INFEKSI PARASIT YANG MENYEBABKAN

KELAINAN DARAH

Dr. dr. Yunita Armiyanti, M.Kes

 Parasit Penyebab Kelainan Darah
• Infeksi parasit dapat menyebabkan keluhan dan gejala yang
berkaitan dengan darah karena habitatnya di dalam
darah/sistim pembuluh darah, menghisap darah dan
mengambil nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan
darah.
• Parasit yang habitat di darah/sistim pembuluh darah:
1. Malaria
2. Schistosoma
3. Leishmania
4. Trypanosoma
• Parasit yang menghisap darah : hook worm
• Parasit yang menyerap vitamin B12: Diphyllobothrium latum,
Taeniasis
Kelainan darah sebagai gejala klinis:
• Trombositopenia : malaria, visceral leishmaniasis
• Leukositosis / leukopenia: malaria, visceral
leishmaniasis
• Anemia normokrom
– Malaria
– Leishmaniasis (L. donovani)
– Trypanosomiasis
– Schistosomiasis
– Trichuriasis
• Anemia Hipokrom mikrositik
– Hookworm, Strongyloides stercoralis
• Anemia megaloblastic
– Diphyllobothrium latum
 MALARIA

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh

Plasmodium dan disebarkan oleh nyamuk
Anopheles betina.
Etiologi :
P. falciparum (malignan tertian malaria)
P. vivax (malaria tertian)
P. ovale (malaria tertian)
P. malariae (malaria quartan)
P.knowlesi
Mixed Infection
Morphology of Plasmodium falciparum
Morphology of Plasmodium vivax
Morphology of Plasmodium malariae
Morphology of Plasmodium ovale
Morphology of Plasmodium knowlesi
Siklus Hidup Plasmodium
 Kelainan Darah pada Malaria

Gejala utama (cardinal signs) /trias malaria:

• Febris paroksismal
• Anemia
• Splenomegali
Perubahan hematologi:
• Anemia
• Trombositopenia
• Leukositosis/leukopenia
• Disseminated intravascular coagulation (DIC)
 Anemia pada Malaria

Anemia: penurunan jumlah sel darah merah atau

hemoglobin di dalam darah, laki-laki <13-14 g/dl,
wanita <12-13 g/dl.
Mekanisme terjadinya anemia pada malaria
• Pengrusakan eritrosit oleh parasit
• Hambatan eritropoiesis yang sementara
• Hemolisis karena proses complement mediated
immune complex
• Eritrofagositosis
• Penghambatan pengeluaran retikulosit
Pathogenesis of Anemia in Malaria
 Trombositopenia

Biasanya terjadi pada stadium awal infeksi

P.falciparum dan P.vivax
Patomekanisme :
• Gangguan koagulasi
• splenomegali dan perusakan platelet oleh
macrophag
• Perubahan pada sumsum tulang
• Perusakan platelet yang dimediasi oleh antibodi
• Stress oksidatif
• Agregasi platelet
Patomekanisme Trombositopenia pada Malaria

(Lacerda et al., 2011)

 Leukositosis/Leukopenia
• Didapatkan pada infeksi P.falciparum dan P.vivax
• Leukopenia lebih sering (18%) daripada leukocytosis (4%) (Tobon-Castano
et al., 2015).
• Patomekanisme :
Leukopenia terjadi akibat dari interaksi berbagai kejadian :
• Sekuestrasi leukosit menyebabkan penurunan jumlah WBC yang lebih
besar daripada penurunan produksi (supresi sutul) atau pengrusakan yang
cepat (RES).
• Glycosylphosphatidylinositol (GPI), suatu antigen imunogenik yang
terdapat pada semua spesies Plasmodium memicu produksi sitokin
proinflamasi pada monosit dan makrofag, sehingga meningkatkan
fagositosis terhadap debris sel termasuk juga RBC dan WBC.
• Peningkatan sitokin proinflamatori yang terus menerus, terutama TNF-α
menyebabkan perubahan hemopoiesis.
 ARTEMISININ DRUGS
⚫ Artemisinin and its derivatives ARTEMISININ COMBINATION
are renowned for their potent THERAPY
antimalarial activity. (WHO RECOMMENDATION 2006)

⚫ Immediate onset and rapid • ARTEMETHER-LUMEVANTRIEN

reduction of parasitaemia with
complete clearance in most cases • ARTESUNATE-MEFLOQUINE
within 48 hours
• ARTESUNATE-AMODIAQUINE
⚫ Clinical recovery of the patient,
e.g. defervescence is faster than • ARTESUNATE-SULFADOXINE-
with other antimalarials PYRIMETHAMINE

⚫ Efficacy is high even in areas with

multidrug resistant strains.
• (Vries et al, Drugs, 1996)
 Visceral Leishmaniasis

• VL is a systemic infection of the reticuloendothelial system

caused by protozoa Leishmania donovani (LD) of the genus
Leishmania and is transmitted by sandflies
• Etiologi: Leishmania donovani
• PENYAKIT :
VISCERAL LEISHMANIA, KALA-AZAR, DE-
MAM DUMDUM, TROPICAL SPLENOMEGALI.
• DISTRIBUSI GEOGRAFIS :
Tersebar di 60 negara di Southern Europe, North
Africa, the Middle East, Central and South America
dan India
Siklus Hidup
 Patomekanisme dan Gejala Klinis
Patomekanisme:
Amastigot berada dalam mononuclear phagocytic system (MPS) dan
berproliferasi, terutama di limpa, hati dan sumsum tulang yang
menyebabkan hiperplasi MPS.
Gejala Klinis:
• Lowgrade fever
• Hepato-splenomegaly
• Bone marrow hyperplasia
• Anemia , leukopenia, and thrombocytopenia
• Cachexia
• Lymphadenopati
• Post kala-azar dermal leshmaniasis 1-2 th. Setelah sembuh dari
visceral leishmaniasis.
Terapi : Antimony (Pentostam®, Sodium stibogluconate) is the D.O.C
 Kelainan Darah pada Visceral Leishmania
Anemia Leucopenia
• Normokrom normositer: 7-10 • 75% pasien
g/dl • Disebabkan oleh :
• Hemolisis: hipersplenisme
Sequestration and destruction of
red blood cells (RBC) in enlarged Trombositopenia
spleen,immune mechanism and • 55-65% pasien kronis
alterations in RBC membrane
permeability • Disebabkan oleh sekuestrasi
• Mekanisme lain: pada lien
Defisiensi nutrisi, hemolisin dari
parasit, peningkatan sensitifitas
thd komplemen, penghambatan
enzim-enzim eritrosit.
 Trypanosomiasis
• Etiologi:
1. Trypanosoma gambiense : mid african sleeping
sickness
2. Trypanosoma rhodesiense : east african sleeping
sickness
3. Trypanosoma cruzi : american trypanosomiasis
(Chaga’s disease)
• Penularan melalui vektor: lalat Tsetse (Glossina),
Reduviide (Triatoma bugs)
• Anemia dilaporkan terjadi pada infeksi Trypanosoma
rhodesiense (Chisi et al., 2004) dan Trypanosoma
gambiense (Mbaya et al., 2012)
 Morphology of Trypanosoma

HAEMOFLAGELLATA :
PARASIT BERFLAGELLA YANG
BERGERAK AKTIF DALAM
DARAH DAN LIMFE.
MEMPUNYAI BEBERAPA
BENTUK:
• LEISHMANIA /
AMASTIGOT
• LEPTOMONAS /
PROMASTIGOT
• CHRITIDIA / EPIMASTIGOT
• TRYPANOSOMA
/TRYPOMASTIGOT
Siklus Hidup African Trypanosomiasis
Siklus Hidup American Trypanosomiasis
 Patomekanisme dan Gejala Klinis
African Trypanosomiasis American Trypanosomiasis
• MASA INKUBASI : • MASA INKUBASI :
14 HARI, TERJADI REAKSI INFLAMASI PADA 1-2 MINGGU
TEMPAT GIGITAN.
CHAGOMA PD TEMPAT GIGITAN
ROMANA’S SIGN
• MASA AKUT (TAHUN I) :
TRYPANOSOMA DALAM DARAH, SUTUL, SIST.
LIMFATIK—›PROLIFERASI & NEKROSIS SEL • STADIUM AKUT :
RES DAN ENDOTHEL. TERJADI PARASITEMIA DAN MULTIPLI-
GEJALA : KERANDEL’S SIGN (DEEP KASI INTRASELULER YG MENYEBAR KE
HYPERAESTHESIA )
WINTERBOTTOM’S SIGN SELURUH TUBUH.
(Lymphadenopathy) GEJALA : FEBRIS,MALAISE, TAKIKARDI,
DEMAM REMITTEN LIMPHADENOPATY, HEPATOSPLENOMEGALI
SAKIT KEPALA, LEMAH
GANGGUAN GIT
• STADIUM KRONIS :
• MASA KRONIS (TAHUN II & III): KERUSAKAN SEL-SEL ORGAN : JANTUNG,
TRYPANOSOMA TERDAPAT DI CSF MENINGOENCEPHALITIS.
GEJALA : FEBRIS PAROKSISMAL GEJALA : MIOKARDITIS
SAKIT KEPALA HEBAT KARDIOMEGALI
GEJALA PSIKIS GAGAL JANTUNG
GEJALA NEUROLOGIS CHRONIC CHAGA’S CARDIOPATHY
STADIUM TERMINAL : TIDUR MEGAOESOPHAGUS
Terapi : Suramin sodium MEGACOLON
Terapi : Nifurtimox
Anemia pada Trypanosomiasis

Mbaya et al., 2012

 HOOK WORM

Nama umum : cacing tambang

Penyakit : Necatoriasis, Ancylostomiasis
Dist. Geografis : kosmopolit (perkebunan
dan pertambangan)
Spesies pada manusia :
- Necator americanus
- Ancylostoma duodenale
- Ancylostoma braziliense
- A. caninum
- A.ceylonicum
 MORFOLOGI

TELUR LARVA RHABDITIFORM LARVA FILARIFORM

 Morfologi Cacing Dewasa
 Necator americanus
- bentuk langsing silindris
- betina : 9-11 mm, jantan
: 7-9 mm
- posisi tubuh saat istirahat
: huruf “S”
- bertelur : 9000/ hari
- buccal cavity : 2 pasang
semilunar cutting plate
- jantan mempunyai bursa
kopulatriks di bagian
posterior
• Ancylostoma duodenale
 Betina : 10-13 mm, jantan :
8-11 mm
 Jantan mempunyai bursa
kopulatriks
 Posisi istirahat : “C”
 Buccal cavity : 2 pasang gigi
ventral
 Bertelur : 10.000/hari
SIKLUS HIDUP
Gejala Klinis :
 Larva : ground itch, bronchitis, bronchopneumoni
 Cacing dewasa : gastroenteritis, malnutrisi, anemia (hipokrom
mikrositer) oleh karena menghisap darah 0,03-0,3
cc/cacing/hari
Diagnosis :
- Gejala klinis
- Telur pada tinja →dibiakkan
Terapi
Kausatif : Mebendazole : single dose, 100 mg 3x selama 3 hari
Thiabendazole
Pirantel pamoat: single dose/ 3 hari
Supportif : Fe, diet, vitamin
 STRONGYLOIDES STERCORALIS

 Penyakit : Strongyloidiasis, Strongyloidosis

 Distribusi geografis:
- daerah tropis (iklim panas) dan subtropis (iklim
sedang dan dingin
- paralel dengan hook worm
 Habitat :
- usus halus : duodenum dan jejunum
- cacing betina hidup di dalam mukosa usus
- cacing jantan hidup di lumen usus
MORFOLOGI
Siklus hidup :
1. Indirect development :
Pertumbuhan bentuk bebas (free living) diatas tanah. Larva
rhabditiform →dewasa →telur →larva rhabditiform
2. Direct development :
pertumbuhan bentuk parasitik di dalam tubuh manusia. Siklus
= hookworm, tp reproduksinya ovovivipar
3. Autoinfeksi
larva filariform terbentuk di dalam lumen usus atau di daerah
perianal. Dapat terjadi re-infeksi yg persisten atau hiperinfeksi
SIKLUS HIDUP
• Rute infeksi :
1. infeksi perkutan
2. infeksi peroral : larva filariform tidak tahan
dengan cairan lambung
3. Autoinfeksi
- invasi perianal
- invasi ke mukosa usus yg lebih distal
- penetrasi ke mukosa yg lebih dalam
- metamorfose larva rhabditiform pada
penderita yg imunosupresi
 Gejala Klinis :
sama dengan hookworm : kulit, paru, perut,
eosinophilia, anemia
sindroma hiperinfeksi : demam, pneumonia,
bakteriemia, dan atau meningitis (autoinfeksi berat
pd individu immunosupresi)
 Diagnosis :
diagnosis pasti : larva dalam tinja atau cairan
duodenum
sputum yang mengandung larva
 Terapi :
- D.O.C : thiabendazole, 25 mg/kgBB, 2x selama 2-3
hari, hiperinfeksi 5-7 hari
 TRICHURIS TRICHIURA

Nama umum : cacing cambuk

Penyakit : Trichuriasis
Distr. Geografis : kosmpolit, terutama daerah
tropis
• Habitat : usus besar : caecum, appendix
MORFOLOGI
SIKLUS HIDUP
Gejala klinis :
• Pengaruh mekanis : iritasi, radang, obstruksi
appendix, anemia (perdarahan kronis)
• Alergi : colitis, proctitis
• Infeksi berat : diare kronis campur darah, BB
turun, prolapsus recti
Diagnosis :
• Gejala klinis
• Lab : eosinofilia
• Dx pasti : telur di feses
• Terapi : mebendazole, albendazole, oksantel
pamoat
 DIPHYLLOBOTHRIASIS

Etiologi
Disebabkan oleh Diphyllobothrium latum
(the broad or fish tape worm)

Distribusi Geografis:
Terdapat di daerah-daerah dengan penduduk yang
mengkonsumsi ikan air tawar yang tidak dimasak.
Amerika, Eropa, Cina, Taiwan, Jepang, Papua New
Guinea, Australia, Filipina
DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM
Siklus Hidup
Patogenesis
▪ Mengandung cacing pita yang besar – tidak terjadi
perubahan patologis pada mukosa intestinal
▪ Kadang-kadang secara mekanis dapat terjadi
obstruksi usus – disebabkan beberapa cacing saling
bertautan
▪ Cacing di dalam ileum atau jejenum menyerap vit
B12. Parasit mengabsorbsi > 80 % vit B12 yang
diberikan pada suatu penelitian
▪ Absorbsi asam folat oleh hospes menurun.
Dilaporkan terjadi penurunan kadar :
ascorbic acid, thiamin,reboflavin
Manifestasi Klinis
▪ Kebanyakan asimtomatik – diketahui ketika
pemeriksaan tinja / keluar proglotid
▪ Beberapa penderita mengeluh sakit perut samar-
samar. Merasa ada yang bergerak dalam perut
▪ Keluhan :perut kembung, sakit di lidah, guzi, gejala
alergi, sakit kepala, sakit waktu lapar (hunger pain)
kehilangan / peningkatan nafsu makan, diare
▪ Anemia megaloblastik (hyperchromic macrocytic),
thrombocytopenia, leukopenia
Diagnosis
▪ Penemuan telur dalam tinja
▪ Penemuan segmen-segmen proglotid dalam :
tinja / keluar spontan
kadang dimuntahkan
▪ Eosinofilia 5 – 10 %
▪ Tidak perlu pemeriksaan serologis

Pengobatan
1. Niclosamide
dosis tunggal 4 tablet (2 gm) dikunyah
anak-anak 2 tablet (1 gm)
2. Praziquantel
dosis tunggal 10 – 20 mg / kg untuk anak/dewasa