Contohnya ialah missal dalam kasus kemiskinan yang dimana sebagai suatu gejala sosial
dalam suatu sistem sosial yang fungsional bagi kalangan yang berkecukupan atau disebut secara
kasarnya adalah ‘si kaya’ karena dengan hal ini pihak si kaya akan dapat memanfaatkan situasi
yang ada sesuai kebutuhannya yang misalnya si kaya membutuhkan tenaga kerja dan dengan
mudah si kaya dapat membuka lapangan pekerjaan dan dapat mendapatkan tenaga kerja dari
kalangan yang miskin tersebut.
Teori ini berfungsi mewujudkan keteraturan di dalam masyarakat sama halnya dengan
struktur yang ada di masyarakat. Masyarakat adalah suatu sistem yang secara keseluruhan terdiri
dari bagian bagian yang saling tergantung dan juga saling membutuhkan dan maka dari itu teori
ini mendeskripsikan interaksi tersebut yang terjadi dalam masyarakat.
Perbedaan antara struktur dan fungsionalis yaitu struktur bersifat statis yang berbeda
dengan fungsionalis yang memiliki sifat dinamis. Dan ada beberapa aspek yang membentuk
masyarakat yaitu keyakinan dan praktik yang sudah mantap, yang kedua adalah di
institusionalisasikan, yang ketiga yaitu komponen organ menjalankan fungsinya. Missal ada
suatu fungsi yang tidak berjalan, maka akibatnya adalah hilangnya solidaritas sosial, runtuhnya
integrase, dan hilangnya keseimbangan dalam masyarakat.
Menurut Talcott Parsons yang mengemukakan teori sistem, struktur dan fungsi dalam
pandangan Parsons yaitu A.G.I.L yakni Adaptation, Goal Attainment, Integration dan Latency.
Jika diberi penjelasan tentang masing-masing point ialah sebagai berikut:
1. Adaptation (Adaptasi) yang dimana suatu sistem harus dapat mengatasi suasana
eksternal, lingkungan internal serta lingkungan kebutuhannya.
2. Goal Attainment (pencapaian tujuan) disini sistem harus didefinisikan dan mencapai
tujuan utama,
3. Integrtion. Dalam hal ini sistem harus mengatur inter-relasi antar berbagai bagian, juga
harus mengatur hubungan antar berbagai fungsi imperative.
4. Latency (ukuran pemeliharaan) dalam sebiah sistem harus saling melengkapi, memlihara
dan juga memperbaharui motivasi individual dan juga pola budaya.