Anda di halaman 1dari 4

NAMA: YOSEFFARIANI H DAPUTRI

NIM : 2017.1.1.0025
MATA KULIAH: PENGASUHAN ANAK
SEMESTER: : VI/SORE

UAS
1. PENGASUHAN POSITIF
Pengasuhan positif adalah pengasuhan yang berdasarkan kasih sayang , saling menghargai,
membangun hubungan yang hangat antara anak dan orang tua. Penerapan pengasuhan ini akan
saling membangun dengan mengedepankan penghargaan, pemenuhan dan perlindungan hak
anak, serta mengutamakan kepentingan terbaik anak. Orang tua yang menerapkan pengasuhan
positif selalu berupaya menciptakan lingkungan yang ramah dan bersahabat untuk anak sehingga
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
Apa tujuan pengasuhan positif?
Pengasuhan positif diberikan dengan tujuan untuk:
 Meningkatkan kualitas interaksi anak dengan orang tua
 Mengoptimalkan tumbuh kembang anak
 Mencegah perilaku-perilaku menyimpang
Dalam memberikan pengasuhan positif, terdapat dua prinsip yang perlu di pegan goleh orang tua
yaitu sebagai berikut:
a. Anak harus di perlakukan dengan:
 Cinta dan kasih sayang
 Penghargaan dan saling memaafkan
 Bebas dari tindakan kekerasan
 Tidak membeda-bedakan
A. Peran orang tua dalam Pengasuhan Positif
Peran orang tua dalam pengasuhan positif:
 Memenuhi kebutuhan anak akan makanan yang bergizi dan sehat
 Menanamlkan nilai-nilai agama dan moral dalam kehidupan
 Membangun kelekatan emosional dengan anak sebagai dasar keterampilan
bersosialisasi
 Memenui kebutuhan akan kasih sayang, perhatian dan rasa aman
Cara menerapkan pengasuhan positif pada anak anatar lain sbb:
1) Memberikan keteladanan yang baik
2) Melakukan pembiasaan yang baik
3) Melakukan pengasuhan tanta kekerasan
4) Melakukan pengasuhan secara berkelanjutan

2. KOMUNIKASI POSITIF DALAM KELUARGA


Komunikasi dadalah suatu proses penyampaian ide,perasaan pikiran antara dua orang atau lebih
sehingga terjadi perubahan sikap dan tingkah laku bagi semua yang saling berkomunikasi.
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia dimana ia belajar dan
menyatakan diri sebagai manusia sosial, dalam interaksi dengan kelompoknya.
A. Ciri-ciri komunikasi dalam keluarga
Menurut kumar (Wijaya,1987)ciri-ciri komunikasi dalam keluarga adalah
 Keterbukaan (openess)
Kerterbukaan adalah sejauh mana individu memiliki keinginan untuk terbuka
dengan orang lain dalam berinteraksi. Keterbukaan yang terjadi dalam
komunikasi memungkinkan perilaku dapat memberikan tanggapan secara jelas
terhadap segala pikiran dan perasaan yang diungkapnya.
 Empaty(empathy)
Empaty adalah suatau perasaan individu yang merasakan sama seperti yang
dirasakan orang lain, tanpa harus secara nyata terlibat dalam perasaan ataupun
tanggapan orang tersebut.
 Dukungan
Adanya dukungan dapat membantu seseorang lebih semangat dalam melakukan
aktivitas serta meraih tujuan yang diinginkan. Dukungan ini lebih ndiharapkan
dari orang terdekat yaitu, keluarga.
 Kesamaan (Equality)
Kesamaan di sini yang dimaksudakan adalah individu mempunyai kesamaan
dengan orang lain dalam hal berbicara dan mendengarkan.

B. Bentuk-bentuk komunikasi dalam keluarga


 Komunikasi orang tua yaitu suami-istri
Komunikasi orang tua yaitu suami istri disini lebih menekankan pada peran
penting suami istri sebagai penentu suasana dalam keluarga. Keluarga dengan
anggota keluarga (ayah,ibu,anak)
 Komunikasi oran tua dan anak
Komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak dalam satu ikatan keluarga
dimana orang tua bertanggung jawab dalam mendidik anaknya. Hubungan yang
terjalinj antara orang tua dan anak disini bersifat dua arah, disertai dengan
pemahaman bersama terhadap suatu hal dimana antara orang tua dan anak
berhak menyampaikan pendapat, pikiran, informasi atau nasehat.
 Komunikasi ayah dan anak
Komunikasi disini mengarah pada perlindungan ayah terhadap anak. Peran
ayah dalam memberi informasi dan menerima. Misal, memilih sekolah.
Komunikasi ibu dan anak lebih bersifat pengasuhan kecendrungan anak untuk
berhubungan dengan ibu jika anak merasa kurang sehat, sedih, maka peran
ibulebih menonjol.
 Komunikasi anak dan anak lainya
Komunikasi ini terjadi antara anak satu dan anak yang lain. Dimana anak yang
lebih tua lebih berperan sebagai pembimbing pada anak yang masih muda.
Biasanya dipengaruhi oleh tingkatan usia atau faktor kelahiran.

C. Aneka komunikasi dalam keluarga


1) Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah suatu kegiatan komunikasi antara
individu atau kelompok yang mempergunakan bahasa sebagai nalat
perhubungan yang efektif tidaknya suatu kegiatan komunikasi
bergantung dari ketepatan kata-kata atau kalimat dalam
mengungkapkan sesuatu.
2) Komunikasi non verbal
Komunikasi yang berlangsung dalam keluarga tidak hanya dalam
bentuk verbal, tetapi juga dalam bentuk non verbal.ini berfungsi
sebagai penguat komunikasi verbal.
3) Komuniukasi indivudual
Komunikasi yang sering terjadi dalam keluarga. Komunikasi yang
terjadi berlangsung dalam sebuah interaksi antarpribadi,anatar suami
dan istri, antara ayah dan anak, antara ibu dan anak, antara anak dan
anak.
4) Komunikasi kelompok
Hubungan akrab antara orang tua dan anak sangat penting untuk
dibina dlaam keluarga keakraban hubungan itu dapat dilihat dari
frekuensi pertemuan antara orang tua dan anak dalam suatu waktu dan
kesempatan. Sudah waktunya orang tua meluangkan waktu dan
kesempatan untuk duduk bersama dengan anak-anak, berbicara,
berdialog dalam suasana santai.

D. Tahap-tahap perkembangan komunikasi keluarga


a) Keluarga dengan anak-anak prasekolah
Pada tahap ini dari lahir hingga usia 6 tahun, anak-anak ada pada
tahun puncak untuk mempelajari bahasa. Kemampuan berbahasa
terutama diperoleh dari keluarga khususnya dari interaksi anatar anak
dan pengasuh utama, ibunya,. Anak-anak memulai kemampuan
berbahasa dengan menggunakan kata-kata tunggal. Antara usia 18-24
bulan, ungkapan-ungkapan dua kata muncul. Menjelang usia 3 tahun
anak-anak menguasai kira-kira seribu kata, dan mulai usia 4-5 tahun
mereka memperoleh 50 kata setiap bulan
b) Keluarga dengan anak-anak usia sekolah
Anak-anak semakin mengalami kebebasan sejalan dengan
pertambahan usia. Mereka memperoleh pengaruh tidak hanya lewat
komunikasi kelurga byang masih merupakan kekuatan dominan, tapi
juga lewat komunikasi dengan pihak-pihak diluar keluarga. Dua
dimensi komunikais orang tua-anak menjadi penting penerimaan-
penolakan dan kontrol otonomi.
c) Keluarga dengan anak-anak remaja
Tahap ini cenderung ditandai dengan bertambahnya kebebasan
anak-anak. Masalah-masalh otonomi dan kontril menjadi sangat tajam
pada tahun-tahun ini. Anak-anak remaja mulai mengalihkan
komunikasi dari komunikasi keluarga kepada komunikasi teman-teman
sebaya karena perubahan fisiologi dan psikologi yang dialami remaja.

Anda mungkin juga menyukai