LP Halusinasi
LP Halusinasi
HALUSINASI
Disusun untuk Memenuhi Penugasan Stase Keperawatan Jiwa
Program Profesi Ners XIV
Oleh :
ANDRIAN KURNIAWAN
NIM : P.1905001
HALUSINASI
A. MASALAH UTAMA
Halusinasi merupakan gangguan orientasi realita, karena
terganggunya fungsi otak : kognitif dan proses pikir, fungsi persepsi, fungsi
emosi, fungsi motorik dan fungsi sosial.Gangguan terhadap fungsi kognitif
dan persepsi akan mengakibatkan kemampuan menilai terganggu, sedangkan
gangguan fungsi emosi, motorik dan sosial akan menngakibatkan
terganggunya kemampuan berespon yakni perilaku non verbal ( ekspresi,
gerakan tubuh ) dan perilaku verbal ( penampilan hubungan sosial ).
Memperhatikan perilaku klien seperti ini tentu akan menjadi suatu hal
yang perlu direspon oleh perawat profesional, paling tidak mengeliminir
masalah – masalah yang ada sehingga keadaan seorang pasien tidak akan
berkembang menjadi lebih berat ( perilaku agresif, perilaku kekerasan ).
b. Lingkungan
Lingkungan yang memusuhi (kritis), masalah di rumah tangga,
kehilangan kebebasan hidup, perubahan kebiasaan, pola aktivitas
sehari-hari, kurangnya dukungan sosial, tekanan kerja, stigmatisasi
kemungkinan, kurangnya alat transportasi, ketidakmampuan mendapat
pekerjaan.
C. POHONMASALAH
Menurut Stuartdan Laraia (2015) dan Stuart dan Sundeen (2008)
IsolasiSosial :menarikdiri
Penyebab
E. DIAGNOSAKEPERAWATAN
1. Resikomencideraidirisendiri, orang lain, danlingkungan
2. Perubahanpersepsisensori : halusinasi
3. Isolasisosial : menarikdiri
F. RENCANATINDAKANKEPERAWATAN
(Keliat,2008)
1. Resiko perilaku kekerasan pada diri sendiri dan orang lain
berhubungandengan halusinasi
Tujuan Umum :
Tidak terjadi perilaku kekerasan pada diri sendiri dan oranglain.
Tujuan Khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
c. Klien dapat mengontrol halusinasinya
d. Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
e. Klien dapat menggunakan obat untuk mengontrol halusinasinya
Kriteria Evaluasi :
Klien dapat :
a. Mengungkapkan perasaannya dalam keadaan saat ini secara verbal
b. Menyebutkan tindakan yang biasa dilakukan saat halusinasi,
caramemutuskan halusinasi dan melaksanakan cara yang efektif bagi
klienuntuk digunakan
c. Menggunakan keluarga untuk mengontrol halusinasi dengan cara
seringberinteraksi dengan keluarga
d. Menggunakan obat dengan benar
Intervensi :
a. Bina Hubungan saling percaya
1) Salam terapeutik
2) Perkenalkan diri
3) Jelaskan tujuan interaksi
4) Ciptakan lingkungan yang tenang
5) Buat kontrak yang jelas
b. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
1) Dengarkan ungkapan klien dengan empati
2) Adakan kontak secara singkat tetapi sering secara bertahap
(waktudisesuaikan dengan kondisi klien)
3) Observasi tingkah laku : verbal dan non verbal yang
berhubungandengan halusinasi
4) Jelaskan pada klien tanda-tanda halusinasi dengan
menggambarkantingkah laku halusinasi
5) Identifikasi bersama klien situasi yang menimbulkan dan
tidakmenimbulkan halusinasi, isi, waktu, frekuensi
6) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
saatalami halusinasi.
7) Identifikasi bersama klien tindakan yang dilakukan bila
sedangmengalami halusinasi.
c. Diskusikan cara-cara memutuskan halusinasi
1) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
caramemutuskan halusinasi yang sesuai dengan klien
2) Anjurkan klien untuk mengikuti terapi aktivitas kelompok
3) Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga ketika mengalami
halusinasi
d. Lakukan kunjungan rumah : Diskusikan dengan keluarga tentang :
1) Halusinasi klien
2) Cara memutuskan kelompok
3) Cara merawat anggota keluarga halusinasi
4) Cara memodifikasi lingkungan untuk menurunkan
kejadianhalusinasi
5) Cara memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan pada
saatmengalami halusinasi
e. Diskusikan dengan klien tentang manfaat obat untuk
mengontrolhalusinasi
1) Bantu klien menggunakan obat secara benar
2) Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien
mengisiwaktunya
3) Motivasi klien dalam mengikuti aktivitas ruangan
4) Beri pujian atas keikutsertaan dalam kegiatan ruangan
f. Lakukan kunjungan rumah, bina hubungan saling percaya
dengankeluarga
1) Diskusikan dengan keluarga tentang perilaku menarik diri,
penyebabdan cara keluarga menghadapi
2) Dorong anggota keluarga untuk berkomunikasi
3) Anjurkan anggota keluarga secara rutin menengok klien
minimalsekali seminggu
Tujuan Khusus :
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya
b. Klien mampu mengenal prilaku menarik dirinya, misalnya
menyebutkanperilaku menarik diri
c. Klien mampu mengadakan hubungan/sosialisasi dengan orang lain
:perawat atau klien lain secara bertahap
d. Klien dapat menggunakan keluarga dalam
mengembangkankemampuan berhubungan dengan orang lain
Kriteria Evaluasi :
a. Klien dapat dan mau berjabat tangan dengan perawat, mau
menyebutkan nama, mau memanggil nama perawat dan mau
dudukbersama
b. Klien dapat menyebutkan penyebab klien menarik diri
c. Klien mau berhubungan dengan orang lain
d. Setelah dilakukan kunjungan rumah klien dapat berhubungan
secarabertahap dengan keluarga
Intervensi :
a. Bina hubungan saling percaya
1) Buat kontrak dengan klien
2) Lakukan perkenalan
3) Panggil nama kesukaan
4) Ajak klien bercakap-cakap dengan ramah
b. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-
tandanyaserta beri kesempatan pada klien mengungkapkanperasaan
penyebab klien tidak mau bergaul/menarik diri
1) Jelaskan pada klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda
sertayang mungkin jadi penyebab
2) Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaan
c. Diskusikan tentang keuntungan dari berhubungan
1) Perlahan-lahan serta klien dalam kegiatan ruangan dengan
melaluitahap-tahap yang ditentukan
2) Beri pujian atas keberhasilan yang telah dicapai
3) Anjurkan klien mengevaluasi secara mandiri manfaat
dariberhubungan
Tujuan Umum :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secarabertahap
Tujuan Khusus :
Klien dapat :
a. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
b. Menilai kemampuan diri yang dapat dipergunakan
c. Klien mampu mengevaluasi diri
d. Klien mampu membuat perencanaan yang realistik untuk dirinya
e. Klien mampu bertanggung jawab dalam tindakan
Kriteria Evaluasi :
a. Klien dapat menyebut minimal 2 aspek positip dari segi fisik
b. Klien dapat menyebutkan koping yang dapat digunakan
c. Klien dapat menyebutkan efektifitas koping yang dipergunakan
d. Klien mampu memulai mengevaluasi diri
e. Klien mampu membuat perencanaan yang realistik sesuai
dengankemampuan yang ada pada dirinya
f. Klien bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang dilakukan sesuai
dengan rencana
Intervensi :
a. Dorong klien untuk menyebutkan aspek positip yang ada padadirinya
dari segi fisik
1) Diskusikan dengan klien tentang harapan-harapannya
2) Diskusikan dengan klien keterampilannya yang menonjol selama
dirumah dan di rumah sakit
3) Berikan pujian
b. Identifikasi masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh klien
1) Diskusikan koping yang biasa digunakan oleh klien
2) Diskusikan strategi koping yang efektif bagi klien
c. Bersama klien identifikasi stressor dan bagaimana penialian
klienterhadap stressor
1) Jelaskan bahwa keyakinan klien terhadap stressor
mempengaruhipikiran dan perilakunya
2) Bersama klien identifikasi keyakinan ilustrasikan tujuan yang
tidakrealistik
3) Bersama klien identifikasi kekuatan dan sumber koping yang
dimiliki
4) Tunjukkan konsep sukses dan gagal dengan persepsi yang cocok
5) Diskusikan koping adaptif dan maladaptif
6) Diskusikan kerugian dan akibat respon koping yang maladaptif
d. Bantu klien untuk mengerti bahwa hanya klien yang dapat
merubahdirinya bukan orang lain
1) Dorong klien untuk merumuskan perencanaan/tujuannya
sendiri(bukan perawat)
2) Diskusikan konsekuensi dan realitas dari perencanaan/tujuannya
3) Bantu klien untuk menetapkan secara jelas perubahan
yangdiharapkan
4) Dorong klien untuk memulai pengalaman baru untuk
berkembangsesuai potensi yang ada pada dirinya
e. Beri kesempatan kepada klien untuk sukses
1) Bantu klien mendapatkan bantuan yang diperlukan
2) Libatkan klien dalam kegiatan kelompok
3) Tingkatkan perbedaan diri pada klien didalam keluarga
sebagaiindividu yang unik
4) Beri waktu yang cukup untuk proses berubah
5) Beri dukungan dan reinforcement positip untuk
membantumempertahankan kemajuan yang sudah dimiliki klien
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Kesehatan Jiwa, Dit. Jen Yan. Kes. Dep. Kes R.I..2009. Keperawatan
Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan Jiwa.Jakarta : Depkes
Townsend.M.C.2008.
DiagnosaKeperawatanpadaKeperawatanPsikiatri.Jakarta:EGC