Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Perk
Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Perk
Pembimbing :
Ratna Ristianti,S.Si.
Oleh :
Atikah Luthfiana (7)
Audi L Hakim (8)
Herlina Prastiwi (19)
Luthfi Kamal Bangkit S (23)
Salwa Itsnaini (32)
XII IPA 4
1
TAHUN AJARAN 2014/ 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmatNya kami dapat menyelesaikan praktikum serta laporan
mengenai Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Perkecambahan dan
Pertumbuhan Kacang Hijau. Adapun isi laporan ini berdasarkan hasil penelitian
yang kami laksanakan selama tujuh hari di rumah HerlinaPrastiwi.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini, yaitu Ibu Ratna Ristianti selaku
guru mata pelajaran Biologi kelas XII yang senantiasa membimbing dan memberi
masukan untuk kami dalam perbaikan laporan.Ucapan terimakasih yang
selanjutnya kami ucapkan kepada anggota kelompok yang terdiri dari : Atikah
Luthfiana, Audi L Hakim, Herlina Prastiwi, Luthfi Kamal B S, dan Salwa Itsnaini
atas kerjasamanya sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Berikut
juga teman-teman XII IA 4 yang telah memberikan kami motivasi.
Semoga Laporan Hasil Penelitian ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan pada kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
serta saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI
…………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN
3
3.6 Variabel Penelitian
…………………………………………………………… 17
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
…………………………………………………………… 20
5.2 Saran
…………………………………………………………… 20
LAMPIRAN
…………………………………………………………… 21
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………… 23
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang berumur
pendek ( kurang lebih 60 hari). Tanaman disebut juga mungbean, green gram atau
golden gram.Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis tanaman budidaya dan
palawija yang dikenal luas di daerah tropika.Tanaman ini masuk ke dalam suku
polong-polongan (fabaceae) memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-
hari, salah satunya sebagai bahan pangan nabati berprotein tinggi.
1.4 Hipotesis
1. Kekuatan cahaya (dalam satuan watt)
mempengaruhiperkecambahandanpertumbuhan kacang kedelai.
2. Tumbuhanakantumbuhlebihtinggidalamkondisigelap
6
BAB II
ISI
7
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan
merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Selain itu,
kacang hijau juga mengandung vitamin B1 dan multi protein.Sedangkan
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
8
Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormone
giberelin (GA).
Hormon GA mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma)
untuk sintesis dan mengeluarkan enzim.
Enzim bekerja menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam
kotiledon dan endosperma. Proses ini menghasilkan molekul kecil larut
dalam air, missal enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma
menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat lain diserap dari endosperma oleh
kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
C. Macam Perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe
perkecambahan, yaitu :
1. Perkecambahan Epigeal
Ciri Perkecambahan ini : Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan
tanah. Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah
kotiledon). Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman
Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh : kacang hijau, kacang kedelai,
kapas.
2. Perkecambahan Hipogeal
Ciri Perkecambahan ini : Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang
plamula tetap menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang
diatas kotiledon). Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh :
Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.
A. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apikal (terdapat pada
ujung batang dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
B. Pertumbuhan Sekunder
9
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada
jaringan meristem sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter
batang dan akar bertambah besar. Meristem lateral terbagi atas : Kambium
vaskuler (terletak diantara xylem dan floem menyebabkan pembelahan sel
kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. dan
Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan fungsi jaringan
epidermis yang rusak/mati). Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan
dikotil.
1. Faktor luar
a. Makanan
Makanan adalah sumber energy dan sumber materi untuk menyintesis
berbagai komponen sel.
b. Air
Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga
kelembaban, dan membantu perkecambahan biji.
c. Suhu/temperatur lingkungan
Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dab berkembang.Tinggi
rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman.Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22°C-37°C.Temperatur yang lebih atau kurang dari
batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau
berhenti.
d. Kelembaban
Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan.Kadar
air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
10
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana
tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
e. Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya.Banyak cahaya yang dibutuhkan berbeda di
setiap tumbuhan.Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat
melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau).Jika suatu tanaman
kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna
tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada fotosintesis (kuat
penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu
berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh
Hendrick dan Berthwick pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan
panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang
gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan.Substansi yang
merespon spectrum cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada
tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi
cahaya.
f. Mineral
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan sebagai
sumber energi dalam proses kehidupannya. Tumbuhan dapat membuat
makanan sendiri melalui peristiwa fotosintesis. Proses fotosintesis ini dapat
berlangsung jika dilingkungan sekitar tumbuhan terdapat cukup gas karbon
dioksida (CO2), air, dan garam-garam, mineral yang terlarut di dalam tanah.
Gas CO2 tersebut masuk dalam tubuh tumbuhan melalui stomata, sedangkan
air dan garam-garam mineral masuk dalam tubuh tumbuhan melalui rambut-
rambut akar.
2. Faktor dalam
11
Faktor dalam adalah faktor yangada dari dalam tumbuhan itu sendiri yaitu gen
dan hormon.
a) Gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat yang diwariskan dari induk kepada
keturunannya, gen inilah yang mengendalikan sifat suatu organismetermasuk
aktivitas pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Gen menempati suatu
tempat pada kromosom di dalam inti sel, berfungsi mengatur reaksi kimia di
dalam sel (misal: sintesa protein).
b) Hormon
Hormon adalah senyawa kimia yang di hasilkan di dalam tubuh.Hormon
berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh.Seperti
pertumbuhan, metabolisme dan reproduksi. Hormon terbagi atas 7, yaitu:
Auksin
Hormon ini ditemukan oleh Fritz went, seorang ahli fisiologi Belanda, pada
tahun 1928. Hormon Auksin dihasilkan oleh tanaman pada daerah meristem,
seperti ujung batang dan ujung akar. Auksin dapat pula dijumpai pada tunas,
daun muda, bunga, atau pun buah/ hormon auksin yang paling dikenal
adalah IAA (indole acetic acid) yang strukturnya mirip dengan struktur asam
aminotriprofan. IAA disentesis di meristem apikal, daun-daun muda, dan
biji.Sifat hormon auksin adalah aktivitasnya dihambat oleh adanya cahaya.
Peran hormon auksin bagi tanaman antara lain :
o Berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel.
o Merangsang pembelahan sel-sel kambium lateral, untuk pertumbuhan
sekunder.
o Dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
o Merangsang pembentukan akar lateral.
o Untuk menghasikan buah tanpa biji
o Menghambat pembentukan tunas lateral.
o Mencegah rontoknya bunga dan daun.
Giberalin
12
Hormon giberelin dapat ditemukan hampir pada semua bagian tanaman,
baik akar, batang daun, bunga, maupun buah. Peranan hormon giberelin bagi
tanaman antara lain :
o Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
o Merangsang pertumbuhan batang dan daun
o Menghilangkan sifat kerdil tanaman
o Pada konsentrasi tinggi, merangsang pertumbuhan akar
o Merangsang perkecambahan
o Merangsang pembentukan bunga pada tanaman hari panjang (long day
plant)
o Merangsang perkecambahan serbuk sari dan pertumbuhan buluh serbuk
sari
o Mematangkan dormansi sebagian besar jenis biji
Sitokinin
Sitokinin ditemukan hampir pada semua jaringan meristem. Peranan
sitokinin antara lain :
o Merangsang pembelahan sel tanaman
o Menghambat dominasi apikal oleh auksin
o Merangsang pemanjangan titi tumbuh
o Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
o Merangsang pembentukan akar cabang
o Menghambat proses penuaan (senescence)
Asam absisat
Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman
yaitu dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel maupun perbesaran sel
ataupun kedua-duanya.Hormon ini aktif pada saat tumbuhan berada pada
kondisi yang tidak baik.
Asam traumalat
Asam traumalat juga disebut hormon luka karena berfungsi ketika bagian
tumbuhan ada yang terluka. Peranan asam traumalat, antara lain :
13
o Untuk merangsang pembelahan sel pada luka
o Mempercepat penyembuhan luka
Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi dalam pembentukan organ
tanaman, hormon ini dapat dibedakan menjadi rizokalin, kaulokalin,
filokalin dan antokalin.
o Rizokalin berperan merangsang pembentukan akar
o Kaulokalin berperan merangsang pembentukan batang
o Filokalin berperan merangsang pembentukan daun
o Antokalin berperan merangsang pembentukan bunga
Etilen
Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas,
tidak berwarna, dan berbau seperti eter.Etilen dihasilkan oleh ruas-ruas
batang, bunga yang matang, dan jaringan yang menua seperti daun-daun
yang gugur. Peranan etilen antara lain :
o Mempercepat kematangan buah
o Bersama dengan auksin dapat memacu pembuangan
o Menghambat perkembangan akar
Secara khusus, inti dari penelitian ini adalah keterkaitan antara Hormon
auksin dengan intensitas cahaya matahari yang akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Eksperimen
15
1. 3 buah kardus bekas botol mineral
2. 3 buah gelas plastik bekas
3. Kapas
4. 30 biji kacang hijau
5. 1 buah lampu 8 watt
6. 1 buah lampu 15 watt
7. Kabel listrik
8. Air secukupnya
16
2. Beri lubang-lubang kecil pada masing-masing bagian bawah gelas plastik
3. Letakkan kapas di dalam gelas plastik
Langkah terakhir adalah penyemaian, berikut cara kerjanya :
1. Ambilah 30 biji kacang hijau yang sudah direndam selama 3 jam
2. Masukkan 10 biji kacang hijau ke dalam masing-masing gelas plastik
3. Siramlah masing-masing gelas plastic secukupnya
4. Tandai A, B, dan C pada permukaan luar gelas plastik
5. Letakkan gelas plastik C ke dalam kardus yang tidak diberikan penyinaran
lampu
6. Letakkan gelas plastik B ke dalam kardus yang diberi penyinaran lampu 8 watt
7. Letakkan gelas plastik A ke dalam kardus yang diberi penyinaran lampu 15
watt
8. Tempatkan ketiga tanaman dalam sebuah ruangan gelap
9. Rawat ketiganya dengan perawatan yang sama (hanya nyalakan lampu pada
jam 5 pagi sampai dengan jam 8 malam)
10. Amati dan catat pertumbuhan kacang hijau secara rutin
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
18
Grafik perbedaan Tinggi Tanama Kacang Hijau pada Intensitas yang
Berbeda
30
25
20
15 watt
Tinggi (cm)
8 watt
15
Tanpa Cahaya
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Hari Ke-
Hipotesis kedua menyatakan bahwa tumbuhan akan lebih tinggi dalam keadaan
tanpa cahaya atau gelap. Hipotesis ini sesuai dengan hasil eksperimen, dimana tanaman
lebih tinggi pada kondisi gelap, dan lebih pendek pada intensitas cahaya yang kuat.Foto
dari hasil penelitian terlampir.
4.3 Pembahasan
Setelah diteliti, tanaman kacang hijau pada tempat dengan tanpa penyinaran
sama sekali tumbuh lebih tinggi dibandingkan kedua tanaman lainnya. Diduga hal
ini disebabkan oleh :
1. Adanya hormon auksin pada tanaman kacang hijau yang berfungsi untuk
mempercepat pertumbuhan tinggi kacang hijau.
2. Hormon auksin bekerja secara optimal pada tanaman kacang hijau dengan
tanpa penyinaran(tanaman C) dikarenakan tidak adanya penghambat berupa
19
cahaya yang dapat menguraikan auksin dalam tanaman sehingga tanaman
A dapat tumbuh paling tinggi.
3. Hormon auksin bekerja kurang optimal pada tanaman yang mendapat
penyinaran cahaya lampu. Hal ini dikarenakan adanya cahaya sebagai
penghambat yang menguraikan sebagian hormon auksin dalam tanaman
tersebut(tanaman A dan B). Semakin tinggi intensitas cahaya makahormon
auksin yang terurai oleh cahaya semakin banyak jumlahnya sehingga
berdampak pada terhambatnya perpanjangan batang tanaman.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
20
dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya
matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar &
tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang
tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi)
dan daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi
karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam
pertumbuhan meninggi (primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang telah dibuat sebelumnya telah benar.
5.2 Saran
5.2.1 Sebaiknya proses pengamatan dilakukan lebih lama lagi, agar lebih
terlihat pengaruh intensitas cahaya lampu terhadap masing-masing
tanaman.
5.2.2 Penelitian bisa dilakukan kembali dengan menggunakan perbedaan
intensitas cahaya menggunakan cahaya matahari terhadap perkecambahan
dan pertumbuhan tumbuhan.
LAMPIRAN
21
Tanaman C yang ditempatkan kardus
3.
dengan tanpa penyinaran
22
Keadaan tanaman C pada hari ke-7
7.
(tanpa penyinaran)
DAFTAR PUSTAKA
Georgina, Canny Siska, 2013. Makalah Penelitian Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
http://blogshakalya.blogspot.com/
23