kemudian berubah menjadi praktek penjajahan. Penjajahan bangsa Eropa dan
Jepang mengakibatkan kemiskinan, kebodohan, dan kesengsaraan yang tidak
sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Hal inilah yang menjadi dasar
pemikiran Pancasila sila ke-2 dan ke-5.

2. Kebangkitan Nasional

Pada abad XX di panggung politik internasional terjadilah pergolakan.


Adapun di Indonesia , kebangkitan dunia Timur denganbergolak lah kebangkitan
suatu kesadaran akan kekuatannyakesadaran akan berbangsa sendiriyaitu
kebangkitan Nasionaldipelopori oleh Dr. Wahidin Sudirohusododengan Budi
Utomo-nya. Budi Utomo yang dididirikan pada 20 Mei 1908, dan inilah yang
merupakan pelopor pergerakan Nasional, sehingga segera setelah itu muncullah
organisasi-organisasi pergerakan lainnya.

3. Zaman Penjajahan Jepang

Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda“Jepang Pemimpin Asia,


Jepang saudara tua bangsa Indonesia” . Agar mendapat dukungan dari Indonesia ,
pemerintahan Jepang menjanjikan Indonesia Merdeka.

6
Pada tanggal 29 April 1945 , Jepang memberikan janji kedua berupa
“kemerdekaan tanpa syarat” sebagai realisasi janji-janji tersebut maka
dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha - usaha persiapan
kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

4. Sidang BPUPKI Pertama

Sidang BPUPKI pertama (29 Mei – 1 Juni 1945) dengan pembicaranya


adalah Mr. Muh. Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno.
Mereka semua berpidato guna membahas tentang rancangan usulan hukum dasar
negara.
Menurut Soekarno dalam pidatonya, dasar bagi Indonesia merdeka adalah
dasarnya suatu negara yang akan didirikan yang disebutnya philosophische
gronsag, yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan pikiran yang sedalam-dalamnya yang
di atasnya akan didirikan gedung Indonesia yang merdeka.

Sidang BPUPKI pertama terdapat usulan-usulan sebagai berikut:

a) Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)

Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muh. Yamin mengusulkan calon


rumusan dasar negara sebagai berikut:

Secara Lisan

1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusian
3. Peri Ketuhanan
4. Peri kerakyatan (permusyawaratan, peerwakilan, kebijaksanaan)
5. Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial).

7
Secara Tertulis

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

b) Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945)

Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo mengemukakan teori-teori negara sebagai


berikut:

1. Paham kebangsaaan
2. Warga Negara berhak tunduk kepada Tuhan dan supaya setiap saat ingat
kepada Tuhan
3. Sistem badan permusyawaratan
4. Ekonomi Negara bersifat Asia Timur Raya
5. Hubungan antar bangsa yang bersifat Asia Timur Raya

Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat negara Indonesia Soepomo


mengusulkan hal-hal mengenai: kesatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan
batin, musyawarah, keadilan rakyat.

8
c) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Dalam hal ini Ir. Soekarno menyampaikan dasar negara yang terdiri atas lima
prinsip yang rumusanya yaitu:

1. Nasionalisme(kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme dan peri kemanusiaan
3. Musyawarah mufakat perwakilan atau demokrasi,
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai dasar filsafat


negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

5. Sidang BPUPKI Kedua

Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945) dalam siding ini membahas Dasar
Negara. Dalam sidang ini dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang dan
populer disebut dengan “Panitia Sembilan” yang anggotanya adalah sebagai
berikut:

1. Ir. Soekarno
2. Wachid Hasyim
3. Mr. Muh. Yamin
4. Mr. Maramis
5. Drs. Moh. Hatta
6. Mr. Soebarjo
7. Kyai Abdul Kahar Muzaki
8. Abikoesmo Tjokrosoejoso
9. Haji Agus Salim

Panitia sembilan ini mengadakan pertemuan secara sempurna dan mencapai


suatu hasil baik yaitu suatu persetujuan antara golongan islam dengan golongan
kebangsaan.

9
Panitia sembilan bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan
kesepakatan yang dituangkan dalam Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat
dalam rumusan dasar negara sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi


pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam


Jakarta atau Jakarta Charter.

Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian istilah hukum dasar diganti
dengan istilah undang-undang dasar. Keputusan penting dalam rapat ini adalah
tentang bentuk negara republik dan luas wilayah negara baru. tujuan anggota
badan penyelidik adalah menghendaki Indonesia raya yang sesungguhnya yang
mempersatukan semua kepulauan Indonesia. Susunan Undang Undang Dasar
yang diusulkan terdiri atas tiga bagian yaitu :

1. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan dimuka dunia atas


Penjajahan Belanda
2. Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar negara Pancasila

Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang
beku sehingga seluruh komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat
memberikan ide-ide baru dan kreatif untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas
kehidupan berbangsa dan bernegara.

10
6. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI

Pada tanggal 16 Agustus 1945, diadakan pertemuan di Pejambon , Jakarta.


Dan diperoleh kepastian bahwa Jepang telah menyerah, maka Soekarno dan Hatta
melakukan musyawarah dan setuju untuk dilaksanakannya proklamasi
kemerdekaan yang dilaksanakan di Jakarta.
Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dengan didampingi
Bung Hatta membacakan naskah proklamasi dengan hikmat. Pada tanggal 18
Agustus 1945 diadakan sidang PPKI untuk mengesahkan UUD NKRI tahun 1945
dan Pancasila sebagai dasar Negara.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pancasila merupakan dasar negara Bangsa Indonesia yang terdiri dari lima
sila. Sila-sila tersebut menggambarkan pandangan hidup Bangsa Indonesia serta
menjadi ciri khas yang membedakan Indonesia dengan negara lain. Lambang
Pancasila yang terdiri dari bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan padi
dan kapas. Memiliki makna yang mewakili jiwa dari setiap sila-sila tersebut.
2. Sila-sila yang terdapat dalam Pancasila sesungguhnya sudah diterapkan jauh
sebelum negara Indonesia merdeka. Nilai-nilai dari setiap sila dapat dilihat dari
Kerajaan Kutai, Majapahit, dan Sriwijaya. Sebagai contoh: penerapan sila pertama
yaitu kerajaan di atas memeluk agama Hindu ataupun Budha. Sila kedua penerapnnya
dibuktikan dengan kerajaan tersebut bersifat terbuka terhadap budaya asing
yangmasuk. Sila ketiga Persatuan dibuktikan dengan besarnya cangkupan wilayah
ketiga kerajaan tersebut. Sila keempat yaitu nilai kerakyatan ditunjukan dengan
rakyatnya yang makmur dan nilai sila kelima yaitu keadilan dengan tidak
membedakan latar belakang.
3. Pancasila tidak begitu saja tercipta. Pancasila lahir dari sejarah perjuangan
bangsa yang panjang dimulai dari zaman penjajahan Belanda, kebangkitan nasional,
zaman penjajahan Jepang, sidang BPUPKI 1, sidang BPUPKI 2, sampai proklamasi
dan Sidang PPKI.

B. Saran
Setelah mengetahui makna dari sila-sila dalam Pancasila serta sejarah panjang
penciptaannya maka hendaknya kita terutama kaum remaja yang bertindak sebagai
penerus bangsa hendaknya lebih mencintai Pancasila dengan cara menerapkan nilau-
nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Membanggakan
negeri dengan prestasi yang kita raih merupakan salah satu cara yang dapat kita
persembahkan untuk negeri ini. Jangan selalu bertanya apa yang sudah negara berikan
kekita, tapi bertanyalah apa yang sudah kamu lakukan untuk negara kita tercinta
Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA

http://hannahumaira.blogspot.co.id/2013/10/nilai-nilai-pancasila-pada-masa-pra.h
tml#.V9DXveLePMk

https://kuliahkumanajemenpendidikan.wordpress.com/2013/04/17/pancasila-dala
m-sejarah-perjuangan-bangsa-indonesia/

https://ratnawahyu36.wordpress.com/2013/12/05/makalah-pancasila-dalam-konte
ks-zaman-penjajahan/

Anda mungkin juga menyukai