Anda di halaman 1dari 19

TATA PELAPORAN

NOTIFIKASI, PE DAN
PEMANTAUAN KONTAK
SUBDIT SURVEILANS
DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DITJEN P2P
Pencatatan dan Pelaporan COVID19

Laporan Notifikasi Kasus

Laporan pengiriman dan pemeriksaan spesimen

Laporan PE

Laporan Harian agregat


Alur Pencatatan dan Pelaporan Data COVID-19
Laporan Notifikasi Penemuan Kasus

Kasus di Wilayah

Kasus di Pintu masuk Negara

Kasus notifikasi dari Negara Lain


Alur Pelacakan Kasus
Notifikasi Dari IHR
National Focal Point
Negara Lain
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Tahapan:
Dilakukan terhadap: 1. Konfirmasi awal KLB
• Kasus suspek
2. Pelaporan segera
• Kasus probable
3. Persiapan penyelidikan
• Kasus konfirmasi
4. Penyelidikan epidemiologi
▪ Identifikasi kasus
Tujuan: ▪ Identifikasi faktor risiko
a. Mengetahui karakteristik epidemiologi, gejala klinis dan virus ▪ Identifikasi kontak erat
b. Mengidentifikasi faktor risiko
▪ Pengambilan spesimen
c. Mengidentifikasi kasus tambahan
▪ Penanggulangan awal
d. Mengidentifikasi kontak erat
5. Pengolahan dan analisis data
e. Memberikan rekomendasi upaya penanggulangan
6. Penyusunan laporan penyelidikan
epidemiologi 8
1. Konfirmasi Awal Kasus
• Memastikan kesesuaian identitas kasus yg dilaporkan
• Petugas Surveilans Dinkes Kab/Kota memastikan keberadaan kasus
suspek/probable/konfirmasi apakah di rumah atau di RS
• Memastikan lokasi PE, jarak tempuh, waktu, transportasi yg
digunakan
• Memastikan siapa yg akan mendampingi tim PE saat wawancara
• Memastikan apakah PE dilakukan melalui wawancara tatap muka atau
melalui telpon
• Memastikan apakah saat PE tidak terdapat gangguan dari warga
ataupun keluarga yg tidak berkepentingan
2. Pelaporan Segera
• Pelaporan segera dapat dilakukan melalui telpon dan juga
menggunakan format W1 dalam waktu < 24 jam,
• Pelaporan segera seharusnya dapat dilakukan secara
berjenjang dari Faskes ke DKK ke DKP dan Kemkes (PHEOC).
3. Persiapan Penyelidikan(1):
1. Persiapan Tim Penyelidikan (jumlah seperlunya) terdiri dari:
• Petugas surveilans (boleh 1 orang atau lebih sesuai kebutuhan)
• Analis yang terlatih untuk pengambilan sampel
• Ptugas medis dan atau paramedis bila kasus berada di rumahnya
• Pastikan petugas dalam keadaan sehat
2. Persiapan formulir
• Formulir penyelidikan epidemiologi
• Formulir pelacakan kontak erat
3. Persiapan Penyelidikan(2):
3. Persiapan Logistik
• APD (alat pelindung diri), → APD lengkap untuk kasus konfirmasi/Probable
APD sederhana (masker, handscoon, face shield) → untuk kasus Suspek
Perlu membawa APD lebih sebagai cadangan maupun untuk kasus atau
keluarganya yang tdk menggunakan masker.
• Hand sanitizer maupun obat-obatan yang diperlukan.
• bahan untuk pengambilan sampel (Sample Kit). Biasanya saat penyelidikan
kasus positif/probable kita melakukan contact tracing, identifikasi close
contact dan mengambil sampel
3. Penyelidikan Epidemiologi
a. Gunakan APD
b. Jaga jarak > 1.5 meter
c. Lakukan di luar ruangan tertutup, halaman rumah atau ruangan yg
berventilasi bagus.
d. Jangan memegang perabotan rumah apapun, gunakan hand sanitizer
e. Pastikan kasus dan klg nya menggunakan masker
f. Sebelum wawancara jelaskan tujuan PE
g. Jelaskan bahwa data dan informasi kasus akan dijaga kerahasiaannya
h. Gunakan Form PE sesuai buku pedoman
i. Isilah semua variabel yg ada dalam form PE
PELACAKAN KONTAK
“kunci utama dalam memutus rantai transmisi COVID-19”

➢ pelibatan dan dukungan masyarakat; Identifikasi kontak

TAHAPAN
(contact identification)
➢ perencanaan yang matang dengan
mempertimbangkan situasi wilayah;
Pencatatan detil kontak
➢ masyarakat dan budaya; (contact listing)
➢ dukungan logistik;
➢ pelatihan dan supervisi; Tindak lanjut kontak
(contact follow up)
➢ sistem manajemen data pelacakan
kontak
14
Pelacakan Kontak Erat
• Rata-rata 1 kasus konfirmasi COVID-19 memiliki 36 kontak erat
(tertinggi bisa sampai dengan 90 orang jika terlambat menemukan)
• Indikator: kontak erat harus segera dikarantina <72 jam.
• Kontak erat adalah orang yang berkontak dengan kasus
konfirmasi/probabel 2 hari sebelum muncul gejala dan 14 hari
sesudah muncul gejala (atau sampai kasus konfirmasi/probabel
diisolasi)
• Lakukan pemantauan kontak erat selama 14 hari sejak paparan
terakhir.
• Pantau gejala: demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak nafas.
Siapa Petugas Pelacakan Kontak Erat
1. Petugas surveilans puskesmas/dinas kesehatan –
koordinator/supervisor
2. Relawan yang dilatih : PMI, relawan gugus tugas, karang taruna,
mahasiswa ilmu kesehatan (mahasiswa kedokteran, kesmas,
keperawatan dll)
(harus dilakukan pelatihan: cara melakukan pelacakan kontak dan
penggunaan APD)
LAMPIRAN

18
LAMPIRAN

19
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai