Anda di halaman 1dari 24

MODUL PRAKTIKUM

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR

DRILLING

JURUSAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR DAN


MINERAL KEBUMIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selaras dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seiring


dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam
bidang permesinan, berbagai alat diciptakan untuk mempermudah dan
menambah kenyamanan manusia dalam mencukupi kebutuhannya.

Pada pekerjaan mekanik yang dilakukan di bengkel biasanya dikerjakan


dengan menggunakan beberapa peralatan tertentu. Kadang pekerjaan tersebut
dikerjakan cukup hanya menggunakan peralatan tangan saja, namun ada juga
yang menggunakan peralatan mesin. Ada beberapa jenis peralatan mesin yang
sering digunakan sebagai alat utama proses penyelesaian suatu pekerjaan di
samping peralatan bantu lainnya. Salah satu jenis pekerjaan yang memerlukan
peralatan mesin tersebut antara lain adalah mesin bor, dimana dalam
penggunaanya diperlukan pengetahuan tentang mesin tersebut dengan baik
supaya selama pengoperasian mesin dapat berjalan seefektif dan seefisien
mungkin.
Perkakas bor merupakan salah satu perkakas terpenting dalam
perbengkelan yang berfungsi untuk membuat lubang. Peran utama dari
perkakas bor ini adalah menggenggam mata bor, memutarnya, mengikis
dengan puntiran dari mata bor untuk menghasilkan lubang pada benda kerja.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu untuk pemahaman
lebih lanjut tentang mesin bor
1. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan umum :

a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara


pengoperasiannya.
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin perkakas.

Tujuan khusus :
a. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin bor.
b. Mengetahui proses dan cara pengeboran benda kerja dengan
menggunakan mesin bor
BAB II
Landasan Teori

A. Pengertian Mesin Bor

Bor adalah alat yang hampir selalu dibutuhkan pada bengkel, sekalipun
bengkel sederhana, karena sering sekali dijumpai untuk membuat lubang pada
komponen alat dan mesin, pembuatan konstruksi logam, maupun pada
pengerjaan alat dan mesin.
Prinsip kerja pengeboran yaitu mata bor berputar lalu diarahkan kebendakerja
untuk membentuk lubang yang diameternya sama dengan diameter mata bor.
Mesin bor (drilling) merupakan sebuah alat atau perkakas yang digunakan untuk
melubangi suatu benda.
Bagian bagian mesin Bor
Bagian Utama Mesin Bor

1. Motor listrik
2. Puli bertingkat
3. V-Belt
1. Base (Dudukan)
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor.

Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut.

Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan

pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.

2. Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-

bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom

berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak

vertikal dari meja kerja.

3. Table (Meja)

Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di

bor. Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk

mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar

ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat

pada tiang (column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa

diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu

dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja

sesuai dengan yang dibutuhkan.Untuk menjepit benda kerja agar diam

menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.

4. Drill Chuck (Mata Bor)


Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang
paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya
hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena
alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang
menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah

diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi

digeser sehingga membentuk garisgaris singgung pada lingkaran

kecil yang merupakan hati bor.

5. Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang
memegang/mencekam mata bor.
6. Spindle head Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang

digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh

drill feed handle untuk proses pemakananya.

7. Drill Feed Handle


Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke
benda kerja (memakankan).
8. Table Clamp
Table Clamp digunakan untuk mengunci kedudukan table

9. Penggerak utama dari Mesin Bor adalah motor listrik, untuk


kelengkapannya mulai dari kabel power dan kabel penghubung,
fuse/sekring, lampu indicator, saklar on/off dan saklar pengatur
kecepatan.
B. Fungsi Mesin Bor
1. Pembuatan lubang Mengumpan mata bor pada suatu benda kerja untuk
membuat lubang
2. Pembesaran Lubang Mengumpan mata bor pada benda kerja yang telah
memiliki lubang sebelumnya guna untuk memperbesar diameter lubang
pada benda kerja.
3. Chamfer
Chamfer adalah suatu proses untuk menghilangkan sisi tajam dari sebuah
bentuk slindris. Chamfer pada proses counter sink yang dimaksudkan ada
beberapa macam penggunaan, antara lain :
a) Chamfer untuk membersihkan chip / bram.
b) Chamfer untuk pembuatan ulir.
c) Chamfer untuk dudukan kepala baut konus. d) Chamfer untuk dudukan
paku keling.

Gambar 2.1. Pembuatan lubang. Gambar 2.2. Pembesaran Lubang


Gambar 2.3. Chamfer

Jenis Jenis Mesin Bor

1. Mesin bor meja

Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini
digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil
(terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja
adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros
berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata
bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack
yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.

2. Mesin bor tangan (pistol)

Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan


menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan
biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam.
Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa
digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena
dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam
berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.
3. Mesin bor Radia

Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja


yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan
meja mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas
mesin. Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk mencapai proses
pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan
kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang
berulir.
4. Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)

Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih


besar, dimana proses pemakanan dari mata bor dapat dikendalikan secara
otomatis naik turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya digerakkan
naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 , mejanya diikat
bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga mejanya dapat
digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.
5. Mesin bor koordinat

Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor
yang lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi
pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan untuk
membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter
lobang antara masingmasingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang
tinggi. Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut
digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan
arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan
ukuran dengan sistem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001
mm
6. Mesin bor lantai

Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor
lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah
mesin bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor
jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang
besar dan berat.

7. Mesin bor berporos (mesin bor gang)

Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja
dengan empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa
operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi masal terdapat 20
atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.
Mata Bor

Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang
rapih dan presisi. Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun
logam. Banyak jenis dan ukuran lubang yang bisa dibuat dengan
menggunakan bor, akan tetapi dengan mempertimbangkan ukuran
lubang dan jenis bahan kita perlu menggunakan mata bor yang tepat.

Jenis-jenis Mata Bor

1. Twist Bits
Jenis mata bor yang paling banyak digunakan dan cukup universal
fungsinya. Bisa digunakan menggunakan mesin bor tangan atau mesin
bor duduk baik secara horisontal maupun vertikal. Mata bor ini bisa untuk
membuat lubang pada bahan kayu, plastik atau logam. Biasanya tersedia
dalam ukuran ∅ 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah titik pusat
menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini ketika anda
menggunakan mesin bor tangan.
2. Masonry Bits

Dirancang untuk membuat lubang pada tembok, beton atau batu.


Digunakan dengan mesin bor pada setelan martil (gerakan bir bergetar
seperti ketukan martil) dan pada ujung mata bor terdapat logam keras
sebagai pemotong.

Biasanya tersedia dalam ∅ 4-15mm dan mata bor lebih panjang daripada twist
bits (300 - 400mm).

3. Spur Bits
Dikenal sebagai mata bor kayu dengan ujung mata bor runcing pada
bagian tengahnya dan pisau pengiris pada bagian kelilingnya. Ujung
runcing di tengah berfungsi untuk menjaga agar mata bor tetap lurus
sehingga lubang yang dihasilkan presisi dan dengan ∅ yang sama. Ukuran
∅ yang tersedia sekitar 6-15mm.

4. Countesink Bits

Mata bor ini bersudut 90° pada ujungnya dan berfungsi untuk membuat
lubang 45° terhadap permukaan kayu. Biasanya dipakai pada saat
membuat lubang untuk kepala sekrup agar permukaan sama rata dengan
kayu.
Mata bor ini bisa berdiri sendiri dan ada juga yang terpasang
langsung dengan mata bor utama untuk membuat lubang sekrup.

5. Foster Bit
Yaitu mata bor yang berfungsi untuk membuat lubang engsel sendok.
Paling baik apabila dioperasikan dengan mesin bor duduk yang lebih stabil.
Karena apabila menggunakan mesin bor tangan akan sulit untuk
mengendalikan kestabilan posisi mata bor dan lubang yang dihasilkan
kurang berkualitas. Diameter yang tersedia mengikuti standar diameter
engsel sendok, dari 15, atau 35 mm.

6. Hole Saw Bits

Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk mata bornya
yang seperti gergaji dengan diameter yang bisa disesuaikan dengan
kebutuhan. Berdiameter antara 25 - 60mm.

7. Mata Bor Kayu (Brad Point/Spur Bits)


Disebut Spur Bits karena memiliki ujung yang runcing. Mata bor ini
digunakan untuk melubangi kayu. Ujung runcing ini berfungsi untuk
mempertahankan posisi mata bor tetap lurus terhadap permukaan kayu
sehingga lubang yang dihasilkan cukup halus dan presisi.

8. Mata Bor Kaca (Spear Point Bits)

Memiliki ujung seperti ujung mata tombak sehingga dijuluki


spear point bits. Mata bor ini memiliki ujung dari tungsten carbide yang
keras
sehingga cocok untuk pengerjaan material kaca, keramik dan porselen.
Mata bor ini harus menggunakan putaran mesin yang rendah dan perlu
dilumasi dengan air, terpentin atau minyak tanah supaya temperatur kerja
tetap rendah.

Kecapatan Potongan
Pengeboran Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang
dihitung berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat
dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang
terpotong per satuan waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga
kecepatan potong tertentu dan berbedabeda. Dalam pengeboran putaran
mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Bila kecepatan
potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat
tumpul atau bisa patah.
Kecepatan potong ditentukan oleh:
1. Jenis bahan yang akan dibor
2. Jenis bahan mata bor
3. Kualitas lobang yang diinginkan
4. Efesiensi pendinginan
5. Cara/teknik pengeboran
6. Kapasitas mesin bor
Untuk mendapatkan putaran mesin bor per menit ditentukan berdasarkan
keliling mata bor dalam satuan panjang . Kemudian kecepatan potong
dalam meter per menit dirubah menjadi milimeter per menit dengan
perkalian 1000. akhirnya akan diperoleh kecepatan potong pengeboran
dalam harga milimeter per menit.Dalam satu putaran penuh, bibir mata
bor (Pe) akan menjalani jarak sepanjang garis lingkaran (U).
Oleh karena itu, maka Dimana:
U = Keliling bibir mata potong bor
D = Diameter mata bor
 = 3.14

Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor. Waktu
pemotongan juga menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu jarak
yang ditempuh oleh bibir pemotong mata bor harus sesuai dengan kecepatan
putar mata bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir pemotongan
mata bor (U) selama n putaran per menit dapat dihitung dengan rumus.
U=xdxn
Dimana:
U = keliling bibir potong mata bor
D = Diameter mata bor
N = putaran mata bor per menit
Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter
per menit. Jarak keliling yang ditempuh mata bor adalah sama dengan jarak
atau panjangnya bram yang terpotong dalam satuan panjang per satuan waktu.
Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong bor
(U) sama dengan panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per menit.
Berarti kecepatan potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor.
Maka:
Pengaturan RPM
Pengaturan RPM untuk pengeboran tergantung pada kecepatan potong material
dan diameter bor. Pengaturan RPM akan berubah sesuai dengan ukuran bornya.
sehingga bor akan beroperasi pada kecepatan permukaan yang tepat.
Untuk menghitung RPM kita dapat menggunakan rumus berikut:
RPM = Cutting speed (Vc) X 4
Diameter bor (D)
Dengan rumus RPM ini dapat digunakan untuk operasi permesinan lainnya.
Dengan menggunakan grafik kecepatan potong yang disarankan pada Tabel
Diameter Mata Bor (mm) Beasarnya Pemakanan
Dalam Satu Kali Putaran
(mm)

-3 0.025-0.050
3-6 0.050-0.100
6-12 0.100-0.175
12-25 0.175-0.375
25- seterusnya 0.375-0.675

Pemakanan Pengeboran Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor


ke dalam lubang/benda kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya
pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor
dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan. Pemakanan juga
tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lobang yang dibuat, kekuatan
mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor.
Tabel Besarnya Pemakanan Berdasarkan Diameter Mata Bor
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat praktikum

Praktikum akan di laksanakan pada tanggal 04 agustus 2020 hingga slesai


dan bertempat di laboratorium proses manufaktur program studi Teknik Mesin
ITERA jurusan Teknik Manufaktur dan Mineral kebumian Institut Teknologi
Sumatera.

3.2 Alat dan Bahan

a) Mesin Bor
b) Mata Bor
c) Kunci Drill chuck
d) Stop watch
e) Penitik

Nama Bahan : As S45C ST60 AISI 1045 CARBON


STEEL, ASTM A2 ASSENTAL Diameter 80 mm.
atau plat eser 1,5 mm.
3.3. Langkah –langkah Pengerjaan

a. Sebelum Menjalankan Mesin


1. Periksa keadaan mesin dan kelengkapannya.
2. Siapkan benda kerja maupun peralatan penunjang lain yang dibutuhkan
dalam proses pengeboran.
3. Siapkan benda kerja ( plat,kayu dan lain lain ), tandai bagian-bagian yang
akan di bor dengan penitik.
4. Pasang mata bor pada drill chuck kemudian jepit dengan erat mata bor
dengan menggunakan kunci drill chuck.
5. Atur kedudukan benda kerja pada table, sehingga mata bor dapat
menjangkau bagian yang akan dibor dengan tepat.
6. Saat posisi mesin mati, turunkan mata bor yang sudah terpasang dengan
menggunakan drilling lever untuk memastikan apakah bagian yang akan dibor
sudah tepat kedudukannya.
7. Kemudian jepit bila perlu benda kerja yang akan dibor dengan menggunakan
ragum.
8. Apabila benda kerja terlalu besar atau mata bor terlalu dekat jaraknya dengan
benda kerja maka kedudukan table dapat diatur dengan menggunakan table
clamp sesuai dengan jarak yang diingikan
9. Atur kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja.

b. Saat Menjalankan Mesin


1. Nyalakan mesin dengan memutar main switch dan two speed switch, dan
lakukan pengeboran dengan memutar drilling lever.
2. Putar drilling lever dengan perlahan untuk menghindari kerusakan mata bor
dan kerusakan pada benda kerja.
3. Dilarang menggunakan kaos tangan dari bahan berserat saat menjalankan
mesin bor, rapikan sisi baju yang dapat terkena mesin bor terutama pada lengan
baju, serta singkirkan benda yang dapat menghalangi proses pengeboran untuk
menghindari kecelakaan.
4. Segera matikan mesin jika terjadi gangguan.
c. Setelah Pengerjaan
1. Matikan mesin dengan memutar main switch dan two speed switch
2. Benda kerja dilepaskan dari mesin.
3. Bersihkan benda kerja dan mesin dari chip atau geram yang menempel.
4. Kembalikan peralatan ke tempat semula

Anda mungkin juga menyukai