Asuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Pada Ny. H: Post Operasi Sectio
Asuhan Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Pada Ny. H: Post Operasi Sectio
KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN RASA
NYAMAN NYERI PADA NY. H : POST OPERASI SECTIO
CAESAREA ATAS INDIKASI PRESENTASI
BOKONG DI RS PANTI WALUYO
SURAKARTA
DI SUSUN OLEH :
ESTINING TRI UTAMI
NIM. P. 09075
DI SUSUN OLEH :
ESTINING TRI UTAMI
NIM. P. 09075
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
NIM : P. 09075
SURAKARTA
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : P. 09075
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Ditetapkan di :
Hari/Tanggal :
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta.
Ditetapkan di : Surakarta
Hari/Tanggal :
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakarta
Setiyawan, S.Kep.,Ns
NIK. 201084050
iv
MOTTO
1. Bersabar dalam setiap persoalan yang dihadapi akan menguatkan kita dalam
menghadapi berbagai persoalan.
2. Hidup yang penuh kebahagian tidak akan terjadi begitu saja, dibutuhkan
banyak doa, kerendahan hati, pengorbanan, dan cinta.
3. Ilmu Pengetahuan bisa membuat seorang budak menjadi seorang raja.
4. Kemarin adalah masa lalu, hari ini adalah kenyataan, sementara esok adalah
masa depan.
5. Ketika usaha kita dinilai tak penting, maka saat itu kita sedang belajar tentang
keikhlasan, ketika hati kita terluka begitu dalam, maka saat itu kita sedang
belajar tentang memaafkan, ketika kita merasa lelah dan kecewa, maka saat
itu kita sedang belajar tentang kesungguhan, belajarlah untuk memahami dan
menghargai orang lain, maka saat itu kita belajar untuk mendewasakan diri.
6. Lakukan apa yang bisa, dengan apa yang kau punya, dan dimana kau berada
(Theodore Roosevelt).
7. Pikiran bukanlah wadah yang siap diisi, namun kayu bakar yang siap
dinyalakan.
8. Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan walaupun
melewati jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa tujuan, tidak akan membuat
kemajuan walaupun ia berada dijalan yang mulus (Thomas Carlyle).
9. Setiap orang adalah guru kehidupan untuk bisa saling mengisi, saling
mengajar, untuk mencapai dan meraih keadaan kita yang lebih baik, lebih
sempurna, dan lebih bermartabat.
10. Visi tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi. Tindakan tanpa misi hanyalah
membuang waktu. Visi dengan tindakan akan mengubah dunia (Joel Arthur
Barker).
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
kepada :
vi
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
9. Jenegus Yanata, yang selalu memberikan api semangat dan dukungan yang
luar biasa, dengan sabar dan setia mendengarkan keluh kesah karya ilmiah
saya dan selalu memberi motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................iv
MOTTO..........................................................................................................v
KATA PENGANTAR....................................................................................vi
DAFTAR ISI..................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................1
B. Tujuan Penulisan.....................................................................4
C. Manfaat Penulisan...................................................................5
A. Pengkajian...............................................................................7
C. Perencanaan Keperawatan.......................................................10
D. Implementasi Keperawatan.....................................................10
E. Evaluasi Keperawatan.............................................................12
viii
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan.............................................................................14
B. Simpulan.................................................................................24
Daftar Pustaka
Lampiran
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terletak memanjang dengan kepala berada di fundus uteri dan bokong berada
di bagian bawah kavum uteri. Biasanya kejadian letak sungsang berkisar antara
tetapi mempunyai penyulit yang besar dengan angka kematian sekitar 20%
tersebut dilakukan dengan indikasi - indikasi khusus dengan satu tujuan yaitu
diantaranya adalah usia ibu, letak sungsang, letak lintang, plasenta previa,
gawat janin dan lain - lain. Selain faktor di atas (faktor medis) terdapat pula
faktor lain yaitu akses terhadap pelayanan kesehatan, dan faktor -faktor yang
1
2
(Winkjosastro, H. 2005).
meskipun survey Demografi dan Kesehatan tahun 1997 dan tahun 2002 - 2003
rumah sakit - rumah sakit di kota besar seperti Jakarta dan Bali berada jauh di
atas angka tersebut. Secara umum jumlah persalinan sectio caesarea di rumah
rumah sakit swasta jumlahnya sangat tinggi yaitu sekitar 30 - 80 % dari total
indikasi letak sungsang di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta pada 2012
dari bulan Januari sampai Maret dari 100 pasien 45 % mengalami persalinan
penurunan elastisitas otot perut dan otot dasar panggul, perdarahan, luka
kandung kemih, infeksi, bengkak pada extremitas bawah, dan gangguan laktasi
(Kurniawati, 2008).
letak sungsang. Setelah dilakukan operasi sectio caesarea, terdapat luka post
keadaan ini hanya pada orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang
aktual dan potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri juga merupakan
Rasa nyeri muncul akibat respon psikis dan refleks fisik. Kualitas nyeri
fisik dinyatakan sebagai nyeri tusukan, nyeri terbakar, rasa sakit, denyutan,
sensasi tajam, rasa mual, dan kram. Rasa nyeri pada persalinan menimbulkan
gejala yang dapat dikenali. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik timbul
Karakteristik nyeri dibagi menjadi dua, yaitu nyeri akut dan kronik,
dimana nyeri akut biasanya awitannya tiba - tiba dan umumnya berkaitan
dengan cedera spesifik, kurang dari enam bulan. Nyeri kronik adalah nyeri
konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode waktu,
dicatat pada sebuah grafik yang dibuat menurut waktu yang bersifat subjektif
jumlah distraksi, tingkat aktivitas, dan harapan keluarga. Intensitas nyeri dapat
dijabarkan dalam sebuah skala nyeri dengan beberapa kategori, yaitu (0) =
tetapi masih dapat dikontrol dengan aktivitas yang biasa dilakukan, (10) =
gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. H : post op. sectio caesarea atas
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Surakarta.
2. Tujuan Khusus
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. H dengan nyeri post op.
sectio caesarea.
C. Manfaat Penulisan
datang.
LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
dilakukan pada Ny. H dengan kebutuhan dasar manusia gangguan rasa nyaman
nyeri yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 5 April 2012 sampai dengan
keperawatan. Dari hasil pengkajian yang didapat pasien yaitu bernama Ny. H,
umur 34 tahun, jenis kelamin perempuan, agama Islam, pekerjaan PNS, latar
Boyolali, yang dirawat diruang Catleya Ibu RS Panti Waluyo Surakarta dengan
adalah Tn.A, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, latar belakang
Saat dilakukan pengkajian tanggal 5 April 2012 jam 13.00 WIB, pasien
7
8
bokong dan harus dilakukan tindakan operasi sectio caesar. Pada hari Rabu,
caesar pada jam 14.34 WIB dengan anestesi regional. Keluarga pasien
mengatakan operasi selesai jam 15.05 WIB, bayi lahir dengan keadaan
selamat, nilai apgar skor 7 - 8 - 9 dengan berat badan lahir 2700 gram.
Kemudian pasien dipindah keruang Catleya Ibu jam 17.00 WIB dan terpasang
terapi infus NaCl 20 tetes per menit pada ekstremitas atas sebelah kiri, keluhan
utama yang dirasakan pasien adalah nyeri pada area bekas operasi, pasien
secara terperinci menurut teori Gordon : Pola aktivitas dan latihan, pasien dan
lain dalam melakukan aktivitas sehari - hari seperti : makan atau minum,
skor nilai 12, hingga hari kedua pasien mampu melakukan gerak miring kiri
dan kanan 2 - 3 kali sehari. Pola istirahat tidur, sebelum sakit pasien
mengatakan dapat tidur nyenyak dengan frekuensi 6 - 8 jam per hari, saat sakit
dikarenakan kondisi badan bekas luka operasi terasa nyeri, tidur hanya 3 - 4
jam per hari. Pola kognitif, sebelum dan saat sakit pasien mengatakan bahwa
mengatakan nyeri pada area bekas operasi, Q : pasien mengatakan nyeri seperti
mengatakan nyeri saat melakukan aktivitas dan hilang timbul. Pola reproduksi,
teratur setiap bulannya. Pasien mengalami menstruasi pertama kali saat berusia
12 tahun, siklus haid 28 hari, lama ± 7 hari. Lokhea : rubra (keluarnya darah
hari 1 - 3 post partum), berisi darah segar, bau khas, warnanya merah muda,
kali per menit, suhu 36○C dan respirasi 24 kali per menit, keadaan umum
B. PERUMUSAN MASALAH
Data fokus yang didapat pada Ny. H pada tanggal 5 April 2012 adalah
saat melakukan aktivitas dan hilang timbul. Pada data obyektif yang didapat
yaitu : wajah pasien terlihat meringis kesakitan, vital sign : tekanan darah
130/90 mm Hg, nadi 84 kali per menit, suhu 36 ○C, respirasi 24 kali per menit,
pasien terlihat tidak rileks, sehingga didapat masalah nyeri akut berhubungan
dengan agen cidera post operasi sectio caesarea. Diagnosa keperawatan yang
dapat diangkat adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera post operasi
sectio caesarea.
C. INTERVENSI
yang dirasakan, dengan kriteria hasil yaitu skala nyeri 3, ekspresi wajah pasien
terlihat rileks, pasien dapat melaporkan bahwa nyeri berkurang, vital sign
dalam batas normal (tekanan darah : 120/90 mm Hg, nadi : 88 kali per menit,
Intervensi atau tindakan yang akan dilakukan yaitu kaji skala nyeri,
teknik relaksasi, dengan rasional membantu pasien untuk istirahat lebih efektif
dan non verbal, dengan rasional untuk mengetahui respon pasien terhadap
D. IMPLEMENTASI
yaitu mengkaji skala nyeri dengan respon subyekif pasien mengatakan nyeri
pada daerah jahitan operasi, P : pasien mengatakan nyeri pada daerah bekas
melakukan aktivitas dan hilang timbul, dan respon obyektif pasien terlihat
obat analgesik dengan respon subyektif pasien mau diberi obat; dan respon
obyektif obat Broadced 1 gram/12 jam dan Ketorolac 2 gram/12 jam, masuk
melalui intravena.
yaitu mengkaji skala nyeri dengan respon subyektif pasien mengatakan masih
nyeri pada daerah jahitan dengan skala nyeri 6; dan respon obyektif pasien
teknik relaksasi nafas dalam sendiri. Memonitor vital sign dengan respon
dan respon obyektif tekanan darah 120/70 mm Hg, nadi 84 kali per menit,
yaitu mengkaji skala nyeri dengan respon subyektif pasien mengatakan rasa
nyeri mulai berkurang, skala nyeri 4; respon obyektif pasien terlihat tidak
rileks. Membantu pasien untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan
Memberikan terapi obat sesuai advis dokter dengan respos subyektif pasien
mau minum obat; dan respon obyektif obat oral Co. Amoxiclav (625 mg tab.
E. EVALUASI
tanggal 5 April 2012 jam 14.10 WIB, dengan menggunakan metode SOAP
kaji skala nyeri, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, monitor vital sign,
keperawatan, hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 6 April 2012 jam
yang dilakukan pada tanggal 7 April 2012 jam 13.30 WIB, dengan
planning : lanjutkan intervensi : kaji skala nyeri, monitor vital sign, observasi
isyarat verbal dan non verbal, lanjutkan terapi pemberian obat sesuai advis
dokter.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN
didapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata asuhan keperawatan
gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. H : sectio caesarea atas indikasi
janin terletak memanjang dengan kepala berada di fundus uteri dan bokong
diantaranya adalah usia ibu, letak sungsang, letak lintang, plasenta previa,
gawat janin dan lain - lain. Selain faktor di atas (faktor medis) terdapat pula
14
15
faktor lain yaitu akses terhadap pelayanan kesehatan, dan faktor-faktor yang
(Winkjosastro, H. 2005).
adalah nyeri pada area bekas operasi sectio caesar. Hal itu sesuai dengan
satunya adalah nyeri (Barbara, 2006). Nyeri pada seseorang bisa dikenali
penyebab nyeri bila ditinjau dari segi aspek sensori. Lokasi nyeri ini sendiri
dapat dilaporkan oleh pasien pada dua atau lebih lokasi (Rufaidah, 2007).
sejumlah nyeri yang dirasakan oleh individu dan sering kali digambarkan
dengan kata-kata seperti ringan, sedang dan berat. Intensitas nyeri juga dapat
Pada kasus nyeri kanker, pasien sering melaporkan kualitas nyerinya seperti
nyeri tajam, berdenyut, pedih, menusuk, tertekan berat, atau juga bertambah
(Rufaidah, 2007). Nyeri yang tidak teratasi atau terkontrol secara adekuat
sering terjadi dan menimbulkan stres fisiologis dan psikologis mayor (Pasero
dahulu seperti merokok, minum alkohol, dan konsumsi obat - obatan, penulis
menular atau menurun seperti jantung, hipertensi, DM, TBC, HIV / AIDS, dll
keperawatan.
mobilitas ditempat tidur, berpindah dan ambulasi dengan skor nilai 12,
hingga hari kedua pasien mampu melakukan gerak miring kiri dan kanan 2
- 3 kali
sehari. Nyeri yang dirasakan pasien setelah dilakukan tindakan pembedahan
sehari - hari (ADL), nyeri post op. sectio caesar yang dirasakan pasien akan
terbatas, dan aktivitas dibantu orang lain. Hal ini sangat menganggu
nyenyak dengan frekuensi 6 - 8 jam per hari, saat sakit pasien mengatakan
badan bekas luka operasi terasa nyeri, tidur hanya 3 - 4 jam per hari. Istirahat
dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya bagi kesehatan, tiap individu
membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat dan tidur. Kesehatan fisik
dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan. Siklus tidur - terjaga
mempengaruhi dan mengatur fungsi fisiologis dan respon perilaku (Potter &
Perry, 2006). Tidur merupakan kebutuhan bukan suatu keadaan istirahat yang
pembentukan sel - sel tubuh yang baru, perbaikan sel - sel tubuh yang rusak
(Mass, 2002). Tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang
memiliki fungsi perbaikan dan homeostatic (menggembalikan keseimbangan
fungsi - fungsi normal tubuh) serta penting juga dalam pengaturan suhu dan
bagian otak terpenting atau fungsi mental tertinggi yang digunakan untuk
alasan sesuatu. Karena suatu zat yang disebut GABA (Gamma Aminobutyric
Pada keadaan sakit dan dirawat di rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya seringkali terjadi dua hal yang berlawanan, disatu sisi
yang lain pola tidur seseorang yang masuk dan dirawat di rumah sakit dapat
dengan mudah berubah atau mengalami gangguan pola tidur sebagai akibat
kecemasan yang kondisi sakitnya atau rutinitas rumah sakit. Dengan tidak
Pola kognitif, sebelum dan saat sakit pasien mengatakan bahwa tidak
Menurut penulis pola kognitif yang dialami oleh pasien sudah sesuai dengan
teori yang ada, setiap respon nyeri yang dialami individu antara satu dengan
cm secara horisontal.
didasarkan pada beberapa karakteristik yang muncul pada pasien, yaitu data
subjektif, antara lain pasien mengatakan bahwa perut bekas operasi sectio
caesar terasa nyeri, skala nyeri 7, rasanya seperti tertusuk - tusuk jarum,
nyeri hilang timbul. Data obyektif yang diperoleh yaitu : wajah pasien terlihat
promoter pressor - growt bersama dengan kelainan fungsi membran sel yang
perifer dan peningkatan tekanan darah (Yusuf, 2008). Nadi 84 kali per menit,
Suhu 36○C, Respirasi 24 kali per menit, pasien terlihat tidak rileks.
secara non farmakologis, dan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
tersebut harus lebih terdahulu untuk diatasi, bila tidak segera ditangani maka
akan mengakibatkan gangguan rasa kenyamanan yang lebih berat (Potter &
Perry, 2005).
karakteristik yaitu melaporkan nyeri secara verbal atau non verbal, gangguan
tidur, tingkah laku distraksi, dan respon otonom. Pada dasarnya nyeri (akut)
adalah pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang
teratasi dalam waktu yang telah ditentukan, dengan kriteria hasil pasien
nyeri 3.
nyeri meliputi : kaji skala nyeri (P, Q, R, S, T) yaitu provocate (faktor yang
atau daerah penjalaran), severity (ketajaman atau intensitas), dan time (waktu
dalam, monitor vital sign, observasi isyarat ketidaknyamanan verbal dan non
dalam kriteria hasil belum tercapai karena pasien masih merasa nyeri
terhadap ketidaknyamanan yang pasien alami. Dalam hal ini, tim perawatan
bagi pasien untuk mengatasi nyeri dengan pemberian obat seperti analgesik
nyaman : nyeri, yaitu dengan memonitor vital sign (tekanan darah, nadi,
dapat dicapai, Rational atau sesuai akal sehat, Time atau ada kriteria waktu
nyeri klien dan mengajarkan teknik relaksasi. Hal ini dikarenakan tindakan
Tindakan pada hari kedua merupakan rencana tindak lanjut dari hasil
evaluasi pada hari pertama. Tindakan yang dilakukan antara lain mengkaji
skala nyeri, yaitu untuk mengetahui respon pasien, membantu pasien untuk
lanjut dari hasil evaluasi pada hari kedua. Tindakan yang dilakukan hampir
sama dengan hari kedua yaitu mengukur vital sign, mengkaji ulang nyeri
pasien.
Hasil evaluasi selama tiga hari yaitu masalah belum teratasi, dari data
teratasi, planning : lanjutkan intervensi : kaji skala nyeri, monitor vital sign,
observasi isyarat verbal dan non verbal, lanjutkan pemberian obat sesuai
dengan advis dokter. Masalah belum teratasi hingga hari ketiga dikarenakan
1. Simpulan
dengan post op. sectio caesarea atas indikasi presentasi bokong adalah
caesarea.
adalah nyeri (akut) berhubungan dengan agen cidera post op. sectio
caesarea.
nyeri yaitu kaji karakteristik nyeri, ajarkan teknik relaksasi, monitor vital
pemberian obat.
d. Evaluasi yang dicapai pada Ny. H selama tiga hari, pada tanggal 7 Maret
sebagai berikut :
maksimal.
dengan gangguan rasa nyaman nyeri dan diharapkan pihak Rumah Sakit
Brruner dan Suddarth, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 1,
edisi 8, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Mubarak, Wahit Iqbal (2007), Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia, editor Eka
Anisa Mardella, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakrta.
Perry, Potter (2005), Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik, ed. 4, editor edisi bahasa Indonesia Monica Ester, dkk, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Wilkinson, Judith M., 2006, Buku Saku Diagnose Keperawatan dengan NIC dan
Kriteria Hasil NOC, penerjemah Eny Meiliya, Monica Ester, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Ditetap an di : Siuakvto
DEWAN PENGUM
Di ah Ekarini S.
RIK. 200179001
Pengu,ji I : Erlina Wind ,Ns
NIK. 201187065
: Nurm_a Rahmawati
NIK. 201186076
01084050
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan :
Husada Surakarta
Riwayat Pekerjaan : -
Riwayat Organisasi :
1. OSIS
2. Pramuka
3. Bhayangkara
4. Mapala