Penyuluhan Sosial
Oleh :
PROGAM PASCASARJANA
MARET 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyuluhan kesehatan?
2. Apa tujuan penyuluhan kesehatan?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian
penyuluhan?
4. Siapakah sasaran penyuluhan kesehatan masyarakat?
5. Apa materi/pesan penyuluhan ?
6. Apa metode-metode dalam penyuluhan kesehatan?
7. Apa saja alat bantu dan media penyuluhan
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian penyuluhan kesehatan.
2. Mengetahui tujuan penyuluhan kesehatan.
3. Mengetahui faktor-faktor keberhasilan dalam pemberian penyuluhan.
4. Mengetahui sasaran penyuluhan kesehatan masyarakat.
5. Mengetahui materi atau pesan penyuluhan.
6. Mengetahui metode-metode dalam penyuluhan kesehatan.
7. Mengetahui alat bantu dan media penyuluhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai
kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai
suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa
dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan
(Effendy, 2003).
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang yang
dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan masyarakat .
Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh orang lain, bukan
seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu produk yang harus dicapai,
tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses perkembangan yang berubah secara
dinamis, yang didalamnya seseorang menerima atau menolak informasi, sikap,
maupun praktek baru, yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk.,
2002).
Konsep kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai
kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan
dan menanamkan keyakinan, dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu,
dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan
dengan kesehatan (Azwar, 1983).
B. Tujuan Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan
seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau
mempengaruhi perilaku manusia baik secara individu, kelompok maupun masyarakat
untuk meningkatkan kesadaran akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau
mengubah perilakunya menjadi perilaku hidup sehat (Munajaya, 2004).
Tujuan penyuluhan adalah mengubah perilaku masyarakat ke arah perilaku
sehat sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk
mewujudkannya, perubahan perilaku yang diharapkan setelah menerima pendidikan
tidak dapat terjadi sekaligus. Oleh karena itu, pencapaian target penyuluhan dibagi
menjadi tujuan jangka pendek yaitu tercapainya perubahan pengetahuan, tujuan
jangka menengah hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan pengertian, sikap,
dan keterampilan yang akan mengubah perilaku ke arah perilaku sehat, dan tujuan
jangka panjang adalah dapat menjalankan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-
harinya.
Menurut WHO (1954) tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah
perilaku perseorangan dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Tujuan penyuluhan
kesehatan pada hakekatnya sama dengan tujuan pendidikan kesehatan, menurut
Effendy (2003) tujuan penyuluhan kesehatan adalah :
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan
aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial
sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
E. Materi/Pesan Penyuluhan
Materi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan
dengan kebutuhan kesehatan dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi
yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak
terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya
menggunakan metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan untuk
menarik perhatian sasaran (Effendy, 2003).
F. Metode Penyuluhan
Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal.
Metode yang dikemukakan antara lain :
1. Metode penyuluhan perorangan (individual)
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau
seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar
digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau
alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru
tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain :
a. Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien
akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima
perilaku tersebut.
b. Wawancara
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara
petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau
belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar
pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang
lebih mendalam lagi.
2. Metode Penyuluhan Kelompok
Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran
serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yang besar,
metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil.
Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini
mencakup:
a. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang.
Metode yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan seminar.
1) Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah adalah :
a) Persiapan
Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang akan
diceramahkan, untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri. Mempelajari materi
dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau
skema dan mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran.
b) Pelaksanaan
Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat menguasai
sasaran Untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat menunjukkan sikap dan
penampilan yang meyakinkan. Tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah. Suara
hendaknya cukup keras dan jelas.
Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta. Berdiri di depan / di pertengahan, duduk dan
menggunakan alat bantu lihat semaksimal mungkin.
2) Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar deng pendidikan menengah ke atas.
Seminar adalah suatu penyajian dari seseorang ahli atau beberapa orang ahli tentang
suatu topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang.
Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat,
bola salju, memainkan peranan, permainan simulasi.
3. Metode Penyuluhan Massa
Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa
atau public. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan
golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan
sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pada umumnya
bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, biasanya menggunakan media massa.
Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah umum, pidato melalui media massa,
simulasi, dialog antara pasien dan petugas kesehatan, sinetron, tulisan dimajalah atau
koran, bill board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan sebagainya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan yang
dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan menanamkan keyakinan,
dengan demikian masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga
mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan.
2. Tujuan dari penyuluhan kesehatan yaitu : (1) tercapainya perubahan perilaku
individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku
hidup sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal; (2) terbentuknya perilaku sehat pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik
fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan kesehatan yaitu : (1)
faktor penyuluh; (2) faktor sasaran; (3) faktor proses dalam penyuluhan.
4. Sasaran dalam penyuluhan kesehatan yaitu mencakup individu, kelompok,
keluarga, dan masyarakat khususnya yang memiliki masalah kesehatan tertentu.
5. Materi atau pesan dalam penyuluhan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan
sasaran, serta disampaikan dengan bahasa yang baik supaya mudah dipahami oleh
peserta penyuluhan.
6. Metode-metode yang dipergunakan dalam penyuluhan kesehatan antara lain: (1)
metode penyuluhan perorangan; (2) metode penyuluhan kelompok; (3) metode
penyuluhan massa.
7. Media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan karena
antara lain: (1) media dapat mempermudah penyampaian informasi; (2) media
dapat menghindari kesalahan persepsi; (3) media dapat memperjelas informasi;
(4) media dapat mempermudah pengertian; (5) media dapat mengurangi
komunikasi verbalistik; (6) media dapat menampilkan objek yang tidak dapat
ditangkap dengan mata; (7) media dapat memperlancar komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 1983. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: PT. Mutiara
Sumber Widya.
Effendy. 2003. Penyuluhan kesehatan. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmojo, Soekidjo. 2007.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
Munajaya. 2004. Manajemen kesehatan .Jakarta: Kedokteran EGC: 220-234.
Suliha.U. dkk. 2002. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan, Jakarta : EGC