Anda di halaman 1dari 8

GIZI & DIET

"TUGAS INDIVIDU"
Dosen Pengampu : Yetty Wira Citerawati SY, S. Gz. M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Jainal Abidin


Nim : PO.62.20.1.19.095
Kelas : Reguler XXII C

JURUSAN DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
TAHUN 2020
TUGAS PERTEMUAN 13
SALURAN CERNA DAN PENYAKIT METABOLIK

1. Apa saja bahan makanan yang mengandung gas? Kenapa pasien dengan gangguan saluran
cerna harus menghindari bahan makanan bergas?

Jawab :

 Kacang
Kacang menjadi makanan yang menghasilkan gas tertinggi karena mengandung
banyak rafinosa, yaitu gula kompleks yang membuat tubuh kesulitan mencernanya.
Rafinosa itulah yang menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana, yang
keluar melalui rektum. Sehingga menyebabkan lebih sering buang gas.
 Sayur-sayuran
Banyak jenis sayuran yang mengandung gas. Di antaranya adalah asparagus, brokoli,
kubis, kol, jamur, dan bawang, yang mengandung gula alami bernama fruktosa. Sama
seperti rafinosa, fruktosa berkontribusi terhadap produksi gas ketika bakteri di usus
mencernanya.
 Biji-bijian
Biji-bijian seperti gandum mengandung serat, rafinosa, dan pati. Ketiganya dapat
berkontribusi terhadap gas setelah dicerna di usus besar. Kecuali beras, satu-satunya biji-
bijian yang tidak menyebabkan produksi gas.
 Produk Susu
Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan sebagian besar produk susu,
termasuk keju dan es krim. Pada seseorang yang mengalami intoleransi laktosa, konsumsi
produk jenis ini dapat menyebabkan peningkatan produksi gas di saluran cerna.
 Buah
Buah apel, pir, dan plum merupakan jenis buah yang mengandung gula alkohol alami
dan sorbitol, sehingga sulit dicerna oleh tubuh. Buah jenis ini juga dapat menghasilkan
hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana, setelah dicerna oleh usus.
 Kembung merupakan istilah yang digunakan ketika perut terasa sesak, kencang, atau
penuh gas. Umumnya perut akan terlihat lebih besar dari biasanya dan rasa tidak nyaman.
Peningkatan gas pada usus atau udara di saluran pencernaan umumnya tidak terasa
hingga sering mengalami sendawa atau perut kembung. Seluruh saluran pencernaan
mulai dari perut hingga rektum (anus) mengandung gas usus yang merupakan hasil dari
mencerna makanan.

2. Tuliskan bahan makanan yang dapat melemaskan otot lower esophageal spinchter/ (LES)!

Jawab :

 Bisa dilakukan dengan menggunakan botulinum toxin (botox) untuk melemaskan


cincin otot esofagus. Cairan botox diberikan menggunakan endoskopi. Pengobatan lain
seperti nitrat dan calcium channel blockers dapat digunakan untuk membantu cincin
esofagus relaksasi sehingga makanan dapat lewat dengan mudah.

3. Tuliskan bahan makanan tinggi serat dan rendah serat?

Jawab :

 Bahan makanan tinggi serat:


a. Buah-buahan tingg iserat
Alpukat, Apel, Pir, buah beri, seperti strawberi dan rasberi, Pisang.
b. Sayur-sayuran tinggi serat
Brokoli, Wortel, Daun kale, Bayam,
c. Kacang-kacangan tinggi serat
Kacang merah, danAlmond.
d. Makanan pokok tinggi serat
Oat, beras merah,beras ketan, roti gandum utuh, ubi, jagung, talas, nasi putih
biasa, dan singkong.
 Bahan makanan rendah serat
a. Sumber Protein Hewani
Ikan giling, telur, hati ayam, serta daging.
b. Sumber Protein Nabati
Tahu, susu kedelai, dan kacang kedelai murni.
c. Sumber Karbohidrat
Nasi tim atau bubur.
d. Sayuran.
Buncis muda, wortel, tomat, serta labu siam.

4. Mengapa pada penyakit gangguan saluran cerna lemak diberikan rendah yaitu hanya 10-
15% dari kebutuhan energy total?

Jawab :

 Memberikan makan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung juga
mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.

5. Sebutkan beberapa contoh minuman berkarbonasi!

Jawab :

 Sprite, Fanta, Air Soda, 7 up, Afelschorle, Coca Cola, Est Cola, Fraser dan Neave,
Pepsi, Miranda, Sari Temulawak Beruap, Root Beer.

6. Tuliskan beberapa contoh produk yang mengandung probiotik!

Jawab :

 Tempe, Acar, sup miso, kefir, kimchi, Roti sourdough, yogurt, natto, kubis asam, keju
mozzarella

7. NY Ld datang ke petugas kesehatan dengan keluhan konstipasi. Setelah dilakukan asesmen


penyebab konstipasinya adalah karena Ny Ld kurang mengonsumsi makanan yg berserat.
Setelah dihitung kebutuhan energinya diketahui sebesar 2200 kkal. Berdasarkan kasus
tersebut berapakah jumlah kebutuhan serat Ny Ld agar dapat mengatasi konstipasi yg
dialami (hitung menggunakan formula 14 gr/1000 kcal).
Jawab :

Diketahui
Kebutuhan energi Ny Ld = 2200 kkal
Di tanya :berapakah jumlah kebutuhan serat Ny Ld agar dapat mengatasi konstipasi yang
dialami?
Jawab :
14 x kebutuhan serat ( kkal)
Kebutuhan serat¿
1000 kcal

14 x 2200( kkal)
Kebutuhan serat¿
1000 kcal

¿ 30,8 kkal.

8. Apa saja bahan makanan yang harus dihindari oleh penderita Diabetes Mellitus?

Jawab :

1. Pasta, nasi dan roti putih


2. Minuman manis
3. Lemak jenuh
4. Sereal
5. Buah kering
6. Pemanis alami
7. Jus buah kemasan
8. Madu, sirup agave, dan sirup maple
9. Kopi
10. Yogurt

9. Berapakah Berat Badan Ideal (BBI) Tn A jika diketahui TB 163 cm dan BB 70 kg (Rumus
BBI = 0,9 x (TB-100)

Jawab :

BBI = 0,9 x (TB-100)


BBI= 0,9 x (163 cm -100)
BBI= 0,9 x (63 cm)
BBI= 56,7 kg
Jadi, BBI Tn A adalah 56,7 kg.

10. Berapakah Indeks Massa Tubuh (IMT) Tn A jika diketahui TB 163 cm dan BB 70 kg
(Rumus IMT = BB/TB (m)2 dan termasuk status gizi apakah Tn A?

Jawab :

IMT = BB/TB (m)2


IMT = 70 kg/1.63 (m)2
IMT = 70 kg/2,65
IMT = 26,4
Jadi, IMT Tn A adalah 26,4

11. Berapakah kebutuhan BMR (Basal Metabolic Rate) Tn A jika diketahui TB 163 cm dan BB
70 kg (Rumus BMR : Laki-laki = 30 x BBI)?

Jawab :

Jadi, BBI Tn A adalah 56,7 kg.

BMR : Laki-laki = 30 x BBI


BMR : Laki-laki = 30 x 56,7 kg
BMR : Laki-laki = 1701
Jadi, BMR Tn A adalah 1701.

12. Apa sajakah peran perawat dalam pelaksanaan diet pasien/keluarga?

Jawab :

a. Peran Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan


Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhann dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan
agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
b. Peran Perawat sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan oleh perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.
c. Peran Perawat sebagai Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Peran Perawat sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
e. Peran Perawat sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan
bentuk pelayanan selanjutnya.
f. Peran Perawat sebagai Konsultan
Peran ini sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang
tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai