Anda di halaman 1dari 1

Virus Korona (COVID-19) muncul pertama kali di Wuhan Tiongkok, dan kini telah ditetapkan sebagai

pendemi global. Virus ini merupakan bagian dari  keluarga besar virus yang menyebabkan flu, contohnya
MERS-CoV dan SARS-CoV. Penyakit ini menular secara cepat melalui kontak dengan orang yang
terinfeksi, dalam hal ini bisa melalui batuk, bersin, tetesan air liur atau cairan hidung. Korona telah
memakan banyak korban dan belum ada vaksinya serta telah menyebar ke berbagai negara, termasuk
Indonesia.

Penyebaran virus korona di Indonesia hingga 23 Maret 2020 sesuai informasi dari website
https://kawalcovid19.id/ disebutkan bahwa ada 514terkonfirmasi terkena virus korona, yang mana 437
dalam perawatan, 29 dinyatakan sembuh dan 48 meninggal dunia. Berita ini tentunya menimbulkan rasa
khawatir bagi masyarakat. Namun rasa khawatir ini jangan diikuti dengan panik berlebihan tapi
hendaklah diikuti dengan sikap waspada dengan mengikuti perkembangan kasus korona dari website
terpecaya, tidak termakan hoaks, mematuhi kebijakan pemerintah, dan memahami gejala dan
pencegahan virus korona.

Gejala virus korona diantaranya demam tinggi, sesak napas, batuk kering, sakit tenggorokan, sakit
kepala, nyeri dada, dan dibeberapa kasus ada yang sakit perut,tidak nafsu makan serta diare. Pada saat
badan demam berkisar lebih dari 37 derajat, harus segera periksa ke dokter karena tentu ada yang salah
dengan badan kita dan harus segera mendapat pertolongan.  

Masyarakat yang belum merasakan gejala sakit apapun sekarang saatnya membentengi tubuh,
meningkatkan daya imun tubuh dengan disiplin menerapkan pola hidup sehat. Resiko terkena virus
korona bisa diminimalisir dengan sering mencuci tangan dengan bersih, menghindari menyentuh wajah,
hidung, atau mulut, menghindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit, menutup
hidung dan mulut ketika bersin atau batuk, sementara hindari keramaian,  menjaga jarak dengan orang
lain, menggunakan masker saat sakit, dan tidak bepergian saat sakit kecuali ke dakter.  Mencegah lebih
baik daripada mengobati, semboyan lama yang seharusnya tak hanya diingat tapi juga dilakukan. Solusi
abadi paling ampuh adalah dengan kembali menerapkan pola hidup sehat, tidak ada kata terlambat
untuk memulai.  

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/28185601#readmore

Anda mungkin juga menyukai