Anda di halaman 1dari 5

NAMA: FABIOLA TRI RULI OKTAVIANA

NIM: 131711133138

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang tinggal satu atap karena memiliki ikatan
tertentu dan saling bergantung. Fungsi keluarga (Friedman, 1998):

 Fungsi Afektif: kasih sayang dan kenyamanan


 Fungsi Sosialisasi dan Penempatan Sosial: pengembangan dan tempat melatih anak
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain
di luar rumah
 Fungsi Reproduksi (reproductive function): mempertahankan kelanjutan generasi
keluarga/keturunan
 Fungsi Ekonomi: memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi
 Fungsi Perawatan/mempertahankan kesehatan anggota keluarga.
 Fungsi Pendidikan: Formal (Paud, TK, SD SMP, SMA/SMK) dan Non Formal (Les
musik, mengaji, dan lain-lain)

Jenis Keluarga, yaitu:

 Keluarga inti (Nuclear Family): ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau
adopsi atau keduanya.

 Keluarga besar (Extented Family): keluarga inti ditambah anggota keluarga (kakek,
nenek, paman, bibi).

 Keluarga berantai (Serial Family): wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti.

 Keluarga duda/ janda (Single famili): keluarga yang terjadi karena perceraian / kematian.

 Keluarga berkomposisi (Composite Family): keluarga yang berpoligami dan hidup secara
bersama.

 Keluarga kabitas (Cahabitation Family): dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
membentuk satu keluarga
Tugas Kesehatan Keluarga (Friedman, 1998), yaitu:

1. Mengenal masalah kesehatan

2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

3. Merawat anggota keluarga yang sakit

4. Modifikasi lingkungan, menciptakan dan mempertahankan lingkungan rumah yang sehat.

5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan tepat.

Tahap Perkembangan Keluarga, yaitu:

a) Pasangan baru menikah


 Membina hubungan intim yang memuaskan
 Membina hubungan dengan keluarga lain (mertua, anggota keluarga dari
pasangan), teman, kelompok sosial
 Mendiskusikan rencana memiliki anak (KB)
b) Keluarga kelahiran anak pertama
 Kelahiran anak pertama sampai berusia 2,5 tahun
 Tugas perkembangan keluarga:
 Persiapan menjadi orang tua
 Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
seksual
 Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
c) Keluarga dengan anak usia pra sekolah
 Usia anak pertama 2,5-5 tahun, disebut dengan Golden Age (fase pertumbuhan
anak sangat pesat karena 80% otak anak berkerja pada umur 2,5-5 tahun)
 Membantu anak untuk sosialisasi.
 Pembagian tanggung jawab
 Stimulasi tumbuh kembang anak
 Pembagian waktu untuk pasangan dan anak
 Adaptasi pembagian peran dengan anak yang lain (Apabila anak pertama memiliki
adik)
d) Keluarga dengan anak usia sekolah
 Usia anak 6-13 tahun
 Membantu sosialisasi anak
 Meningktkan prestasi belajar anak
 Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat
 Mempertahankan hubungan perkawinan yang bahagia.
e) Keluarga dengan anak remaja
 Usia anak 14-20 tahun dan belum menikah
 Permasalahan kompleks: alkohol, narkoba, gaya hidup, seksualitas, rokok
 Komunikasi remaja-orang tua
 Otonomi remaja yang meningkat
 Pengaruh teman sebaya
 Keseimbangan Kebebasan dan tanggung jawab remaja.
 Perbaikan komunikasi remaja-orang tua
f) Keluarga dengan anak dewasa
 Dimulai saat anak pertama meninggalkan rumah.
 Menyesuaiakan kembali hubungan perkawinan
 Keluarga lebih luas dengan memasukan anggota keluarga baru dari perkawianan
anak-anaknya.
 Merawat orang tua lansia yag sakit-sakitan dari suami maupun istri.
g) Keluarga usia pertengahan
 Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada
saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal dunia.
 Tugas perkembangan keluarga:
 Mempertahankan kesehatan
 Mempertahankan hubungan dengan teman sebaya dan anak – anak.
 Meningkatkan keakraban pasangan.
h) Keluarga dengan lansia
 Pensiun/ kematian pasangan
 Kehilangan /perpisahan yang dirasakan: pasangan, ekonomi, jabatan, kesehatan,
tempat tinggal.
 Fase yang berat
 Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
 “Post Power Syndrome” yaitu kondisi dimana tidak bisa menerima perubahan
yang terjadi sebenarnya. Perubahan yang berkaitan dengan hilangnya aktivitas,
hilangnya kekuasaan, hilangnya harta, dan sebagainya. Reaksi yang timbul seperti
mudah marah, mudah tersinggung, terlihat murung, dan lain-lain
 Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
 Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.

Keluarga Sejahtera (UU No. 10 tahun 1992)

 Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah,mampu memenuhi kebutuhan


hidup spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara anggota antara keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan.
 Terbagi menjadi:
 Keluarga pra sejahtera, belum dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
papan
 Keluarga sejahtera 1, dapat memenuhi kebutuhan fisik namun belum dapat
memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis seperti pendidikan, interaksi dalam
keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan pekerjaan yang
menjamin kehidupan yang layak.
 Keluarga sejahtera 2, keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar dan
kebutuhan psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan
(menabung dan memperoleh informasi).
 Keluarga sejahtera 3, keluarga dapat memenuhi kebutuhan pada tahapan keluarga
I dan II namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) maksimal
terhadap masyarakat dan berperan secara aktif dalam masyarakat.
 Keluarga sejatera 4, keluarga yang dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga
pada tahapan I sampai dengan III. Bila keluarga sudah mampu melaksanakan
seluruh tahapan maka keluarga disebut keluarga sejahtera

Anda mungkin juga menyukai