PTK Mi
PTK Mi
PENDAHULUAN
Banyak di antara murid yang menganggap bahwa mengikuti pelajaran tidak lebih dari
sekedar rutinitas untuk mengisi daftar absensi, mencari nilai, melewati jalan yang harus
ditempuh, dan tanpa diiringi kesadaran untuk menambah wawasan ataupun menambah
keterampilan.
berakar pada paradigma pendidikan konvesional yang selalu menggunakan metode pengajaran
Peristiwa yang menonjol adalah murid kurang berpartisipasi, kurang terlibat, dan tidak
punya inisiatif dan kontributif, baik secara intelektual maupun secara emosional. Pertanyaan,
gagasan ataupun pendapat dari muridjarang muncul. Kalaupun ada pendapat yang muncul jarang
Penyebab rendahnya partisipasi murid dalam proses belajar mengajar (PBM) antara lain
yaitu (1) murid kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri, (2) murid
kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat, dan (3) murid belum terbiasa
Kesalahan di atas tidak bisa hanya dibebankan kepada murid saja, tetapi yang pertama
Bertolak dari permasalahan di atas, guru perlu memberikan respon positif secara konkret
dan objektif yang berupa upaya membangkitkan partisipasi siswa, baik dalam bentuk kontributif
maupun inisiatif. Partisipasi kontributif meliputi keberanian menyampaikan refleksi kepada guru,
baik dalam bentuk pertanyaan, pendapat, usul, sanggahan ataupun jawaban dalam mengikuti
pelajaran di sekolah. Sedangkan partisipasi inisiatif, yaitu inisiatif muridsecara spontan dalam
mengerjakan tugas mandiri, minta ulangan formatif secara lisan, dan sebagainya.
Salah satu kriteria untuk mewujudkan proses belajar yang efektif meliputi: (1) kemampuan
guru dalam melayani gaya belajar dan kecepatan belajar muridyang berbeda-beda, (2) mampu
melayani perkembangan belajar murid yang berbeda-beda, dan (3) melibatkan muridsecara aktif
dalam PBM .
Sesuai dasar pemikiran dan kenyataan di atas, kurangnya kualitas pembelajaran PKn maka
3. Belum ada kolaborasi yang serasi antara guru dan murid dalam pembelajaran PKn.
Berdasar latar belakang dan identifikasi masalah maka permasalahan penelitian dapat
C. Tujuan Penelitian
2. Murid dapat meningkatkan partisipasinya dalam mengikuti pelajaran PKn, baik mandiri
pertanyaan.
3. Murid dapat menguasai materi pelajaran PKn secara tuntas melalui model pembelajaran
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat yang berarti bagi perorangan/institusi
seperti berikut:
1. Bagi guru: Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran PKn di kelas, khususnya metode yang digunakan tidak lagi berjalan secara
monoton.
2. Bagi siswa: Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa, karena dengan model
dan gagasan sendiri serta meningkatkan pemahaman mereka dalam materi PKn kelas V
3. Bagi sekolah: Hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam rangka perbaikan strategi
pembelajaran di sekolah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Padang pada
tahun pelajaran 2015/2016. Dengan jumlah murid 25 orang, sedang waktu penelitian selama 7
Untuk menjawab permasalahan di atas, ada beberapa faktor yang ingin diselidiki, yaitu:
a. Faktor siswa:
b. Faktor guru:
c. Faktor Sumber Pelajaran: Melihat apakah materi pelajaran telah sesuai dengan tujuan
Proses penelitian tindakan ini direncanakan 2 siklus, dan masing-masing siklus memuat 3
tindakan, yaitu:
a. Melaksanakan pembelajaran dengan Menerapkan Model Kooperatif Tipe NHT. Hal ini
persoalan PKn. Dengan model ini akan diperhatikan apakah murid mempunyai
b. Melakukan observasi tentang partisipasi murid dalam mengikuti pelajaran PKn. Hal ini
ada 4 indikator yang akan diperhatikan partisipasi murid dalam proses pembelajaran,
yaitu (1) Perhatian murid terhadap penjelasan guru, (2) Tanggapan murid dalam proses
KBM, (3) Kerja sama antar murid dalam menyelesaikan masalah, dan (4) inisiatif murid
c. Melaksanakan tes PKn. Hal ini melihat kemampuan daya serap murid dalam mempelajari
Sebelum pelaksanaan tindakan penelitian, terlebih dahulu dilihat kemampuan awal dan
observasi awal murid dari model pembelajaran tradisional. Kemampuan awal murid tersebut
dapat diambil dari hasil ulangan harian yang diberikan oleh guru, dan observasi awal, yaitu
melihat strategi pembelajaran guru sebelum dilakukan Pendekatan Model Kooperatif Tipe NHT.
Berdasarkan hasil ulangan dan observasi awal tersebut, maka dalam refleksi ditetapkan
bahwa tindakan yang digunakan untuk meningkatkan partisipasi guru dalam membelajarkan
pelajaran PKn adalah melalui model pembelajaran koopearatif tipe NHT dengan berpatokan
pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan prosedur:
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi dan (4) refleksi. Secara
a. Perencanaan: Kegiatannya,
2) Membuat lembar observasi yang memuat kondisi di kelas, baik kondisi murid dalam
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan semua kegiatan pada
tahap perencanaan.
c. Observasi/Evaluasi
dengan menggunakan lembar observasi, dan melaksanakan evaluasi berdasarkan tes yang
telah dibuat.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dari observasi dan evaluasi dianalisis. Demikian pula guru pada
saat memberikan pembelajaran akan menulis sendiri kekurangannya melalui jurnal. Dari
hasil analisis data tersebut akan dipergunakan sebagai acuan untuk melaksanakan siklus
berikutnya. Dan bila hasil analisis sudah mencapai target yang telah ditetapkan maka
b. Jenis data: data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari tes hasil belajar, jurnal dan
lembar observasi.
observasi.
E. Indikator Kinerja
Yang menjadi indikator keberhasilan tindakan ini adalah (1) kemampuan guru
menerapkan Model Kooperatif Tipe NHT mencapai kebenaran minimal 80% dan (2) partisipasi
KELOMPOK PTK MI
KETUA : PAHMI
ANGGOTA :
1. SOFIYAN 4. NURASIAH