Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim : 4201151132
A. PENDAHULUAN
B. KLASIFIKASI BAHAN BAKAR
C. PROSESPENGOLAHAN BAHAN BAKAR
D. NILAI KALOR BAHAN BAKAR
PENDAHULUAN
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.
Biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan
dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui
proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar tersebut akan
melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses
lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi
eksotermal dan reaksi nuklir (seperti fisi nuklir atau fusi nuklir). Hidrokarbon
(termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan
bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang
bisa dipakai adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar minyak
terutama solar, premium dan pertamax menjadi bahan bakar minyak yg
sangat diincar masyarakat luas dan menjadi bahan bakar unggulan yang di
beli setiap hari sebagai bahan bakar kendaraan, maka oleh karena itu
kenaikan harga bbm sangat berpengaruh terhadap masyarakat terutama
kolongan menengah kebawah terutama untuk bahan bakar premium.
Bahan bakar premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna
kekuningan jernih yang didalamnya terdapat kandungan oktan 88 dan
menggunakan pewarna dye serta menghasilkan NOx dan Cox dalam
jumlah banyak. Bahan bakar premium adalah bahan bakar yang banyak
sekali digunakan pada kendaraan beroda dua karena harganya sangat
terjangkau. 2 Bahan bakar pertamax adalah bahan bakar yang dihasilkan
dengan menambahkan zat aditif dalam proses pengolahannya. Zat aditif
inilah yang membuat pembakaran lebih sempurna sehingga proses
pencampuran bahan bakar dan udara yang masuk ke ruang bakar lebih
sempurna. Pertamax mengandung oktan 92 dan tanpa timbal sehingga
menghasilkan gas buang yang lebih ramah lingkungan. Bahan bakar
pertamax memiliki banyak keunggulan dibandingkan premium. Kelebihan
itu diantaranya tidak menggunakan timbal, proses pembakaran lebih
sempurna, kompresi yang sempurna akan membuat suara mesin menjadi
lebih halus, gas buang yang rendah dan ramah lingkungan. Meskipun
dengan harga yang lebih mahal namun bahan bakar pertamax memilik
manfaat dan nilai yang lebih baik daripada bahan bakar premium.
KLASIFIKASI BAHAN BAKAR
Minyak bumi harus di olah melalui 2 tahap agar dapat menjadi bahan yang
bisa dipakai untuk kepentingan manusia. Kedua tahapan ini saling terkait
agar menghasilkan kualitas produk yang lebih baik. Berikut ini adalah
beberapa cara mengolah minyak bumi :
Tahap Pertama
Tahap ini disebut tahap primer, pada tahap ini, minyak bumi dipisahkan
berdasarkan faksi. Faksi- faksi ini dibedakan berdasarkan titik didihnya.
Semakin tinggi titik didih, maka minyak bumi akan semakin cair. Selain itu,
jika semakin rendah, akan berubah menjadi uap. Proses ini memakai cara
destilasi meningkat. Dimana, minyak bumi di panaskan di dalam sebuah
tabung besar. Dari dalam tabung inilah, faksi- faksi akan terjadi. Pada
tahap ini, uap akan merayap ke atas melalui pipa yang disebut sebagai
menara gelembung. pada menara gelembung ini, terdapat pipa mendatar
yang bertugas mengeluarkan hasil tiap faksi. pada tabung gelembung,
makin ke atas, maka suhu yang dihasilkan akan semakin rendah.
Sehingga yang berada di paling atas menara gemebung adalah gas
karbon. Terdapat 7 faksi dalam proses tahap pertama ini, yaitu:
1. Faksi Pertama
Faksi yang dihasilkan adalah yang paling ringan. Suhu yang dihasilkan
kurang dari 30 derajat celcius. Pada tahap ini, materi yang dihasilkan
adalah LNG. Bahan ini mengendung senyawa kimia pronana (C3H8) dan
butana (C4H10). Serta LPG (liquid petroleum gas) yang mengandung
senyawa kimia metana (CH4) dan etana (C2H6).
2. Faksi Kedua
Pada tahan ini, menghasilkan petroleim eter. Suhu yang dihasilkan antara
30 derjat hingga 90 derajat celcius. Materi ini bisa disebut sebagai bensin
ringan. Pada tahap ini, senyawa yang dihasilkan adalah campuran alkana
dengan rantai CHH12 hingga C6H14.
3. Faksi Ketiga
Tahap ini menghasilkan gasolin. Suhu pada tahap ini berkisar antara 90
derajat hingga 175 derajat celcius. Campuran alkana pada tahap ini
memiliki senyawa kimia dengan rantai C5H14 hingga C9H20
4. Faksi Keempat
Tahap ini menghasilkan nafta. Suhu yang dihasilkan berkisar antara 175
derajat hingga 200 derajat celcius. Nafta juga bisa disebut sebagai bensin
berat. Memiliki campuran alkana dengan rantai C9H20 hingga C12H26
5. Faksi Kelima
Pada tahap ini, yang dihasilkan adalah kerosi. Kerosin juga bisa disebut
sebagai minyak tanah. Suhu yang dihasilkan berkisar antara 175 derajat
hingga 275 derajat celcius. Kerosin memiliki campuran alkana dengan
rantai C12H26 hingga C15H32.
6. Faksi Keenam
Tahap ini menghailkan diesel. Memiliki suhu antara 250 derajat hingga
375 derajat celcius. Deisel juga bisa di sebut sebagai minyak solar. Diesel
memiliki campuran alkana dengan rantai C15H32 hingga C16H36.
7. Faksi Ketujuh
Pada faksi ini, materi yang dihasilkan memiliki suhu yang pang tinggi, dan
berada di paling bawah menara. Suhu pada tahap ini lebuh dari 375
derajat celcius. Terdapat 2 hasil yang didapat pada tahap ini. Yaitu yang
menguap dan yang tidak menguap. Pada yang tidak menguap,
menghasilkan aspal dan arang minyak bumi. Sedangkan yang mengupa
akan menghaslikan pelumas dan parafin sebagai bahan pembuat lilin.
Tahap Kedua
Tahap kedua adalah tahap lanjutan dari tahap satu. Pada tahap ini,
senyawa yang dihasilkan pada tahap satu, akan di proses lagi, sehingga
menghasilkan senyawa yang memiliki manfaat pada manusia. Pada tahap
ini dapat menghasilkan bahan bakar minyak atau non bahan bakar
minyak. Untuk mendapat hasil lanjutan dari tahap satu, dilakukan
perubahan struktur kimia melalui pemecahan molekul, perubahan, atau
penggabungan antara dua molekul. Pada tahap kedua ini, memiliki 4
tahapan. Yaitu:
1. Konversi
Pada tahap ini, senyawa kimia yang dihasilkan pada tahap pertama di
rubah. Perubahan ini memakai 5 macam cara. Yaitu:
2. Ekstraksi
Tahap ini juga bisa disebut sebagai tahap pemisahan. Pada tahap ini,
pemisahan dilakukan berdasarkan daya larut. Zat yang menjadi pelarut
adalah solvet atau furfural. Dengan proses ini, jumlah yang akan
dihasilkan akan semakin banyak dengan mutu yang lebih baik.
3. Kristalisasi
Kristalisasi juga adalah pemisahan. Bedanya, pemisahan dilakukan pada
titik cair melalui proses pendinginan. Pemisahan ini, menghasilkan produk
dengan mutu yang lebih baik. Tahap ini menghasilkan bahan baku plastik,
bahan baku kosmetik, bahan baku obat serangga, bahan baku lilin, dan
solar dengan jumlah parafin yang sudah berkurang akibat proses ini.
Walau minyak bumi memiliki banyak manfaat bagi manusia, minyak bumi
adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga jika di
ambil terus menerus, cadangan minyak bumi makin lama akan habis.
Pemakaian produk minyak bumi dengan bijak amat disarankan. Karena
bahan bakar alternatif yang dapat dipakai sebagai pengganti minyak bumi
masih dalam tahapan penelitian. Sehingga penghematan, perlu di
lakukan, untuk masa depan yang lebih baik.