Laporan Hasil Pengamatan Bio Intensitas Cahaya Terhadap Tumbuhan Kacang Hijau
Laporan Hasil Pengamatan Bio Intensitas Cahaya Terhadap Tumbuhan Kacang Hijau
PENDAHULUAN
Kacang hijau disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Kacang hijau
(Vigna radiata) adalah salah satu tanaman Leguminosae yang berumur pendek ( kurang lebih
60 hari). Sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.
Tanaman ini masuk ke dalam suku polong-polongan (fabaceae) memiliki banyak manfaat
dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya sebagai bahan pangan nabati berprotein tinggi.
1
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya dalam pertumbuhan kacang hijau.
2. Mengetahui laju pertumbuhan kacang hijau pada intensitas cahaya berbeda.
3. Mengetahui ciri fisik kacang hijau pada intensitas cahaya berbeda.
1.4 Hipotesis
1. Tumbuhan yang terkena sinar matahari akan tumbuh lebih lambat.
2. Tumbuhan akan tumbuh lebih tinggi dalam kondisi gelap.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang
memiliki prospek sangat baik dikembangkan di Indonesia. Kacang hijau menjadi komoditas
tanaman legum terpenting ke tiga setelah kedelai dan kacang tanah. Salah satu penyebabnya
adalah permintaan yang terus meningkat untuk konsumsi dan industri olahan. Kacang hijau
sebagai salah satu sumber protein nabati, merupakan komoditas strategisk arena
permintaannya cukup besar setiap tahun, sebagai bahan pangan, pakan, maupun industri.
Keunggulan lain tanaman kacang hijau adalah berumur genjah (pendek), toleran terhadap
3
kekeringan karena berakar dalam, dapat tumbuh pada lahan yang miskin unsur hara. Cara
budidaya tanaman ini relatif mudah, hama yang menyerang relatif sedikit, dan harganya
relatif stabil (Alfandi, 2015)
4
saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan dengan
panjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrick dan Berthwick
pada tahun 1984, menunjukan cahaya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm.
Percobaan dengan menggunakan spectrum infra merah dengan panjang gelombang
730nm memberikan pengaruh yang berlawanan.Substansi yang merespon spectrum
cahaya adalah fitakram suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung
susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya.
f. Mineral
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan sebagai
sumber energi dalam proses kehidupannya. Tumbuhan dapat membuat makanan
sendiri melalui peristiwa fotosintesis. Proses fotosintesis ini dapat berlangsung jika
dilingkungan sekitar tumbuhan terdapat cukup gas karbon dioksida (CO2), air, dan
garam-garam, mineral yang terlarut di dalam tanah. Gas CO2 tersebut masuk
dalam tubuh tumbuhan melalui stomata, sedangkan air dan garam-garam mineral
masuk dalam tubuh tumbuhan melalui rambut-rambut akar.
5
seperti ujung batang dan ujung akar. Auksin dapat pula dijumpai pada tunas, daun
muda, bunga, atau pun buah/ hormon auksin yang paling dikenal adalah IAA
(indole acetic acid) yang strukturnya mirip dengan struktur asam aminotriprofan.
IAA disentesis di meristem apikal, daun-daun muda, dan biji.Sifat hormon auksin
adalah aktivitasnya dihambat oleh adanya cahaya. Peran hormon auksin bagi
tanaman antara lain :
o Berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel.
o Merangsang pembelahan sel-sel kambium lateral, untuk pertumbuhan
sekunder.
o Dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
o Merangsang pembentukan akar lateral.
o Untuk menghasikan buah tanpa biji
o Menghambat pembentukan tunas lateral.
o Mencegah rontoknya bunga dan daun.
Giberalin
Hormon giberelin dapat ditemukan hampir pada semua bagian tanaman, baik
akar, batang daun, bunga, maupun buah. Peranan hormon giberelin bagi tanaman
antara lain :
o Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
o Merangsang pertumbuhan batang dan daun
o Menghilangkan sifat kerdil tanaman
o Pada konsentrasi tinggi, merangsang pertumbuhan akar
o Merangsang perkecambahan
o Merangsang pembentukan bunga pada tanaman hari panjang (long day
plant)
o Merangsang perkecambahan serbuk sari dan pertumbuhan buluh serbuk sari
o Mematangkan dormansi sebagian besar jenis biji
Sitokinin
Sitokinin ditemukan hampir pada semua jaringan meristem. Peranan sitokinin
antara lain :
o Merangsang pembelahan sel tanaman
o Menghambat dominasi apikal oleh auksin
6
o Merangsang pemanjangan titi tumbuh
o Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
o Merangsang pembentukan akar cabang
o Menghambat proses penuaan (senescence)
Asam absisat
Asam absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman yaitu
dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel maupun perbesaran sel ataupun
kedua-duanya.Hormon ini aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang tidak
baik.
Asam traumalat
Asam traumalat juga disebut hormon luka karena berfungsi ketika bagian
tumbuhan ada yang terluka. Peranan asam traumalat, antara lain :
o Untuk merangsang pembelahan sel pada luka
o Mempercepat penyembuhan luka
Kalin
Kalin merupakan hormon yang berfungsi dalam pembentukan organ tanaman,
hormon ini dapat dibedakan menjadi rizokalin, kaulokalin, filokalin dan antokalin.
o Rizokalin berperan merangsang pembentukan akar
o Kaulokalin berperan merangsang pembentukan batang
o Filokalin berperan merangsang pembentukan daun
o Antokalin berperan merangsang pembentukan bunga
Etilen
Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas, tidak
berwarna, dan berbau seperti eter. Etilen dihasilkan oleh ruas-ruas batang, bunga
yang matang, dan jaringan yang menua seperti daun-daun yang gugur. Peranan
etilen antara lain :
o Mempercepat kematangan buah
o Bersama dengan auksin dapat memacu pembuangan
o Menghambat perkembangan akar (Irnaningtyas, 2018).
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Rendam biji kacang hijau dalam wadah berisi air selama semalam.
2. Kemudian menanam 10 biji kacang hijau masing-masing dalam gelas dan diberi label.
8
3. Lima gelas di tempat terang dan lima gelas di tempat gelap, kemudian disiram setiap
hari selama 7 hari.
4. Jika biji telah tumbuh, ukur panjang batang (tinggi kecambah) dari sepuluh tanaman
di gelas tersebut. pengukuran dimulai dari permukan tanah hingga ujung batang.
5. Pengukuran dilakukan setiap hari selama 7 hari.
6. Kemudian data pengukuran di tulis dalam tabel pengamatan. Lalu menghitung rata-
rata tinggi perkecambah per hari untuk kedua percobaan tersebut. Di hari ketujuh,
dihitung rata-rata tinggi kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
7. Dari data tersebut dapat dibuat grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau
serta dibuat kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah.
Data diperoleh dari hasil ekperimen diukur untuk penentuan panjang tanaman dan
dinyatakan dalam milimeter. Rata-rata tinggi tanaman disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik untuk memudahkan pembahasan.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
hari/ Rata-
Tinggi kecambah (mm)
tangga rata
l 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2 15,2 15,1 14,8 15,1 15 14,9 15,2 15,2 15,1 15,4 15,1
3 35 34,9 33,7 35 36 35,8 35,5 35,3 35,7 35,3 35,22
4 50 50,5 51 50,2 50,2 49 49,6 49,5 50 49,7 49,97
5 105 104,5 104,9 105 105 105,5 104,7 104,8 105 105 104,94
6 165 165,5 165,6 164,5 164,7 165 165 165,6 164,8 164,6 165,03
7 170,5 170,6 170 170 170,8 170,3 171 170 170 170,6 170,38
Rata-
90,11 90,18 90 89,96 90,28 90,08 90,16 90,06 90,1 90,1 90,10
rata
Tabel 1 hasil pengamatan pertumbuhan kecambah di tempat terang
Rata-
hari/ Tinggi kecambah (mm)
rata
tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2 27 25 23 23 24 25 18 19 24 20 22,7
3 176 153 160 156 164 171 142 135 135 128 152
4 241 230 225 218 232 230 203 200 200 195 217,4
5 300 309 305 288 323 302 273 279 275 280 293,3
6 359 380 363 359 405 355 337 358 346 356 361,8
7 370 390 378 370 435 366 355 372 360 363 375,9
Rata-rata 214,31 282,4 207,6 202 226,2 207 189,7 194,7 191,4 191,7 237,18
4.2 PEMBAHASAN
10
Untuk memudahkan pembahasan, data pengukuran dan hasil pengamatan visual
disajikan dalam bentuk grafik. Data diperoleh dari pengukuran terhadap tumbuhan
biji kacang hijau di tempat terang dan biji kacang hijau di tempat gelap.
400
350
300
250
200
Terang
150 Gelap
100
50
0
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7
Berdasarkan Gambar 1 terlihat tumbuhan yang tumbuh ditempat gelap akan tumbuh
lebih cepat. Hal ini disebabkan kurangnya cahaya matahari sehingga dapat memaksimalkan
fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya tumbuhan yang tumbuh di
tempat terang menyebabkan tumbuhan lebih lambat. Hal ini dikarenakan pengaruh auksin
dihambat oleh cahaya matahari.
Dari pembahasan di atas dapat dinyatakan bahwa ditinjau dari rata-rata tinggi tanaman
perhari terbukti cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
11
Pada Tabel 1 rata-rata kacang hijau di tempat terang 90,10 mm serta pada Tabel 2
rata-rata kacang hijau di tempat gelap 237,18 mm. Laju tumbuh tanaman di tempat gelap
lebih cepat di tempat gelap dibandingkan di tempat terang. Pada daerah gelap, konsentrasi
auksin lebih tinggi sehingga sel memanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan
pemanjangan di daerah terang. Tumbuhan yang berada di tempat terang pemanjangan sel
lebih lambat dikarenakan hormon pertumbuhan auksin akan rusak oleh cahaya matahari.
Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada grafik berikut.
250
200
150
100
50
0
Terang Gelap
Pada Gambar 2 dapat dilihat selisih tinggi rata-rata kacang hijau pada intensitas
berbeda terlampau jauh sebesar 147,08 mm.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan kacang hijau yang tumbuh tempat gelap lebih
cepat laju pertumbuhannya dibandingkan tanaman di tempat terang.
Cahaya matahari mempengaruhi fisik tumbuhan. Tanaman kacang hijau yang tumbuh
di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat, namun dengan kondisi pucat, kurus, dan daunnya
tidak berkembang (etiolasi). Keadaan ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat
memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan
yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tubuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi
realitif lebih pendek, daun berkembang baik, dan berwarna hijau. Hal ini dikarenakan
pengaruh auksin dihambat oleh cahaya matahari.
12
mengakibatkan tergangunnya pembentukan klorofil sehingga daunnya berwarna pucat.
Begitu pula jika tumbuhan terkena cahaya matahari dengan intensitas yang terlalu tinggi,
klorofil akan rusak dan daunnya akan menguning.
A B
`
Gambar 3 tanaman kacang hijau : (A) tempat terang, (B) tempat gelap.
4.2.4 Pertanyaan
1) Apakah ada perbedaan kecepatan tumbuh kecambah di tempat terang dan di tempat
gelap? Jelaskan jawaban Anda.
Jawaban: Ya, Tanaman yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat,
keadaan ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi
auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di
tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat karena pengaruh auksin
dirusak oleh cahaya matahari.
2) Apa akibatnya jika kecambah disimpan di tempat gelap untuk waktu yang lama?
Jelaskan.
Jawaban: Cahaya diperlukan dalam fotosintesis sehingga cahaya berpengaruh
terhadap tersedianya makanan. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap tidak dapat
berfotosintetis dan mengakibatkan terganggunnya pembentukan klorofil sehingga
13
daunnya berwarna pucat. Jika kondisi ini terus menerus tumbuhan akan mati akibat
kehabisan cadangan makanan.
3) Menurut Anda, manakah yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman, di tempat yang
gelap atau tempat terang? Jelaskan jawaban Anda.
Jawaban: Pertumbuhan tanaman lebih baik di tempat terang (cukup cahaya) karena
cahaya diperlukan dalam fotosintesis sehingga cahaya berpengaruh terhadap
tersedianya makanan. Makanan yang dihasilkan akan mentukan ketersediaan energi
untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
4) Jelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman.
Jawaban: Cahaya mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman yang tumbuh di
tempat gelap akan tumbuh lebih cepat, namun dengan kondisi pucat, kurus, dan
daunnya tidak berkembang (etiolasi). ). Keadaan ini terjadi akibat tidak adanya
cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel
tumbuhan. Sebaliknya, tanaman yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tubuhan
tumbuh lebih lambat dengan kondisi realitif lebih pendek, daun berkembang baik, dan
berwarna hijau. Hal ini dikarenakan pengaruh auksin dihambat oleh cahya matahari.
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan pada penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Intensitas cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2. Laju tumbuh tanaman di tempat gelap lebih cepat dibandingkan di tempat terang.
3. Tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap tumbuh dengan kondisi pucat,
kurus, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi) serta tumbuhan yang tumbuh di
tempat terang tumbuh dengan kondisi realitif lebih pendek, daun berkembang baik,
dan berwarna hijau.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil dan kesimpulan pada penelitian ini, penulis mengajukan saran-
saran sebagai berikut:
1. Dilakukan penelitian lanjutan terhadap tingkatan naungan intensitas cahaya yang lebih
teperinci terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2. Dilakukan penelitan lanjutan dalam pengukuran laju pertumbuhan tanaman dengan
alat auksanometer.
3. Penelitian lebih lanjut pengaruh beda nyata intensitas cahaya terhadap klorofil daun
tanaman.
15
DAFTAR PUSTAKA
Alfandi. 2015. “Kajian Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus
L.) Akibat Pemberian Pupuk P dan Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA)”.
Jurnal Agrijati vol 28 no 1. :158-171. (online),
(http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/agrijati/article/ download/65/117, diunduh 22
Agustus 2019).
Anonim. 2013. Kacang Hijau. Buletin Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi.
online), (http://www.pertanian.go.id/sakip/admin/data2/LAKIP DIT AKABI_2013.pdf,
diunduh 22 Agustus 2019).
Sudomo, A. 2009. “Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Mutu Bibit Manglid
(Manglieta glauca bi)”. Tekno Hutan Tanaman vol. 2 no. 2, :59-66. (online),
(http://forda-mof.org/files/Tekno_HT_2.2.2009-2-Aris Sudomo. pdf, diunduh 22
Agustus 2019).
Sunghening, W., Tohari dan D, Shiddieq. 2012. Pengaruh Mulsa Organik Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Kacang Hijau (vigna radiata l. wilczek) Di
Lahan Pasir Pantai Bugel, Kulon Progo. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. (online), (https://jurnal.ugm.ac. id/jbp/article/view/1519/pdf, diunduh 22
Agustus 2019).
16
LAMPIRAN
Gambar 1 kacang hijau di tempat gelap hari Gambar 2 kacang hijau di tempat gelap
ke 1 hari ke 2
Gambar 3 kacang hijau di tempat gelap hari Gambar 4 kacang hijau di tempat gelap
ke 3 hari ke 4
17
Gambar 5 kacang hijau di tempat gelap hari Gambar 6 kacang hijau di tempat gelap
ke 5 hari ke 6
Gambar 7 kacang hijau di tempat gelap hari Gambar 8 kacang hijau di tempat terang
ke 7 hari ke 1
Gambar 9 kacang hijau di tempat terang hari Gambar 10 kacang hijau di tempat terang
ke 2 hari ke 3
18
Gambar 11 kacang hijau di tempat terang hari Gambar 12 kacang hijau di tempat terang
ke 4 hari ke 5
Gambar 13 kacang hijau di tempat terang hari Gambar 14 kacang hijau di tempat terang
ke 6 hari ke 7
19