Asma PDF
Asma PDF
id
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Penguji Utama
Anggota Penguji
Surakarta,
Sri Wahjono, dr., M.Kes., DAFK Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., M.S
NIP. 194508241973101001 NIP. 194811071973101003
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya
sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan antara
Asma Bronkial dengan Refluks Gastroesofageal di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar
kesarjanaan dalam bidang kedokteran di Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Penelitian dan penulisan skripsi ini dapat terwujud dengan baik atas
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis secara pribadi
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, yaitu:
1. Prof. Dr. AA. Subiyanto, dr., MS. selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Sri Wahjono, dr., M.Kes selaku Ketua Tim Skripsi.
3. Dr. Eddy Surjanto, dr., SpP(K) selaku Pembimbing Utama atas segala
bimbingan yang sangat berharga yang telah diberikan selama penulisan
skripsi.
4. Veronika Ika Budiastuti, dr., MPd selaku Pembimbing Pendamping
atas segala bimbingan yang sangat berharga yang telah diberikan
selama penulisan skripsi.
5. Reviono, dr., SpP selaku Penguji Utama yang telah berkenan menguji
dan memberikan masukan-masukan yang sangat berharga dalam
penulisan skripsi.
6. Dian Ariningrum, dr., M.Kes., SpPK selaku Anggota Penguji selaku
yang telah berkenan menguji dan memberikan masukan-masukan yang
sangat berharga dalam penulisan skripsi.
7. Segenap staf Poliklinik Penyakit Paru RSUD DR. Moewardi atas
bantuan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
8. Bapak, Mama, Abang, Kakak yang selalu setia mendoakan, memberi
banyak perhatian, dukungan materi, dan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman CYTO FK UNS, dan angkatan 2006 , terima kasih atas
doa, dukungan, dan bantuannya selama ini.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Junita I.M. Siregar, G0006100, 2010. Hubungan antara Asma Bronkial dengan
Refluks Gastroesofageal di RSUD Dr. Muwardi Surakarta. Fakultas
Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Tujuan Penelitian: Beberapa studi kasus mengenai pasien dengan gejala kronik
gangguan saluran napas atas menjelaskan adanya hubungan yang potensial antara
saluran napas atas dan GERD (Gastroesofageal Reflux Disease. GERD cenderung
meningkatkan risiko serangan asma bronkial. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara asma bronkial dengan refluks gastroesofageal di
RSUD Dr. Muwardi Surakarta.
Hasil Penelitian: Hasil uji chi square menunjukkan signifikansi sebesar 0,015
sehingga ada hubungan antara asma bronkial dengan refluks gastroesofageal di
RSUD Dr. Muwardi Surakarta. Hasil perhitungan ratio prevalens adalah 2.21.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
halaman
PRAKATA ........................................................................................................ v
1. Asma Bronkial..................................................................... 5
C. Hipotesis ......................................................................................... 19
C. Subjek Penelitian............................................................................. 20
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Instrumentasi Penelitian................................................................... 22
A. Simpulan ...................................................................................... 37
B. Saran ................................................................................................. 37
LAMPIRAN
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jenis Kelamin.....................................................................................
Umur..................................................................................................
Gastroesofageal.................................................................................
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
berulang, sesak napas , dan batuk terutama pada malam atau dini hari. Gejala
penyakit ini. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1986
menunjukkan bahwa asma menduduki urutan ke-5 pola kesakitan dan urutan
asma sebagai urutan ke-7 penyebab kematian. Referensi lain yang juga dapat
penyakit ini adalah penelitian pada anak sekolah usia 13-14 tahun dengan
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
, 2001). Gejala yang timbul adalah akibat keterlibatan esofagus, faring, laring,
dan saluran napas. Reflus gastroesofageal terjadi akibat hilang atau sangat
laring, hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya kekuatan otot LES yang
penderita asma (Field, 2002). Beberapa studi kasus mengenai pasien dengan
menjelaskan adanya hubungan yang potensial antara saluran napas atas dan
maka penulis ingin meneliti hubungan antara asma bronkial dan refluks
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Moewardi Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
gastroesofageal.
2. Manfaat praktis
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
komprehensif.
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Asma
a. Definisi
menurut National Heart, Lung, and Blood Institute sebagai berikut: asma
sel inflamasi yang memegang peranan, terutama sel mast, eosinofil dan
berulang berupa mengi, sesak napas, rasa berat di dada serta batuk
terutama malam hari atau dini hari. Gejala ini umumnya berhubungan
dengan pengurangan arus udara yang luas tetapi bervariasi yang paling
b. Patogenesis
inflamasi ini melibatkan berbagai sel inflamasi yaitu sel mast, eosinofil,
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
induksi sputum serta otopsi pasien yang meninggal pada saat serangan
(Surjanto, 2005).
(Baratawidjaja, 2003)
asma (Rees, 2005) yaitu pada bagian proksimal dari bronkus kecil pada
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
alergen spesifik
4) airway remodeling
c. Faktor Resiko
faktor pejamu (host factor) dan faktor lingkungan. Faktor pejamu disini
tersebut antara lain rokok, polusi udara, exercise, substansi mikro, dan
d. Diagnosis
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada, dan variabilitas
1) mengi (wheezing).
b) mengi berulang
penderita bangun.
faal paru. Pengukuran faal paru dapat menilai adanya dan beratnya
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Derajat Berat
gejala, eksaserbasi, gejala malam hari, dan uji faal paru (Aditama, 2004).
1) Intermiten
2) Persisten ringan
Gejala > 1 kali seminggu tetapi < 1 kali perhari, serangan dapat
3) Persisten sedang
4) Persisten berat
malam sering.
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
f. Penatalaksanaan
dan penatalaksanaan
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Refluks Gastroesofageal
a. Patogenesis
Terdapat dua kondisi yang harus ada untuk suatu episode refluks
yaitu isi lambung siap untuk proses refluks dan mekanisme antirefluks
commit to user
xx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Manifestasi Klinis
1) batuk kronik
2) bronkokonstriksi
3) disfonia
4) sakit tenggorokan
5) suara parau
6) laringitis
manifestasi berupa timbulnya batuk pada malam hari, rasa tercekik, dan
mengi pada saat bangun tidur (Simpson, 1995; Gislason et al, 2002).
c. Diagnosis
tanda klinis khas seperti adalah rasa panas di dada, regurgitasi, disfagia,
commit to user
xxi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kerusakan
lumen
3) Pemantauan pH 24 jam
4) Tes Bernstein
dengan HCl 0,1 M dalam waktu kurang dari 1 jam. Tes ini bersifat
xxiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5) Manometri esofagus
6) Sintigrafi esofagus
d. Penatalaksanaan
b) menghilangkan gejala/keluhan
c) mencegah kekambuhan
a) Terapi konservatif
b) Terapi medikamentosa
commit to user
xxiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(1) Antasid
(3) Sukralfat
c) Terapi bedah
dilakukan, tetapi konsep kausal yang benar dan seragam antar peneliti
dan lambung berasal dari segmen embrionik yang sama dan dipersarafi
xxv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
aliran udara yang diukur dengan volume udara ekspirasi paksa pada
saluran napas.
rate (PEVR) sebesar 8L/menit dan pada kondisi asma berat (Isaac, 2009)
commit to user
xxvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Refluks gastroesofageal
Asidifikasi esofagus
distal
Mikroaspirasi Bronkokonstriksi
Asma bronkial
Keterangan :
: menyebabkan
C. Hipotesis
commit to user
xxvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
cross sectional.
B. Lokasi Penelitian
C. Subjek Penelitian
1. Subjek kasus
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan dalam
penelitian ini.
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
xxix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Subjek kontrol
(Taufiqqurahman, 2004).
n = Zα2.p.q
d2
Keterangan :
populasi
q : 1-p
kemaknaan
populasi
commit to user
xxx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(0.10)2
n = 18 sampel
masing kelompok.
E. Instrumentasi Penelitian
commit to user
xxxi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F. Rancangan Penelitian
Diagnosis pasti
dokter Spesialis Paru
Sampel Kontrol
Screening : Screening :
Mengisi Kuesioner Mengisi Kuesioner
RDQ RDQ
3. Variabel luar
commit to user
xxxii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kuesioner
1. Refluks Gastroesofageal
antara lain :
GERD (+) jika skor RDQ lebih dari 12. (Cao et al, 2008; Du et al,
xxxiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Asma Bronkial
2004).
berdahak.
pengobatan.
commit to user
xxxiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Umur
ini dilakukan
c. Skala : Rasio
4. Jenis Kelamin
perempuan
c. Skala : Nominal
5. Ras
c. Skala : Nominal
6. Kehamilan
wawancara
commit to user
xxxv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Skala : Nominal
7. Atopi
seseorang atau keluarga, biasanya pada masa anak atau remaja, yang
8. Genetik
bahwa atopi berawal dari sifat genetik yang heterogen dan poligenik.
dengan loki pada kromosom 5, 6, 11, 12, 13, dan 16. Berdasarkan
tesebut, maka pada penelitian ini genetik menjadi variabel luar tidak
terkendali.
commit to user
xxxvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9. Polusi Udara
Polutan udara dapat berupa partikulat atau gas antara lain: serat asbes,
bijih besi, dan asbes yang hancur biasanya berbentuk asap, gas CO,
individu tertentu.
commit to user
xxxvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lewat RDQ. GERD (+) bila skor yang dicapai lebih dari 12.
jika Ho benar. Analisis untuk menguji hubungan antara dua variabel dalam
menguji hubungan antara dua variabel dalam bnetuk skala nominal diskrit
perbandingan antara jumlah subyek dengan penyakit (lama dan baru) pada
satu saat dengan seluruh subyek yang ada (Sudigdo, 2007). Data diolah
for Windows.
commit to user
xxxviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
xxxix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(27,78%).
commit to user
xl
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
14
12
10
8 GERD
6
T idak G E R D
4
2
0
As ma bronkial K ontrol
Gambar 1. Frekuensi GERD dan tidak GERD pada kelompok asma bronkial dan kelompok
kontrol
B. Analisis Data
Asma Bronkial
GERD X2 RP
Asma Bronkial (+) Asma Bronkial (-) p
Jumlah Persen Jumlah Persen
GERD (+) 10 55,56% 3 16,67%
5.90 2.21
GERD (-) 8 44,44% 15 83,33% 0.015
xli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dengan demikian hipotesis nol (H0) yang berbunyi “ Tidak ada hubungan
commit to user
xlii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
Sampel tersebut terdiri dari 18 pasien asma bronkial dan 18 subyek penelitian
(sebagai kelompok kontrol) non asma bronkial yang memenuhi kriteria inklusi
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa frekuensi penderita asma lebih banyak
pada wanita daripada pria yaitu sebesar 55,56 %. Prevalensi asma dipengaruhi
oleh banyak faktor, salah satunya adalah jenis kelamin. Pada masa kanak- kanak
(Sundaru, 2004). Sedangkan pada usia dewasa angka kejadian asma pada
dewasa mudah terserang asma, oleh karena selain masalah hormonal, wanita juga
lebih rentan terserang stres. Hal ini diperkirakan sebagai salah satu faktor pemicu
asma (Surjanto, 2001). Sedangkan untuk kelompok asma brokial (-) jumlah
orang.
kelompok asma bronkial (+), didapatkan persentase terbanyak pada rentang umur
41-50 sebanyak 6 orang (33,33%). Sedangkan pada kelompok asma bronkial (-),
commit to user
xliii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
didapatkan persentase terbanyak pada rentang umur 31-40 dan rentang umur 51-
Dari tabel 3 dapat diketahui dari penelitian bahwa GERD lebih banyak
dialami oleh kelompok asma bronkial (+) dibandingkan dengan kelompok asma
bronkial (-). Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa GERD lebih banyak
dialami oleh wanita baik untuk kelompok asma bronkial (+) ataupun kelompok
asma bronkial (-). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Nocon
non erosif sedang hingga berat dibandingkan pada pria yang mengalami gejala
ringan.
test, korelasi Phi dan nilai raio prevalens. Pada uji X2 didapatkan nilai p yang
besarnya 0,015 . Uji X2 adalah uji proporsi di mana pengujian dilakukan untuk
Analisis hubungan antara kedua variabel dalam penelitian ini yaitu asma
bronkial dan refluks gastroesofageal menggunakan uji korelasi Phi. Korelasi Phi
termasuk dalam kategori korelasi Pearson Product Moment dengan variabel yang
diuji adalah nominal diskrit (Handoko,2007). Korelasi Phi dalam penelitian ini
memiliki signifikansi (p) yang besarnya 0,015. Jika nilai tersebut (p) lebih besar
commit to user
xliv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
gastroesofageal.
Pada studi etiologik, studi cross sectional mencari hubungan antara faktor
risiko dan efek (Sastroasmoro, 2007). Bila faktor risiko dan efek keduanya
perbandingan antara prevalens efek pada kelompok risiko dan pada kelompok
tanpa risiko. Pada penelitian ini nilai rasio prevalens adalah 2,21. Rasio prevalens
prevalens yang didapat dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa refluks
dinyatakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Field (1999) bahwa persentase
pasien asma yang mengalami gejala heartburn dan regurgitasi asam lebih besar
yang sama bahwa kejadian GERD lebih banyak ditemukan pada kelompok asma
pasien asma dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 69,2 % (OR =10,3).
episode refluks, waktu kontak asam, dan clearance time asam esofagus
xlv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat menginduksi terjadinya asma secara langsung melalui aspirasi atau melalui
memiliki tingkat sensitivitas dan spesifisitas sebesar 94% dan 50% ( Li et al,
2007). Gold standard dalam diagnosis kejadian GERD adalah dengan pengukuran
selama 24 jam, waktu total saat pH < 4 dalam 24 jam, jumlah episode refluks
dengan durasi > 5 menit dan durasi terpanjang episode refluks. Pemeriksaan pH
digunakan yaitu metode kuesioner. Keterbatasan RDQ antara lain adanya faktor
dan pemahaman terhadap definisi gejala ( Li et al, 2007). Kekurangan yang lain
adalah juga kemungkinan terjadinya recall bias, di mana suyek penelitian diminta
untuk mengingat frekuensi dan tingkat keburukan gejala selama satu minggu
terakhir.
commit to user
xlvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
mengalami GERD.
B. Saran
commit to user
xlvii