Ipi82834 PDF
Ipi82834 PDF
2, April 2013
I Komang Trisna Satria Pramartha1 , Ida Ayu Rai Widhiawati2, dan Yenni Ciawi2
1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
e-mail: ptrisnasatria@yahoo.com
Abstract: The increase of economic and population growth of Klungkung District, Bali, have
changed the lifestyle of its people to be more consumptive which in turn will increase the production
of solid waste. This research aimed to assess the requirement of solid waste transport facilities in
Klungkung District. The data collected were solid waste production per capita, truck capacity, length
of loading and unloading of the solid waste, length of transportation per trip, distance per trip and
transportation routes. Secondary data include Klungkung District map, routes of the transportation
vehicles, number of dump trucks and arm roll trucks, the total population, and the number of markets
in Klungkung District. These data were used to calculate the volume of waste generated and the
number of dump trucks and arm roll trucks required to transfer the solid waste from the producers to
the dumping site. It was found that the amount of solid waste generated in the District of Klungkung
in 2011 was 217.05 m3/day and it was predicted that it will increase to 233.88 m3/day in 2016. It was
also found that 8 units of dump trucks and 3 units of arm roll trucks will be required with the total
number of trips for dump truck is 26 trips/day in the year 2012 to 2015, 27 trips/day for 2016, and for
arm roll truck is 2 trips/day in the period of 2012-2016.
IX-1
Analisis Pengelolaan Pengangkutan Sampah ……………..…. ( Pramartha, Widhiawati, dan Ciawi)
Proses pengangkutan sampah rnenuju TPA dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat
meliputi tahap perlakuan berikut: pewadahan, pembuangan akhir. Lokasi pemindahan adalah
pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan sebagai berikut:
(KemenegLH, 2008 dan Anonim, 2010b). 1. Harus mudah keluar masuk bagi sarana
pengumpul dan pengangkut sampah
Pewadahan Sampah 2. Tidak jauh dari sumber sampah
Pewadahan sampah adalah aktivitas 3. Berdasarkan tipe, lokasi pemindahan terdiri atas:
menampung sampah sementara yang dilakukan - terpusat (transfer depo tipe I)
oleh penghasil sampah (sumber sampah) dengan - tersebar (transfer depo tipe II atau III)
menggunakan tempat sampah yang besarnya 4. Jarak antara transfer depo untuk tipe I dan II
disesuaikan dengan volume sampah yang adalah 1,0 - 1,5 km.
dihasilkan. Pola pewadahan sampah dibedakan
menjadi dua, yaitu: Pengangkutan Sampah
1. Pewadahan individual adalah aktivitas Pengangkutan sampah adalah kegiatan
penampungan sampah sementara dalam suatu membawa sampah dari lokasi pemindahan atau
wadah khusus untuk sampah individu. langsung dari surnber sampah menuju tempat
2. Pewadahan komunal adalah aktivitas pembuangan akhir. Pola pengangkutan sampah
penanganan penampungan sampah sementara menurut SNI No. 19-2454-2002 dibedakan
dalam suatu wadah bersama baik dari berbagai menjadi:
sumber maupun sumber umum. 1. Pengangkutan sampah dengan sistem
pengumpulan individual langsung (door to
Pengumpulan Sampah door), dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pengumpulan sampah adalah aktivitas a. Truk pengangkut sampah dari pool menuju
penanganan yang tidak hanya mengumpulkan titik sumber sampah pertama untuk
sampah dari wadah individual dan atau dari wadah mengambil sampah,
komunal (bersama) melainkan juga b. Selanjutnya, truk mcngambil sampah pada
mengangkutnya ke tempat terminal tertentu, baik titik sumber sampah berikutnya sampai truk
dengan pengangkutan langsung maupun tidak penuh sesuai dengan kapasitasnya,
langsung (SNI, 2002). c. Sampah diangkut ke TPA sampah,
1. Pola individual langsung (door to door) adalah d. Setelah pengosongan di TPA, truk menuju ke
kegiatan pengambilan sampah dari rumah- lokasi sumber sampah berikutnya sampai
rumah/sumber sampah dan diangkut langsung terpenuhi jumlah rit yang telah ditetapkan.
ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui 2. Pengangkutan sampah dengan sistem
kegiatan pemindahan, pemindahan di Transfer depo tipe I dan II,
2. Pola individual tidak langsung adalah kegiatan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
pengambilan sampah dari masing-masing a. Kendaraan pengangkut sampah keluar dari
sumber sampah ke lokasi pemindahan untuk pool langsung menuju lokasi pemindahan di
kemudian diangkut ke tempat pembuangan Transfer depo untuk mengangkut sampah ke
akhir, TPA,
3. Pola komunal langsung adalah kegiatan b. Dari TPA, kendaraan tersebut kembali ke
pengambilan sampah dari masing-masing titik Transfer depo untuk pengambilan sampah
komunal dan diangkut ke lokasi pembuangan pada rit berikutnya.
akhir,
4. Pola komunal tidak langsung adalah kegiatan Analisis Faktor Manajemen Pengangkutan
pengambilan sampah dari masing-masing titik Sampah (Tchobanoglous et al., 1993)
pewadahan komunal ke lokasi pemindahan Pada manajemen pengangkutan sampah
untuk selanjutnya diangkut menuju ke tempat terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
pembuangan akhir, dalam menganalisis kebutuhan container sampah
5. Pola penyapuan jalan adalah kegiatan dan kendaraan, yaitu:
pengumpulan sampah hasil penyapuan jalan, a. Waktu Pengangkutan tiap rit (tA)
khususnya untuk jalan protokol, lapangan parkir, Jarak (SG)
tA = + tin + tout ..……(1)
lapangan rumput, dan lain-lain. Hasil penyapuan (v1 + v0 ) / 2
diangkut ke lokasi pemindahan untuk kemudian dengan:
diangkut ke TPA, yang penanganannya berbeda tA = waktu angkut (jam)
untuk setiap daerah sesuai fungsi daerah yang tin = waktu menaikkan (jam)
dilayani. SG = jarak dari TPA-TPS-TPA (Km)
v1 = kecepatan isi (Km/Jam)
Pemindahan Sampah v0 = kecepatan kosong (Km/jam)
Pemindahan sampah adalah kegiatan tout = waktu menurunkan (jam)
memindahkan sampah hasil pengumpulan ke b. Jumlah Rit per container (P):
IX-2
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 2, April 2013
IX-3
Analisis Pengelolaan Pengangkutan Sampah ……………..…. ( Pramartha, Widhiawati, dan Ciawi)
Timbulan sampah yang diproyeksikan akan Menentukan waktu pengangkutan per trip
bertambah setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai 1. PHCS = pc + uc + dbc + waktu jeda di
tahun 2016 adalah timbulan sampah yang berasal container
dari permukiman, sedangkan timbulan sampah = 0,0532 + 0,06 + 0,26 + 0,09
yang berasal dari sumber lainnya diproyeksikan = 0,466 jam/trip
sama sepanjang tahun. 2. Menentukan waktu per trip
THCS = PHCS + s + a + bx
Contoh perhitungan (SNI, 1994): a = 0,05 (lihat Tabel 2.7)
Volume sampah 2016 b = 0,025 (lihat Tabel 2.7)
= jumlah penduduk x volume sampah/orang/hari = THCS = 0,466 + 0,09 + 0,050 + (0,025 x 20,6)
62.651 jiwa x 2,352 liter/orang/hari = 1,121 jam/trip
= 147.355 liter/ hari 3. Menentukan jumlah trip/hari
Nd = {h(1 – W) – (t1 + t2)} / THCS
W = 0,15 (asumsi)
= {8(1 – 0,15) – (0,17 + 0,28)}/ 1,121
IX-4
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 2, April 2013
IX-5
Analisis Pengelolaan Pengangkutan Sampah ……………..…. ( Pramartha, Widhiawati, dan Ciawi)
IX-6