Anda di halaman 1dari 11

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Kulit Wajah
Kulit merupakan bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan
kosmetik, khususnya kulit wajah menjadi fokus perhatian utama. Kulit juga
merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia. Kulit menjadi bagian tubuh
yang bersentuhan langsung dengan lingkungan, sehingga fungsi utama kulit
tidak lain adalah sebagai perlindungan, dapat melindungi tubuh dari luka fisik,
pengaruh angin, air, sinar matahari, unsur kimiawi dan bakteri. Kulit
mempunyai alat perasa dan peraba yang dapat merasakan panas, dingin, sakit
dan nyeri. Jaringan kulit luar dapat menahan panas, dingin, sentuhan, rasa
sakit dan tekanan. Secara umum kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu:

a. Epidermis
Epidermis dikenal juga dengan kulit ari, yaitu lapisan kulit paling luar.
Lapisan ini bertanggung jawab terhadap interaksi dan komunikasi kulit dengan
dunia luar dan melindungi lapisan kulit yang ada di bawahnya. Dalam
kaitannya dengan kosmetik, epidermis merupakan bagian kulitpaling luar,
karena sebagian besar produk kosmetik diaplikasikan pada lapisan ini.
Meskipun pengaplikasian kosmetik juga dilakukan hingga ke lapisan dermis.
Epidermis tetap sajamenjadikan tujuan utama penampilan dalam penggunaan
kosmetik, baik sebagai riasan maupun perawatan. Epidermis terbagi menjadi 5
lapisan yaitu :
1) Lapisan tanduk, yaitu lapisan paling luar.
2) Lapisan jernih, disebut juga lapisan barrier.
3) Lapisan berbutir-butir.
4) Lapisan Malpighi, yaitu lapisan yang memiliki sel seperti duri.
5) Lapisan basal, yaitu lapisan terbawah epidermis.

b. Dermis
Dermis adalah lapisan kulit yang berada paling bawah epidermis. Lapisan ini
bertanggung jawab terhadap elastisitas dan kehalusan kulit. lapisan dermis
juga berperan menyerupai nutrisi bagi epidermis. Epidermis dapat diibaratkan
seperti mesin yang merupakan cover atau dinding tempat berlindungnya
berbagai jenis peralatan mesin, sementara dermis adalah rambut, saluran
keringat, kelenjar sebasea (kelenjar minyak), otot penegak rambut, ujung
pembuluh darah, ujung saraf, serta serabut lemak yang berada pada lapisan
lemak bawah kulit.
a. Jenis jenis kulit wajah
Kulit wajah manusia dikelompokkan menjadi lima jenis yaitu kulit
normal, , berminyak, kering, dan kombinasi .
1. Kulit wajah normal ditandai dengan kulit tidak berminyak dan tidak kering,
sehingga kelihatan segar dan bagus, pori-pori hampir tidak kelihatan. Pengeluaran
kotoran dan penyerapan zat-zat yang berguna melalui kulit serta peredaran darah yang
berjalan dengan baik, akan jarang mendapat gangguan jerawat maupun timbulnya
cacat-cacat pada kulit muka dan tonusnya baik. Masalah pada kulit dapat ditimbulkan
oleh bakteri, jamur atau virus yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi kulit
(Santoso:136.2012).
2. Kulit wajah kering adalah masalah yang terjadi saat lapisan kulit paling atas
(epidermis) tidak terhidrasi dengan baik. Akibatnya, kulit terlihat seperti bersisik,
mengelupas, bahkan hingga pecah-pecah. Dalam istilah medis kulit kering disebut
juga dengan xerosis. Kondisi ini dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja, tapi
paling umum terjadi pada kaki dan tangan.Siapa pun bisa terkena kondisi kulit yang
satu ini. Namun, orang yang lebih tua biasanya cenderung lebih rentan mengalami
kulit kering. Ini karena lansia mengalami penurunan jumlah minyak sebagai pelumas
alami kulit.Kulit kering akan cenderung lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan.
Jika kulit Anda kering terlalu parah dan tidak dirawat, ada sederet komplikasi yang
mengintai. Mulai dari infeksi bakteri, eksim, hingga retakan kulit yang berdarah.

3. Kulit wajah berminyak Kulit berminyak (oily) adalah kondisi ketika


kelenjar sebaceous menghasilkan terlalu banyak minyak di kulit. Akibatnya,
kulit terlihat mengkilap dan berkilau.Sebenarnya minyak membantu menjaga
kulit tetap lembap. Akan tetapi, jika produksi minyaknya terlalu banyak
kadang akan menimbulkan masalah.Orang dengan kulit berminyak biasanya
lebih rentan berjerawat. Ini karena kotoran dengan mudah menempel di kulit
hingga akhirnya menyumbat pori.Selain itu, sel-sel kulit mati pada orang
dengan kulit berminyak biasanya sulit untuk luruh dan jatuh. Akibatnya, sel-
sel kulit mati yang harusnya rontok dengan sendirinya ini malah menyumbat
pori-pori di wajah.Masalah minyak berlebih terutama sering terlihat pada
wajah. Namun, kulit kepala juga termasuk bagian yang rentan berminyak.
4. Kulit wajah kombinasi kulit kombinasi biasanya merupakan perpaduan dari
kulit kering atau normal dengan beberapa bagian wajah yang berminyak,
biasanya di area dagu, hidung, dan dahi. Kebanyakan orang memiliki tipe kulit
seperti ini. Menurut Dr. Debra Jaliman, MD dari WebMD, kulit kombinasi
juga sering bermasalah dengan pori-pori lebar, blackheads, dan kulit
berkilap.Masalahnya, kulit kombinasi membutuhkan perawatan yang berbeda
untuk setiap bagian. Krim pelembap bisa jadi terlalu lembap dan bikin hidung
serta dahi berminyak. Sementara masker penyerap minyak sukses
menyingkirkan minyak di area T (dahi, hidung, dagu), tetapi membuat wajah
kering.

b. Jenis Kulit Wajah yang digunakan dalam penelititan


Dari lima jenis kulit wajah, masalah kulit paling sering terjadi pada
kulit wajah berminyak yaitu disebabkan oleh bakteri. Masalah pada kulit yang
disebabkan oleh bakteri memicu terjadinya inveksi kulit, ekzema (kulit kering
atau gatal), dermatitis (radang kulit), tinea, folikulitis, impetigo dan jerawat.
Menurut Fauzi dkk (84:2012) Jerawat muncul disebabkan oleh empat
faktor yaitu kelenjar minyak yang terlalu aktif, penyumbatan pori-pori,
aktifitas bakteri kulit dan peradangan. Kelenjar minyak yang terlalu aktif
berkaitan dengan kulit dan pori-pori. Produksi minyak berlebih dari kelenjar
minyak membuat pori-pori menjadi tersumbat karena adanya penumpukan
minyak, yang menyebakan adanya aktivitas bakteri didalam pori-pori yang
tersumbat. Aktivitas bakteri mengakibatkan terjadinya infeksi, sehingga kulit
mengalami peradangan. Peradangan pada kulit berjerawat terjadi untuk
melawan zat asing berupa bakteri atau senyawa lainnya. Berdasarkan
penyebab timbulnya masalah-masalah pada kulit, jerawat merupakan masalah
kulit wajah yang mudah muncul sehingga perlu dilakukan perawatan untuk
menyembuhkan jerawat. Jerawat adalah sumbatan dalam pori-pori karena
penumpukan minyak yang menyebabkan adanya aktivitas bakteri sehingga
terjadi peradangan pada kulit.
Menurut Fauzi dkk (2012:81) jerawat terbagi menjadi empat tipe yaitu
jerawat biasa, komedo, jerawat batu dan kista. Jerawat biasa adalah tonjolan
kecil berwarna pink atau kemerahan yang tersumbat akibat adanya
penumpukan minyak sehingga terjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri
jenis propionibacterium acne. Komedo adalah pori-pori yang tersumbat akibat
sisa-sisa kosmetik dan produksi minyak yang berlebihan pada kulit wajah.
Komedo dapat berbentuk terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka
(blackhead), berbentuk pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo
yang tertutup (whitehead) berbentuk seperti tonjolan putih kecil, disebabkan
oleh sel-sel kulit mati dan sekresi kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.
Jerawat batu (Cystic acne) adalah jerawat yang berukuran besar dengan
peradangan yang hebat, berkumpul diseluruh wajah. Kista adalah kantung
tertutup dibawah kulit yang letaknya lebih dalam, mengandung cairan atau zat
setengah padat. Untuk mengatasi kelainan-kelainan yang terdapat pada kulit
wajah berupa jerawat maka diperlukan kosmetik untuk membantu merawat
kulit wajah.

B. Kulit Manggis
Buah manggis (Garcinia mangostana L) adalah buah tropis yang
mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan buah-buah lain. Kulit
buah manggis merupakan bagian dari buah manggis yang umumnya dianggap
tidak bermanfaat dan bagian kulit yang sering dibuang. Kulit buah manggis
yang secara kimia mengandung unsur-unsur senyawa yang dapat
menggantikan fungsi obat kimiawi untuk mengatasi jerawat pada wajah.
Kandungan kimia yang terdapat dalam kulit buah manggis menurut Sitiatava
(2012:12) yaitu xanthone sebagai zat kimia aktif yang bersifat antioksidan.
Antioksidan bermanfaat untuk memperbaiki sel-sel kulit yang rusak
disebabkan oleh radikal bebas untuk menangkal radikal bebas, melembabkan
kulit dan mencerahkan kulit (Fauzi:2012,72). Xanthone merupakan
sekumpulan molekul biologi yang sangat aktif di dalam kulit (pericarp) buah
manggis yang berwarna ungu (Putra:2011,32). Xanthone menurut Putra
(2011:38) berfungsi menetralkan radikal bebas, menyembuhkan peradangan,
membantu menyembuhkan luka, menghilangkan penyakit kulit dan sebagai
anti peradangan.
Kulit buah manggis merupakan bagian dari buah manggis yang
umumnya dianggap tidak bermanfaat sehingga sering dibuang begitu
saja. Kulit buah manggis yang secara kimia mengandung unsur-unsur senyawa
yang dapat menggantikan fungsi obat kimiawi untuk mengatasi jerawat pada
wajah. Salah satu kandungan kimia yang berada dalam kulit buah manggis
yaitu xanhtone yang merupakan zat kimia aktif berfungsi sebagai antioksidan.
Komponen-komponen kimia yang terdapat dalam kulit buah manggis
memiliki manfaat bagi kecantikan adalah anti peradangan, anti-aging (anti
penuaan), anti-oxidant (buang toxic/ racun dalam badan), anti-viral
(membunuh kuman), anti-biotic (modulates bacterial infections), antifungal
(infeksi oleh jamur), anti-seborrheaic (mempercantik kulit), anti-virus dan
mencegah kegelisahan.

1. Manfaat kulit buah manggis

Kulit buah dari manggis ini memiliki manfaat sebagai pengelat (adstringens)
dengan bentuk seduhan ataupun dikeringkan dan digerus menjadi serbuk. Sebagai
obat luar seperti injeksi annal pencuci perut (lavement) dan obat rendam. Digunakan
untuk mengobati diare, disentri menahun, peradangan saluran kemih, pendarahan
usus, obat cacing, infeksi gangren, tonsil bengkak, tumor rongga mulut dan
kerongkongan, serta pembentukan air liur yang berlebih dalam bentuk seduhan
(Heyne, 1987). Dalam bentuk sediaan dan pemanfaatannya, ekstrak buah manggis
dapat digunakan untuk kosmetik sebagai antibakteri, antijamur, dan antiinflamasi
yang memberikan efek pada kulit. Ekstrak buah manggis dapat dibuat sabun, krim dan
pencuci muka yang digunakan pada kondisi kulit berjerawat. Pembuatan ekstrak buah
manggis dalam bentuk sediaan ointment, diaplikasikan dalam eczema dan produk
untuk kulit lainnya (Morton, 1987).

Dengan berbagai kandungan kimia yang terdapat dalam xanthone sebagai


sumber zat antioksidan yang tinggi dalam kulit manggis, maka dimungkinkan kulit
buah manggis dapat dimanfaatkan sebagai bahan masker untuk kulit wajah
berjerawat. Penggunaan kulit buah manggis sebagai bahan masker dapat digunakan
dalam bentuk ekstrak dan bubur. Penggunakan bentuk ekstrak hanya dapat digunakan
oleh orang-orang yang memiliki alat dan kemampuan dalam melakukan ekstraksi
sedangkan bentuk bubur dapat digunakan oleh siapa saja karena tidak membutuhkan
alat dan keahlian khusus.

2. kandungan dalam kulit buah manggis

Senyawa xanthon yang memiliki aktivitas farmakologi paling berperan dalam


manggis hanya dihasilkan oleh genis Garcinia (Chitra et al., 2010).

Dialam semesta terdapat lebih dari 200 xanthone, dan sebanyak 40 xanthone
terdapat didalam kulit buah manggis. Komponen kimia dalam xanthone yaitu
BRxanthoen A, BR-xanthoen B, calabaxanthone, garcinone (A, B, C),
garcimangosone (A, B, C), 1-isomangostin, 3- isomangostin, 1-isomangostin hydrate,
3-isomangostin hydrate, gartanin, demethylacabaxanthone, maclurin, mangostenone,
mangostanin, mangostano, mangostin, mangostinone (A, B), α-mangostin, β-
mangostin, γmangostin, mangostanol, norathiol, tovophylli (A, B),
trapezifilixanthone, cathecins, vitamin C, garcinidon (A, B, C), bezoquinon
atrovirinnon (Putra: 2011,23).

Xanthon diketahui memiliki aktivitas antioksidan, anti-inflamasi (Chin et al.,


2008; Chomnawang et al., 2007), antijamur (Gopalakrishman et al., 1997), dan juga
digunakan untuk kemoprevensi (Chin et al., 2008; Suksamrarn et al., 2003). Ekstrak
manggis digunakan untuk pengobatan sakit perut, diare, disentri, infeksi, nanah, dan
maag kronis (PedrazaChevierri et al., 2008). Konstituen utama dan paling banyak
ditemukan pada Garcinia mangostana L., golongan xanthon adalah α- mangostin.
Berdasarkan penelitian Nakagawa et al (2007) menyebutkan bahwa pada konsentrasi
10 µM menunjukkan penghambatan pada sel leukemia manusia HL60 melalui
induksi apoptosis, sementara pada 20 µM menyebabkan efek sitotoksik. α-mangostin
juga menunjukkan aktivitas terhadap sel CEM-SS (Ee et al., 2008), memiliki aktivitas
melawan sel kanker payudara (BC-1) dan karsinoma epidernoid mulut. α- mangostin
juga menjaga integritas membran miokard. Pemulihan sel normal dikaitkan dengan
peran sitoprotektif dari α- mangostin (Sampath & Vijayaragavan 2008). Gartanin
merupakan senyawa xanthon dengan kandungan terbanyak kedua setelah α-mangostin
yang terdapat dalam manggis, dimana kedua senyawa tersebut paling banyak berperan
dalam aktivitas biologis (0,00082%). Gartanin memiliki aktivitas anti kanker (Liu
Antalek et al., 2013), anti virus influenza (Ikram et al., 2015),antioksidan (Gutierrez-
Orozco & Failla, 2013) dan memiliki aktivitas kuat melawan sel kanker paru-paru
stadium awal (NCIH187) (Suksamrarn et al., 2006).

Dengan berbagai kandungan kimia yang terdapat dalam xanthone sebagai


sumber zat antioksidan yang tinggi dalam kulit manggis, maka dimungkinkan kulit
buah manggis dapat dimanfaatkan sebagai bahan masker untuk kulit wajah
berjerawat. Penggunaan kulit buah manggis sebagai bahan masker dapat digunakan
dalam bentuk ekstrak dan bubur. Penggunakan bentuk ekstrak hanya dapat digunakan
oleh orang-orang yang memiliki alat dan kemampuan dalam melakukan ekstraksi
sedangkan bentuk bubur dapat digunakan oleh siapa saja karena tidak membutuhkan
alat dan keahlian khusus

C. Masker Wajah
Masker wajah digunakan pada rangkaian perawatan kulit wajah.
Masker bekerja mendalam untuk mengangkat sel sel tanduk yang mati pada
kulit.masker digunakan setelah pengurutan (massage)dengan cara dioleskan
pada kulit wajah ,kecuali pada bagian alis,mata dan bibir.sehingga wajah yang
menggunakan masker tampak seperti menggunakan topeng.
Masker wajah adalah pasta krim (gel) yang diterapkan pada wajah
setelah dibersihkan. Masker sering mengandung mineral, vitamin, dan protein.
Ada berbagai jenis masker untuk tujuan yang berbeda: deep cleansing dengan
menembus pori-pori, menyembuhkan bekas jerawat atau hiperpigmentasi,
pencerah untuk mencerahkan warna kulit secara bertahap. Masker wajah dapat
dihilangkan dengan membilas wajah dengan air atau menyeka wajah dengan
kain lembab hingga bersih (Aceng R. F & Rina Nurmarlina 2012 : 156).
Masker memiliki berbagai manfaat bagi kulit wajah diantaranya kulit yang
rutin dirawat menggunakan masker wajah akan meningkatkan kebersihan, kesehatan
dan kecantikannya, kulit tampak lebih kencang, halus dan dapat menjaga kelembaban
kulit, kulit yang rutin menggunakan masker wajah akan terhindar dari gejala penuaan
dini, wajah akan tampak lebih cerah, segar dan sehat (Dewi M & Neti Suriana 2013 :
173).

Secara sistematik, masker wajah bertindak merangsang sirkulasi aliran darah


maupun limpa, merangsang dan memperbaiki kulit melalui percepatan proses
regenerasi dan memberikan nutrisi pada jaringan kulit. Pemakain masker sangat baik
untuk melancarkan sikulasi pada kulit wajah, sehingga oksigen dan nutrisi yang
dibawa dapat digunakan secara maksimal oleh sel-sel kulit. masker juga dapat
mengangkat kotoran, serta sel-sel kulit mati, memperbaiki pori-pori kulit dan
menghaluskan kulit wajah. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal gunakan
7masker seminggu sekali setelah kulit dibersihkan. Setelah dioleskan biarkan selama
2-3 menit (Emma Madjid, 2011 : 43).

a. Fungsi dan Manfaat Masker Wajah


Masker memiliki beberapa fungsi dan manfaat bagi kulit wajah antara
lain :
 Fungsi Masker Wajah.
1) Memperbaiki dan merangsang aktivitas sel-sel kulit yang masih aktif
2) Mengangkat kotoran dan sel-sel tangduk yang masih terdapat pada kulit yang
masih mendalam.
3) Memperbaiki dan mengencangkan kulit.
4) Menutrisi, menghaluskan, melembutkan, dan menjaga kelembaban kulit.
5) Mencegah, mengurangi, dan menyamarkan kerusakan-kerusakan pada kulit
seperti keriput dan hiperpigmentasi.
6) Memperlancar aliran darah dan getah bening pada jaringan kulit.

 Manfaat Masker Wajah


1) Merawat kulit dengan rutin menggunakan masker wajah dapat meningkatkan
kebersihan, kesehatan dan kecantikan.
2) Kulit tampak lebih kencang, halus dan lembut.
3) Merawat kulit dengan rutin menggunakan masker wajah dapat mencegah dari
faktor penuaan dini.
4) Wajah tampak lebih cerah, segar dan sehat.

b. Jenis Masker Wajah Yang Akan digunakan dalam penelitian


Masker wajah yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu masker
wajah berjenis cream karena kulit buah manggis yang telah di blender t halus
sehingga saat di tempelkan pada kulit wajah akan menempel dengan baik.

D. Masker kulit manggis


Masker dapat meningkatkan metabolisme sel kulit, meningkatkan
peredaran darah dan getah bening, mengangkat sel-sel tanduk yang siap
mengelupas, menghaluskan kulit dan memberikan rasa segar pada kulit wajah.
Masker kulit manggis merupakan salah satu jenis sediaan kosmetik
untuk mengobati jerawat pada kulit wajah berminyak. Kulit manggis
dimanfaatkan sebagai sumber xanthone berupa ekstrak kulit manggis dan
bubur kulit manggis yang berfungsi sebagai zat aktif dalam masker wajah.
Sifat fisik dari kulit buah manggis maka kriteria masker yang
dihasilkan adalah:
Kriteria hasil dari kulit buah manggis sebagai berikut:
1) Tekstur
kulit buah manggis memiliki tekstur bahan berbentuk bubur dan halus.
2) Warna
Warna masker tradisional ini dipengaruhi oleh bahan dasar yaitu kulit
buah manggis sehingga warna yang diperoleh ungu
3) Aroma
Aroma yang dihasilkan pada masker wajah kulit buah manggis adalah
aroma khas dari kulit buah manggis tersebut. Agar diperoleh masker yang
berkualitas bagus diperhatikan bahan-bahan yang diperlukan. Bahan dasar
yang di gunakan dalam pembuatan masker disesuaikan dengan jenis dari
masker yang akan dibuat. Yang akan digunakan dalam pembuatan masker
wajah iniadalah kulit buah manggis yang dihaluskan hingga berbentuk seperti
bubur halus. Syarat dari bahan dasar pembuatan masker adalah bersih, sehat
dan tidak terdapat serangga maupun kotoran-kotoran lain, kualitas bahan dasar
akan menentukan jenis masker yang dibuat.

E. Kerangka konseptual
Masker dengan bahan alami saat ini lebih disukai oleh masyarakat
umum terutama bagi para wanita karena lebih alami dan tidak ada efek
samping yang serius dari dampak penggunaan masker, dibandingkan dengan
masker yang telah dicampur dengan bahan kimia. Tujuan lain dari penggunaan
masker tradisional adalah lebih efisien dan ekonomis.
masker kulit manggis ini digunakan pada kulit berjerawat.

Masalah : manggis dianggap hanya sebagai buhan yang hanya dapat dikonsumsi dan
belum banyak dikenal manfaatnya untuk kecantikan wajah.

Pemecahan masalah : kulit manggis dapat diolah menjadi bahan kecantikan

MASKER WAJAH

Pengaplikasian masker kepada jenis kulit


wajah berjerawat

Hasil eksperimen

F. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin salah.
Hipotesis akan ditolak apabila salah atau palsu dan akan diterima jika benar.
Penerima atau penolakan hipotesis sangat tergantung dari hasil-hasil penelitian
terhadap faktafakta yang dikumpulkan. Dari uraian diatas dapat dikumpulkan
bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah dan
membutuhkan pembuktian lebih lanjut.
Hipotesis yang ditentukan adalah:
1). Pengaruh Perlakuan
H0 : (Tidak ada pengaruh saat sebelum dan setelah
pengaplikasian masker kulit manggis terhadap respon yang diamati).
Ha: (ada peningkatan berkurang nya jerawat setelah pengaplikasian
masker kulit manggis ).

Anda mungkin juga menyukai