Nyeri Kepala
Nyeri Kepala
Nyeri kepala
Nyeri Kepala
Nyeri Kepala
Nyeri kepala
Nyeri kepala
Nyeri Kepala
Nyeri Kepala
Nyeri Kepala
Nyeri kepala
Nyeri kepala
Diagnosa Pennurunan Kesadaran
TTH 1 Infrequent 0
TTH 2 frequent 0
TTH 3 kronik 0
Migraine 1 tanpa aura 0
Migraine 2 dengan aura 0
Migraine 3 kronik tanpa aura 0
Migraine 4 kronik dengan aura 0
Cluster 1 episodik 0
Cluster 2 kronik 0
Trigeminal Neuralgia 0
Arteritis temporalis 0
X 0
Penurunan Kesadaran
0 = GCS > 13
Headache Classification Committee of the International 1 = GCS < 13
Headache Society (IHS) The International Classification of 2 = GCS 12 - 9
Headache Disorders, 3rd edition .2018, Vol. 38(1) 1–211 . 3 = GCS < 8
DOI: 10.1177/0333102417738202
Severitas Onset Frekuensi
1 2 1
1 2 2
2 3 3
2 4 4
2 4 4
2 4 5
2 4 5
3 1 8
3 1 9
3 1 1
3 1 1
3 1 9
Cluster 2 kronik
Cluster 1 episodik
0 0
0 1
0 0
0 0
R Lingkungan RPD HT
Trauma Muntah
Demam Agitasi / ge
R Lingkungan RPD HT
RPD DM Kejang
Trauma Muntah
Var 9 Var 10 Var 11 Var 12 Var 13 Var 14 Var 15 Var 16 Var 17 Var 18 RPD DM RPD HT
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
R Lingkungan RPD Operasi R keluarga R lainnya PEMERIKSAAN FISIK
Referensi
1. Nappi G, Sicuteri F, Byrne M, Roncolato M,
Neurol. 1994;241(3):138–144.
2. Akpunonu BE, Mutgi AB, Federman DJ, et a
emergency department: a multicenter study.
3. Friedman BW, Solorzano C, Esses D, et al. T
trial of naproxen versus sumatriptan. Ann Em
4. Cady RK, Rubino J, Crummett D, Littlejohn T
1994;3(9):766–772.
5. Ferrari MD, James MH, Bates D, et al. Oral s
Cephalalgia. 1994;14(5):330–338.
6. Krymchantowski AV. Naproxen sodium dec
2000;58(2B):428–430.
Regimen Analgetik
Aspirin 600-900mg +
Metoclopramide 10mg
Asetaminofen 1000mg
Ibuprofen 200-400mg
*Respons terapi dalam 2 jam (nyeri kepala re
Migraine 2 dengan aura Migraine 3 kronik tanpa aura Migraine 4 kronik dengan aura
atan migrain tergantung lama dan intensitas nyeri, gejala penyerta, derajat disabilitas serta respons awal dari pengobatan
ula di temukan penyakit lain seperti epilepsi, ansietas, stroke, infark miokard. Karena itu pemberian obat haruslah hati - hati.
/muntah, obat diberikan rektal, nasal, subkutan atau intravena.
gobatan migren dibagi menjadi 3 kategori:
m
ri pencetus nyeri seperti perubahan pola tidur, makanan, stress, dan rutinitas sehari - hari, cahaya terang, perubahan cuaca,
di tempat tinggi seperti di gunung.
ifik : pada serangan ringan sampai sedang atau serangan berat atau berespon baik terhadap obat yang sama dapat di pakai :
Over The Counter), analgesik non spesifik , NSAIDs
spesifik : Aspirin 600-900mg + metoclopramide 10mg (EB : Lvl 1), Asetaminofen 1000mg (EB : Lvl 2), Ibuprofen 200-400mg
fik : Yang termasuk analgesik spesifik adalah ergotamin, dihidroergotamin (DHE), dan golongan triptan (tidak ada di
DHE diberikan pada migrain sedang sampai berat apabila analgesik non spesifik kurang terlihat hasilnya atau menberikan
maptriptan dapat meredakan nyeri, mual, fotofobia, dan fonofobia sehingga memperbaiki disabilitas pasien.
matripan adalah 50mg dengan dosis maksimal dalam 24 jam 200mg. Kontra indikasi adalah pada pasien yang beresiko PJK,
ovaskuler, hipertensi tidak terkontrol, dan migren tipe basiler.
dizziness, heaviness, mengantuk, nyeri dada non kardial, disfonia.
tif
harus selalu di minum meskipun tanpa adanya serangan. Sumatriptan oral 100 mg efektif untuk migrain akut secara umum
up berguna untuk sakit kepala berulang dalam 24 jam.[2],[3-5] Naproxen 500 mg sama bermanfaat untuk sakit kepala
n menambahkan naproxen ke sumatriptan adalah bahkan lebih efektif dalam mencegah kekambuhan.[6]
eri F, Byrne M, Roncolato M, Zerbini O. Oral sumatriptan compared with placebo in the acute treatment of migraine. J
1(3):138–144.
Mutgi AB, Federman DJ, et al. Subcutaneous sumatriptan for treatment of acute migraine in patients admitted to the
artment: a multicenter study. Ann Emerg Med. 1995;25(4):464–469.
, Solorzano C, Esses D, et al. Treating headache recurrence after emergency department discharge: a randomized controlled
n versus sumatriptan. Ann Emerg Med. 2010;56(1):7–17.
no J, Crummett D, Littlejohn TW, 3rd. Oral sumatriptan in the treatment of recurrent headache. Arch Fam Med.
72.
mes MH, Bates D, et al. Oral sumatriptan: effect of a second dose, and incidence and treatment of headache recurrences.
4;14(5):330–338.
ski AV. Naproxen sodium decreases migraine recurrence when administered with sumatriptan. Arq Neuropsiquiatr.
8–430.
NNT* Level of Evidence
3,2 1
5,2 2
7,2 2
dalam 2 jam (nyeri kepala residual ringan atau hilang dalam 2 jam)
Cluster 1 episodik Cluster 2 kronik Trigeminal Neuralgia
Penanganan terbaik adalah dengan pemberian inhalasi oksigen dan
sumatripan subkutan dan zolmitriptan:
1. Inhalasi oksigen 100% dengan sungkup sebanyak 7 liter per menit
selama 10-15 menit sejak timbulnya serangan akan berhasil sebanyak
60 - 70% dalam waktu 5 menit. oksigen akan menimbulkan
vasokonstriksi serebral sehingga menurunkan calcitonin gene-related
peptide (CGRP) pada waktu serangan. Lance [2] menganjurkan
kombinasi 1-2 mg ergotamin tertat oral di susul oksigen 100% hingga
nyeri berkurang.
2. Sumatriptan : pemberian secara subkutan 6mg akan mengurangi
nyeri dalam 5-15 menit (peningkatan dosis hingga 12mg tidak
memberikan hasil yang lebih baik). Pemberian oral kurang cepat,
sehingga kurang efektif pada NKK. Efeksamping (pusing, letih,
parastesia, kelemahan di muka)
3. Zolmitriptan adalah triptan oral pertama yang diberikan untuk
mengatasi NKK episodik yang diberikan dalam dosis 5-10mg dan
dapat mengurangi nyeri dalam 30 menit. namun kurang efektif
mengobati NKK kronik
Arteritis temporalis