Anda di halaman 1dari 6

FISIOLOGI RENAL

(PEMBENTUKAN URIN part 2)

II. PEMROSESAN FILTRAT GLOMERULUS DI TUBULUS

Saat filtrat glomerulus memasuki tubulus ginjal, filtrat ini mengalir melalui urutan bagian
tubulus, yakni tubulus proksimal, ansa Henle, tubulus distal, tubulus kolektivus dan akhirnya
ductus kolektivus, sebelum diekskresikan sebagai urin. Sepanjang perjalanan ini beberapa
senyawa direabsorbsi secara selektif dari tubulus kembali ke darah, sementara sebagian lain
disekresi dari darah ke lumen tubulus.
Sehingga pembentukan urin dan seluruh senyawa di dalam urin menggambarkan
penjumlahan dari 3 proses dasar ginjal, yang digambarkan sebagai berikut

Ekskresi urin= Filtrasi glomerulus – Reabsorbsi tubulus + Sekresi tubulus

Kecepatan filtrasi dapat dihitung dengan

Filtrasi = Kecepatan filtrasi glomerulus x konsentrasi plasma

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa :


1. Untuk kebanyakan zat, proses filtrasi glomerulus atau reabsorbsi tubulus secara kuantitatif
sangat besar dibandingkan dengan ekskresi urin. Ini berarti bahwa perubahan sedikit saja dari
filtrasi glomerulus dan reabsorbsi tubulus dapat menyebabkan perubahan yang relatif besar
dari ekskresi urin.
2. Tidak seperti filtrasi glomerulus yang relatif tidak selektif (kecuali untuk protein plasma),
reabsorbsi tubulus bersifat sangat selektif. Beberapa zat seperti glukosa dan asam amino
hampir sempurna direabsorbsi dari tubulus.
 Mekanisme Reabsorbsi
Agar suatu zat dapat direabsorbsi, zat tersebut harus ditranspor: (1) melalui membran
epitel tubulus ke dalam cairan interstisial ginjal, kemudian (2) melalui membran kapiler
peritubular kembali ke aliran darah. Proses reabsorbsi membutuhkan berbagai tahapan
yang melibatkan transport aktif dan pasif.
A. Transport Aktif
- Transport aktif primer = berhubungan langsung dengan sumber energi, seperti
hidrolisis ATP. Contohnya pompa Na+K+ ATPase yang
berfungsi hampir pada seluruh bagian tubulus ginjal.
 Proses =
1. Natrium difusi melalui membran
luminal ke dalam sel, mengikuti gradien
elektrokimia yang terbentuk oleh
pompa Na+K+ ATPase pada sisi
basolateral membrane.
2. Natrium ditranspor melalui membarn
basolateral melawan gradien
elektrokimia yang ditimbulkan oleh
pompa Na+K+ ATPase
3. Natrium, air, dan zat lain direabsorbsi
dari cairan interstisial ke dalam kapiler
peritubulus dg cara ultrafiltrasi, yakni
proses pasif akibat gradient tekanan

- Transport aktif sekunder = tidak berhubungan langsung dengan sumber energi,


seperti yang diakibatkan oleh gradient ion.
Contohnya reabsorbsi glukosa oleh tubulus ginjal.
 Gambar atas menunjukkan ko-transpor glukosa dan
asam amino. Pada kedua zat ini, protein pengangkut
khusus berikatan dengan ion Na+ dan 1 molekul
asam amino atau glukosa pada waktu bersamaan.
Setelah masuk ke sel, glukosa dan asam amino
keluar melalui membran basolateral dengan cara
difusi terfasilitasi, didorong oleh konsentrai yang
tinggi dari glukosa dan asam amino dalam sel
 Gambar bawah menunjukkan transport imbangan
(counter-transport) ion hydrogen. Natrium masuk
ke dalam sel bersamaan dengan pengeluaran
hydrogen dari sel oleh counter-transport natrium-
hidrogen. Transport ini diperantarai oleh protein
spesifik pada brush border. Sewaktu natrium
diangkut ke dalam sel, ion hydrogen didesak keluar
dengan arah yang berlawanan.
- Beberapa bagian tubulus (terutama proksimal), mereabsorbsi molekul besar
seperti protein dengan cara pinositosis.

B. Transport Pasif
- Air selalu direabsorbsi secara pasif (nonaktif) yang disebut osmosis (konsentrasi
zat terlarut tinggi  rendah).
i. Pada tubulus proksimal, permeabilitas air selalu tinggi, dan air direabsorbsi
secepat zat terlarut.
ii. Pada bagian asenden ansa Henle, permeabilitas air selalu rendah, sehingga
hampir tidak ada air yang direabsorbsi, walaupun gradient osmotiknya
besar.
iii. Permeabilitas air pada bagian akhir tubulus (tubulus distal, tubulus
kolektivus, dan duktus kolektivus) dapat tinggi maupun rendah tergantung
ada tidaknya ADH
- Reabsorbsi klorida, ureum, dan zat terlarut lain

Reabsorbsi Tubulus Proksimal

Tubulus proksimal mereabsorbsi sekitar 65%


natrium, klorida, bikarbonat dan kalium yang
terfiltrasi serta pada dasarnya seluruh glukosa
dan asam amino yang terfiltrasi.
Tubulus proksimal menyekresikan asam dan
basa organik (misalnya garam empedu, oksalat,
urat, dan katekolamin), ion hidrogen, asam para-
aminohipurat (PAH), serta obat atau toksin ke
dalam lumen tubulus
Gambar disamping menunjukkan perubahan
konsentrasi berbagai zat terlarut di sepanjang
tubulus proksimal.
 Nilai 1 menunjukkan konsentrasi zat dalam
cairan tubulus sama dengan plasma.
 Nilai < 1 menunjukkan zat tersebut
direabsorbsi lebih banyak daripada air
 Nilai > 1 menunjukkan zat tersebut
direabsorbsi lebih sedikit daripada air

Transpor Zat Terlarut dan Air dalam Ansa Henle

Ansa Henle terdiri atas 3 segmen fungsional :


1) Segmen tipis desenden
 sangat permeabel terhadap air
2) Segmen tipis asenden
3) Segmen tebal asenden
 Reabsorbsi 25% natrium, klorida, dan
kalium yang terfiltrasi, serta sejumlah
besar kalsium, bikarbonat, dan magnesium
 Juga menyekresikan ion hidrogen ke dalam
lumen tubulus
 Tempat kerja furosemid, bumetanid
 Pada lengkung tebal asenden, pergerakan natrium
melewati membrane luminal, diperantarai oleh :
Ko-transpor 1 natrium - 2 klorida – 1 kalium

 Muatan +8 mV pada lumen tubulus yang lebih


besar daripada cairan interstitial memaksa kation
seperti Mg++ dan Ca++ berdifusi dari lumen masuk
ke cairan interstitial melalui difusi paraseluler.
 Pompa Na-K-ATPase mempertahankan Na
intrasel rendah dan potensial listrik negatif intrasel
Tubulus Distal
 Awal tubulus distal
 membentuk kompleks jukstaglomerular yang
menimbulkan kontrol umpan balik GFR dan aliran
darah dalam nefron yang sama. Bagian tubulus
distal selanjutnya berlekuk-lekuk dan mempunyai
banyak ciri reabsorbsi sama seperti segmen tebal
asenden ansa Henle. Namun, bersifat tidak
permeable terhadap air dan ureum, sehingga dapat
mengencerkan cairan tubulus (disebut dengan
segmen pengencer).
 Sekitar 5% dari muatan natrium klorida yang
difiltrasi akan direabsorbsi.
 Diuretik tiazid (untuk terapi hipertensi dan gagal
jantung) dapat menghambat ko-transpor natrium
klorida.

 Akhir tubulus distal dan tubulus kolektivus


 Terdiri atas :
a. Sel prinsipalis = mereabsorbsi natrium
dan menyekresi kalium. Merupakan
tempat kerja utma dari diuretik hemat
kalium (spironolakton, amilorid,
triamterene)
b. Sel interkalatus = menyekresi ion
hydrogen melalui mekanisme hidrogen-
ATPase aktif
 Permeabilitas terhadap air dikontrol oleh konsentrasi ADH (vasopressin). Dengan ADH
yang tinggi, segmen-segmen tubulus ini menjadi permeable terhadap air, tapi bila tidak ada
ADH, maka segmen ini impermeabel terhadap air.

Duktus Kolektivus Medula


permeabilitas terhadap air dikontrol oleh ADH
Tidak seperti tubulus kolektivus, ductus
kolektivus bagian medulla bersifat permeabel
terhadap ureum
Mampu menyekresikan ion hydrogen melawan
gradient konsentrasi yang besar. Sehingga,
berperan dalam pengaturan asam-basa.
 RINGKASAN KONSENTRASI ZAT

 Note =

- Nilai 1 menunjukkan bahwa


konsentrasi zat di dalam cairan
tubulus sama dengan plasma

- Nilai <1 = zat tsb direabsorbsi


lebih banyak dari air

- Nilai >1 = zat tsb direabsorbsi


lebih sedikit dari air atau
disekresikan ke dalam tubulus

 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPILER TUBULUS

Anda mungkin juga menyukai