WHO - Protection For HCW

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 37

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI COVID-19

Orientasi Perlindungan Tenaga Kesehatan di Fasyankes,


04 Juni 2020

WHO IPC Technical and Clinical Unit


Apakah WHO telah
mengubah panduan
tentang moda transmisi
COVID-19?

• Tidak!
• WHO masih merekomendasikan
kewaspadaan droplet dan kontak, di
samping kewaspadaan standar
• Kewaspadaan airborne/udara–
hanya untuk prosedur yg
menghasilkan aerosol
Moda Transmisi – Apa yang diketahui
sampai saat ini?
Moda transmisi utama COVID-19:
• Droplet: percikan saluran nafas (partikel > 5-10 μm diameter)
dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Orang
yang berada dalam jarak dekat (dalam 1 m) dengan seseorang
yang memiliki gejala pernapasan (batuk, bersin) beresiko terinfeksi

• Kontak: kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak


tidak langsung dengan permukaan lingkungan atauobjek yang
digunakan orang yang terinfeksi (misalnya, stetoskop atau
termometer)
WHO Joint Mission COVID-19 to China, https://www.who.int/docs/default source/coronaviruse/who-china-joint-mission-
on-covid-19-final-report.pdf
➢ Ran L, et al. CID 2020
➢ Moriarty LF, et al. MMWR 2020
➢ Jefferson T, et al. Medrix 2020
Transmisi Udara – Apa yang diketahui
sampai saat ini?
• Terbatas pada situasi dan prosedur yang menghasilakn aerosol
(AGPs): intubasi trakea, ventilasi non-invasif, trakeostomi,
Resusitasi Jantung-Paru (RJP), ventilasi manual sebelum
intubasi, bronkoskopi.
Risiko Akibat Kerja di Fasyankes

 Per 21 April 2020 ada lebih 35.000 tenaga kesehatan terinfeksi


COVID19 berdasarkan laporan negara-negara ke WHO.

 Risiko akibat kerja utama untuk infeksi COVID19 di antara tenaga


kesehatan:
– Terlambat mendeteksi pasien COVID-19,
– Bekerja di ruangan berisiko tinggi,
– Jam kerja yang panjang,
– Kurang mematuhi PPI
– Penggunaan peralatan pelindung diri (PPE) yang tidak sesuai SOP.
– Pelatihan PPI yang tidak memadai
Penilaian Risiko Tempat Kerja

Konsultasikan dengan pekerja, Jangan memaksakan Risiko Paparan Tinggi


Keputusan pekerjaan dengan potensi
tinggi kontak erat dengan
Risiko Paparan Sedang orang-orang yang diketahui
pekerjaan dengan kontak erat atau dicurigai mengidap
Risiko Paparan Rendah yang sering dengan
pekerjaan tanpa kontak erat masyarakat umum atau rekan COVID-19, serta kontak
yang sering, dengan kerja, pengunjung, klien atau dengan benda dan
masyarakat umum dan rekan pelanggan, atau kontraktor, permukaan yang dapat
kerja, pengunjung, klien atau tetapi tidak memerlukan terkontaminasi dengan virus
pelanggan, atau kontraktor, kontak dengan orang yang COVID-19.
dan yang tidak memerlukan diketahui atau dicurigai
terinfeksi COVID-19.
kontak dengan orang yang
diketahui atau dicurigai Libatkan layanan kesehatan kerja, berkonsultasi dengan
terinfeksi COVID-19. Dinas Kesehatan setempat
Tindakan Pencegahan di Tempat Kerja

 Kebersihan tangan

 Kebersihan pernapasan

 Physical Distancing

 Mengurangi dan mengelola pekerjaan yang terkait perjalanan

 Pembersihan dan disinfeksi lingkungan rutin

 Komunikasi risiko, pelatihan dan edukasi

 Manajemen orang dengan COVID-19 atau kontak mereka


Strategi-strategi PPI untuk mencegah atau membatasi penularan di
tempat layanan kesehatan termasuk:
1. menjalankan langkah-langkah kewaspadaan standar untuk semua
pasien;
2. memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal, dan
pengendalian sumber
3. menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan empiris atas
kasus-kasus suspek infeksi COVID-19;
4. menerapkan pengendalian administratif; dan
5. menggunakan pengendalian dan rekayasa lingkungan.
https://www.who.int/publications-detail/infection-prevention-and-control-during-health-care-when-novel-coronavirus-(ncov)-infection-is-suspected-20200125
Rekomendasi 1.

Menjalankan Langkah-
Langkah Kewaspadaan
Standar Untuk Semua Pasien
Elemen Kewaspadaan Standar

1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan Pernafasan (etika batuk/bersin)
3. APD sesuai risiko
4. Praktik injeksi yg aman, manajemen benda tajam dan pencegahan
luka
5. Penanganan, pembersihan dan disinfeksi peralatan perawatan
pasien dengan aman
6. Pembersihan lingkungan
7. Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan aman
8. Pengelolaan limbah
Kebersihan Tangan (1)
• Cara terbaik mencegah penyebaran kuman di tempat
layanan kesehatan dan di tengah masyarakat

• Tangan adalah alat utama untuk bekerja bagi tenaga


kesehatan – dan tangan menjadi kunci mata rantai dalam
rantai penularan

Gagang pintu Peralatan

Medication Jabat tangan

Ponsel Pemberi
perawatan
Kebersihan Tangan: 5 Momen WHO (2)

 https://www.who.int/infection-prevention/tools/hand-hygiene/en/
Kebersihan Tangan: BAGAIMANA (3)

 Gunakan produk dan teknik yang


sesuai

 Produk pembersih tangan berbahan


alkohol diutamakan, jika tangan
tidak terlihat kotor
– Gosok tangan selama 20-30
detik!

 Sabun, air mengalir dan tisu sekali


pakai, jika tampak jelas kotor atau
terkontaminasi kontaminan
berprotein
– Cuci tangan selama 40-60 detik!
 https://www.who.int/infection-prevention/tools/hand-hygiene/en/
Kebersihan Pernafasan (1)

 Respiratory hygiene/etika batuk yang baik dapat mengurangi


penyebaran mikroorganisme (kuman) penyebab infeksi
pernapasan (batuk pilek, flu).

kebersihan pernapasan

Image source: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public


Kebersihan Pernafasan: BAGAIMANA (2)

• Jauhkan wajah dari orang lain ketika


batuk/bersin
• Tutupi hidung dan mulut dengan tisu.
• Jika menggunakan tisu, segera buang tisu itu
ke tempat sampah
• Arahkan batuk/bersin ke lengan jika tidak ada
tisu
• Bersihkan tangan dengan sabun dan air
mengalir atau produk berbahan alkohol
Kebersihan Pernafasan (3)

• Membiasakan cuci tangan untuk pasien dengan gejala


pernapasan
• Beri masker kepada pasien dengan gejala pernapasan
• Pasien dengan demam + batuk atau bersin harus
dijauhkan setidaknya 1 m dari pasien lain
• Pasang alat-alat bantu visual yang mengingatkan pasien
dan pengunjung dengan gejala pernapasan untuk
menutup mulut-hidung ketika batuk
• Pertimbangkan penyediaan masker dan tisu untuk
pasien di semua area
APD – Prinsip penggunaan (1)
• Selalu bersihkan tangan Anda sebelum dan setelah menggunakan
APD
• APD harus tersedia di mana dan di saat diperlukan
dengan ukuran yang tepat
pilih sesuai risiko atau sesuai langkah pencegahan berdasar
transmisi
• Selalu kenakan sebelum memeriksa pasien
• Selalu lepas segera setelah tugas selesai dan/atau meninggalkan area
perawatan pasien
• JANGAN PERNAH menggunakan kembali APD-disposable
• Bersihkan dan disinfeksi APD-reusable setelah digunakan jika akan
digunakan lagi
APD - Contoh di Fasilitas Kesehatan Untuk
COVID-19
Pelindung
Masker Masker N95 wajah Pelindung mata

Hidung + Hidung + Mata + hidung + Mata


mulut mulut mulut
Penutup
Jubah Celemek Sarung tangan kepala

Kepala +
Badan Tangan
Badan rambut
APD - Prinsip Penggunaan (2)

 Ganti APD segera setelah APD terkontaminasi atau menjadi cacat


 APD tidak boleh dipaskan atau disentuh ketika perawatan pasien
diberikan; khususnya
– jangan sentuh wajah ketika masih memakai APD
– jika ada kekhawatiran tentang dan/atau pelanggaran terhadap
praktik-praktik ini, tinggalkan area perawatan pasien ketika sudah
aman dan lepas dan ganti APD sebagaimana mestinya
– Selalu lepas dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi diri

 Sumber:
Praktik Injeksi Aman (7 langkah)

1. Tempat kerja bersih

2. Kebersihan tangan

3. Jarum suntik steril

4. Wadah steril untuk obat dan pelarut

5. Pembersihan dan antisepsis kulit

6. Pengumpulan benda tajam dengan


tepat
7. Pembuangan limbah yang sesuai
prosedur
https://www.who.int/infection-prevention/tools/injections/training-education/en/
Pembersihan Lingkungan - Prinsip (1)
 Definisi pembersihan: Pelepasan fisik material asing (seperti debu,
kotoran) dan material organik (seperti darah, sekresi, ekskresi,
mikroorganisme). Pembersihan melepaskan mikroorganisme secara
fisik, bukan membunuhnya. Pembersihan dilakukan dengan air,
deterjen dan tindakan mekanis.

 Prinsip-prinsip dasar pembersihan dan disinfeksi berlaku untuk


semua area perawatan pasien.
– Selalu pastikan alat perawatan pasien dibersihkan sebelum
digunakan kembali untuk pasien lain
– Jika mungkin, mengkhususkan alat pembersihan di area-area
berisiko lebih tinggi (seperti ruang isolasi, bersalin, dan operasi)
– Persediaan pembersihan untuk isolasi harus disimpan dan
digunakan hanya di area/ruang isolasi
 Sumber: CDC dan ICAN. Best Practices for Environmental Cleaning in Healthcare Facilities in Resource-Limited Settings. Atlanta, GA: US Department of Health and Human Services, CDC; Cape Town, South Africa: Infection Control Africa Network; 2019.
https://www.cdc.gov/hai/pdfs/resource-limited/environmental-cleaning-508.pdf
Pembersihan Lingkungan - Prinsip (2)

• Selalu bergerak dari area paling bersih ke area paling kotor-


bersihkan dari area tinggi ke area rendah, dari luar ke dalam
area isolasi dibersihkan terakhir
• Disarankan menggunakan sapu lembab dan lap basah untuk
meminimalisasi debu
• Gunakan sistem 3 ember untuk pembersihan dan disinfeksi
• Air untuk pembersihan harus air bersih
• Penyemprotan disinfektan tidak disarankan

 Sumber: CDC dan ICAN. Best Practices for Environmental Cleaning in Healthcare Facilities in Resource-Limited Settings. Atlanta, GA: US Department of Health and Human Services, CDC; Cape Town, South Africa: Infection Control Africa Network; 2019.
https://www.cdc.gov/hai/pdfs/resource-limited/environmental-cleaning-508.pdf
Pertimbangan Tambahan Dalam Langkah
Kewaspadaan Standar

• Penting agar prosedur pembersihan lingkungan dan disinfeksi


dipastikan diikuti secara konsisten dan tepat.

• Prosedur pembersihan permukaan lingkungan dengan air dan


deterjen dan menggunakan disinfektan dengan konsentrasi yang
biasa digunakan di rumah sakit (seperti natrium hipoklorit, 0.5%,
atau etanol, 70%) sudah efektif dan memadai.

• Alat dan perlengkapan medis, alat makan dan limbah medis harus
dikelola sesuai dengan prosedur keamanan rutin.
Pengelolaan Limbah

Mengelola limbah kegiatan perawatan dengan aman adalah tanggung jawab semua staf
Rekomendasi 2.

Menjalankan Triase,
identifikasi awal, dan
pengendalian sumber
Tatalaksana Pasien Sakit Yang Mencari Layanan

Triase dan Penggunaan triase klinis di


pengendalia Masukkan fasilitas layanan kesehatan
n infeksi pasien ke untuk tujuan identifikasi
yang tepat area
waktu dan khusus
dini pasien yang
efektif mengalami infeksi
Pemindahan Kasus pernapasan akut (ARI) -
dan khusus dan untuk mencegah transmisi
pemulangan protokol
secara tatalaksana patogen ke tenaga
aman klinis kesehatan dan pasien lain.
Rekomendasi 3.

Menjalankan Langkah
Pencegahan Tambahan untuk
Kasus COVID-19
Kewaspadaan Tambahan:

Kewaspadaan kontak

Kewaspadaan droplet

Kewaspadaan transmisi udara untuk tindakan


yang menghasilkan aerosol
Langkah Kewaspadaan Tambahan

• Pasien yang menunjukkan gejala dan suspek atau yang terkonfirmasi


terinfeksi dengan patogen sangat menular

• Jika patogen dipandang penting dari sudut pandang epidemiologis


• Jika intervensi medis meningkatkan risiko transmisi agen infeksi
• Jika situasi klinis mencegah penerapan langkah-langkah
kewaspadaan standar secara sistematis
Langkah-langkah kewaspadaan kontak
• Kamar tunggal
 Pasien tetap di kamar
• Kebersihan tangan sesuai “5 Moment”, terutama
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
sesudah melepas APD
 Jangan menyentuh mata, hidung atau mulut
dengan tangan bersarung atau tidak bersarung
yang terkontaminasi.
• Staf harus mengenakan APD yang sesuai
• Pembersihan peralatan, disinfeksi, dan sterilisasi
yang sesuai
• Pembersihan lingkungan disempurnakan
 Jangan mengkontaminasi permukaan yang tidak
termasuk dalam perawatan pasien langsung
(seperti gagang pintu, tombol lampu, ponsel)
Langkah-langkah kewaspadaan droplet

• Kamar tunggal
 jika ruangan tunggal tidak tersedia, pisahkan pasien
dari pasien lain setidaknya dengan jarak 1 m
• Tenaga kesehatan harus mengenakan APD sesuai:
 Masker medis
 Perlindungan mata (kacamata atau pelindung wajah)
 Jubah
• Pasien harus tetap tinggal di kamar (gerakan terbatas)
 Jika harus dipindahkan/bergerak, pasien wajib
mengenakan masker medis dan menggunakan rute
perpindahan yang sudah ditentukan sebelumnya
untuk meminimalisasi paparan untuk staf, pasien lain
dan pengunjung.
Langkah kewaspadaan transmisi udara
(dalam konteks COVID-19)

Langkah kewaspadaan transmisi udara dianjurkan HANYA untuk


prosedur yang menyebabkan aerosol seperti:
- bronkoskopi,
- intubasi trakea,
- pemberian tekanan pada dada saat resusitasi jantung
paru dapat menyebabkan dihasilkannya aerosol

Hal-hal berikut ini wajib:


• Ruangan tunggal dengan ventilasi yang memadai:
ventilasi alami dengan aliran udara setidaknya 160L/s per pasien atau
di ruangan bertekanan negatif dengan setidaknya 12 pergantian udara per
jam dan arah aliran udara yang terkendali saat ventilasi mekanis
digunakan
• APD: kontak + percikan
• Ganti masker medis dengan N-95, atau FFP2 atau setara
Rekomendasi 4.

Pengendalian Administratif
Pengendalian Administratif

Tindakan administratif yang berhubungan dengan petugas kesehatan:


• Menyediaan pelatihan yang cukup untuk petugas;
• Memastikan rasio pasien-staf yang memadai;
• Membangun proses surveilans infeksi saluran pernapasan akut
yang berpotensi disebabkan virus COVID-19;
• Memastikan tenga Kesehatan dan masyarakat memahami
pentingnya untuk segera mencari layanan kesehatan;
• Memantauan kepatuhan petugas dalam tindakan kewaspadaan
standar dan menyediakan mekanisme untuk perbaikan yang
diperlukan.
Rekomendasi 5.

Pengendalian dan Rekayasa


Lingkungan
Pengendalian dan Rekayasa Lingkungan

• Pastikan ventilasi yang memadai di semua area di fasilitas


kesehatan
• Pembersihan lingkungan yang memadai
• Pemisahan minimal 1 meter antara pasien harus dipertahankan.
• Memastikan bahwa prosedur pembersihan dan disinfeksi diikuti
secara konsisten dan benar (dengan air dan deterjen dan
menerapkan disinfektan rumah sakit yang umum digunakan
(seperti Natrium hipoklorit))
• Mengelola binatu, peralatan layanan makanan dan limbah medis
sesuai dengan prosedur rutin yang aman.
Referensi
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) untuk Novel Coronavirus (COVID-19)
https://openwho.org/courses/COVID-19-IPC-ID

Dokumen PPI dan Kesehatan Kerja


Rational use of personal protective equipment
https://www.who.int/publications-detail/rational-use-of-personal-protective-equipment-for-coronavirus-
disease-(covid-19)-and-considerations-during-severe-shortages
Disease Commodity Package https://apps.who.int/iris/rest/bitstreams/1272076/retrieve
https://www.who.int/publications-detail/advice-on-the-use-of-masks-in-the-community-during-home-care-
and-in-healthcare-settings-in-the-context-of-the-novel-coronavirus-(2019-ncov)-outbreak
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public/when-and-how-to-
use-masks
https://www.who.int/publications-detail/water-sanitation-hygiene-and-waste-management-for-covid-19
https://www.who.int/infection-prevention/publications/en/
https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/who-rights-roles-respon-hw-covid-
19.pdf?sfvrsn=bcabd401_0
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331510/WHO-2019-nCov-HCWadvice-2020.2-
eng.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai