PAPER
Disusun oleh :
FILZA ALDINA
140100176
Supervisor :
dr. Bobby R.E. Sitepu, M.Ked(Oph), Sp.M(K)
MEDAN
2020
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih,
berkat, dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Perubahan Lensa Terkait Usia”. Penulisan makalah ini adalah salah satu
syarat untuk menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan
Profesi Dokter di Departemen Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr.
Bobby R.E. Sitepu, M.Ked(Oph), Sp.M(K) selaku pembimbing yang telah
memberikan arahan dalam penyelesaian makalah ini. Dengan demikian
diharapkan makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam sistem
pelayanan kesehatan secara optimal.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk perbaikan dalam penulisan makalah selanjutnya.
i
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR ISI
ii
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR GAMBAR
1
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB 1
PENDAHULUAN
2
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
3
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lensa
2.1.1. Struktur dan Fungsi
Lensa mata adalah struktur bikonveks transparan dan memainkan peran
penting dalam penglihatan. Lensa terletak tepat di belakang iris dan di depan
humor vitreous, ditangguhkan di tempatnya oleh igamen lensa, atau zonule Zinn,
cincin jaringan fibrosa yang menempel pada lensa di garis ekuatornya dan
menghubungkannya ke badan siliaris. Iris dan aqueous humor berada di anterior
lensa, sedangkan badan vitreous berada di posterior lensa. Bola mata secara
tipikal mencapai ukuran terakhirnya saat pubertas, sementara lensa terus tumbuh
walaupun tingkat pertumbuhannya berkurang secara substansial setelah dekade
kedua kehidupan. Berat lensa dengan cepat meningkat dari 65 mg saat lahir
hingga 125 mg pada akhir tahun pertama. Berat lensa kemudian meningkat sekitar
2,8 mg / tahun sampai akhir dekade pertama, saat lensa mencapai 150 mg. Setelah
itu, massa lensa meningkat dengan kecepatan yang lebih lambat (1,4 mg / tahun)
menjadi sekitar 260 mg pada usia 90 tahun.15,16
4
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
5
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
6
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
7
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
8
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
9
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
pada usia lanjut, yaitu diatas usia 50 tahun keatas. Satu-satunya gejala adalah
distorsi penglihatan dan pengihatan yang semakin kabur.34
Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif. Biasanya, pasien
melaporkan penurunan ketajaman fungsi penglihatan, silau, dan gangguan
fungsional sampai derajat tertentu yang diakibatkan karena kehilangan
penglihatan tadi, temuan objektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara
keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop. Ketika
lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukannya ditransmisikan
dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada retina. Hasilnya adalah pandangan
kabur atau redup, menyilaukan yang menjengkelkan dengan distorsi bayangan dan
susah melihat di malam hari. Pupil yang normalnya hitam, akan tampak
kekuningan, abu-abu atau putih. Katarak biasanya terjadi bertahap selama
bertahun-tahun , dan ketika katarak sudah sangat memburuk, lensa koreksi yang
lebih kuat pun tak akan mampu memperbaiki penglihatan. 35
Operasi katarak terdiri dari pengangkatan sebagian besar lensa dan penggantian
lensa dengan implant plastik. Saat ini pembedahan semakin banyak dilakukan
dengan anestesi lokal daripada anestesi umum. Anestesi lokal diinfiltrasikan di
sekitar bola mata dan kelopak mata atau diberikan secara topikal. Operasi
dilakukan dengan insisi luas pada perifer kornea atau sklera anterior, diikuti oleh
10
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
ekstraksi (lensa diangkat dari mata) katarak ekatrakapsular. Insisi harus dijahit.
Likuifikasi lensa menggunakan probe ultrasonografi yang dimasukkan melalui
insisi yang lebih kecil dari kornea atau sklera anterior (fakoemulsifikasi).35
2.2.3. Presbiopia
Presbiopia didefinisikan sebagai semakin berkurangnya kemampuan
akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur. Kelainan ini terjadi
pada mata normal berupa gangguan perubahan kencembungan lensa yang dapat
berkurang akibat berkurangnya elastisitas lensa sehingga terjadi gangguan
akomodasi. 35
Gangguan akomodasi pada usia lanjut dapat terjadi akibat kelemahan otot
akomodasi dan lensa mata yang tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat
sklerosis lensa. Akibat gangguan akomodasi ini maka pada pasien berusia lebih
dari 40 tahun, akan memberikan keluhan setelah membaca yaitu berupa mata
lelah, berair dan sering terasa pedas. Karena daya akomodasi berkurang maka titik
dekat mata makin menjauh dan pada awalnya akan kesulitan pada waktu
membaca dekat huruf dengan cetakan kecil. Dalam upayanya untuk membaca
lebih jelas maka penderita cenderung menegakkan punggungnya atau menjauhkan
obyek yang dibacanya sehingga mencapai titik dekatnya dengan demikian obyek
dapat dibaca lebih jelas. Presbiopia timbul pada umur 45 tahun untuk ras
Kaukasia dan 35 tahun untuk ras lainnya.35,36
Penatalaksanaan iberikan penambahan lensa sferis positif sesuai pedoman
umur yaitu umur 40 tahun (umur rata – rata) diberikan tambahan sferis + 1.00 dan
setiap 5 tahun diatasnya ditambahkan lagi sferis + 0.5. Lensa sferis (+) yang
ditambahkan dapat diberikan dalam berbagai cara:
kacamata baca untuk melihat dekat saja
kacamata bifokal untuk sekaligus mengoreksi kelainan yang lain
kacamata trifokus mengoreksi penglihatan jauh di segmen atas,
penglihatan sedang di segmen tengah, dan penglihatan dekat di segmen
bawah
11
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
12
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB 3
KESIMPULAN
13
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR PUSTAKA
1. Horwitz J, Bova MP, Ding LL, Haley DA, Stewart PL. Lens alpha crystallin:
function and structure Eye (Lond) 1999;13(Pt 3b):403-408.
2. Costello MJ, Mohamed A, Gilliland KO, Fowler WC, Johnsen S.
Ultrastructural analysis of the human lens fiber cell remodeling zone and the
initiation of cellular compaction. Exp Eye Res 2013;116:411-418.
3. Pande A, Mokhor N, Pande J. Deamidation of human γS-crystallin increases
attractive protein interactions: implications for cataract. Biochemistry
2015;54(31):4890-4899.
4. Andley UP. Crystallins in the eye: function and pathology. Prog Retin Eye Res
2007;26(1):78-98.
5. Petrash JM. Aging and age-related diseases of the ocular lens and vitreous
body. Invest Ophthalmol Vis Sci 2013;54(14):ORSF54-ORSF59
6. Michael R, Bron AJ. The ageing lens and cataract: a model of normal and
pathological ageing. Philos Trans AR Soc Lond B Biol Sci 2011;366(1568): 1278-
1292.
7. Artigas JM, Felipe A, Navea A, Fandi觡o A, Artigas C. Spectral transmission
of the human crystalline lens in adult and elderly persons: color and total
transmission of visible light. Invest Ophthalmol Vis Sci 2012;53(7):4076-4084.
8. Asbell PA, Dualan I, Mindel J, Brocks D, Ahmad M, Epstein S. Age-related
cataract. Lancet. 2005; 365:599–609. https://doi.org/10.1016/S0140-
6736(05)70803-5
9. Fernandes A, Bradley DV, Tigges M, Tigges J, Herndon JG. Ocular
measurements throughout the adult life span of rhesus monkeys. Invest
Ophthalmol Vis Sci. 2003; 44:2373–80. https://doi.org/10.1167/iovs.02-0944
10. Shiels A, Hejtmancik JF. Mutations and mechanisms in congenital and age-
related cataracts. Exp Eye Res. 2017; 156:95–102.
https://doi.org/10.1016/j.exer.2016.06.011
11. Uwineza A, Kalligeraki AA, Hamada N, Jarrin M, Quinlan RA.
Cataractogenic load - A concept to study the contribution of ionizing radiation to
accelerated aging in the eye lens. Mutat Res. 2019; 779:68–81.
https://doi.org/10.1016/j.mrrev.2019.02.004
12. Weeber HA, Eckert G, Soergel F, Meyer CH, Pechhold W, van der Heijde
RG. Dynamic mechanical properties of human lenses. Exp Eye Res. 2005;
80:425–34. https://doi.org/10.1016/j.exer.2004.10.010
13. Heys KR, Friedrich MG, Truscott RJ. Presbyopia and heat: changes associated
with aging of the human lens suggest a functional role for the small heat shock
protein, alpha-crystallin, in maintaining lens flexibility. Aging Cell. 2007; 6:807–
15. https://doi.org/10.1111/j.1474-9726.2007.00342.x
14. Weeber HA, van der Heijde RG. On the relationship between lens stiffness
and accommodative amplitude. Exp Eye Res. 2007; 85:602–07.
https://doi.org/10.1016/j.exer.2007.07.012
15. Vavvas D, Azar NF, Azar DT. Mechanisms of disease: cataracts. Ophthalmol
Clin North Am 2002;15(1):49-60.
14
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
16. Augusteyn RC. Growth of the human eye lens. Mol Vis 2007;13: 252-257.
17. Hejtmancik JF, Shiels A. Overview of the Lens. Prog Mol Biol Transl Sci.
2015;134:119-127. doi:10.1016/bs.pmbts.2015.04.006
18. Aliancy JF, Mamalis N. Crystalline Lens and Cataract. 2017 Aug 15. In: Kolb
H, Fernandez E, Nelson R, editors. Webvision: The Organization of the Retina
and Visual System [Internet]. Salt Lake City (UT): University of Utah Health
Sciences Center; 1995-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK476171/
19. Tabernero J, Chirre E, Hervella L, Prieto P, Artal P. The accommodative
ciliary muscle function is preserved in older humans. Sci Rep. 2016;6:25551.
Published 2016 May 6. doi:10.1038/srep25551
20. Andley UP, Malone JP, Townsend RR. Inhibition of lens photodamage by
UV-absorbing contact lenses. Invest Ophthalmol Vis Sci 2011;52 (11): 8330-8341
21. Mathias RT, White TW, Gong X. Lens gap junctions in growth,
differentiation, and homeostasis. 2010;90(1):179-206.
22. Takahashi M. Oxidative stress and redox regulation on in vitro development
of mammalian embryos. Reprod Dev 2012;58(1):1-9.
23. Nemet I, Monnier VM. Vitamin C degradation products and pathways in the
human lens. J Biol Chem 2011;286(43):37128-37136.
24. Chylack LT Jr, Brown NP, Bron A, Hurst M, Thien U, Schalch W. The Roche
European American Cataract Trial (REACT): a randomized clinical trial to
investigate the efficacy of an oral antioxidant micronutrient mixture to slow
progression of age-related cataract. Ophthalmic Epidemiol 2002;9(1):49-80.
25. Pierscionek B, Bahrami M, Hoshino M, Uesugi K, Regini J, Yagi N. The eye
lens: age-related trends and individual variations in refractive index and shape
parameters. Oncotarget 2015;6(31):30532-30544.
26. Bettelheim FA, Lizak MJ, Zigler JS. Relaxographic studies of aging normal
human lenses. Exp Eye Res 2002;75(6):695-702.
27. Malagola R, Ganino C, Bianchi S, Carlesimo SC, Bianchi G, Guerriero A,
Giannotti R. Posterior vitreous detachment and cystoid macular oedema post-
cataract surgery: a case report. Clin Ter 2012;163(2):129-132.
28. Rocz P, Hargitai C, Alfoldy B, Bonki P, Tompa K. 1H spin-spin relaxation in
normal and cataractous human, normal fish and bird eye lenses. Exp Eye Res
2000;70(4):529-536.
29. Bhattacharyya J, Shipova EV, Santhoshkumar P, Sharma KK, Ortwerth BJ.
Effect of a single AGE modification on the structure and chaperone activity of
human alphaB-crystallin. Biochemistry 2007;46 (50): 14682-14692.
30. Kumar PA, Kumar MS, Reddy GB. Effect of glycation on alphacrystallin
structure and chaperone-like function. Biochem J 2007;408(2): 251-258
31. Linetsky M, Shipova E, Cheng R, Ortwerth BJ. Glycation by ascorbic acid
oxidation products leads to the aggregation of lens proteins. Biochim Biopsys Acta
2008;1782(1):22-34.
32. Hashim Z, Zarina S. Osmotic stress induced oxidative damage: possible
mechanism of cataract formation in diabetes. J Diabetes Complication
2012;26(4):275-279
15
PAPER NAMA : FILZA ALDINA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 140100176
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
16